Faktor Fundamental yang Mempengaruhi Korelasi Mata Uang dalam Trading Forex
Dalam dunia trading forex, pemahaman tentang korelasi mata uang merupakan salah satu aspek penting yang dapat membantu trader dalam mengambil keputusan yang lebih bijak dan akurat. Korelasi mata uang merujuk pada hubungan antara pergerakan dua pasangan mata uang. Hubungan ini bisa bersifat positif, negatif, atau netral, tergantung pada bagaimana nilai dua mata uang saling bergerak terhadap satu sama lain. Namun, korelasi ini tidak muncul begitu saja. Ada banyak faktor yang mempengaruhi korelasi mata uang, salah satunya adalah faktor fundamental.
Faktor fundamental merujuk pada kondisi ekonomi, politik, dan sosial suatu negara yang mempengaruhi nilai tukar mata uangnya. Dengan kata lain, mata uang sangat dipengaruhi oleh data dan peristiwa ekonomi yang mencerminkan kekuatan atau kelemahan suatu negara. Oleh karena itu, ketika dua negara memiliki hubungan ekonomi yang erat atau memiliki kondisi fundamental yang serupa, maka mata uang mereka cenderung menunjukkan korelasi yang kuat. Artikel ini akan membahas berbagai faktor fundamental yang secara signifikan mempengaruhi korelasi antar mata uang di pasar forex.
1. Hubungan Dagang Antar Negara

Salah satu faktor utama yang memengaruhi korelasi mata uang adalah hubungan dagang antar negara. Negara-negara yang memiliki hubungan dagang yang kuat akan saling memengaruhi nilai mata uang mereka. Sebagai contoh, Kanada adalah mitra dagang utama Amerika Serikat, dengan sebagian besar ekspor Kanada dikirim ke AS. Akibatnya, dolar Kanada (CAD) cenderung menunjukkan korelasi positif dengan dolar AS (USD). Jika ekonomi AS menguat dan permintaan barang dari Kanada meningkat, CAD biasanya juga akan menguat.
Demikian pula, Australia dan China memiliki hubungan dagang yang erat, terutama dalam hal ekspor komoditas. Oleh karena itu, dolar Australia (AUD) sering menunjukkan korelasi positif dengan yuan Tiongkok dan bahkan dengan kondisi ekonomi China secara umum. Setiap kali data ekonomi China menunjukkan pertumbuhan, AUD biasanya akan ikut terangkat karena pasar berekspektasi bahwa permintaan China terhadap komoditas Australia akan meningkat.
2. Suku Bunga dan Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral memiliki dampak besar terhadap nilai mata uang suatu negara. Ketika dua negara memiliki kebijakan moneter yang serupa atau tingkat suku bunga yang saling terhubung, maka kemungkinan besar mata uang mereka juga akan menunjukkan korelasi yang signifikan.
Sebagai contoh, ketika Federal Reserve (bank sentral AS) dan European Central Bank (ECB) sama-sama menaikkan suku bunga dalam waktu yang hampir bersamaan, USD dan EUR bisa menunjukkan korelasi positif. Sebaliknya, jika salah satu menaikkan suku bunga sementara yang lain menurunkannya, maka korelasi bisa berubah menjadi negatif.
Perubahan ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan moneter juga mempengaruhi korelasi ini. Oleh karena itu, trader harus selalu mengikuti rilis berita suku bunga, pidato bank sentral, dan indikator-indikator ekonomi seperti inflasi, PDB, dan tingkat pengangguran.
3. Harga Komoditas
Beberapa mata uang memiliki hubungan yang erat dengan harga komoditas tertentu. Mata uang seperti dolar Kanada (CAD), dolar Australia (AUD), dan dolar Selandia Baru (NZD) dikenal sebagai commodity currencies karena negara-negara tersebut sangat bergantung pada ekspor komoditas.
Harga minyak dunia sangat mempengaruhi CAD karena Kanada adalah pengekspor minyak besar. Jika harga minyak naik, maka CAD cenderung menguat dan menunjukkan korelasi positif dengan harga minyak. Dalam konteks korelasi antar mata uang, CAD juga bisa menunjukkan hubungan positif dengan mata uang negara lain yang juga bergantung pada minyak, atau sebaliknya menunjukkan korelasi negatif dengan mata uang negara pengimpor minyak.
Begitu juga dengan AUD dan harga bijih besi, serta NZD dengan produk susu. Ketika harga komoditas-komoditas ini naik, mata uang dari negara-negara tersebut cenderung menguat, dan bisa menyebabkan terjadinya korelasi positif antara mata uang-mata uang komoditas tersebut.
4. Stabilitas Politik dan Kepercayaan Pasar
Stabilitas politik juga mempengaruhi korelasi mata uang. Negara-negara yang stabil secara politik akan menarik lebih banyak investasi asing, yang pada gilirannya memperkuat mata uang mereka. Sebaliknya, ketidakstabilan politik, seperti gejolak sosial, perang, atau pergantian pemerintahan yang tidak terduga, bisa melemahkan nilai tukar mata uang.
Jika dua negara memiliki stabilitas politik yang relatif sama atau mengalami gejolak pada saat yang bersamaan, nilai mata uang mereka bisa menunjukkan korelasi tertentu. Misalnya, ketika terjadi krisis keuangan global atau ketidakpastian politik di kawasan Eropa, EUR dan GBP mungkin akan menunjukkan pola pergerakan yang mirip karena faktor risiko yang sama mempengaruhi keduanya.
Selain itu, faktor global seperti perang dagang atau pandemi juga dapat menciptakan korelasi baru antar mata uang. Sebagai contoh, selama krisis COVID-19, banyak mata uang menunjukkan korelasi yang tidak biasa karena ketidakpastian pasar yang tinggi dan respons kebijakan yang seragam di banyak negara.
5. Intervensi Pemerintah dan Manipulasi Mata Uang
Beberapa negara melakukan intervensi aktif di pasar mata uang demi menjaga stabilitas nilai tukar mereka. Jepang, Swiss, dan China adalah contoh negara yang dikenal pernah melakukan intervensi mata uang. Ketika negara melakukan intervensi terhadap nilai tukar mata uangnya, dampaknya bisa menjalar ke korelasi antar mata uang lainnya.
Sebagai contoh, jika Jepang melemahkan yen melalui intervensi, hal ini dapat memicu arus modal ke negara lain, yang menyebabkan perubahan pada nilai mata uang seperti USD, EUR, atau AUD. Dalam konteks ini, intervensi terhadap satu mata uang bisa memengaruhi hubungan antara dua mata uang lainnya secara tidak langsung.
Selain itu, kebijakan nilai tukar tetap seperti yang diterapkan China terhadap yuan juga bisa menciptakan korelasi yang stabil antara yuan dan USD. Perubahan dalam kebijakan nilai tukar ini akan memengaruhi korelasi mata uang dalam jangka panjang.
6. Sentimen Pasar Global
Faktor fundamental lainnya yang tidak kalah penting adalah sentimen pasar global. Sentimen ini mencerminkan bagaimana perasaan kolektif investor terhadap risiko dan peluang di pasar keuangan dunia. Mata uang seperti USD dan JPY sering dianggap sebagai safe haven, yang artinya investor akan beralih ke mata uang tersebut saat terjadi ketidakpastian atau gejolak global.
Sebaliknya, mata uang berisiko seperti AUD, NZD, dan CAD cenderung menguat saat sentimen pasar positif. Oleh karena itu, dalam kondisi pasar yang dipengaruhi oleh faktor makro global seperti ketegangan geopolitik atau kebijakan fiskal AS, kita bisa melihat korelasi antara mata uang-mata uang tersebut berdasarkan perubahan sentimen risiko.
Koreksi tajam di pasar saham global atau lonjakan indeks volatilitas (VIX) juga dapat memperkuat korelasi antara mata uang-mata uang safe haven, karena pelaku pasar melakukan flight to safety. Di sisi lain, saat kondisi global tenang, korelasi bisa kembali melemah.
Mempelajari faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi korelasi mata uang akan memberi Anda pemahaman yang lebih komprehensif dalam menyusun strategi trading. Tidak hanya membantu dalam manajemen risiko, wawasan ini juga memungkinkan Anda untuk menghindari kesalahan umum seperti overtrading atau membuka posisi yang sebenarnya saling mengganggu satu sama lain.
Jika Anda tertarik untuk mendalami lebih lanjut bagaimana korelasi mata uang bekerja dalam praktik trading harian, serta bagaimana mengintegrasikan faktor-faktor fundamental ke dalam strategi Anda, bergabunglah dalam program edukasi trading dari Didimax. Dengan pembelajaran yang terstruktur dan bimbingan dari mentor berpengalaman, Anda akan mendapatkan fondasi yang kuat untuk menjadi trader yang lebih profesional dan berwawasan luas.
Kunjungi www.didimax.co.id sekarang juga dan dapatkan akses ke berbagai materi edukasi, sinyal harian, serta komunitas trading aktif yang siap membantu perjalanan Anda di pasar forex. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan skill trading Anda bersama Didimax, broker forex lokal terpercaya di Indonesia!