Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Cara Menggunakan Pending Order Buy Limit dan Sell Limit untuk Entry Trading Forex

Cara Menggunakan Pending Order Buy Limit dan Sell Limit untuk Entry Trading Forex

by Rizka

Cara Menggunakan Pending Order Buy Limit dan Sell Limit untuk Entry Trading Forex

Dalam dunia trading forex, salah satu keputusan terpenting yang harus dikuasai setiap trader adalah menentukan kapan dan di mana posisi entry dilakukan. Banyak trader pemula terlalu fokus pada market order—langsung masuk saat harga sedang berjalan—padahal ada jenis order yang jauh lebih strategis dan dapat membantu mendapatkan harga terbaik sesuai rencana, yaitu pending order.

Dari berbagai jenis pending order, dua yang paling sering digunakan oleh trader berpengalaman untuk mendapatkan entry optimal adalah Buy Limit dan Sell Limit. Kedua order ini memungkinkan trader menunggu harga mendekati area yang diprediksi akan menjadi titik pembalikan (reversal) atau rejection, sehingga entry menjadi jauh lebih akurat dan terukur.

Artikel ini akan membahas secara lengkap dan mendalam tentang apa itu buy limit dan sell limit, kapan sebaiknya digunakan, strategi yang tepat, serta contoh real-nya agar lebih mudah dipahami oleh trader pemula hingga menengah.


Apa Itu Buy Limit dan Sell Limit?

Sebelum belajar cara penggunaannya, penting untuk memahami definisi dasar dari kedua jenis pending order ini.

1. Buy Limit

Buy limit adalah pending order untuk membeli pada harga yang lebih rendah dari harga berjalan saat ini.
Artinya, Anda memperkirakan harga akan turun dulu ke area tertentu, memantul (reversal), lalu naik kembali.

Contoh:

  • Harga saat ini di 1.2050

  • Anda ingin buy di area support 1.2000

  • Maka Anda pasang Buy Limit 1.2000

Logikanya: Anda ingin membeli di harga yang lebih murah, bukan harga sekarang.

2. Sell Limit

Sell limit adalah pending order untuk menjual pada harga yang lebih tinggi dari harga berjalan saat ini.
Order ini cocok ketika Anda memperkirakan harga akan naik dulu ke area tertentu, kena resistance, lalu turun kembali.

Contoh:

  • Harga saat ini di 1.2050

  • Anda ingin sell di resistance 1.2100

  • Maka Anda pasang Sell Limit 1.2100

Logikanya: Anda ingin menjual di harga yang lebih mahal, bukan harga sekarang.


Mengapa Menggunakan Pending Order Limit Lebih Menguntungkan?

Banyak trader pemula melakukan kesalahan dengan selalu entry market order tanpa mempertimbangkan posisi terbaik. Padahal, dengan pending order Buy Limit dan Sell Limit, Anda bisa:

Mendapatkan harga entry terbaik

Masuk di level terendah saat buy atau level tertinggi saat sell.

Trading lebih disiplin

Tidak mudah tergoda FOMO saat harga bergerak cepat.

Mengikuti rencana trading tanpa harus memantau chart 24 jam

Order akan aktif otomatis saat harga menyentuh area yang Anda tentukan.

Memanfaatkan area support & resistance dengan akurasi lebih tinggi

Pending order sering dipasang di area yang dianggap sebagai titik reversal kuat.

Menghindari entry terburu-buru (over-entry)

Entry Anda lebih matang dan berdasarkan analisis.

Karena itulah trader profesional lebih suka menggunakan pending order untuk manajemen risiko dan entry yang terkontrol.


Kapan Harus Menggunakan Buy Limit dan Sell Limit?

Agar tidak salah penempatan, trader perlu tahu kapan waktu yang tepat memakai kedua jenis order ini.

Gunakan Buy Limit ketika:

  • Harga sedang dalam tren naik, namun mengalami retracement.

  • Harga mendekati area support kuat.

  • Anda ingin masuk pada harga diskon dalam tren bullish.

  • Candlestick menunjukkan tanda-tanda rejection di area bawah.

Gunakan Sell Limit ketika:

  • Harga sedang berada dalam tren turun, namun mengalami retracement naik.

  • Harga mendekati area resistance kuat.

  • Anda ingin entry di harga premium dalam tren bearish.

  • Ada signal bearish reversal di area atas.

Prinsip dasarnya:
Buy Limit di support
Sell Limit di resistance


Strategi Menggunakan Buy Limit dan Sell Limit Untuk Entry yang Akurat

Berikut adalah strategi praktis yang dapat Mas Rizka gunakan untuk memaksimalkan akurasi entry menggunakan pending order limit.


### 1. Tentukan Area Support dan Resistance Valid

Tidak semua level pantas digunakan. Gunakan area yang memiliki ciri-ciri:

  • Pernah menjadi titik reversal kuat sebelumnya

  • Volume besar saat terjadi rejection

  • Muncul pola candlestick kuat (pin bar, engulfing, hammer, shooting star)

  • Level psikologis (misal: 1.2000, 150.00, 0.7000)

Support kuat → pasang Buy Limit
Resistance kuat → pasang Sell Limit


2. Pastikan Tren Besar Mendukung

Trader sukses tidak melawan tren. Pending order limit paling akurat ketika digunakan untuk entry retracement dalam tren utama.

Contoh:

  • Tren naik → tunggu retracement → Buy Limit

  • Tren turun → tunggu retracement → Sell Limit

Tools untuk memastikan tren:

  • Moving Average (MA 50 atau 100)

  • Trendline

  • Structure high & low


3. Gunakan Konfirmasi Candlestick Sebagai Validasi

Sebelum memasang buy limit atau sell limit, perhatikan:

  • Apakah ada pin bar yang menyentuh support/resistance?

  • Ada rejection dengan sumbu panjang?

  • Terjadi pola engulfing di area tersebut?

  • Ada indikasi buyer/seller kuat menahan harga?

Konfirmasi ini membuat entry jauh lebih aman.


4. Beri Jarak Aman (Buffer Zone)

Harga sering menembus sedikit sebelum berbalik arah.
Gunakan buffer 5–20 pips tergantung pair.

Contoh:

  • Support di 1.2000 → pasang Buy Limit di 1.1990

  • Resistance di 1.2100 → pasang Sell Limit di 1.2110

Buffer membuat order lebih optimal dan terhindar dari SL sebelum reversal.


5. Selalu Pasang Stop Loss dan Take Profit

Jangan biarkan pending order tanpa SL—risikonya sangat besar.
Gunakan aturan:

  • Buy Limit → SL 20–40 pips di bawah support

  • Sell Limit → SL 20–40 pips di atas resistance

Take profit bisa menggunakan:

  • Ratio minimal 1:2

  • Resistance terdekat (untuk buy)

  • Support terdekat (untuk sell)


6. Gunakan Timeframe Besar Untuk Level, Timeframe Kecil Untuk Entry

Gunakan kombinasi:

  • H4 / Daily → menentukan level support & resistance

  • H1 / M30 → menentukan titik entry & konfirmasi candlestick

Ini meningkatkan akurasi dan meminimalkan kesalahan level.


Contoh Penggunaan Buy Limit dan Sell Limit (Studi Kasus Sederhana)

Contoh 1: Buy Limit

  • Pair: EUR/USD

  • Tren utama: naik

  • Harga sekarang: 1.2050

  • Support kuat: 1.2000 (didukung pin bar sebelumnya)

Strategi:

  1. Pasang Buy Limit di 1.2000

  2. Stop Loss di 1.1970

  3. Take Profit di resistance 1.2100

Logika: menunggu retracement ke support sebelum melanjutkan trend naik.

Hasilnya, entry akan terbuka saat harga menyentuh 1.2000 lalu memantul ke atas.


Contoh 2: Sell Limit

  • Pair: GBP/JPY

  • Tren utama: turun

  • Harga sekarang: 150.80

  • Resistance kuat: 151.50

Strategi:

  1. Pasang Sell Limit di 151.50

  2. Stop Loss di 151.90

  3. Take Profit di support 150.00

Logika: harga naik dulu untuk retest resistance, lalu turun mengikuti tren.

Inilah cara ideal menggunakan sell limit pada fase retracement bearish.


Kesalahan Umum Trader Dalam Menggunakan Buy Limit & Sell Limit

Agar tidak mengulangi kesalahan yang sering dilakukan trader pemula, perhatikan beberapa hal berikut:

❌ Pasang limit order tanpa analisis support/resistance

Tidak semua level pantas dipasang order.

❌ Melawan tren utama

Pending order ideal untuk entry mengikuti tren, bukan melawan.

❌ Tidak memasang stop loss

Ini sangat berbahaya.

❌ Entry terlalu dekat dengan harga berjalan

Pending order harus memberikan harga terbaik, bukan sekadar menunggu harga “sedikit koreksi”.

❌ Posisi lot terlalu besar

Pending order bukan cara untuk “pasrah” tanpa perhitungan. Money management tetap nomor satu.


Kesimpulan: Buy Limit dan Sell Limit Adalah Senjata Entry yang Powerful

Jika digunakan dengan benar, pending order Buy Limit dan Sell Limit dapat membantu trader mendapatkan entry terbaik, lebih terukur, dan lebih disiplin. Dengan memanfaatkan area support & resistance, mengikuti tren, menggunakan konfirmasi candlestick, serta manajemen risiko yang baik, strategi ini bisa meningkatkan peluang profit secara signifikan.

Trading bukan tentang siapa yang paling cepat masuk pasar, tapi siapa yang paling tepat menentukan entry. Pending order limit membantu trader berpikir lebih strategis dan tidak terjebak emosi.


Ketika Mas Rizka ingin mengembangkan skill trading secara lebih terarah, pendalaman materi seperti ini sangat penting untuk diterapkan dengan benar melalui bimbingan mentor profesional. Jika Anda ingin belajar trading forex dari dasar sampai mahir dengan cara yang simple, terstruktur, dan dipandu langsung oleh analis berpengalaman, Anda bisa mengikuti program edukasi trading Didimax. Materinya lengkap, cocok untuk pemula maupun yang sudah trading namun sering loss.

Didimax menyediakan edukasi trading gratis seumur hidup, termasuk bimbingan harian, sinyal trading, webinar, dan komunitas premium untuk membantu Anda berkembang lebih cepat. Kunjungi www.didimax.co.id dan bergabunglah dengan ribuan trader lainnya yang sudah merasakan manfaatnya. Semakin cepat Anda belajar, semakin cepat pula Anda bisa menjadi trader yang konsisten dan profit.