Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Cara Trading dengan Indikator CCI di Pasar Forex

Cara Trading dengan Indikator CCI di Pasar Forex

by Didimax Team

Bagi Anda yang suka melakukan perdagangan di pasar asset keuangan seperti forex, tentu wajib paham teknik trading dengan indikator CCI. Ini merupakan indikator yang 
akan sangat berguna bagi Anda para trader forex.
 
Penggunaan indikator dalam trading forex memang menjadi hal lumrah, khususnya bagi penggemar analisa teknikal. Dalam ranah analisa teknikal, begitu banyak indikator 
yang dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu saat trading.
 
Salah satu alat bantu trading yang kali ini akan kami bahas adalah CCI atau Commodity Channel Index. Ini merupakan indikator yang dapat membantu Anda sebagai trader 
untuk mengidentifikasi perubahan tren harga di pasar forex.
 
Tentu informasi yang ditawarkan oleh indikator Commodity Channel Index akan sangat membantu Anda dalam mengambil Keputusan di pasar forex. Maka dari itu, coba pelajari 
seputar teknik trading dengan indikator CCI di pembahasan berikut.
 

Apa Itu Indikator CCI?

 
CCI atau Commodity Channel Index merupakan tools yang masuk dalam ranah metode analisa teknikal. Indikatornya dapat Anda gunakan sebagai alat bantu untuk 
mengidentifikasi perubahan tren harga.  Indikator ini mengukur deviasi harga dari harga rata-rata statistic.
 
Dengan Commodity Channel Index, Anda akan diberikan gambaran apakah sebuah asset keuangan di pasar forex sedang overbought atau oversold. Informasi mengenai kondisi 
jenuh beli dan jenuh jual di pasar ini akan membantu Anda menemukan peluang potensial.
 
Trading dengan indikator CCI itu sebenarnya sangat sederhana. Sebelum itu, Anda perlu tahu bahwa CCI memiliki 3 komponen yakni garis sinyal, area overbought atau jenuh 
beli dan area oversold atau jenuh jual.
 
Commodity Channel Index sebagai salah satu tools dalam analisa teknikal menawarkan berbagai macam kelebihan. Pertama, indikatornya sangat versatile yang maksudnya bisa 
digunakan di berbagai jenis pasar, termasuk forex.
 
Kelebihan selanjutnya, Commodity Channel Index dapat membantu Anda mendeteksi kondisi pasar apakah overbought atau oversold. Kondisi pasar ini akan membantu Anda dalam 
mengambil Keputusan trading di pasar asset keuangan forex.
 
Trading dengan indikator CCI juga terkenal memiliki sinyal yang relative jelas dan mudah dimengerti. Missal ketika garis sinyal cross up level nol berarti beli, 
sedangkan jika terjadi sebaliknya berarti sinyal jual.
 
Di samping menawarkan berbagai macam kelebihan, Commodity Channel Index juga memiliki kekurangan yang perlu trader pahami. Kekurangan pertama adalah ketergantungan 
pada pengaturan yang Anda terapkan.
 
Kekurangan berikutnya, meski sederhana namun masih banyak pemula yang merasa kesulitan dalam menginterpretasi sinyal dari Commodity Channel Index. Selain itu, 
indikator ini juga membutuhkan konfirmasi oleh indikator lainnya.
 
Terakhir, tidak disarankan menggunakan Commodity Channel Index untuk trading jangka pendek yang agresif. Karena kemungkinan akan memberikan sinyal terlalu lambat. 
Begitu pula trading jangka panjang, CCI juga berpotensi memberikan sinyal palsu.
 
Meski demikian, asal dengan penggunaan yang tepat, trading dengan indikator CCI tetap berpeluang untuk membantu Anda meraih banyak profit. Makanya, trader forex wajib 
untuk mempelajari Commodity Channel Index ini.
 

Begini Cara Trading dengan Indikator CCI

 
Jika ingin menggunakan Commodity Channel Index, cara pengaturannya juga sederhana. Anda cukup mengatur periode waktunya saja, semakin pendek periodenya maka akan 
semakin responsive.
 
Untuk keperluan mendukung analisa di perdagangan pasar forex, terdapat beberapa cara dalam penggunaan Commodity Channel Index. Berikut adalah beberapa cara trading 
yang bisa Anda gunakan dengan indikator Commodity Channel Index.
 
1. Mengidentifikasi Tingkat Kejenuhan Pasar
 
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, CCI adalah alat bantu untuk mengidentifikasi tingkat kejenuhan pasar. Kondisi kejenuhan pasar seperti Overbought dan Oversold 
dapat dijadikan sinyal terjadinya reversal.
 
Kondisi overbought dalam CCI diartikan ketika garis sinyal berada di atas nilai +100. Sedangkan kondisi oversold atau jenuh jual adalah kondisi saat garis sinyal 
berada di bawah level -100.
 
2. Trend Following
 
Trading dengan indikator CCI juga bisa dimanfaatkan untuk strategi trend following. Trend following adalah strategi mengikuti tren pasar, ketika pergerakan harga 
bergerak ke satu sisi dengan kuat.
 
Tentu, pergerakan harga di market forex itu tidak akan terus-menerus tanpa adanya koreksi kecil. Koreksi kecil dalam tren kuat ini biasa dikenal sebagai retracement 
dan merupakan hal normal.
 
Melalui Commodity Channel Index, Anda bisa mendeteksi retracement atau koreksi kecil ketika tren kuat sedang terjadi. Jadi, ini dapat Anda jadikan sebagai sinyal 
konfirmasi apakah tren tersebut masih akan berlanjut atau tidak melalui CCI.
 
3. Melihat Divergensi Market
 
CCI termasuk indicator oscillator, sama halnya dengan RSI maupun Stochastic. Oleh sebab itu, trading dengan indikator CCI juga dapat menunjukkan terjadinya divergensi 
pada pasar forex.
 
Bagi yang belum tahu, divergensi adalah kondisi ketika pergerakan harga dan garis sinyal indikator berbeda (berlawanan). Kondisi semacam ini dapat menjadi sinyal kuat 
akan terjadikan pembalikan harga atau reversal.
 
Contoh, ketika harga menunjukkan level lower low (LL) namun garis sinyal indikatornya menunjukkan higher low (HL).  Dalam kondisi ini, berarti dapat diartikan sebagai 
divergensi bullish atau pembalikan tren ke arah penguatan harga.
 

Kombinasi CCI dengan Indikator Lainnya

 
Trading dengan indikator CCI memiliki kekurangan tersendiri misalnya seperti lagging indicator sehingga kurang responsive. Untuk menyempurnakannya, banyak kalangan 
trader yang mengkombinasikan CCI dengan indikator lain.
 
1. Kombinasi dengan EMA
 
Analisa pasar dengan Commodity Channel Index memiliki satu kelemahan yakni hanya memberikan informasi kekuatan arah tren saja. Untuk itu, Anda bisa mengkombinasikannya 
dnegan EMA dan price action.
 
Missal ketika terjadinya crossing EMA yang memberikan sinyal pembalikan harga dari downtrend menjadi uptrend. Anda bisa menggunakan sinyal oversold CCI untuk 
memberikan pentunjuk kapan waktu terbaik entry buy. 
 
2. Kombinasi dengan Support Resistance
 
Trading dengan indikator CCI juga bisa Anda kombinasikan dengan support dan resistance. Misalnya ketika terdapat sinyal dari indikator CCI dan di saat bersamaan level 
support/resistance juga kuat, maka sinyal semakin valid.
 
Jadi, kombinasi trading dengan indikator CCI dan indikator lainnya memang sangat disarankan. Karena CCI sendiri memiliki banyak kekurangan yang dapat Anda hilangkan 
dengan bantuan tools lain seperti EMA maupun level support resistance.
 
Baca juga artikel kami mengenai :Indikator supertrend forex

Tips Trading dengan Indikator CCI di Pasar Forex

 
Bagi Anda yang ingin trading di pasar forex menggunakan indikator CCI, ada beberapa tips penting. Pertama, jika masih pemula maka coba untuk latihan dulu di mode demo, 
jangan langsung di akun riil.
 
Berikutnya, selalu miliki trading plan dan disiplin kepada rencana perdagangan yang sudah Anda susun tersebut. Karena sejatinya kesuksesan dalam trading sangat 
ditentukan oleh sikap disiplin dari para trader.
 
Jika Anda ingin belajar lebih lanjut tentang indikator CCI, manfaatkan Pusat Edukasi Gratis dari DIDIMAX. Bersama broker forex terbaik DIDIMAX, Anda bisa belajar 
berbagai strategi dan teknik trading forex dengan mudah.
 
Kami juga menawarkan pelatihan private, seminar dan webinar untuk para trader yang ingin belajar. Bukan hanya mempelajari trading dengan indikator CCI saja, ada banyak 
hal yang bisa Anda pelajari bersama DIDIMAX.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama