Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Depresiasi Mata Uang Yang Berpengaruh Terhadap Perdagangan

Depresiasi Mata Uang Yang Berpengaruh Terhadap Perdagangan

by DIDIMAX

Sebagai trader penting bagi Anda untuk paham apa itu istilah depresiasi mata uang yang selalu ada dalam berita ekonomi. Sebagai trader tentunya Anda diminta untuk paham mengenai berita ekonomi terbaru karena memberikan pengaruh terhadap pasar forex. Bahkan paham mengenai istilah ini maka bisa membantu Anda untuk mengolah resiko serta membuat keputusan yang tepat dalam dunia trading. 

Apalagi kehadirannya juga memberikan pengaruh terhadap perekonomian dunia. Bahkan faktor penyebabnya depresiasi mata uang juga ada banyak dan tidak sederhana sehingga tidak boleh dianggap remeh. 
Pastinya tidak boleh malas untuk mengetahui perkembangan terkini ekonomi setiap negara sehingga kegiatan jual beli forex menjadi lancar. Bahkan ada banyak hal yang harus Anda ketahui seputar kegiatan trading agar bisa tampil maksimal.

 

Pengertian dari Depresi Mata Uang

Sebagai trader penting untuk Anda paham mengenai depresiasi mata uang yang merupakan turunnya nilai tukar suatu uang terhadap lainnya. Sebenarnya kondisi ini sangat umum terjadi pada negara dengan fundamental pertumbuhan yang lemah seperti defisit transaksi berjalan terus-menerus dan tingginya tingkat inflasi. 

Salah satu contoh kasus pada uang Turki yaitu Lira di mana nilainya sempat melemah lebih dari 20% terhadap USD di bulan Agustus 2018. Ada banyak faktor mengapa depresiasi mata uang terjadi salah satunya yaitu investor khawatir bahwa perusahaan di Turki tidak mampu membayar kembali pinjaman dalam bentuk Dollar dan Euro.

Hal tersebut dikarenakan nilai Lira terus merosot. Ketika berbicara mengenai depresiasi pastinya selalu berhubungan dengan apresiasi yang merupakan naiknya nilai tukar suatu uang terhadap lainnya dalam waktu tertentu. Sudah pasti apresiasi ini merupakan kebalikan dari depresiasi sehingga diharapkan trader tidak tertukar mengenai kedua istilah ini. 

Salah satu contoh apresiasi terjadi ketika nilai tukar Euro naik terhadap USD di tahun 2017. Pada saat itu nilai EUR terhadap USD bergerak dari 1,00 ke 1,15 di mana Euro telah terapresiasi 15% terhadap Dolar AS. Kondisi ini terjadi karena beberapa faktor salah satunya adalah pemulihan ekonomi zona Euro dan naiknya suku bunga acuan Bank sentral Eropa. 

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Hal Ini Terjadi 

Dapat beberapa faktor mengapa depresiasi mata uang dapat terjadi sehingga Anda harus paham tentang hal ini. Dengan paham maka bisa membantu Anda untuk langsung mengambil strategi yang bisa melindungi diri sendiri. Berikut beberapa faktor penyebabnya yaitu: 

1. Neraca perdagangan defisit 

Merupakan salah satu penyebab utama di mana neraca defisit akibat nilai impor suatu negara melebihi nilai ekspor. Apabila sebuah negara bergantung pada impor barang dan jasa yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri maka neraca akan defisit. 

Nantinya negara tersebut harus mengimpor barang dan jasa agar memenuhi kebutuhan domestik, sementara ekspor yang dimiliki tidak sebanding dengan nilainya. Akibatnya permintaan uang negara tersebut menurun karena lebih banyak uang diperlukan untuk membayar impor. Kondisi ini menyebabkan penurunan nilai tukar uang. 

2. kebijakan moneter longgar 

Depresiasi mata uang terjadi akibat kebijakan moneter longgar seperti penurunan suku bunga. Jika kebijakan moneter terutama yang berhubungan dengan suku bunga rendah maka mengurangi daya tarik aset keuangan dalam uang negara tersebut. Kondisi ini menyebabkan arus modal keluar dan menekan nilai tukar uang.

Penurunan nilai ini memberikan efek terhadap inflasi impor dan mengurangi daya beli konsumen dalam negeri. Tidak dapat dipungkiri penurunan suku bunga ini dapat merangsang pertumbuhan ekonomi tetapi mengurangi daya tarik investor. 

3. Intervensi valuta asing 

Saat bank sentral membeli uang asing untuk meningkatkan nilai tukar uang domestik maka mereka harus menjualnya. Penjualan besar-besaran uang domestik bisa mengurangi permintaan terhadap uang tersebut sehingga menimbulkan depresiasi. 

Intervensi valuta asing juga tidak efektif apabila tidak sesuai dengan kondisi pasar. Apalagi pasar valuta asing adalah pasar yang besar serta kompleks. Bahkan intervensi dilakukan oleh pemerintah tidak kuat untuk mengatasi tekanan pasar yang besar. 

Efek Depresiasi Terhadap Perekonomian 

Terjadinya depresiasi mata uang memberikan pengaruh besar terhadap perekonomian sebuah negara. Saat hal tersebut terjadi akan membuat produk luar negeri menjadi mahal harganya. Namun produk dalam negeri menjadi lebih murah sehingga daya beli mata uang domestik di pasar luar negeri akan mengalami penurunan.

Penurunan nilai ini juga memberikan dampak kepada obligasi, Reksadana, dan aset lainnya yang dikenal sebagai devaluasi. Namun jika produsen lokal mau melakukan produksi lebih banyak agar bisa bersaing dengan produksi asing tersebut maka akan ada banyak orang tertarik untuk membeli barang domestik. Apalagi Jika kualitas dan jumlah produk lokal mengalami peningkatan.

Karena depresiasi mata uang menyebabkan harga impor naik maka berpengaruh terhadap meningkatnya inflasi lokal. Terjadinya inflasi karena kenaikan harga barang impor tersebut menyebar ke sektor lain. Bahkan juga meningkatkan jumlah utang terutama saat negara tersebut memiliki utang dalam bentuk uang asing.

Terjadinya depresiasi membuat pembayaran utang menjadi mahal sehingga meningkatkan beban bagi pemerintah yang meminjam dalam bentuk uang asing tersebut. Namun sisi positif terjadinya hal ini adalah mendorongnya investasi asing di mana berinvestasi di negara yang terkena depresiasi dianggap lebih murah bagi investor asing. Kondisi ini menyebabkan investasi asing menjadi naik dan memicu pertumbuhan ekonomi jika dimanfaatkan dengan bagus. 

Perbedaannya Dengan Devaluasi 

Sampai saat ini masih banyak orang yang tidak bisa membedakan antara depresiasi mata uang dengan devaluasi. Bahkan keduanya dianggap sama karena berhubungan dengan penurunan nilai uang. Padahal Jika dilihat kedua istihalah ini sangat berbeda, inilah yang membedakannya yaitu: 

1. Penyebab terjadinya 

Devaluasi terjadi karena kebijakan pemerintah suatu negara dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah ekspor. Namun depresiasi terjadi secara tidak sengaja akibat penawaran dan permintaan uang di pasar. Jadi untuk mempermudah membedakannya maka cari tahu terlebih dahulu penyebab terjadinya 

2. Efek yang ditimbulkan 

Karena penyebab terjadinya berbeda maka efek yang ditimbulkan juga berbeda. Karena devaluasi dilakukan untuk meningkatkan ekspor dan menguntungkan eksportir maka kegiatan produksi sebuah negara akan meningkat serta produk impor bisa berkurang. Baca juga tentang: fungsi exit trade dalam forex simak penjelasannya

Tentunya devaluasi ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian dalam jangka pendek Karena dimanfaatkan untuk mengontrol nilai uang. Namun depresiasi menyebabkan harga barang impor lebih mahal tetapi produk impor murah. Apabila volume ekspor dan impor menjadi lambat maka menimbulkan defisit perdagangan yang besar.

Karena terjadi bukan disengaja maka pengendaliannya lebih sulit walaupun pemerintah telah membuat kebijakan moneter. Sebab hasilnya tetap bergantung dengan kekuatan pasar. Sebagai trader penting untuk Anda paham mengenai istilah ini sehingga tidak sembarangan dalam mengambil langkah.

Apalagi manajemen risiko yang digunakan saat menghadapi devaluasi dengan depresiasi juga berbeda sehingga tidak boleh disamaratakan. Pastikan Anda juga tidak menganggap remeh depresiasi mata uang yang terjadi di sebuah negara sebab memberikan pengaruh besar terhadap perdagangan forex.