
Gold Set to Gain Share in Forex Reserves as Dollar Outlook Dims: WGC
Dalam beberapa tahun terakhir, pergeseran signifikan tengah terjadi dalam lanskap cadangan devisa global. Tren ini semakin menonjol seiring dengan laporan terbaru dari World Gold Council (WGC), yang mengungkap bahwa emas diperkirakan akan memainkan peran lebih besar dalam komposisi cadangan devisa negara-negara di seluruh dunia. Laporan ini menjadi semakin relevan mengingat outlook dolar AS yang kian suram akibat kombinasi faktor geopolitik, kebijakan moneter longgar, dan meningkatnya sentimen de-dolarisasi di sejumlah negara.
Lanskap Geopolitik dan Ketidakpastian Global
Ketidakpastian global yang meningkat akibat perang dagang, konflik geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina, serta ketegangan antara AS dan Tiongkok, telah membuat banyak bank sentral mempertimbangkan kembali strategi diversifikasi cadangan mereka. Di tengah situasi ini, emas kembali mendapatkan sorotan sebagai aset lindung nilai (safe haven) yang telah terbukti selama berabad-abad mampu menjaga nilai dalam kondisi ekonomi yang penuh gejolak.
WGC mencatat bahwa pada tahun 2024, lebih dari 20% bank sentral yang disurvei berencana untuk meningkatkan alokasi emas dalam cadangan mereka. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak survei serupa dilakukan lebih dari satu dekade lalu. Sebaliknya, kepercayaan terhadap dolar AS sebagai aset cadangan utama terus melemah, terutama di tengah kekhawatiran terhadap defisit fiskal AS dan tingginya tingkat utang nasional.
Dolar AS: Dari Simbol Dominasi ke Sumber Kekhawatiran
Selama bertahun-tahun, dolar AS telah menjadi mata uang cadangan global utama, menyumbang sekitar 60% dari total cadangan devisa internasional. Namun dalam satu dekade terakhir, tren ini mulai mengalami erosi. Negara-negara berkembang dan bahkan beberapa ekonomi maju kini lebih berhati-hati dalam menggantungkan diri pada dolar.
Faktor utama yang mendorong pergeseran ini adalah kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang fluktuatif. Sementara suku bunga tinggi sempat menopang kekuatan dolar, ekspektasi pemangkasan suku bunga di tengah melemahnya ekonomi AS justru menimbulkan keraguan akan stabilitas nilai tukar dolar dalam jangka panjang. Selain itu, penggunaan dolar sebagai alat sanksi ekonomi—seperti yang terjadi terhadap Rusia—mendorong banyak negara untuk mencari alternatif yang lebih netral, termasuk emas.
Emas: Aset Abadi yang Kembali Bersinar
Emas telah lama dikenal sebagai aset pelindung nilai terhadap inflasi dan gejolak ekonomi. Tidak seperti mata uang fiat yang rentan terhadap kebijakan pemerintah dan bank sentral, emas tidak memiliki risiko kredit dan tidak dapat didevaluasi dengan cara yang sama seperti mata uang konvensional. Hal inilah yang menjadikannya semakin menarik di tengah ketidakpastian saat ini.
Data dari IMF menunjukkan bahwa pada paruh pertama tahun 2025, bank sentral secara kolektif membeli lebih dari 300 ton emas, sebuah angka yang menunjukkan peningkatan drastis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Negara-negara seperti Tiongkok, India, Turki, dan Brasil menjadi pembeli utama, mencerminkan niat mereka untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar.
Diversifikasi Strategis: Menuju Cadangan yang Lebih Seimbang
Pergeseran menuju emas bukan berarti pengabaian total terhadap mata uang lainnya, tetapi lebih merupakan langkah diversifikasi strategis. Selain emas, mata uang seperti euro, yuan Tiongkok, dan yen Jepang juga mulai mendapatkan porsi lebih besar dalam komposisi cadangan devisa global.
Namun, yang membedakan emas dari aset lainnya adalah sifatnya yang universal dan bebas dari risiko geopolitik antarnegara. Ketika mata uang fiat dapat terpengaruh oleh kebijakan dalam negeri, konflik politik, dan risiko inflasi, emas tetap mempertahankan nilainya secara konsisten di berbagai situasi.
WGC: Emas Akan Terus Menanjak
World Gold Council memperkirakan tren pembelian emas oleh bank sentral akan terus berlanjut hingga beberapa tahun ke depan. Dalam laporan terbarunya, WGC menekankan bahwa faktor pendorong seperti menurunnya kepercayaan terhadap sistem moneter berbasis dolar dan meningkatnya tekanan inflasi global akan terus menguatkan posisi emas sebagai aset cadangan utama.
Selain itu, meningkatnya perhatian terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial juga mendorong bank sentral untuk memilih aset yang lebih transparan dan stabil dalam jangka panjang—dan emas memenuhi kriteria tersebut.
Implikasi untuk Trader dan Investor
Bagi para trader dan investor, tren ini bukan hanya sekadar perubahan kebijakan bank sentral, melainkan juga peluang besar untuk mengambil posisi yang tepat di pasar. Harga emas, yang cenderung meningkat seiring meningkatnya permintaan institusional, bisa menjadi salah satu aset yang paling menarik untuk dikaji.
Lebih jauh lagi, tren de-dolarisasi ini juga dapat memicu volatilitas tambahan di pasar forex, membuka peluang trading yang luas, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan pemahaman yang tepat, trader dapat memanfaatkan momentum ini untuk mendapatkan keuntungan optimal di tengah perubahan besar dalam sistem keuangan global.
Tantangan yang Harus Diantisipasi

Meskipun prospek emas tampak cerah, tetap ada tantangan yang perlu diperhatikan. Kenaikan suku bunga mendadak, perubahan kebijakan ekonomi makro yang drastis, atau intervensi bank sentral bisa mempengaruhi harga emas secara tiba-tiba. Oleh karena itu, analisis teknikal dan fundamental tetap menjadi alat utama bagi trader untuk menyikapi perubahan ini secara cermat.
Begitu juga dengan isu logistik dan transparansi dalam pembelian emas oleh beberapa negara yang bisa memunculkan spekulasi pasar. Sehingga, edukasi dan pemahaman yang mendalam tetap menjadi kunci utama bagi para pelaku pasar agar dapat mengambil keputusan berdasarkan data dan strategi, bukan sekadar spekulasi.
Jika Anda tertarik untuk memahami lebih dalam tentang bagaimana pergerakan harga emas dan mata uang dunia dipengaruhi oleh kebijakan global, kini saatnya Anda mengambil langkah lebih maju. Didimax menyediakan program edukasi trading lengkap yang dirancang khusus untuk pemula hingga tingkat lanjutan. Melalui pendekatan berbasis analisa teknikal dan fundamental, Anda akan dibekali dengan wawasan praktis yang dapat langsung diterapkan di pasar.
Jangan biarkan tren besar ini lewat begitu saja tanpa Anda ambil manfaatnya. Bergabunglah sekarang di www.didimax.co.id dan jadikan perubahan global sebagai peluang emas untuk masa depan finansial Anda. Dapatkan pelatihan eksklusif, sinyal trading harian, serta bimbingan langsung dari para analis profesional yang telah berpengalaman di pasar internasional.