Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Jenis-Jenis Order dalam Trading Forex untuk Pemula

Jenis-Jenis Order dalam Trading Forex untuk Pemula

by Rizka

Jenis-Jenis Order dalam Trading Forex untuk Pemula

Dalam dunia trading forex, pemahaman tentang jenis-jenis order sangat penting, terutama bagi para pemula yang baru memulai perjalanan mereka dalam pasar keuangan global. Order dalam trading forex merupakan instruksi yang diberikan oleh trader kepada broker untuk membeli atau menjual pasangan mata uang di harga tertentu. Tanpa pemahaman yang benar, trader bisa salah menempatkan posisi dan mengalami kerugian yang sebenarnya bisa dihindari.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap dan mendalam tentang berbagai jenis order yang umum digunakan dalam trading forex, agar kamu sebagai pemula bisa lebih percaya diri dan terhindar dari kesalahan dasar yang sering dilakukan oleh trader baru.

1. Market Order

Market order adalah jenis order paling dasar dan umum dalam trading forex. Ketika kamu melakukan market order, itu berarti kamu ingin membeli atau menjual pasangan mata uang pada harga pasar saat ini. Market order digunakan ketika kamu ingin masuk ke pasar secepat mungkin tanpa peduli berapa harga yang ditawarkan saat itu.

Misalnya, jika kamu ingin membeli pasangan EUR/USD dan harga saat ini adalah 1.1000, dengan market order kamu akan langsung masuk di sekitar harga tersebut. Namun, perlu diingat bahwa karena pergerakan harga sangat cepat, harga eksekusi bisa sedikit berbeda dari harga yang kamu lihat, terutama dalam kondisi pasar yang volatil.

Kelebihan dari market order adalah eksekusi yang cepat, tapi kekurangannya adalah potensi slippage—perbedaan antara harga yang diinginkan dan harga eksekusi.

2. Limit Order

Limit order digunakan untuk membeli atau menjual pasangan mata uang di harga tertentu yang lebih baik dari harga pasar saat ini. Ada dua jenis utama:

  • Buy Limit Order: Ditempatkan di bawah harga pasar saat ini, digunakan saat kamu yakin harga akan turun terlebih dahulu sebelum naik.

  • Sell Limit Order: Ditempatkan di atas harga pasar saat ini, digunakan saat kamu yakin harga akan naik terlebih dahulu sebelum turun.

Contoh: Harga EUR/USD saat ini adalah 1.1000. Jika kamu yakin harga akan turun ke 1.0950 sebelum naik lagi, maka kamu bisa memasang buy limit order di 1.0950. Order ini hanya akan dieksekusi jika harga menyentuh atau lebih rendah dari 1.0950.

Limit order sangat cocok untuk strategi yang menunggu harga di level support atau resistance tertentu.

3. Stop Order

Stop order adalah kebalikan dari limit order. Order ini dieksekusi ketika harga mencapai level tertentu yang lebih buruk dari harga pasar saat ini. Jenis ini digunakan ketika kamu ingin masuk ke pasar setelah terjadi konfirmasi pergerakan harga ke arah tertentu.

Jenis-jenis stop order:

  • Buy Stop Order: Ditempatkan di atas harga pasar saat ini, biasanya digunakan saat harga menembus resistance.

  • Sell Stop Order: Ditempatkan di bawah harga pasar saat ini, digunakan saat harga menembus support.

Contoh: Jika harga EUR/USD sekarang adalah 1.1000 dan kamu percaya bahwa jika harga naik ke 1.1050 maka tren bullish akan dimulai, kamu bisa menempatkan buy stop order di 1.1050. Jika harga menyentuh 1.1050, order akan otomatis dieksekusi.

4. Stop Loss Order

Stop loss order adalah alat manajemen risiko yang sangat penting. Order ini dirancang untuk menutup posisi trading secara otomatis jika harga bergerak melawan arah yang kamu prediksi. Tujuannya adalah membatasi kerugian.

Contoh: Kamu membeli EUR/USD di 1.1000 dan kamu hanya ingin rugi maksimal 50 pips. Maka kamu bisa menetapkan stop loss di 1.0950. Jika harga turun dan menyentuh level tersebut, posisi kamu akan otomatis tertutup.

Tanpa stop loss, kerugian bisa membesar dan bahkan menghabiskan seluruh saldo akun trading kamu.

5. Take Profit Order

Kebalikan dari stop loss, take profit order digunakan untuk menutup posisi secara otomatis ketika harga mencapai level keuntungan yang diinginkan. Ini membantu trader mengunci profit tanpa harus memantau pasar sepanjang waktu.

Contoh: Kamu membuka posisi buy EUR/USD di 1.1000 dan ingin menutup posisi dengan profit 100 pips. Maka kamu bisa menetapkan take profit di 1.1100. Saat harga menyentuh level tersebut, posisi otomatis ditutup dan profit masuk ke akun kamu.

Kombinasi antara stop loss dan take profit adalah strategi dasar manajemen risiko yang wajib digunakan oleh semua trader, baik pemula maupun profesional.

6. Trailing Stop Order

Trailing stop order adalah jenis stop loss dinamis yang mengikuti pergerakan harga. Jika harga bergerak sesuai arah posisi kamu, trailing stop akan bergerak mengikuti harga untuk mengamankan profit. Namun jika harga berbalik arah, trailing stop akan tetap di tempat dan akan menutup posisi jika harga menyentuh level tersebut.

Misalnya kamu membuka posisi buy EUR/USD di 1.1000 dan menetapkan trailing stop 50 pips. Jika harga naik ke 1.1050, trailing stop berpindah ke 1.1000. Jika harga terus naik ke 1.1100, trailing stop berpindah ke 1.1050, dan seterusnya. Tapi jika harga kemudian turun dan menyentuh trailing stop di 1.1050, posisi akan otomatis ditutup.

Trailing stop sangat berguna untuk mengamankan keuntungan saat tren sedang kuat tanpa harus menetapkan target take profit yang kaku.

7. OCO Order (One Cancels the Other)

OCO (One Cancels the Other) adalah kombinasi dari dua order, biasanya satu limit dan satu stop, yang ditempatkan secara bersamaan. Jika salah satu order dieksekusi, maka order lainnya otomatis dibatalkan.

Contoh penggunaan OCO: Kamu ingin membeli EUR/USD jika harga turun ke 1.0950 (buy limit), tapi juga ingin membeli jika harga menembus 1.1050 (buy stop). Kamu bisa membuat OCO order: satu buy limit di 1.0950 dan satu buy stop di 1.1050. Jika salah satu tereksekusi, yang lain akan dibatalkan.

OCO sangat cocok untuk trader yang mengantisipasi pergerakan besar, namun tidak tahu pasti ke arah mana harga akan bergerak.

8. GTC vs GTD Order

Order dalam trading forex juga bisa dibatasi berdasarkan waktu aktifnya:

  • GTC (Good 'Til Canceled): Order tetap aktif sampai kamu membatalkannya secara manual.

  • GTD (Good 'Til Date): Order hanya aktif sampai waktu atau tanggal tertentu. Jika tidak tereksekusi dalam periode itu, maka akan otomatis dibatalkan.

Ini sangat berguna jika kamu memiliki strategi jangka pendek atau ingin menjaga agar tidak ada order yang tertinggal saat kamu tidak memantau pasar.


Itulah berbagai jenis order dalam trading forex yang wajib dipahami oleh pemula. Masing-masing memiliki fungsi, kelebihan, dan kekurangan tersendiri. Dengan memahami dan menggunakan jenis order yang tepat, kamu bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan, mengelola risiko, dan meraih peluang dalam setiap pergerakan harga di pasar forex.

Jika kamu ingin belajar lebih dalam tentang cara penggunaan order, strategi trading, dan analisis pasar langsung dari mentor berpengalaman, kamu bisa mengikuti program edukasi trading forex gratis yang disediakan oleh Didimax. Di sini, kamu tidak hanya akan mendapatkan teori, tetapi juga praktik langsung dengan panduan personal, baik secara online maupun offline.

Didimax merupakan broker forex resmi yang sudah berizin BAPPEBTI dan memiliki reputasi sebagai pusat edukasi trading forex terbaik di Indonesia. Kunjungi situs resminya di www.didimax.co.id sekarang juga dan daftarkan dirimu untuk mulai belajar trading dari nol hingga mahir bersama para profesional!