Jenis-Jenis Order Posisi untuk Entry Trading Forex Pemula
Memahami jenis-jenis order dalam trading forex adalah pondasi penting sebelum seorang pemula mulai membuka posisi di pasar. Banyak trader yang langsung terjun tanpa mengetahui bagaimana order bekerja, akibatnya mereka sering salah entry, telat masuk pasar, atau terjebak dalam pergerakan harga yang tidak sesuai ekspektasi. Padahal, memahami jenis order itu sama pentingnya seperti memahami analisis teknikal atau fundamental.
Dalam forex, “order” berarti instruksi yang diberikan trader kepada broker untuk melakukan transaksi sesuai kondisi tertentu. Order ini dapat dilakukan secara langsung maupun menunggu syarat-syarat tertentu terpenuhi. Dengan memahami jenis-jenis order, trader bisa mengontrol entry, mengatur risiko dengan lebih tepat, dan mengeksekusi strategi trading secara sistematis.
Pada artikel ini, kita akan membahas semua jenis order yang penting untuk diketahui pemula—mulai dari Market Order, Pending Order, hingga fitur lanjutan seperti Stop Loss dan Take Profit yang membantu menjaga keamanan akun.
1. Market Order: Entry Instan Sesuai Harga Pasar
Market order adalah jenis order paling dasar dan paling sering digunakan oleh pemula. Dengan market order, trader membuka posisi secara langsung pada harga yang sedang berjalan di pasar.
Market order terbagi menjadi dua:
a. Buy Market (Buy / Long Position)
Digunakan jika trader memperkirakan harga akan naik.
Contoh: EUR/USD sekarang di 1.1000, dan Anda yakin harga akan naik ke 1.1050. Anda langsung klik Buy Market untuk masuk secara instan.
b. Sell Market (Sell / Short Position)
Dipakai ketika trader memperkirakan harga akan turun.
Contoh: Harga sedang di 1.1000 dan Anda melihat sinyal bearish. Anda klik Sell Market untuk langsung menjual.
Market order cocok untuk Anda yang ingin masuk cepat karena sinyal sudah jelas. Namun, kekurangannya adalah harga dapat berubah beberapa pip akibat volatilitas, sehingga harga eksekusi bisa sedikit berbeda dari harga yang Anda lihat.
2. Pending Order: Entry Berdasarkan Syarat Tertentu
Pending order memungkinkan trader membuka posisi hanya ketika harga mencapai titik spesifik yang sudah ditentukan sebelumnya. Ini sangat berguna untuk entry yang lebih terencana dan tidak perlu memantau chart terus-menerus.
Ada empat jenis pending order utama:
a. Buy Limit
Buy Limit digunakan ketika Anda ingin buy pada harga yang lebih rendah dari harga sekarang.
Cocok untuk skenario buy on dip atau buy di area support.
Contoh:
Harga sekarang 1.1000
Anda memperkirakan harga akan turun ke 1.0980 sebelum naik ke 1.1050
Anda pasang Buy Limit di 1.0980
Ketika harga menyentuh 1.0980, order Buy Limit Anda akan aktif.
b. Sell Limit
Sell Limit digunakan ketika ingin menjual (sell) pada harga yang lebih tinggi dari harga sekarang.
Biasanya digunakan untuk skenario sell on rally atau sell di area resistance.
Contoh:
Harga sekarang 1.1000
Anda memprediksi harga naik dulu ke 1.1030 lalu turun
Anda pasang Sell Limit di 1.1030
Jika harga menyentuh 1.1030, posisi Sell otomatis aktif.
c. Buy Stop
Buy Stop digunakan jika Anda ingin buy pada harga yang lebih tinggi dari harga sekarang. Order ini cocok ketika Anda ingin mengikuti momentum breakout.
Contoh:
Harga di 1.1000
Anda memperkirakan harga akan bullish jika menembus 1.1020
Anda pasang Buy Stop di 1.1020
Jika harga melewati titik itu, sistem otomatis membuka posisi Buy.
d. Sell Stop
Sell Stop digunakan untuk entry sell pada harga yang lebih rendah dari harga sekarang. Biasanya untuk strategi breakout ke bawah.
Contoh:
Harga di 1.1000
Anda ingin sell jika harga turun menembus 1.0985
Anda pasang Sell Stop di 1.0985
Jika harga break level tersebut, posisi Sell langsung aktif.
Pending order adalah senjata penting bagi trader yang ingin entry lebih terencana, tidak emosional, dan disiplin mengikuti strategi.
3. Stop Loss (SL): Pengaman Kerugian
Stop Loss bukan jenis entry order, tetapi bagian penting dari manajemen risiko. SL adalah instruksi otomatis untuk menutup posisi jika harga bergerak berlawanan hingga batas tertentu.
Contoh:
Anda buy EUR/USD di 1.1000
SL Anda pasang di 1.0970 (30 pip risiko)
Jika harga turun sampai 1.0970, posisi otomatis ditutup untuk mencegah kerugian lebih besar.
Keuntungan SL:
-
Melindungi akun dari kerugian ekstrem
-
Mengurangi stres karena Anda tidak perlu pantau terus
-
Mendisiplinkan trader agar tidak berharap berlebihan
Banyak trader pemula bangkrut hanya karena tidak menggunakan stop loss.
4. Take Profit (TP): Target Profit Otomatis
Take Profit adalah kebalikan dari Stop Loss. TP adalah instruksi otomatis untuk menutup posisi ketika harga mencapai target keuntungan tertentu.
Contoh:
Buy EUR/USD di 1.1000
TP Anda di 1.1050 (profit 50 pip)
Ketika harga menyentuh 1.1050, profit otomatis terkunci.
Keuntungan TP:
5. Trailing Stop: Stop Loss yang Bergerak Mengikuti Harga
Trailing stop adalah fitur lanjutan yang mengunci profit seiring harga bergerak sesuai arah transaksi Anda. Trailing stop akan mengikuti (trail) harga dengan jarak tertentu.
Contoh:
Anda buy di 1.1000 dengan trailing stop 30 pip
Saat harga naik ke 1.1030, trailing stop bergerak ke 1.1000
Saat harga naik ke 1.1040, trailing stop naik ke 1.1010
Jika harga berbalik dan turun ke 1.1010, posisi ditutup otomatis.
Trailing stop sangat cocok untuk strategi trend following agar profit bisa maksimal tanpa perlu menggeser SL secara manual.
6. OCO Order (One Cancels Other)
OCO adalah kombinasi dua pending order sekaligus, di mana jika satu order aktif, order lain otomatis dibatalkan.
Contoh skenario:
Harga sedang bergerak sideways dan Anda tidak yakin harga akan breakout ke atas atau bawah. Anda bisa pasang:
Jika harga naik dan Buy Stop aktif, maka Sell Stop otomatis dibatalkan.
Jika harga turun dan Sell Stop aktif, Buy Stop dibatalkan.
Ini sangat efektif untuk menghadapi situasi breakout tanpa harus menebak arah.
7. Good ‘Til Canceled (GTC) vs Good ‘Til Time (GTT)
Kedua fitur ini terkait durasi berlakunya order:
GTC (Good ’Til Canceled)
Order akan tetap aktif sampai Anda membatalkannya secara manual.
GTT (Good ’Til Time)
Order akan otomatis hangus jika tidak tersentuh hingga waktu tertentu.
Fitur ini penting untuk mengatur strategi secara lebih fleksibel, terutama bagi trader yang punya jadwal sibuk.
8. Mana yang Paling Cocok untuk Pemula?
Untuk trader pemula, rekomendasi urutan penggunaan jenis order adalah:
-
Market Order – Untuk belajar eksekusi cepat
-
Stop Loss & Take Profit – Wajib untuk manajemen risiko
-
Buy/Sell Limit – Untuk strategi pullback
-
Buy/Sell Stop – Untuk strategi breakout
-
Trailing Stop – Untuk mengelola profit di tren kuat
-
OCO – Untuk trader yang sudah lebih berpengalaman
Dengan mempelajari jenis order, pemula tidak hanya mengandalkan perasaan saat entry, melainkan memiliki strategi yang lebih mekanis dan konsisten.
Trading forex bukan sekadar menekan tombol Buy atau Sell. Mengerti cara kerja setiap order akan membuat keputusan entry jauh lebih tepat, mengurangi kesalahan fatal, dan meningkatkan peluang Anda berkembang sebagai trader yang matang.
Ketika pemahaman tentang order trading sudah semakin kuat, langkah selanjutnya adalah belajar menerapkannya secara langsung lewat bimbingan yang tepat. Untuk itu, Anda dapat mengikuti program edukasi trading di Didimax, tempat belajar forex terbaik yang menyediakan mentor berpengalaman, praktik langsung, serta materi lengkap untuk pemula hingga level mahir.
Jika Mas Rizka ingin meningkatkan skill trading dengan pembelajaran yang lebih terstruktur, langsung saja bergabung di www.didimax.co.id dan rasakan pengalaman belajar forex yang profesional, aman, dan gratis seumur hidup. Program edukasinya sangat cocok untuk trader pemula yang ingin belajar sampai benar-benar paham bagaimana cara entry yang tepat, akurat, dan disiplin. Selamat belajar dan semoga sukses di dunia trading!