Dalam dunia trading, ada banyak istilah yang sering digunakan dan mungkin membingungkan bagi para pemula. Memahami istilah-istilah ini sangat penting karena dapat membantu trader mengerti apa yang sedang terjadi di pasar, serta membantu mereka mengambil keputusan yang tepat.
Artikel ini akan menjelaskan beberapa istilah penting yang umum digunakan dalam trading, dengan fokus pada istilah yang sering muncul dalam trading forex, saham, maupun cryptocurrency.
Pengertian Trading
Trading adalah aktivitas jual beli aset di pasar keuangan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga antara waktu membeli dan menjual aset tersebut. Aset yang diperdagangkan dapat berupa saham, mata uang (forex), komoditas, obligasi, atau cryptocurrency. Dalam trading, seorang trader berusaha memprediksi pergerakan harga berdasarkan analisis pasar dan faktor fundamental atau teknikal. Berbeda dengan investasi jangka panjang, trading umumnya memiliki orientasi waktu yang lebih pendek, dengan fokus pada pergerakan harga yang cepat dan sering dilakukan dalam waktu yang singkat, seperti harian, mingguan, atau bahkan dalam hitungan menit.
Ada berbagai jenis trading, seperti day trading, swing trading, dan position trading, tergantung pada berapa lama posisi ditahan sebelum ditutup. Pada intinya, tujuan utama dari trading adalah memanfaatkan fluktuasi harga di pasar untuk meraih keuntungan. Meskipun terlihat sederhana, trading membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang pasar, strategi yang tepat, serta manajemen risiko yang baik.
Istilah Penting-Penting dalam Trading
Istilah-istilah penting dalam trading adalah berbagai kata atau frasa yang digunakan dalam konteks pasar keuangan untuk menjelaskan konsep, tindakan, atau kondisi yang terkait dengan aktivitas jual beli aset. Dalam trading, memahami istilah-istilah ini sangat penting, karena akan membantu trader untuk lebih memahami pergerakan pasar, menganalisis situasi, dan mengambil keputusan dengan lebih tepat.
Ketika seseorang baru pertama kali terjun ke dunia trading, istilah-istilah ini bisa terasa membingungkan. Namun, dengan memahaminya, trader akan lebih percaya diri dalam melakukan transaksi dan mengelola risiko yang mungkin muncul. Beberapa istilah yang paling sering digunakan dalam trading meliputi sebagai berikut.
1. Bid dan Ask

Dalam trading, Bid adalah harga di mana pembeli siap membeli suatu aset, sedangkan Ask adalah harga di mana penjual bersedia menjualnya. Perbedaan antara Bid dan Ask disebut spread. Misalnya, jika sebuah mata uang memiliki Bid sebesar 1.1000 dan Ask sebesar 1.1005, maka spread-nya adalah 5 pips (0.0005).
Spread ini penting karena mencerminkan biaya transaksi yang dibebankan oleh broker kepada trader. Semakin kecil spread, semakin menguntungkan bagi trader karena biaya yang dibebankan menjadi lebih rendah.
2. Pips (Percentage in Points)

Pip adalah satuan terkecil dalam pergerakan harga di pasar forex. Umumnya, pip digunakan untuk mengukur perubahan nilai pasangan mata uang. Untuk pasangan mata uang dengan empat desimal, satu pip sama dengan 0.0001. Namun, beberapa pasangan mata uang dengan dua desimal, seperti pasangan yang melibatkan yen Jepang (JPY), memiliki nilai pip sebesar 0.01.
Pips juga digunakan untuk menghitung keuntungan dan kerugian dalam trading forex. Sebagai contoh, jika harga EUR/USD bergerak dari 1.1050 ke 1.1060, maka harga telah naik sebesar 10 pips.
3. Leverage

Leverage adalah fasilitas yang memungkinkan trader untuk mengontrol jumlah uang yang lebih besar daripada modal yang mereka miliki. Dalam trading forex, leverage dapat berkisar dari 1:10 hingga 1:500 atau bahkan lebih besar, tergantung broker yang digunakan. Misalnya, dengan leverage 1:100, seorang trader hanya membutuhkan $1 untuk mengontrol $100 di pasar.
Meskipun leverage dapat memperbesar potensi keuntungan, risiko kerugian juga menjadi lebih besar. Oleh karena itu, leverage harus digunakan dengan hati-hati, terutama oleh trader pemula.
4. Margin

Margin adalah jumlah dana yang diperlukan untuk membuka posisi dengan leverage. Misalnya, jika Anda menggunakan leverage 1:100 dan ingin membeli 1 lot (100.000 unit) EUR/USD, Anda hanya perlu menyediakan margin sebesar 1% dari nilai transaksi, atau sekitar $1.000, meskipun ukuran penuh posisi adalah $100.000.
Penting untuk dicatat bahwa jika pergerakan harga merugikan posisi Anda, margin call dapat terjadi. Margin call adalah pemberitahuan dari broker kepada trader bahwa saldo akun mereka tidak cukup untuk menutupi posisi terbuka, sehingga mereka perlu menambah dana atau menutup beberapa posisi untuk menghindari likuidasi.
5. Lot

Lot adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan ukuran transaksi dalam trading. Dalam forex, ada tiga jenis ukuran lot yang umum:
Misalnya, jika Anda membuka posisi dengan 1 standard lot pada pasangan mata uang EUR/USD, Anda sebenarnya membeli atau menjual 100.000 unit mata uang tersebut.
6. Bullish dan Bearish

Bullish dan bearish adalah istilah yang menggambarkan tren pasar. Ketika pasar sedang bullish, harga aset cenderung naik, mencerminkan sentimen optimisme dan kepercayaan investor. Sebaliknya, ketika pasar bearish, harga aset cenderung turun, mencerminkan pesimisme dan ketidakpastian.
Trader sering menggunakan istilah ini untuk menggambarkan harapan mereka terhadap arah pasar. Sebagai contoh, jika seorang trader "bullish" terhadap saham tertentu, itu berarti mereka mengharapkan harga saham tersebut akan naik dalam waktu dekat.
7. Support dan Resistance

Support dan resistance adalah level-level harga di mana aset cenderung berhenti atau berbalik arah. Support adalah level di mana harga cenderung berhenti turun dan mulai naik, sementara resistance adalah level di mana harga cenderung berhenti naik dan mulai turun.
Level-level support dan resistance sering digunakan oleh trader untuk mengidentifikasi peluang masuk dan keluar dari pasar. Jika harga menembus level resistance, ini sering dianggap sebagai sinyal beli, sedangkan penembusan level support dianggap sebagai sinyal jual.
8. Stop Loss dan Take Profit

Stop loss adalah perintah yang dipasang oleh trader untuk secara otomatis menutup posisi ketika harga mencapai level tertentu, dengan tujuan membatasi kerugian. Misalnya, jika Anda membeli EUR/USD pada harga 1.1000 dan memasang stop loss di 1.0950, maka posisi akan ditutup secara otomatis jika harga turun ke 1.0950.
Sebaliknya, take profit adalah perintah untuk menutup posisi ketika harga mencapai level tertentu guna mengunci keuntungan. Misalnya, jika Anda memasang take profit pada 1.1100 setelah membuka posisi beli di 1.1000, maka posisi Anda akan ditutup otomatis ketika harga mencapai 1.1100.
9. Slippage sebagai Istilah Penting dalam Trading

Slippage terjadi ketika pesanan di pasar dieksekusi pada harga yang berbeda dari harga yang diharapkan, biasanya disebabkan oleh volatilitas pasar yang tinggi atau likuiditas rendah. Hal ini dapat menguntungkan atau merugikan trader, tergantung pada arah pergerakan harga.
Misalnya, jika Anda menempatkan order beli untuk EUR/USD pada 1.1000 tetapi eksekusi terjadi pada 1.1002, maka Anda mengalami slippage sebesar 2 pips.
10. Volatilitas

Volatilitas adalah ukuran fluktuasi harga dalam periode waktu tertentu. Pasar yang sangat volatil cenderung memiliki perubahan harga yang besar dan cepat, sedangkan pasar dengan volatilitas rendah cenderung memiliki pergerakan harga yang lebih stabil.
Trader sering kali mencari pasar yang volatile untuk memanfaatkan peluang keuntungan yang lebih besar. Namun, volatilitas juga meningkatkan risiko kerugian yang lebih cepat dan lebih besar.
11. Liquidity (Likuiditas)

Likuiditas adalah kemampuan aset untuk dibeli atau dijual dengan cepat tanpa menyebabkan perubahan harga yang signifikan. Pasar dengan likuiditas tinggi memiliki banyak pembeli dan penjual, sehingga memungkinkan eksekusi transaksi dengan lebih cepat dan efisien. Sebaliknya, pasar dengan likuiditas rendah sering mengalami pergerakan harga yang lebih lambat dan slippage yang lebih besar.
Pasangan mata uang mayor, seperti EUR/USD atau USD/JPY, biasanya lebih likuid dibandingkan dengan pasangan mata uang eksotik atau minor.
12. Risk Management (Manajemen Risiko)

Manajemen risiko adalah proses mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengontrol risiko yang terkait dengan aktivitas trading. Manajemen risiko yang baik melibatkan penggunaan alat seperti stop loss, diversifikasi, dan pengelolaan ukuran posisi untuk melindungi modal dan meminimalkan kerugian.
Trader yang sukses tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga mengelola risiko mereka dengan bijaksana untuk memastikan kelangsungan jangka panjang dalam trading.
13. Hedging

Hedging adalah strategi yang digunakan oleh trader untuk melindungi diri dari potensi kerugian dengan mengambil posisi yang berlawanan di pasar lain. Misalnya, seorang trader yang memiliki posisi panjang (beli) di saham tertentu mungkin juga mengambil posisi pendek (jual) pada indeks pasar saham untuk melindungi diri dari risiko penurunan pasar secara keseluruhan.
Strategi ini sering digunakan oleh trader yang ingin menjaga modal mereka selama masa ketidakpastian atau volatilitas pasar yang tinggi.
14. Day Trading vs. Swing Trading

Day trading adalah strategi di mana trader membuka dan menutup posisi dalam satu hari perdagangan, dengan tujuan mengambil keuntungan dari pergerakan harga jangka pendek. Trader harian sering memanfaatkan volatilitas intraday dan tidak menahan posisi mereka di luar jam perdagangan.
Sebaliknya, swing trading adalah strategi di mana trader menahan posisi mereka selama beberapa hari hingga beberapa minggu, mengandalkan pergerakan harga yang lebih besar dan tren jangka menengah.
Mempelajari Istilah Trading untuk Keuntungan Maksimal
Memahami istilah-istilah penting dalam trading adalah langkah awal yang sangat penting untuk menjadi trader yang sukses. Istilah seperti bid, ask, pips, leverage, dan margin adalah konsep dasar yang perlu dipahami dengan baik sebelum Anda mulai melakukan trading.
Selain itu, menjalani trading dengan pendampingan dari broker profesional juga merupakan hal yang penting untuk meningkatkan keuntungan, seperti bergabung dalam program pendampingan dari Didimax. Didimax merupakan broker profesional dan teregulasi dan terpercaya karena sudah terbukti membantu banyak trader-trader mewujudkan mimpi mereka melalui trading forex.
Apakah Anda selanjutnya? Bergabunglah bersama Didimax sekarang!