
Fakeout Sering Terjadi Saat News Rilis, Ini Cara Bertahan
Dalam dunia trading, rilis berita ekonomi sering kali menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Data seperti Non-Farm Payroll (NFP), CPI (Consumer Price Index), keputusan suku bunga, dan pidato pejabat bank sentral bisa memicu pergerakan besar di pasar, terutama di pair forex dan XAUUSD. Namun, di balik peluang besar tersebut, terdapat ancaman nyata yang sering kali menjebak trader: fakeout.
Fakeout adalah kondisi ketika harga terlihat menembus level support atau resistance penting (biasanya didorong oleh sentimen news), tetapi kemudian berbalik arah dan kembali ke dalam range semula. Fenomena ini sangat umum terjadi saat rilis berita besar karena volatilitas pasar yang tinggi dan likuiditas yang berubah-ubah.
Artikel ini akan mengupas tuntas tentang mengapa fakeout sering terjadi saat news rilis, bagaimana ciri-cirinya, serta strategi konkret untuk bertahan dan bahkan mengambil peluang di tengah kondisi yang menantang ini.
Mengapa Fakeout Sering Terjadi Saat News?
1. Volatilitas Tinggi
News besar seperti FOMC, NFP, dan CPI biasanya memicu lonjakan volatilitas. Pergerakan harga bisa dalam hitungan menit menembus level teknikal yang sebelumnya menjadi "benteng" kuat, namun kemudian harga memantul balik setelah pelaku pasar besar selesai melakukan aksi awal mereka. Inilah yang memicu banyak fakeout.
2. Manipulasi Market oleh Big Player
Institusi besar seperti bank dan hedge fund sering memanfaatkan momen news untuk menggerakkan harga secara ekstrem guna mengumpulkan likuiditas. Mereka bisa "mendorong" harga keluar dari range untuk memicu order stop loss para trader ritel, lalu membawa harga kembali ke arah sebenarnya. Ini dikenal sebagai stop hunt.
3. Reaksi Emosional Trader Retail
Banyak trader pemula terpancing untuk open posisi terlalu cepat saat news rilis karena melihat candlestick panjang atau breakout instan. Padahal, pergerakan awal ini sering kali adalah “jebakan” yang dengan cepat dibalikkan oleh pasar.
4. Kurangnya Konfirmasi
Karena ingin mengejar momentum, banyak trader mengambil posisi tanpa menunggu konfirmasi yang jelas—baik dari price action, volume, atau sinyal lainnya. Alhasil, posisi mereka terjebak dalam pergerakan semu yang merupakan fakeout.
Ciri-Ciri Fakeout Saat News Rilis
Untuk mengenali fakeout dan tidak terjebak di dalamnya, perhatikan beberapa tanda berikut:
1. Breakout Tanpa Volume
Jika harga menembus resistance atau support tapi tidak diikuti dengan volume besar, waspadalah. Breakout seperti ini sering kali berakhir sebagai fakeout.
2. Reversal Cepat dalam 5-15 Menit
Saat terjadi breakout, namun dalam waktu singkat (sekitar 5-15 menit) harga kembali ke area sebelumnya dan bahkan menembus arah sebaliknya, itu indikasi kuat dari fakeout.
3. Tidak Ada Konfirmasi Time Frame Lebih Tinggi
Breakout pada time frame kecil (M1-M15) yang tidak didukung breakout pada H1 atau H4 sebaiknya diragukan. Ini sering kali hanya noise akibat euforia sesaat dari rilis berita.
4. Pin Bar atau Candle Reversal
Setelah breakout terjadi, muncul candle reversal dengan ekor panjang (pin bar) menandakan bahwa tekanan harga ditolak oleh pasar. Ini bisa menjadi sinyal awal bahwa fakeout sedang terjadi.
Strategi Bertahan Saat Terjadi Fakeout
1. Tunggu Reaksi, Bukan Prediksi
Saat news rilis, jangan langsung entry saat harga bergerak kencang. Biarkan pasar “berteriak” dulu. Tunggu hingga 5-15 menit pertama untuk melihat reaksi nyata pasar.
2. Gunakan Pending Order dengan Filter
Jika tetap ingin entry di momen news, gunakan pending order dengan batasan yang jelas dan syarat konfirmasi. Misalnya, entry hanya jika harga close 1 candle di atas/bawah resistance/support pada time frame M15 atau H1.
3. Perhatikan Struktur Market
Jangan entry jika struktur market masih sideways atau tanpa arah yang jelas. Di kondisi ini fakeout sangat sering terjadi. Tunggu hingga pasar membentuk higher high/lower low yang sah.
4. Gunakan Multi Time Frame
Lihat konfirmasi arah pergerakan di H1 atau H4. Breakout yang didukung oleh time frame besar lebih bisa diandalkan. Hindari entry hanya berdasarkan time frame kecil.
5. Terapkan Stop Loss dan Ukuran Lot Sesuai
Jangan pernah entry tanpa stop loss, apalagi saat news. Gunakan lot yang sesuai dengan kekuatan modal dan toleransi risiko. Misalnya, dengan modal $10.000, pastikan lot tidak melebihi 0.10–0.30 untuk jaga-jaga jika terkena fakeout.
6. Jangan Terlalu Percaya Analisa Sebelum News
Ingat, news bisa mengubah sentimen pasar dalam hitungan menit. Analisa teknikal bisa jadi valid sebelum news, tapi hancur total setelah rilis data. Fleksibel dan adaptif sangat penting.
7. Gunakan Strategi Entry Re-Entry
Jika sempat terkena fakeout, jangan langsung balas dendam. Tunggu retrace dan konfirmasi ulang arah pasar. Banyak trader profesional menggunakan teknik re-entry setelah fakeout untuk masuk di harga lebih baik.
8. Pantau Sentimen dan Kalender Ekonomi
Selalu cek kalender ekonomi dan perhatikan apakah rilis data berpotensi high impact. Hindari entry mendekati jam rilis data karena spread bisa melebar dan likuiditas bisa hilang sesaat.
Studi Kasus: Fakeout Saat Rilis CPI di Pair XAUUSD
Tanggal 14 Mei 2024, CPI AS dirilis dengan angka lebih tinggi dari perkiraan. XAUUSD langsung menembus support 2340 dan drop hingga 2325 dalam waktu 5 menit. Banyak trader mengira ini awal dari trend turun dan melakukan sell.
Namun, hanya 20 menit kemudian, XAUUSD kembali naik drastis dan menembus 2355. Ternyata pelaku pasar menilai inflasi tidak cukup kuat untuk mengubah arah kebijakan The Fed. Trader yang tidak sabar dan sell terlalu awal terkena fakeout parah.
Trader yang menunggu konfirmasi di time frame H1 justru mendapat entry buy terbaik ketika harga kembali menembus 2350 dengan candle bullish H1 yang kuat.
Trading saat news memang membuka potensi profit besar, tapi juga membawa risiko besar jika tidak dikelola dengan cermat. Fakeout adalah musuh yang tak terlihat namun sangat berbahaya, terutama bagi trader yang terlalu percaya diri atau terburu-buru mengambil posisi.
Untuk bisa bertahan dan berkembang dalam dunia trading, Anda harus terus belajar, mengasah disiplin, dan mengikuti edukasi yang tepat. Di Didimax, Anda bisa mendapatkan pembelajaran trading secara langsung, personal, dan gratis dengan mentor profesional yang sudah berpengalaman di market riil.
Jangan biarkan diri Anda menjadi korban fakeout hanya karena kurang ilmu atau pengalaman. Bergabunglah dalam program edukasi trading dari Didimax di www.didimax.co.id, dan mulai perjalanan trading Anda dengan strategi yang terbukti dan didampingi oleh mentor ahli yang peduli terhadap kesuksesan Anda.