Melakukan
trading forex dengan trendline adalah salah satu cara yang bisa trader lakukan jika ingin melakukan entry dengan analisis teknikal. Tapi, jangan asal dan pelajari
sebelum menerapkannya.
Trading dengan memanfaatkan trendline sebenarnya cukup bagus. Bila Anda dapat melakukannya dengan baik, itu bisa membantu Anda mendapatkan profit maksimal. Namun,
ketika menggambarkan trendline dengan salah, hasilnya akan kacau.
Untuk itu, bagi trader yang ingin trading dengan trendline, ada baiknya pelajari dengan sungguh-sungguh. Jangan terlalu memaksa, dan pastikan semua diatur sebaik
mungkin. Informasi selengkapnya, bisa simak pada ulasan berikut.
Mengenal Tentang Trading dengan Trendline
Trading dengan trendline merupakan cara yang tepat untuk Anda lakukan agar bisa mengambil keputusan tepat, dan tidak terburu-buru sebelum memasang posisi.
Meski terbilang cukup efektif sebagai taktik memperoleh keuntungan, masih banyak trader yang belum tahu bagaimana caranya menggambar trendline dengan benar.
Sebelum lanjut, Anda harus tahu dulu pengertian istilah satu ini Trendline adalah alat untuk menjangka pergerakan trend selama melalui pergerakan harga sebelumnya.
Jika Anda menggambarkan satu garis lurus yang menjorok ke atas, itu berarti bull sedang menguasai harga saham. Sebaliknya, jika garis mengarah lurus ke bawah, itu
berarti bear sedang menguasai harga saham.
Selain itu, keberadaan trendline juga sering digunakan dalam variasi time frame, Anda bisa menggunakannya per jam, harian, mingguan, bahkan bulanan.
Dan trendline ini juga sangat cocok bila Anda gunakan dalam melakukan trading forex. Tujuannya tentu saja untuk melihat peluang profit selama melakukan perdagangan.
Anda harus tahu bahwa trading dengan trendline memiliki tiga sifat yang perlu diketahui. Pertama, semakin banyak titik yang dihubungkan, semakin trendline valid dan
kuat dalam menahan titik-titik support dan juga resistance.
Kedua, jika trendline terbukti valid, maka pelaku pasar semakin memperhatikannya dalam mengambil keputusan.
Ketiga, adanya kecuraman yang terjadi pada trendline membuat trader bisa melihat kondisi saat ini dari Bullish dan juga Bearish. Dengan begitu, mereka bisa entry
posisi dengan tepat.
Fungsi dan Kegunaan dari Trading dengan Trendline
Cukup banyak trader yang mulai trading dengan trendline karena keunggulannya. Tapi apa sebenarnya fungsi utama dari garis tersebut? Fungsi utamanya tentu untuk
mendukung support dan resistence agar seimbang.
Selain itu, trendline juga membantu Anda mengetahui arah trend saat ini ke mana, bahkan memberikan sinyal mengenai kapan trader membelinya.
Fungsi lainnya sendiri juga memberikan sinyal kepada trader, sampai kapan kita menggunakan trendline tersebut. Karena tidak setiap waktu trendline bisa menjadi acuan
dalam trading.
Pada intinya, jika Anda menasang harus trend, nantinya bisa memantau apakah Anda masih bisa in line sesuai dengan trend saat ini, atau lebih baik berhenti dan keluar
dari posisi saat ini.
Seperti yang sudah kami jelaskan di atas, bahwa trendline juga berkaitan erat dengan time frame. Trader bisa memasangnya per jam, per hari, per minggu, hingga per
bulan.
Dalam hal ini, penggunaan garis trend cukup membantu trader untuk menemukan celah keuntungan. Sebab, semakin besar time frame, semakin valid juga trendline nya.
Anda perlu perhatikan bahwa pemilihan time frame sendiri mempengaruhi keakuratan dari trendline. Jadi, sebelum memilihnya, perlu melakukan pertimbangan sebaik mungkin.
Jika Anda memilih time frame harian atau bahkan mingguan, itu termasuk time frame besar. Namun, jika Anda memilih 1 menit atau 1 jam, itu termasuk kategori kecil.
Ingatlah bahwa ketika Anda memilih time frame besar, trendlinenya nanti akan semakin valid. Kembali lagi pada sifat trendline, ketika sudah valid, maka pelaku pasar
juga akan mentaati dan mengikutinya pada waktu mendatang.
Cara Membuat Garis Trendline untuk Trading
Bagi pemula yang baru mengenal trading dengan trendline, mungkin akan merasa kesulitan. Analisis dan pertimbangannya perlu mendetail agar nanti tidak salah dalam
penggambarannya.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh seorang trader jika ingin membuat garis trensline dengan benar, diantaranya adalah :
1. Mengenal Trendline dan Menentukan Puncak dan Lembah
Hal pertama yang harus Anda lakukan jika ingin membuat garis trend dengan baik adalah mengenal beberapa puncak dan juga lembah.
Ketika Anda melihat garis trend, dari kiri ke kanan akan terpampang jelas uptrend dengan lembah-lembah tinggi.
Kemudian pada ujung trend juga terdapat candlestick bearish yang cukup panjang dengan break support mengarah ke bawah. Situasi tersebut menandakan bahwa trend naik
sudah selesai.
Ketika trend naijnya telah usai, maka Anda bisa keluar dari posisi secara manual agar nanti tidak merugi.
Kemudian ada situasi di mana puncak-puncak yang merendah akan terbentuk. Hal itu menandakan downtrend. Anda bisa menarik garis trend pada puncak-puncak tersebut agar
bisa mencapai trend turun.
2. Menghubungkan Dua Titik dengan Sebuah Garis
Langkah selanjutnya jika ingin tahu cara trading dengan trendline adalah dengan menghubungkan dua titik pada sebuah garis. Dengan syarat, ketika Anda melihat uptrend.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ketika melihat downtrend, hal yang bisa Anda lakukan adalah dengan menghubungkan minimal dua puncak dengan sebuah garis.
Hal yang paling penting dan diperhatikan para trader bahwa penarikan garis harus berdasarkan dari
price action. Ketika Anda melihat puncak yang meninggi (HH) dan
lembah yang meninggi (HL) itu artinya uptrend.
Perlu diingat jika ingin menggambar garis uptrens, harusnya melalui lembah-lembah dan bukan sebaliknya.
Sementara itu, jika membuat garus downtrend itu harus dari puncak-puncak yang merendah. Dengan begitu, garis-garis tersebut akan berguna sebagai resistance.
3. Tandai Gerakan Sideways
Kemudian yang terakhir adalah berkaitan dengan sideways. Jadi, tidak hanya gerakan naik dan turun, tapi Anda juga bisa menandai sideways.
Sideways sendiri adalah harga naik dan turun secara mendatar, kemudian ditandai dengan support dan resistance horizontal.
Kondisi sideways juga sering disebut oleh para trader sebagai pola bujur sangkar. Hal ini karena Anda bisa meletakkan sebuah kotak yang membatasi adanya kenaikan dan
penurunan.
Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dari Trading dengan Trendline
Setiap trader memang memiliki hak untuk menggambar garis trend. Tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar nantinya tidak terjadi kesalahan.
Pertama, ketika Anda ingin menggambarkan garis, perlu membentuk setidaknya dua lembah dan juga puncak. Hal lainnya yang perlu Anda perhatikan bahwa semakin curam
garisnya, semakin mudah untuk ditembus hingga berubah arah.
Kedua, ketika harga semakin sering memantul hingga menguji support atau resistance yang terbentuk dari garis trend, maka garis trend Anda semakin kuat.
Ketiga, jangan pernah memaksakan sebuah garis pada kondisi tertentu. Bukannya bisa memperoleh profit, tapi ujung-ujungnya bisa menambah kerugian cukup besar.
Dan keempat, ketika Anda merasa bahwa garis trend yang dibuat sudah benar dan selesai digambar, silakan menggunakannya untuk memasang posisi pada pasar.
Trader yang menggunakan teknik satu ini memang harus dilatih secara rutin. Jika masih bingung dan ragu bagaimana memulai trading dengan trendline, belajar saja dengan
Didimax. Kami akan memberikan alternatif pembelajaran efektif.