Merupakan hal yang wajib dilakukan dan penting untuk dipahami oleh para trader atau investor untuk memantau kondisi pasar dari pola pergerakan harga dari pasar tersebut. Sebab, melalui menganalisis kondisi pasar tersebut, para trader maupun investor dapat mengambil keputusan dalam pengambilan langkah investasi yang terbaik. Maka dari itu, untuk memantau kondisi pasar tentu membutuhkan keilmuan dan ketelitian mengenai cakupan berbagai aspek penting di dalamnya.
Dari berbagai aspek yang harus dimengerti oleh para trader salah satunya adalah mengenai fenomena Overbought. Pada saat suatu pasar dalam kondisi overbought, maka para trader harus lebih bijak dan mewaspadai Keputusan dalam mengambil langkah selanjutnya agar tidak menimbulkan resiko berupa kerugian.
Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan kondisi pasar sedang overbought? Dan juga bagaimana cara yang tepat untuk menilai apakah kondisi pasar tersebut sedang overbought atau tidak, sekaligus seperti apa strategi dan langkah yang tepat untuk menyikapi kondisi tersebut? Untuk menjawab semua pertanyaan di atas maka Kamu harus menyimak penjelasan dari overbought dan cara untuk menilainya dengan tepat di artikel ini sebagai berikut.
Apa itu Overbought?
Overbought adalah suatu kondisi dari pergerakan harga pasar yang dimana ketika suatu pasar sedang dalam kondisi tersebut, maka sekuritas atau saham yang diperdagangkan sedang berada di tingkat harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai intrinsiknya. Secara umum, kondisi overbought ini menggambarkan pergerakan harga dalam jangka pendek. Selain itu, refleksi dari kondisi overbought ini menggambarkan ekspektasi terhadap pasar agar bisa memperbaiki atau mengoreksi harga di waktu mendatang.
Pengertian lain dari overbought adalah suatu kondisi dimana harga suatu pasar sedang dalam kondisi melonjak naik secara terus menerus selama beberapa waktu. Kondisi ini akan terus terjadi sampai sebuah harga mencapai titik jenuh akibat dari banyaknya permintaan pembelian yang dilakukan oleh para trader.
Faktor lain yang menjadi penyebab terjadinya kondisi ini ialah akibat adanya berita positif yang muncul baik di televisi maupun sosial media yang menceritakan kondisi dari suatu perusahan dan potensi pertumbuhan yang bisa dicapai oleh perusahaan tersebut. Sehingga, kabar berita tadi mengakibatkan menarik minat dari para trader untuk membeli saham perusahaan tersebut. Dan akhirnya kondisi overbought pun terjadi.
Pada saat fenomena kondisi overbought terjadi pada sebuah pasar, maka imbasnya adalah akan terjadi fluktuasi harga yang akan bergerak terus meningkat atau istilah umumnya adalah kemunculan momentum yang disebut Bullish atau Upward. Oleh sebab itu, para trader perlu untuk memikirkan secara matang-matang untuk menentukan strategi yang tepat dalam berhadapan dengan kondisi overbought. Hal mudah yang bisa dilakukan trader dengan menjual aset yang dimiliki karena ketika harga aset sedang menjulang tinggi sehingga memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan.
Jenis-Jenis Overbought.
Kondisi overbought merupakan pergerakan harga yang segera untuk dilakukan antisipasinya oleh para trader. Karena, jika trader terlambat untuk mengantisipasinya, maka kondisi ini dapat menimbulkan resiko berupa kerugian yang sangat besar serta menghilangkan potensi keuntungan yang ingin dicapai. Terdapat 2 jenis overbought sebagai dasar untuk menganalisisnya berikut ini.
1. Fundamentally Overbought
Dalam kacamata fundamental, suatu pasar disebut sedang berada pada kondisi overbought jika rasio dari Price Earning atau biasa disebut P/E Ratio melebihi dari indeks relevan dan juga rata-rata dari sektornya. Beberapa trader umumnya menganggap jika pasar tersebut sedang overvalued sehingga trader menahan diri agar tidak melakukan pembelian
2. Technically Overbought
Dalam kacamata teknikal, untuk menentukan kondisi pasar sedang overbought dapat diukur menggunakan indikator-indikator teknis yang terdapat dalam sebuah pasar, seperti volume, harga terbaru, dan momentum yang terjadi.
3. Bollinger Bands
Bollinger Bands ini merupakan cara untuk mengukur kondisi pasar sedang dalam overbought atau tidak yang juga termasuk dalam Technically Overbought, namun menggunakan indikator yang berbeda. Indikator bollinger bands menggunakan garis Bollinger, dimana ketika harga suatu pasar sudah melewati batas atas dari Bollinger Bands, maka nilai dari suatu pasar tersebut telah dianggap overbought.
Indikasi Terjadinya Overbought
Berikut adalah 4 indikasi overbought di sebuah pasar.
1. RSI
RSI merupakan kepanjangan dari Relative Strength Index, ialah indikasi pengukuran seberapa cepat suatu harga pasar atau sekuritas akan mengalami fluktuasi harga. Indikasi RSI menggunakan skala rasio 0 – 100 dengan nilai ambang batas 70. Jika suatu indeks harga telah meningkat melebihi nilai 70, maka pasar tersebut dianggap telah memasuki kondisi overbought.
2. Stochastic Oscillator
Seperti halnya indikasi RSI, indikasi Stochastic Oscillator juga menggunakan skala rasio nilai 0 – 100, namun dengan nilai ambang batas yang berbeda, yaitu dengan rentang 80 – 100.
3. P/E Ratio
P/E Ratio atau Ratio Price to Earning dapat pula menjadi indikasi penentu terjadinya kondisi overbought dengan menghitung rasio harga rata-rata pasar, jika melebihi maka suatu pasar tersebut akan dianggap telah memasuki kondisi overbought.
4. P/S Ratio
P/S Ratio atau yang disebut juga ratio price to sales, merupakan rasio terhadap penjualan di suatu pasar. Indikasi ini juga bisa digunakan untuk menentukan apakah kondisi pasar sedang overbought dan juga oversold. Jika kondisi pasar melebih rasio penjualan, maka pasar tersebut dianggap telah memasuki kondisi overbought, namun jika sebaliknya, jika kondisi pasar kurang dari rasio penjualan, maka pasar tersebut dianggap telah memasuki kondisi oversold.
Cara Menilai Overbought
Telah dijelaskan sebelumnya jika overbought bisa dinilai secara teknikal dan fundamental. Tapi, selain itu, ada teknik lain yang juga kerap digunakan dalam menilai kondisi overbought pada sebuah saham. Teknik tersebut dikenal dengan sebutan RSI yang juga menjadi salah satu indikasi dari kondisi overbought.
Penilaian RSI dilakukan menggunakan rumus berikut.
100 – 100 (1 + RS)
Yang dimaksud dengan RS sendiri adalah rata-rata rasio pergerakan ke bawah dan ke atas saham selama kurun waktu tertentu. Kemudian, jika hasil dari perhitungan RSI menunjukkan angka lebih dari 70, artinya saham tersebut bisa dibilang sedang overbought dan kemungkinan besar pasar akan segera mengoreksi harga dan mengatur ulang secepat mungkin.
Sebaliknya, jika ternyata nilai perhitungan RSI ini kurang dari 30, artinya kondisi yang terjadi pada sebuah saham adalah oversold atau terlalu banyak dijual. Baik kondisi overbought dan oversold tentu membutuhkan langkah antisipasi yang berbeda bagi trader agar mampu menjamin aktivitas trading berjalan optimal.
Strategi dalam Menyikapi Overbought
Pada kondisi overbought, saham memang sering kali dianggap kurang ideal untuk dibeli karena harganya yang terlampau tinggi. Kondisi ini juga dapat menjadi sinyal untuk investor saham agar segera melakukan penjualan karena harganya sedang memuncak. Sehingga, investor berpeluang untuk meraih potensi keuntungan yang maksimal.
Meski begitu, agar bisa mengambil langkah yang bijak, beberapa pihak berpendapat untuk lebih baik menahan dulu saham yang dimiliki sembari terus memantau fluktuasi atau pergerakan pada pasar. Ketika terjadi kondisi overbought atau jenuh beli, umumnya harga saham akan segera terkoreksi.
Agar terhindar dari risiko kerugian, akan lebih bijak untuk tak terburu-buru mengambil keputusan pembelian atau penjualan saham pada kondisi tersebut. Meski begitu, setiap investor memiliki pertimbangan tersendiri terkait cara paling optimal untuk menyikapi kondisi saham overbought ini. Tentunya, terlepas dari apapun keputusan yang diambil, sikap tanggung jawab terhadap hasilnya harus dimiliki oleh setiap investor.
Langkah Yang Optimal dalam Trading
Trading memang selalu menawarkan potensi keuntungan yang menggiurkan, tetapi selalu diiringi dengan resiko yang besar pula. Bagi mereka yang ingin belajar dan memiliki niat pengembangan diri yang besar maka trading dapat menjadi sarana investasi yang menjanjikan.
Di Didimax, Kamu dapat belajar trading forex dari nol dengan panduan dari tutor-tutor yang berpengalaman. Program edukasi ini dapat diakses melalui kelas online maupun offline. Jika kamu tertarik untuk memperdalam ilmu trading forex maka bisa dengan kunjungi laman kami di sini.