Sudah menjadi sifat dasar pergerakan harga dalam suatu pasar, yaitu dengan sifatnya yang Fluktuatif di mana perubahan harga tidak stabil, dapat berubah secara tiba-tiba dan acak. Peristiwa ini dapat disebut pula sebagai Ranging Market. Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya peristiwa ini yaitu seperti kondisi permintaan yang berubah, perubahan suplai, kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan keekonomian serta kondisi ekonomi global.
Pengertian Ranging Market
Kondisi dimana pergerakan harga yang tak menunjukan arah tertentu atau bersifat fluktuatif bisanya disebut juga sebagai kondisi Ranging Market. Suatu pasar yang mengalami kondisi ranging market menunjukan sebuah peristiwa harga yang bergerak memantul di antara suatu titik harga tertinggi dan berbalik ke titik harga terendah tertentu. Di saat peristiwa ini terjadi, harga bergerak ke arah yang tak menentu seiring waktu berjalan dan juga tidak menunjan tanda kemana arah tren yang jelas, apakah naik atau turun.
Kondisi ini dinamai juga sebagai Pasar Berombak, karena gerakannya yang tak menentu naik turun seperti ombak di laut, yang mengakibatkan harga suatu aset yang ada di pasar baik forex, saham maupun komoditas diperdagangkan dalam kisaran harga yang relative terbatas.
Gelombang ombak harga di suatu pasar biasanya terjadi setelah adanya pembentukan tren yang jelas dan kuat atau bahkan sebelum tren tersebut muncul. Demikian pula kondisi ini juga sering dijumpai pada pasar yang sedang mengalami konsolidasi (sideways), atau kondisi pasar dimana harga tergantung dari rilis berita ekonomi penting atau pun peristiwa dunia yang lain yang akan memengaruhi harga.
Baca juga: Pengertian Overbought dan Cara Untuk Menilainya dengan Tepat
Cara Mengidentifikasi Ranging Market
Berikut adalah 5 cara untuk mengidentifikasi dari rangin market, caranya sebagai berikut:
1. Melakukan Analisis Volume Perdagangan
Volume perdagangan pasar adalah jumlah kesuluran dari apa yang diperdagangkan di pasar dalam suatu waktu tertentu. Hal ini digunakan sebagai indikator dari aktivitas pasar serta kekuatan tren pada pasar.
Jika volume pasar sedang tinggi, maka gambaran yang didapat ialah ada banyak trader atau investor yang minat sekaligus terlibat dalam aktivitas pasar, serta sebagai indikasi bahwa tren pada waktu ini akan terus berlanjut. Sebaliknya, jika volume pasar sedang rendah maka menunjukkan bahwa kurangnya minat trader terhadap pasar tersebut atau bisa pula pasar sedang dalam kondisi konsolidasi.
Pada pasar dalam kondisi ranging market, volume dari perdagangan cenderung berada pada volume yang lebih rendah ketimbang pada pasar di kondisi trending.
2. Memakai Grafik Harga
Grafik harga adalah representasi visual yang menggambarkan perubahan harga pada pasar. Grafik harga merupakan instrument dengan fungsi untuk menganalisis pergerakan dari harga pasar dan sebagai instrument penentuan tren pasar. Grafik harga hadir dalam berbagai bentuk, seperti bentuk garis, batang, dan juga candlestick.
Dari ketiga jenis bentuk grafik di atas, Candlestick merupakan bentuk grafik yang paling sering digunakan karena dalam grafik candlestick tersaji informasi mengenai tren dan pola yang dapat memberi kemudahan karena disajikan informasi dalam bentuk yang lebih visual.
Melalui pengamatan grafik harga, disitu dapat ditentukan apakah pasar sedang trending atau ranging. Ranging market cenderung memberikan gambaran pasar dengan level harga yang stabil dan juga tidak ada tren yangj jelas.
3. Memperhatikan Level Support Resistance
Leve area Support dan Resistance merupakan tingkat harga pasar dimana tingkat pergerakan harga tersebut berada di level area support dan resistance dengan harapan tidak dapat menembus atau tertahan pada area tersebut.
Pada umumnya, level area support dan resistance adalah area yang penting untuk diperhatikan sebab area tersebut dapat digunakan untuk menentukan entry dan exit point. Namun, sebagai catatan yang perlu diingat bahwa level area dan support ini tidak selalu memberikan gambaran yang tepat dan sering berubah seiring dari perubahan kondisi pasar tersebut.
Di kondisi ranging market pada level support dan resistance, pasar cenderung berada pada level yang lebih stabil dan juga sering untuk di kaji ulang.
4. Memperhatikan Bentuk dari Chart Patterns dari Harga Pasar
Terdapat beberapa pola harga atau yang sering disebut juga sebagai Chat Patterns yang berguna untuk mengidentifikasi ranging pasar atau pasar yang bergelombang, yaitu sebagai berikut:
· Pola Simetris
Pola harga yang simetris merupakan suatu pola yang dapat dilihat pada chart pattern dari harga suatu pasar saat sedang berada dalam kondisisi ranging. Chart pattern ini digambarkan dengan dua level support dan juga dua lecel resistance yang berada pada posisi yang saling berdekatan, sehingga pola tersebut membentuk sebuah channel simetris. Pola ini juga berarti suatu pasar sedang berada dalam kondsisi yang netral, yaitu pembeli dan penjual aset sama-sama memiliki kuasa yang seimbang.
Pola harga simetris juga dapat digambarkan dengan trendline level atas dan juga trendline bawah yang bergerak disekitar level harga yang sama. Harga yang bergerak di channel ini sering menguji level area dari support dan resistance secara terus menerus. Jika harga terus bergerak di channel simetris tersebut, ini merupakan tanda bahwa suatu pasar masih dalam kondisi ranging.
· Pola Harga Segitiga Terbalik
Pola harga segitiga terbalik merupakan pola yang ditunjukan di chart harga dari suatu pasar yang sedang berada dalam kondisi ranging. Kondisi pasar yang sedang ranging tersebut dapat ditunjukan dari pola ini dengan ciri-ciri garis level resistance yang mengarah keatas serta garis level support yang mengarah kebawah sehingga membentuk sebuah segitiga.
Pola harga segitiga terbalik ini juga bisa menjadi petunjuk bahwa pasar sedang dalam kondisi netral, yaitu pembeli dan penjual sama-sama seimbang dalam penguasaan pasar. Dan juga pola ini juga bisa menjadi indikasi bahwa tekanan dari jual beli pada suatu pasar mulai meningkat dan bisa jadi pasar akan berubah baik mengarah pada kondisi ranging atau pun bisa juga menjadi trending.
Pola harga segitiga terbalik ini juga dapat digambarkan dengan sebuah segitiga dimana trendline atas yang mengarah kebawah begitu juga trendline bawah mengarah ke atas. Pada area segitiga ini juga area sering bergerak dan secara berulang menguji level area support dan resistance.
· Pola Flag
Pola Flag merupakan gambaran dari chart harga yang bergerak di suatu channel yang sempit serta berbentuk seperti bendera setelah tren yang kuat telah terjadi. Pola ini juga bisa menjadi petunjuk sebagai pasar sedang dalam kondisi konsolidasi setelah tren kuat terjadi dan akan melanjutkan tren yang sama pasca fase konsolidasi tersebut.
Pola flag ini dapat digambarkan dengan garis trendline yang tergambar dari titik puncak (peak) hingga ke titik lembah (rough) dari harga suatu pasar. Pola flag umumnya dijumpai setelah harga mengalami kenaikan maupun penurunan yang tajam. Walaupun begitu, kondisi pasar suatu waktu dapat berubah dari ranging menjadi trending setelah harga berhasil menembus trendline.
5. Menggunakan Indikator Teknikal
Melakukan analisis kondisi suatu pasar tidak bisa hanya dipastikan dengan menggunakan satu indikator analisis saja. Kamu juga bisa menggunakan indikator teknikal yang tersedia pada beberapa provider aplikasi trading seperti:
· Indikator ADX
Indikator Average Directional Index atau yang dapat disebut dengan ADX merupakan sebuah indikator teknis yang dapat mengukur seberapa kuat tren saat ini dan seberapa cepat tren dapat berubah.
Di kondisi ranging market, indikator ADX dapat berguna untuk menentukan kekuatan tren sehingga dapat ditentukan apakah pasar sedang ranging atau trending. Dikatakan pasar sedang dalam kondisi ranging apabila nilai indikator ADX berada dibawah 25. Sedangkan jika nilainya berada diatas 25 maka hal ini menunjukan bahwa pasar sedang dalam kondisi trending (Bullish atau Bearish).
· Bollinger Band
Bollinger Band merupakan indikator teknikal yang berguna untuk mengukur votalitas pasar dan juga dapat dijadikan acuan untuk menentukan level area support dan resistance.
Bollinger Band terdiri atas 3 garis yang masing-masing memiliki fungsinya sendiri-sendiri, yaitu: garis tengah sebagai Moving Average, garis atas yang merupakan Moving Average dengan penambahan 2 kali standar deviasi, dan garis bawah sebagai Moving Average dengan pengurangan 2 kali standar deviasi.
Bollinger Band memberikan gambaran bahwa pasar sedang dalam kondisi ranging jika harga pasar bergerak diantara garis bawah dan garis atas, sedangkan jika harga pasar menembus batas atas maupun bawah, maka kondisi pasar sedang trending.
Mewujudkan Trading yang Menguntungkan
Mempelajari kondisi dari suatu pasar dalam trading merupakan langkah penting dalam perjalanan seorang trader untuk meraih keuntungan dan kesuksesan dalam bertrading. Jika kamu tertarik untuk memahami lebih dalam mengenai teknik-teknik dalam bertrading dan juga strategi trading lainnya, bergabunglah dengan program edukasi yang tersedia di Didimax. Di Didimax, Kamu dapat mendapatkan bimbingan langsung dari para tutor-tutor yang berpengalaman untuk meningkatkan keterampilan Kamu dalam bertrading, dengan langsung saja mendaftar di sini.