Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Cara Menghitung Pivot Point untuk Trading Forex

Cara Menghitung Pivot Point untuk Trading Forex

by Lia Nurullita

Cara Menghitung Pivot Point untuk Trading Forex

Dalam dunia trading forex, memahami dan memanfaatkan alat analisis teknikal menjadi kunci kesuksesan. Salah satu alat yang banyak digunakan oleh para trader, baik pemula maupun profesional, adalah pivot point. Pivot point membantu trader mengidentifikasi level support dan resistance potensial, yang berguna untuk merencanakan titik masuk dan keluar dari pasar. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu pivot point, cara menghitungnya, serta bagaimana memanfaatkannya dalam aktivitas trading harian Anda.

Apa Itu Pivot Point?

Pivot point adalah indikator teknikal yang dihitung berdasarkan harga tinggi (high), harga rendah (low), dan harga penutupan (close) dari sesi perdagangan sebelumnya. Indikator ini digunakan untuk menentukan level support dan resistance utama di pasar forex. Level-level ini dianggap penting karena banyak trader dan institusi keuangan yang menggunakan pivot point dalam analisis mereka, sehingga sering kali terjadi pergerakan harga signifikan di sekitar level tersebut.

Komponen Pivot Point

Pivot point terdiri dari level utama (pivot) dan beberapa level support dan resistance:

  1. Pivot Point (PP): Level tengah yang menjadi dasar perhitungan.
  2. Support 1 (S1), Support 2 (S2), Support 3 (S3): Level support yang dihitung di bawah pivot point.
  3. Resistance 1 (R1), Resistance 2 (R2), Resistance 3 (R3): Level resistance yang dihitung di atas pivot point.

Rumus Perhitungan Pivot Point

Untuk menghitung pivot point, Anda memerlukan data harga tinggi, rendah, dan penutupan dari sesi perdagangan sebelumnya. Berikut rumus dasar perhitungan pivot point:

Pivot Point (PP) = (High + Low + Close) / 3

Setelah mendapatkan nilai PP, Anda dapat menghitung level support dan resistance:

  • Resistance 1 (R1) = (2 x PP) – Low
  • Support 1 (S1) = (2 x PP) – High
  • Resistance 2 (R2) = PP + (High – Low)
  • Support 2 (S2) = PP – (High – Low)
  • Resistance 3 (R3) = High + 2 x (PP – Low)
  • Support 3 (S3) = Low – 2 x (High – PP)

Contoh Perhitungan Pivot Point

Misalkan data sesi perdagangan forex sebelumnya adalah sebagai berikut:

  • High: 1.1200
  • Low: 1.1100
  • Close: 1.1150

Menghitung pivot point:
PP = (1.1200 + 1.1100 + 1.1150) / 3 = 1.1150

Menghitung level support dan resistance:

  • R1 = (2 x 1.1150) – 1.1100 = 1.1200
  • S1 = (2 x 1.1150) – 1.1200 = 1.1100
  • R2 = 1.1150 + (1.1200 – 1.1100) = 1.1250
  • S2 = 1.1150 – (1.1200 – 1.1100) = 1.1050
  • R3 = 1.1200 + 2 x (1.1150 – 1.1100) = 1.1300
  • S3 = 1.1100 – 2 x (1.1200 – 1.1150) = 1.1000

Menggunakan Pivot Point dalam Trading

Trader forex menggunakan pivot point untuk menentukan level kunci dalam perdagangan harian mereka. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:

1. Identifikasi Tren Pasar

Jika harga bergerak di atas pivot point, ini menandakan sentimen pasar bullish. Sebaliknya, jika harga bergerak di bawah pivot point, sentimen pasar cenderung bearish.

2. Penentuan Entry dan Exit Point

Pivot point dan level support/resistance dapat digunakan sebagai patokan untuk menentukan titik masuk (entry) dan keluar (exit) perdagangan. Misalnya, jika harga mendekati level support dan menunjukkan tanda-tanda pembalikan, trader dapat mempertimbangkan untuk membeli (buy). Sebaliknya, jika harga mendekati resistance, ini bisa menjadi sinyal untuk menjual (sell).

3. Penggunaan dalam Breakout Trading

Ketika harga menembus level resistance atau support tertentu, trader dapat memanfaatkan momentum ini untuk masuk ke pasar. Breakout di atas resistance menunjukkan potensi kelanjutan tren naik, sedangkan breakout di bawah support menunjukkan potensi tren turun.

4. Kombinasi dengan Indikator Lain

Untuk meningkatkan akurasi, pivot point sering digunakan bersama indikator teknikal lainnya seperti Moving Average, RSI (Relative Strength Index), atau MACD (Moving Average Convergence Divergence). Kombinasi ini membantu trader memfilter sinyal palsu dan meningkatkan probabilitas keuntungan.

Kelebihan Menggunakan Pivot Point

  1. Mudah Dihitung: Perhitungan pivot point tidak memerlukan alat khusus dan dapat dilakukan secara manual.
  2. Bersifat Objektif: Level-level yang dihasilkan dari perhitungan pivot point bersifat objektif dan dapat diandalkan.
  3. Cocok untuk Berbagai Time Frame: Pivot point dapat digunakan dalam berbagai time frame, mulai dari intraday hingga mingguan.
  4. Membantu Menentukan Strategi Trading: Trader dapat merencanakan strategi mereka dengan lebih baik berdasarkan level pivot dan support/resistance.

Kekurangan Pivot Point

  1. Kurang Efektif dalam Pasar Sideways: Dalam kondisi pasar yang datar atau sideways, pivot point mungkin kurang memberikan sinyal yang jelas.
  2. Perlu Konfirmasi Tambahan: Sering kali, trader perlu menggunakan indikator tambahan untuk mengonfirmasi sinyal dari pivot point.

Kesimpulan

Pivot point adalah alat yang sangat berguna bagi trader forex untuk mengidentifikasi level support dan resistance, menentukan tren, dan merencanakan strategi trading. Dengan memahami cara menghitung dan menggunakannya secara efektif, trader dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam trading mereka. Namun, seperti alat analisis teknikal lainnya, pivot point bukanlah jaminan pasti dan perlu dikombinasikan dengan metode analisis lainnya untuk hasil yang lebih optimal.

Ingin memahami lebih dalam tentang cara menggunakan pivot point dan strategi trading lainnya? Bergabunglah dengan program edukasi trading forex di Didimax! Dengan bimbingan dari para ahli dan materi edukasi lengkap, Anda akan mendapatkan wawasan serta teknik trading yang bisa langsung diterapkan dalam aktivitas perdagangan Anda.

Kunjungi www.didimax.co.id dan mulailah perjalanan Anda menjadi trader forex sukses. Nikmati pembelajaran yang interaktif, praktik langsung, dan dukungan penuh dari tim Didimax yang berpengalaman.