Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Cara Gunakan Indikator Parabolic SAR, Lakukan Setting dan Tips Singkat Berikut!

Cara Gunakan Indikator Parabolic SAR, Lakukan Setting dan Tips Singkat Berikut!

by Didimax Team

Untuk Anda yang sedang mencari peluang entry point, indikator parabolic SAR bisa digunakan. Penggunaannya terbilang mudah, membuat trader tidak sulit memperoleh 
keuntungan dengan bebas, tetapi bagi para pemula perlu memahaminya.
 
Agar Anda bisa memahaminya dengan baik, pada penjelasan artikel berikut akan dibahas bagaimana cara menggunakan indikatornya. Terlebih jika Anda seorang pemula yang 
baru terjun menjalankan trading forex.
 

Penjelasan Tentang Indikator Parabolic SAR

 
Parabolic SAR atau Stop and Reverse merupakan indikator yang ditemukan oleh J. Welles Wilder sejak tahun 1978. Diperkenalkan sebagai indikator trend following turunan 
langsung dari dua variabel penting pada chart.
 
Kedua variabel ini yaitu harga dan waktu, posisinya hampir sama dengan Moving Average. Bentuk parabolic mirip seperti parabola dalam pelajaran matematika, dibentuk 
dari titik-titik di bagian atas dan bawah harga.
 
Apabila mengalami kenaikan, titik SAR berada di bawah harga, ketika penurunan terjadi maka posisi titiknya berubah ke atas harga. Bahkan, kini banyak para trader yang 
menggunakan indikator parabolic SAR.
 
Kemudian, ketika digunakan biasanya akan dipadukan dengan jenis lainnya oleh trader. Dalam tren bullish atau tren bearish, Anda juga bisa menggunakannya. Membantu 
trader mencari informasi kapan trend dimulai dan berakhir.
 
Sehingga, dapat Anda jadikan sebagai acuan batas akhir harga. Sinyal jual serta sinyal beli yang dimunculkan bisa dipakai trader untuk mengatur target keuntungan dan 
level stop loss tradingnya.
 

Karakteristik dan Rumus Perhitungannya dalam Trading

 
Indikator parabolic SAR mempunyai karakteristik dalam trading. Karakteristiknya diantaranya berbentuk titik-titik berderet seperti parabola di bagian bawah atau atas 
candlestick. Karakteristik berikutnya muncul ketika posisi pasar trending, naik maupun turun.
 
Adapun karakteristik lainnya, pada saat tren turun, indikator terdapat di atas harga. Sementara, jika trend naik, maka indikator berada di bagian bawah harga. Dalam 
memperhitungkannya, berikut rumus formulanya.
 
Uptrend = SAR pada hari sebelumnya + AF (EP-SAR hari sebelumnya)
 
Downtrend = SAR pada hari sebelumnya – AF (SAR pada hari sebelumnya-EP)
 
AF merupakan faktor akselerasi atau percepatan yang trader pilih menyesuaikan gaya tradingnya. Faktor ini ditetapkan dengan angka 0,02 serta selalu alami kenaikan 
setiap kali terjadi titik ekstrim.
 
Sementara, EP atau Extreme Point juga disebut titik ekstrim yakni harga tertinggi atau terendah. Harga tersebut berdasarkan durasi tren saat ini, tertinggi untuk tren 
naik dan terendah untuk tren turun.

Setting Ulang dengan Menyesuaikan Step Beserta Maksimumnya

 
Apabila hasil perhitungan SAR ada di rentang harga sebelumnya, berarti menunjukkan akan terjadi pembalikan indikator juga arah menuju sisi lain. EP terakhir pads nilai 
pada tren sebelumnya dapat Anda atur.
 
Kemudian, lakukan setting ulang EP berdasarkan nilai maksimum pada periode yang sedang berlangsung. Faktor akselerasi bisa diatur di angka 0,02 jika berada di atas 
harga kemarin, setting ke harga terdekat.
 
Ada dua aturan atau setting yang terdapat di dalam indikator parabolic SAR yakni step dan maksimum. Step merupakan faktor akselerasi yang nilai standarnya 0,02, angka 
ini sangat mempengaruhi sensitivitas indikator.
 
Karena semakin tinggi angkanya, maka semakin sensitive indikator parabolic. Hal tersebut mengakibatkan terdapat banyak sinyal yang trader terima sehingga dapat membuat 
Anda bingung, nilai maksimum standar 0,2 menjadi titik ekstrimnya.
 
Setelah mengaturnya, chart harga akan menghadirkan titik-titik di atas atau bagian bawah candle. Titik-titik inilah yang dapat Anda pakai sebagai sinyal beli beserta 
menempatkan posisi stop loss.
 

Ketahui Cara Menggunakan Indikator Parabolic SAR 

 
Indikator parabolic SAR bisa dijadikan acuan mencari entry posisi, baik itu buy ataupun sell. Titik-titik yang terbentuk sebagai cara kerja indikatornya, bagaimana 
cara menggunakannya dalam melakukan trading?
 
1. Entry Buy
 
Perhatikan garis terbentuknya indikator, jika melintasi pergerakan harga dari atas ke bawah, menampilkan sinyal buy. Untuk melihat akurasinya, cek bagian titik yang 
membentuk sinyal buy itu.
 
Apabila candlestick breakout di titik atas indikator, trader bisa mengambil posisi entry buy dan menempatkan stop loss di titik sar terbawah. Memastikan entry buy bisa 
 
juga dengan time frame.
 
2. Entry Sell 
 
Saat garisnya melintasi pergerakan harga dari bawah ke atas, maka akan menunjukkan sinyal sell. Karena kondisinya mengarahkan terhadap posisi uptrend pasar. Konfirmasi 
tren pasar dapat memanfaatkan time frame lebih besar.
 
Time frame yang lebih besar, titik parabolic berada di atas dan menampilkan posisi downtrend pasar. Siapkan diri melakukan entry sell secara akurat, ketika terdapat 
candlestick yang menembus titik atas indikator.
 
3. Trend Spotting 
 
Dipakai untuk mendeteksi bias yang terjadi pada market forex. Ketika uptrend, titik SAR muncul di area bawah candle, diawali dari harga yang berhasil membuat titi baru 
tertinggi dalam satu periode.
 
4. Acuan Exit dan Trailing Stop
 
Sebagai titik exit dan trailing stop manual apabila posisinya sudah terbuka. Pembukaan posisi ketika stop loss biasanya ditempatkan pada daerah sekitar area titik SAR 
pertama yang muncul.
 
Kelebihan metodenya ialah jarak stop loss tidak terlalu jauh dengan posisi open. Maka dari itu, inilah kesempatan Anda untuk mengamankan profit dengan segera agar 
membuat hasil lebih baik.
 
Indikator parabolic SAR ini ternyata juga berguna sebagai acuan trailing stop. Terkadang suatu harga akan bias menuju satu sisi secara terus-menerus dalam rentang 
waktu lama. 
 
Apabila hal tersebut terjadi, trader tak perlu menutup posisi lebih awal, dimana profit yang dihasilkan kurang maksimal. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat memperhatikan 
langkah-langkah melakukan setting.
 
Bukalah platform MetaTrader
 
Trader tidak harus membuat indikatornya dengan cara manual. Biasanya sudah disediakan atau built-in pada platform layanan trading online, termasuk dalam MetaTrader 4 
dan MetaTrader 5.
 
Setting indikator parabolic SAR
 
Akses menu chart/grafik dengan membukanya di platform trading. Kemudian, pilihlah subfolder “trend” di daftar indikator yang terdapat pada platform navigatornya, tekan 
dua kali parabolic SAR.
 
Pengaturan indikatornya
 
Jika sudah muncul tampilan seperti dua kolom berupa step dan maximum. Step merupakan ukuran faktor akselerasi dengan nilai standar 0,02. Lalu, nilainya akan alami 
peningkatan bertahap hingga batas maksimum 0,20.
 
Semakin kecil nilai akselerasinya, maka akan menjauh pula pergerakan AF terhadap harga. Sehingga, peluang terjadinya pembalikan harga menjadi lebih besar apabila nilai 
faktor akselerasinya tinggi.
 

Tips Singkat Bagi Trader Agar Mencapai Profit Lebih Maksimal

 
Untuk mendapatkan keuntungan maksimal dengan menggunakan indikator parabolic SAR. Anda bisa mengikuti beberapa tips berikut ini guna meraih peluang profit lebih banyak 
saat melakukan trading.
 
1. Manfaatkan akun demo agar terbiasa dengan penggunaan indikator. Sehingga, tahu tindakan apa yang akan dilakukan ketika berada di pasar forex.
 
2. Membandingkan time frame lebih besar untuk menentukan arah trend.
 
3. Melihat tren secara konvensional, seperti hanya berfokus pada sinyal buy lalu mengesampingkan sinyal sell, begitu sebaliknya.
 
4. Pakai bantuan indikator moving average
 
5. Gunakan MACD dengan melakukan setting standarnya, tunggu sampai membentuk potongan kurva sinyal dan kurva MACD.
 
6. Manfaatkan parabolic SAR untuk scalping dengan menemukan titik entry secara tepat.
 
Melakukan beberapa tips singkat di atas dapat Anda terapkan bersama broker forex Didimax, platform trading terpercaya. Indikator parabolic SAR bisa Anda maksimalkan 
bersama layanan trading Didimax yang telah disediakan.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama