Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Cara Entry Pasar Forex Menggunakan Fibonacci dan Pending Order: Strategi Akurat untuk Entry yang Lebih Terukur

Cara Entry Pasar Forex Menggunakan Fibonacci dan Pending Order: Strategi Akurat untuk Entry yang Lebih Terukur

by Rizka

Cara Entry Pasar Forex Menggunakan Fibonacci dan Pending Order: Strategi Akurat untuk Entry yang Lebih Terukur

Dalam dunia trading forex, kemampuan menentukan titik entry secara tepat merupakan salah satu skill paling krusial untuk jangka panjang. Banyak trader baru hanya mengandalkan feeling atau sekadar ikut arus ketika melihat pergerakan harga yang sedang kencang. Akhirnya keputusan entry dilakukan secara impulsif, tanpa perhitungan, dan sering berakhir rugi karena harga tidak bergerak sesuai harapan. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan pendekatan teknikal yang lebih terstruktur. Dari banyak metode analisis yang tersedia, Fibonacci dan pending order merupakan kombinasi yang sangat kuat untuk menghasilkan entry yang memiliki risk-to-reward ratio ideal dan sesuai rencana.

Pada artikel ini, kita akan membahas secara lengkap bagaimana cara entry pasar forex menggunakan Fibonacci retracement dan pending order. Pembahasan akan dimulai dari konsep dasar Fibonacci, cara menggambarnya, bagaimana menemukan area potensial entry, hingga langkah-langkah konkret memasang pending order berdasarkan struktur pasar dan sinyal price action. Dengan memahami strategi ini, Mas Rizka bisa meningkatkan kualitas entry dan mengurangi keputusan emosional ketika trading.


1. Mengapa Fibonacci Penting dalam Menentukan Entry Forex?

Fibonacci retracement adalah alat analisis teknikal yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi area pullback atau retracement pada sebuah pergerakan harga. Banyak trader profesional, bahkan institusional, menggunakan level Fibonacci karena sifatnya yang mampu memetakan area psikologis di mana harga sering memantul atau melanjutkan tren.

Beberapa level Fibonacci yang paling umum digunakan adalah:

  • 23.6%

  • 38.2%

  • 50.0%

  • 61.8%

  • 78.6%

Dari semua level tersebut, angka 61.8% sering dianggap sebagai “Golden Ratio” atau level paling signifikan dalam analisis teknikal. Level-level Fibonacci ini digunakan untuk mendeteksi area retracement sebelum harga melanjutkan pergerakan sesuai tren utamanya.

Misalnya, dalam tren naik, harga cenderung mengalami retracement ke salah satu level Fibonacci sebelum bergerak naik kembali. Inilah kesempatan entry terakurat—dan pending order dapat membantu kita masuk pasar di titik terbaik tanpa harus memantau chart setiap waktu.


2. Cara Menggambar Fibonacci Retracement dengan Benar

Sebelum menggunakan pending order, trader harus bisa menentukan high dan low yang benar untuk menggambar Fibonacci retracement.

Untuk uptrend:

  • Tarik Fibonacci dari swing low → swing high.

Untuk downtrend:

  • Tarik dari swing high → swing low.

Kesalahan umum trader pemula adalah menggambar Fibonacci pada area yang terlalu kecil atau tidak relevan dengan struktur pasar. Sebaiknya gunakan swing high dan swing low yang jelas pada timeframe yang lebih besar seperti H1, H4, atau bahkan D1 untuk hasil yang lebih akurat. Timeframe kecil seperti M5 dan M15 sering memberikan noise sehingga sinyal entry kurang kuat.

Setelah Fibonacci digambar, kita akan melihat level-level retracement yang menjadi area potensial untuk entry menggunakan pending order.


3. Kombinasi Fibonacci + Pending Order: Mengapa Efektif?

Pending order memungkinkan kita melakukan entry secara otomatis ketika harga menyentuh area tertentu tanpa harus menunggu di depan chart. Ini sangat cocok ketika kita sudah menganalisis area retracement berdasarkan Fibonacci dan ingin masuk pasar dengan risk yang lebih terukur.

Jenis pending order yang bisa dipakai antara lain:

Buy Limit

Dipakai saat uptrend, di mana harga diperkirakan turun ke area Fibonacci tertentu sebelum naik lagi.

Sell Limit

Dipakai saat downtrend, untuk entry ketika harga pullback ke level Fibonacci sebelum melanjutkan turun.

Dengan pending order, Mas Rizka bisa mengatur entry jauh lebih presisi dan sesuai zona Fibonacci tanpa FOMO mengikuti harga yang sedang bergerak cepat.


4. Level Fibonacci Mana yang Paling Cocok untuk Entry dengan Pending Order?

Setiap trader memiliki preferensi berbeda, namun berikut rekomendasi umum berdasarkan pengujian dan pengalaman trader profesional:

Level 38.2%

  • Cocok digunakan saat tren kuat.

  • Retracement biasanya tidak dalam.

  • Cocok dipadukan dengan Buy Limit atau Sell Limit.

Level 50.0%

  • Level psikologis yang sering dipantau pasar.

  • Cocok untuk tren moderat.

Level 61.8% (Golden Ratio)

  • Level paling kuat.

  • Cocok untuk entry yang mencari low risk dan high reward.

  • Sering menjadi area pembalikan yang ideal.

Level 78.6%

  • Biasanya digunakan ketika harga melakukan retracement lebih dalam.

  • Entry di level ini sering menghasilkan risk reward ratio yang besar.

Kombinasi paling umum adalah menempatkan Buy Limit/Sell Limit di area 50%–61.8% dengan stop loss sedikit di luar 78.6%. Setup ini terkenal sebagai metode entry favorit banyak trader swing maupun intraday.


5. Contoh Praktis Penggunaan Fibonacci dan Pending Order untuk Entry

Misalkan terdapat uptrend yang sedang berjalan pada timeframe H4. Harga naik dari 1.2000 ke 1.2400, lalu mulai melakukan pullback.

Langkah-langkahnya:

  1. Tarik Fibonacci retracement dari 1.2000 (swing low) ke 1.2400 (swing high).

  2. Perhatikan level-level berikut:

    • 38.2% = 1.2248

    • 50% = 1.2200

    • 61.8% = 1.2152

  3. Tentukan area entry yang paling potensial—misalnya pada level 50% atau 61.8%.

  4. Pasang Buy Limit di 1.2200 (level 50%).

  5. Letakkan Stop Loss di bawah 78.6% misal di area 1.2120.

  6. Tentukan Take Profit berdasarkan:

    • Struktur high sebelumnya (1.2400)

    • Lanjutan tren (bisa dicari dengan Fibonacci extension)

Ini menghasilkan setup yang terukur:

  • Risiko kecil

  • Entry presisi

  • Potensi reward besar

  • Tidak perlu memantau chart terus

Dengan cara ini, trader tidak FOMO dan tetap menjaga disiplin pada zona entry yang sudah dihitung dengan matang.


6. Mengonfirmasi Entry dengan Price Action untuk Akurasi Lebih Tinggi

Untuk menghindari entry yang terlalu cepat atau false signal, sebaiknya kombinasikan Fibonacci dan pending order dengan pola-pola price action seperti:

  • Pin bar

  • Engulfing

  • Inside bar

  • Break of structure (BOS)

  • Rejection candle

Misalnya, saat harga mendekati level 61.8%, muncul bullish pin bar atau bullish engulfing. Itu berarti area tersebut memang sedang dipertahankan oleh buyer dan pending order yang dipasang memiliki peluang besar untuk valid.


7. Mengatur Stop Loss dan Take Profit dengan Fibonacci

Selain menentukan entry, Fibonacci juga bisa membantu mengatur stop loss dan target profit.

Stop Loss

  • Letakkan sedikit di bawah (untuk buy) atau di atas (untuk sell) level 78.6%.

  • Tujuannya menghindari stop loss tersentuh oleh wick yang tipis.

Take Profit

Bisa memakai tools tambahan seperti:

  • Fibonacci extension (161.8%, 261.8%)

  • High atau low sebelumnya

  • Area supply dan demand

Dengan demikian, strategi entry bukan hanya akurat, tetapi juga menghasilkan risk-to-reward ratio yang sehat.


8. Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Menggunakan Fibonacci + Pending Order

Beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan trader pemula:

  1. Menggambar Fibonacci pada swing yang salah.

  2. Memasang pending order terlalu dekat dengan harga saat ini.

  3. Tidak memperhatikan struktur tren utama.

  4. Entry di timeframe kecil tanpa konfirmasi.

  5. Tidak menghitung risk-to-reward ratio.

  6. Menggeser stop loss karena ragu atau takut rugi.

Menghindari kesalahan-kesalahan ini akan sangat meningkatkan performa trading jangka panjang.


9. Kesimpulan

Teknik entry pasar forex menggunakan Fibonacci dan pending order adalah metode yang sangat efektif bagi trader yang ingin masuk pasar secara terukur. Fibonacci membantu menemukan area potensial retracement, sementara pending order memastikan entry dilakukan pada harga terbaik tanpa harus terjebak emosi atau FOMO. Dengan pemilihan level yang tepat seperti 38.2%, 50%, dan 61.8% serta dikombinasikan price action, trader bisa mendapatkan entry yang presisi, risiko terkendali, dan hasil trading yang lebih konsisten.


Trading yang baik adalah trading yang mengikuti perencanaan jelas dan penuh perhitungan. Jika Mas Rizka ingin memperdalam strategi seperti Fibonacci, pending order, price action, manajemen risiko, hingga teknik analisis market yang lebih advanced, bergabung dalam program edukasi trading dari Didimax adalah langkah terbaik. Edukasinya lengkap, dipandu oleh mentor profesional, dan cocok untuk trader dari semua level, mulai dari pemula hingga yang sudah berpengalaman.

Kunjungi www.didimax.co.id sekarang juga dan dapatkan kelas edukasi, materi lengkap, serta bimbingan trading yang bisa membantu Mas Rizka berkembang lebih cepat. Saatnya upgrade kemampuan trading dan trading dengan lebih percaya diri bersama Didimax!