Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Cara Menentukan Ukuran Lot yang Aman Saat Market Tidak Stabil

Cara Menentukan Ukuran Lot yang Aman Saat Market Tidak Stabil

by Lia Nurullita

Cara Menentukan Ukuran Lot yang Aman Saat Market Tidak Stabil

Dalam dunia trading, salah satu faktor yang sering kali menjadi pembeda antara trader sukses dan mereka yang mengalami kerugian besar adalah manajemen risiko—khususnya dalam menentukan ukuran lot yang tepat. Hal ini menjadi semakin penting saat pasar sedang tidak stabil atau volatile, di mana pergerakan harga yang tajam bisa terjadi dalam hitungan menit bahkan detik.

Ukuran lot dalam trading forex, emas, maupun instrumen lainnya berfungsi sebagai representasi volume transaksi yang Anda lakukan. Satu lot standar dalam forex biasanya setara dengan 100.000 unit mata uang dasar. Sementara untuk emas, ukuran lot bisa bervariasi tergantung pada broker dan jenis akun yang digunakan, namun prinsip dasarnya tetap sama: semakin besar lot, semakin besar potensi keuntungan maupun kerugian.

Dalam kondisi pasar yang stabil, menentukan ukuran lot mungkin terasa lebih mudah karena pergerakan harga cenderung mengikuti pola teknikal atau fundamental dengan lebih konsisten. Namun dalam kondisi market yang tidak stabil—misalnya saat terjadi rilis data ekonomi besar, ketegangan geopolitik, atau krisis keuangan—pergerakan harga bisa sangat tidak terduga. Di sinilah pentingnya memahami bagaimana menentukan ukuran lot yang aman agar akun trading tetap terlindungi dari risiko besar.

Memahami Volatilitas Pasar

Langkah pertama untuk menentukan ukuran lot yang aman saat market tidak stabil adalah dengan memahami tingkat volatilitas yang sedang terjadi. Volatilitas adalah ukuran dari seberapa besar dan seberapa cepat harga bergerak dalam periode tertentu. Dalam situasi pasar yang tenang, volatilitas cenderung rendah dan pergerakan harga terjadi secara perlahan. Namun dalam kondisi tidak stabil, volatilitas bisa melonjak drastis.

Trader dapat mengukur volatilitas dengan berbagai alat bantu, seperti indikator Average True Range (ATR), Bollinger Bands, atau bahkan dengan melihat candle harian yang panjang dan fluktuatif. Semakin tinggi ATR, semakin besar fluktuasi harga, dan ini berarti risiko juga semakin tinggi.

Dengan mengetahui tingkat volatilitas, Anda bisa menyesuaikan ukuran lot agar tetap proporsional dengan potensi risiko. Misalnya, jika biasanya Anda menggunakan lot 1.0 dengan stop loss 30 pips dalam kondisi normal, maka saat volatilitas meningkat dan stop loss harus diperlebar menjadi 60 pips, ukuran lot idealnya diturunkan menjadi 0.5 untuk menjaga risiko tetap dalam batas yang sama.

Gunakan Risiko Maksimal per Transaksi

Aturan umum yang banyak digunakan oleh trader profesional adalah tidak mengambil risiko lebih dari 1% hingga 2% dari total modal dalam satu transaksi. Ini berarti jika Anda memiliki akun sebesar $10.000, maka kerugian maksimal per posisi tidak boleh melebihi $100 hingga $200.

Dengan asumsi ini, Anda bisa menghitung ukuran lot berdasarkan jarak stop loss dan nilai per pip dari pasangan mata uang atau komoditas yang Anda perdagangkan. Rumus sederhananya adalah:

Ukuran Lot = (Persentase Risiko × Modal) / (Stop Loss × Nilai per Pip)

Mari kita ambil contoh: Anda memiliki modal $5.000 dan ingin mengambil risiko 1% saja, atau $50. Stop loss Anda adalah 50 pips, dan nilai per pip untuk lot standar adalah $10. Maka:

Ukuran Lot = ($50) / (50 × $10) = 0.1 lot

Dengan begitu, meskipun pasar sedang tidak stabil dan stop loss Anda harus diperlebar, Anda tetap bisa menyesuaikan ukuran lot agar nilai kerugian maksimal tetap dalam batas yang Anda tentukan.

Hindari Overtrading dan Lot Besar Tanpa Perhitungan

Salah satu kesalahan umum saat market bergerak cepat adalah dorongan untuk mengejar keuntungan besar dengan membuka posisi berulang-ulang atau meningkatkan ukuran lot secara drastis. Overtrading dan penggunaan lot besar tanpa perhitungan yang jelas justru akan membuka peluang kerugian yang besar pula.

Trader yang emosional sering kali tergoda untuk "balas dendam" setelah mengalami loss, dan membuka posisi dengan ukuran yang lebih besar untuk menutupi kerugian sebelumnya. Ini adalah pola pikir yang sangat berbahaya, terutama saat market tidak stabil. Ukuran lot yang besar memperbesar tekanan psikologis, membuat trader sulit berpikir rasional dan justru semakin jauh dari pengambilan keputusan yang objektif.

Perhatikan Korelasi dan Diversifikasi

Jika Anda membuka beberapa posisi dalam waktu yang sama, perhatikan apakah instrumen yang Anda perdagangkan memiliki korelasi yang tinggi. Misalnya, EUR/USD dan GBP/USD cenderung bergerak searah, sehingga membuka posisi di kedua pasangan ini dengan ukuran lot besar bisa memperbesar risiko Anda tanpa Anda sadari.

Dalam situasi market tidak stabil, ada baiknya untuk menghindari konsentrasi risiko dan mulai menerapkan diversifikasi—tidak hanya dalam instrumen, tetapi juga dalam ukuran lot. Misalnya, alih-alih membuka satu posisi besar, Anda bisa membuka dua atau tiga posisi kecil di beberapa aset berbeda untuk mengurangi risiko terfokus pada satu aset saja.

Uji Strategi di Akun Demo

Sebelum menerapkan strategi ukuran lot di market yang volatile secara langsung di akun riil, bijak rasanya untuk mengujinya terlebih dahulu di akun demo. Hal ini tidak hanya memberikan pemahaman teknis tentang perhitungan ukuran lot, tetapi juga membantu Anda membangun kepercayaan diri dan mengasah psikologi trading Anda dalam kondisi pasar yang tidak menentu.

Melalui akun demo, Anda bisa melihat bagaimana perubahan volatilitas memengaruhi posisi Anda dan bagaimana menyesuaikan ukuran lot secara dinamis. Ini sangat membantu untuk membentuk kebiasaan yang disiplin dan terukur dalam pengambilan keputusan trading.

Gunakan Pending Order dan Manfaatkan Volatilitas

Saat market sangat volatile, harga bisa bergerak cepat menembus level support atau resistance dalam waktu singkat. Dalam kondisi seperti ini, penggunaan pending order (buy stop, sell stop, buy limit, sell limit) bisa menjadi solusi cerdas. Dengan pending order, Anda tidak harus masuk ke pasar secara acak, tetapi menunggu harga masuk ke zona yang menurut analisis Anda paling aman.

Saat mengatur pending order, Anda bisa sekaligus menghitung risiko dan menentukan ukuran lot berdasarkan titik entry yang spesifik dan stop loss yang logis. Ini membantu menghindari entry yang impulsif dan tidak berdasarkan perhitungan matang.


Trading bukan sekadar mencari keuntungan cepat, tapi bagaimana Anda bisa bertahan di pasar dalam jangka panjang. Salah satu kunci penting dalam menjaga konsistensi adalah dengan menerapkan ukuran lot yang aman, terutama saat market sedang tidak stabil. Menentukan ukuran lot bukan hanya soal matematika, tapi juga tentang memahami dinamika pasar, mengenali risiko, dan mengendalikan emosi.

Bagi Anda yang ingin lebih mendalami cara menghitung ukuran lot secara tepat, memahami manajemen risiko, hingga menguasai strategi trading yang adaptif di tengah volatilitas pasar, bergabunglah dalam program edukasi trading dari Didimax. Di sana, Anda akan dibimbing langsung oleh mentor berpengalaman yang siap membantu Anda mengembangkan skill dan mindset trading yang benar.

Program edukasi ini terbuka untuk semua kalangan, baik pemula maupun trader yang sudah berpengalaman. Anda akan belajar secara praktis, interaktif, dan tentunya GRATIS. Segera kunjungi www.didimax.co.id untuk informasi lebih lengkap dan jadwal edukasi terbaru. Jangan biarkan volatilitas pasar menjadi ancaman—ubah menjadi peluang bersama Didimax!