Grafik Harga Emas 5 Tahun Terakhir: Analisis, Faktor Pengaruh, dan Strategi Investasi

Emas dan Peranannya dalam Trading Forex

Emas adalah logam mulia yang telah lama digunakan sebagai alat tukar dan penyimpan nilai. Dalam dunia trading forex, emas diperdagangkan dalam pasangan mata uang seperti XAU/USD, yang menunjukkan nilai emas terhadap dolar AS. Grafik harga emas dalam trading forex sangat penting karena memberikan gambaran mengenai pergerakan harga emas yang sering dipengaruhi oleh faktor-faktor global yang lebih luas.

Harga emas di pasar forex biasanya dipengaruhi oleh dua faktor utama:

• Permintaan dan Penawaran Global: Permintaan untuk emas dipengaruhi oleh industri perhiasan, elektronik, dan sektor lainnya, serta negara-negara besar seperti China dan India.
• Faktor Ekonomi dan Geopolitik: Krisis ekonomi, kebijakan moneter, inflasi, dan ketegangan geopolitik sering kali membuat harga emas naik.

Grafik Harga Emas 5 Tahun Terakhir: Tren Utama

1. 2019: Kenaikan Harga Emas yang Signifikan

Pada tahun 2019, harga emas mengalami lonjakan yang signifikan. Beberapa faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas pada tahun ini termasuk:

• Ketidakpastian Perdagangan Global: Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China menyebabkan ketidakpastian ekonomi global, yang mendorong banyak investor beralih ke emas sebagai tempat berlindung yang aman.
• Kebijakan Suku Bunga yang Dovish dari The Fed: Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga pada beberapa kesempatan di tahun 2019, yang menyebabkan dolar AS melemah dan membuat harga emas naik.

Pada akhir 2019, harga emas berada pada level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, mencapai sekitar $1,500 per ons troy.

2. 2020: Lonjakan Terbesar Karena Pandemi COVID-19

Tahun 2020 menjadi tahun yang luar biasa bagi harga emas. Pandemi COVID-19 mengguncang perekonomian global dan menciptakan ketidakpastian yang sangat besar. Faktor utama yang mendorong harga emas pada tahun ini antara lain:

• Krisis Kesehatan Global: Pandemi menyebabkan penurunan besar dalam aktivitas ekonomi dan memperburuk kondisi pasar finansial. Emas menjadi instrumen yang sangat diminati karena dianggap lebih aman dibandingkan dengan aset lainnya.
• Kebijakan Stimulus Ekonomi: Pemerintah di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, mengeluarkan paket stimulus besar-besaran untuk mendukung perekonomian. Kebijakan ini meningkatkan jumlah uang yang beredar, menyebabkan inflasi, dan mendorong permintaan terhadap emas sebagai pelindung nilai.
• Penurunan Suku Bunga The Fed: The Fed menurunkan suku bunga menjadi hampir nol pada Maret 2020, yang menyebabkan dolar AS melemah dan harga emas melonjak.

Pada bulan Agustus 2020, harga emas mencapai titik tertinggi sepanjang masa di sekitar $2,070 per ons troy, mencerminkan ketegangan pasar global yang tinggi.

3. 2021: Koreksi Harga dan Pemulihan Ekonomi

Pada tahun 2021, harga emas mengalami koreksi setelah lonjakan besar pada tahun 2020. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas pada tahun ini adalah:

• Pemulihan Ekonomi Pasca-Pandemi: Setelah vaksin COVID-19 diluncurkan dan beberapa negara mulai memulihkan ekonomi mereka, investor mulai beralih dari emas ke aset berisiko lainnya, seperti saham. Hal ini menyebabkan harga emas mengalami penurunan.
• Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga: Dengan ekonomi yang mulai pulih, The Fed mulai memberikan sinyal bahwa suku bunga akan dinaikkan untuk menahan inflasi, yang menyebabkan dolar AS menguat dan harga emas turun.
• Inflasi yang Tinggi: Meskipun ada koreksi harga, inflasi yang tinggi tetap menjadi faktor pendorong bagi permintaan emas.

Pada akhir 2021, harga emas stabil di sekitar $1,800 per ons troy, meskipun ada penurunan dibandingkan dengan harga tertinggi yang tercatat pada tahun sebelumnya.