Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Daylight Saving Times, Apa yang Perlu Dipahami Trader Forex?

Daylight Saving Times, Apa yang Perlu Dipahami Trader Forex?

by Didimax Team

Daylight saving times adalah praktik mengatur ulang jam untuk memanfaatkan lebih banyak sinar matahari di sore hari. Meskipun tampaknya sederhana, namun berdampak signifikan pada trading forex, seperti volatilitas pasar.
 
Ketika DST berlaku, beberapa negara maju seperti Amerika Serikat dan Sebagian besar Eropa akan mengubah jamnya satu jam lebih awal di musim semi, serta mengembalikannya di musim gugur.
 
Perubahan tersebut tentu saja menyebabkan pergeseran dalam jam buka tutup pasar forex, di mana akhirnya memengaruhi waktu overlap antara pasar forex utama di dunia. Misalnya saat Amerika Serikat menerapkan DST, maka New York akan mengalami perubahan tersebut.
 
Sebagai trader forex, memiliki pengetahuan tentang DST ini sangatlah penting untuk bisa Menyusun strategi trading secara tepat. Pemahaman tentang pergeseran waktu ini mampu membantu trader mengantisipasi perubahan likuiditas hingga volatilitas pasar.
 

Mengenal Apa itu Daylight Saving Times?

Waktu musim panas dalam trading forex adalah perubahan jadwal perdagangan yang terjadi di beberapa negara, seperti Amerika Serikat juga Eropa. Biasanya ini terjadi ketika memasuki musim panas dan musim dingin.
 
Perubahan tersebut disebabkan oleh peralihan waktu, di mana biasanya berlangsung dari bulan Maret/April hingga Oktober/November. Hal ini tentu saja memengaruhi jam buka dan tutupnya pasar forex, sehingga beberapa sesi pasar berbeda waktu.
 
Contohnya pada musim panas, sesi Tokyo dan London berlangsung bersamaan antara jam 14:00-15:00 WIB, sedangkan sesi London maupun New York bersamaan antara jam 19:00-23:00 WIB. Kemudian saat musim dingin, London New York berlangsung jam 20:00-24:00, sesi Sydney dan Tokyo 06:00-13:00 WIB.

Pengaruh Daylight Saving Times terhadap Pasar Forex

Perubahan waktu ini memiliki sejumlah pengaruh signifikan terhadap pasar forex. Berikut diantaranya:

1. Perubahan Jam Operasional Pasar

Hal ini berpengaruh terhadap jam operasional pasar forex di mana menyebabkan pergeseran waktu buka tutup dari sesi trading utama. Saat DST, negara-negara pengadopsinya menggeser jamnya satu jam lebih awal di musim semi, dan dikembalikan satu jam di musim gugur.
 
Misalnya, New York biasanya dimulai pukul 08:00 Est, akan dimulai pada pukul 07:00 EST selama perubahan waktu ini. Demikian juga London yang biasanya dimulai pada pukul 08:00 GMT, akan dimulai pada pukul 07:00 GMT.

2. Pergeseran Waktu Overlap

Hal ini juga berpengaruh terhadap pergeseran waktu overlap antara sesi-sei trading utama di pasar forex, di mana merupakan periode dengan likuiditas dan volume trading tertinggi. Sesi overlap terjadi ketika dua pasar utama buka bersamaan.
 
Ketika daylight saving times diterapkan di Amerika Serikat, sesi New York dimulai dan berakhir satu jam lebih awal dari waktu standar. Dalam hal ini, overlap antara London dan New York yang biasanya berlangsung pukul 13:00 hingga 17:00 GMT, akan bergeser menjadi 12:00-16:00 GMT.

3. Volatilitas Pasar

Volatilitas pasar forex seringkali lebih tinggi selama periode ini karena adanya partisipasi dari trader di kedua pasar utama tersebut, di mana menyebabkan peningkatan volume transaksi serta pergerakan harga lebih besar.
 
Trader yang biasanya memanfaatkan pergerakan harga selama periode ini harus menyesuaikan strateginya untuk mengakomodasi perubahan waktu. Selain itu, adanya periode ini juga memberikan peluang trading optimal bagi para trader.

4. Likuiditas Pasar

Likuiditas pasar mencapai puncaknya selama overlap antara sesi-sei trading utama, seperti overlap pada sesi London dan New York. Ketika ini diterapkan, maka waktu overlap bergeser, di mana berarti likuiditas mencapai puncaknya.
 
Peningkatan likuiditas saat terjadi daylight saving times (DST) menghasilkan volume transaksi lebih besar dan spread lebih ketat. Hal ini memungkinkan eksekusi order lebih baik dan spread lebih rendah untuk melakukan scalping dengan mudah.

5. Penyesuaian Strategi Trading

Trader tentu saja perlu menyesuaikan strategi yang digunakan selama DST, baik dalam jangka panjang maupun pendek. Dalam jangka pendek, scalpers dan day traders bergantung pada volatilitas hingga likuiditas harus menyesuaikan waktu masuk keluarnya.
 
Sedangkan dalam strategi jangka panjang, swing traders dan position traders perlu memerhatikan dampaknya pada rilis data ekonomi hingga beragam peristiwa penting lainnya. 

6. Pengaruh pada Kalender Ekonomi

Kalender ekonomi merupakan alat penting bagi trader forex untuk melacak jadwal rilis data ekonomi, pengumuman bank sentral, serta indikator ekonomi. Ketika daylight saving times diterapkan, maka waktu rilis dari data-data tersebut berubah sesuai pergeseran waktu lokal.
 
Trader perlu mengantisipasi perubahan ini karena rilis data ekonomi biasanya diikuti oleh lonjakan volatilitas. Misalnya, laporan pekerjaan AS yang biasanya dirilis pukul 08:30 EST dapat menyebabkan pergerakan harga secara signifikan.

7. Spread dan Biaya Trading

Perubahan jam operasional pasar dan waktu overlap antara sesi-sesi trading utama memengaruhi likuiditas pasar, di mana akhirnya memengaruhi spread. Selama periode dengan likuiditas rendah, maka spread cenderung melebar.
 
Selain itu, selama terjadi daylight saving times broker dapat menyesuaikan biaya trading yang dibutuhkan. Sehingga penting baginya untuk memantau perubahan ini hingga memastikan efektifnya pengelolaan biaya trading.
 
Dengan memahami berbagai pengaruh tersebut, maka trader forex dapat menyesuaikan strategi dan jadwal tradingnya untuk meminimalisir risiko, serta memaksimalkan peluang trading selama periode ini.

Strategi Perdagangan saat Terjadi Daylight Saving Times

Terdapat beberapa strategi yang bisa diterapkan selama periode ini untuk mengoptimalkan peluang trading, antara lain:
 
1. Menyesuaikan jadwal trading. Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur waktu masuk dan keluar dari pasar untuk sesuai dengan periode overlap baru selama DST.
 
2. Memantau volatilitas pasar. Misalnya, menyesuaikan level stop loss dan take profit untuk mencerminkan perubahan volatilitas.
 
3. Memanfaatkan perubahan waktu rilis data. Trader dapat merencanakan trading sesuai jadwal rilis serta Bersiap untuk merespons dengan cepat pergerakan ini.
 
4. Mengoptimalkan scalping dan day trading. Ini digunakan untuk memanfaatkan pergerakan harga yang cepat serta memperoleh keuntungan lebih tinggi.
 
5. Menyesuaikan parameter algoritma. Selama periode daylight saving times, trader perlu memperbarui parameter sistem untuk mencerminkan perubahannya. Parameter tersebut berkaitan dengan waktu keluar masuk dari pasar serta manajemen risiko.
 

Cara Mengantisipasi Perubahan Waktu DST dalam Trading Forex 

Cara mengantisipasinya terbilang cukup mudah, yakni dengan melalui beberapa cara berikut:
 
1. Menyesuaikan jadwal perubahan DST. Pastikan bahwa Anda mengetahui jadwal perubahan ini di negara-negara berbeda, seperti Amerika Serikat dan Eropa.
 
2. Menyesuaikan strategi trading. Anda juga harus menyesuaikan strategi trading yang digunakan dengan perubahan jam perdagangan maupun likuiditas pasar.
 
3. Analisis candlestick dan indikator teknis. Anda dapat menggunakan Moving Average, Relative Strenght Index, dan MACD untuk antisipasi perubahan serta kekuatan pasar.
 
4. Mengamati volume perdagangan. Analisis volume perdagangan dapat memberikan wawasan tentang kekuatan perubahan dan partisipasi pasar saat terjadi daylight saving times.
 
5. Menyimak informasi fundamental. Informasi fundamental seperti berita-berita ekonomi penting.
 
6. Menyesuaikan perbedaan musim. Ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan strategi trading sebelum memutuskan untuk bertransaksi dalam pasar forex.
 
7. Menggunakan jam trading dengan tepat. Seperti jam buka tutup pasar forex maupun overlap dua sesi.
 
Penting untuk dipahami, bahwa ketika trader mengetahui mengenai periode ini, maka dapat dengan mudah memahami bagaimana strategi trading yang tepat. Sehingga trader dapat meningkatkan peluang profit serta pengelolaan risiko lebih tepat selama daylight saving times tersebut.