Kenapa USD dan JPY Tetap Jadi Pair Favorit Saat Volatilitas Meningkat?
Dalam dunia trading forex yang penuh ketidakpastian, para trader selalu mencari aset yang bisa memberikan stabilitas dan keandalan saat pasar mulai bergolak. Di tengah berbagai fluktuasi harga, berita ekonomi yang silih berganti, hingga gejolak geopolitik global, dua mata uang sering kali menonjol sebagai pilihan utama: Dolar Amerika Serikat (USD) dan Yen Jepang (JPY).
Kedua mata uang ini dikenal bukan hanya karena kekuatannya, tetapi juga karena perannya sebagai safe haven currency—yaitu mata uang yang cenderung menguat ketika risiko meningkat di pasar global. Namun, apa sebenarnya yang membuat USD dan JPY tetap menjadi favorit di saat volatilitas tinggi? Mari kita bahas lebih dalam.
1. Dolar AS (USD): Raja yang Tak Pernah Turun Takhta
Sulit membicarakan forex tanpa menyebut Dolar AS. Mata uang ini telah menjadi tulang punggung sistem keuangan global selama puluhan tahun. Lebih dari 80% transaksi forex di dunia melibatkan USD, menjadikannya mata uang paling likuid di pasar.
Ketika volatilitas meningkat—baik karena inflasi, konflik geopolitik, atau kebijakan moneter yang agresif—para investor global sering kali mencari perlindungan di aset yang paling aman dan paling mudah diakses. Dolar AS memenuhi dua kriteria itu.
USD menjadi pilihan utama bukan hanya karena ukuran ekonomi Amerika Serikat, tetapi juga karena stabilitas politik, kekuatan militer, dan kredibilitas kebijakan keuangan negara tersebut. Dalam kondisi genting, para investor lebih percaya memegang aset berbasis dolar dibandingkan mata uang lain yang rentan terhadap ketidakpastian.
Selain itu, Federal Reserve (The Fed) sebagai bank sentral AS memiliki pengaruh besar terhadap arah pasar global. Setiap kali The Fed menaikkan atau menurunkan suku bunga, dampaknya terasa ke seluruh dunia. Hal ini menjadikan USD bukan hanya alat tukar, tetapi juga indikator utama sentimen global.
Trader profesional menyukai pair seperti EUR/USD, GBP/USD, atau USD/CHF karena pergerakannya yang jelas, spread rendah, dan volume perdagangan yang tinggi. Dengan kata lain, USD tetap menjadi “poros” dari setiap keputusan besar di pasar forex.
2. Yen Jepang (JPY): Simbol Stabilitas di Tengah Kekacauan
Jika Dolar adalah raja, maka Yen adalah penjaga kestabilan. Yen Jepang (JPY) dikenal luas sebagai safe haven kedua setelah USD. Menariknya, kekuatan Yen sering kali meningkat bukan karena faktor ekonomi Jepang itu sendiri, melainkan karena aliran modal global yang mencari tempat aman ketika ketidakpastian meningkat.
Salah satu alasan utama JPY dianggap stabil adalah karena struktur ekonomi Jepang yang konservatif dan memiliki surplus perdagangan besar. Jepang juga dikenal sebagai salah satu negara kreditur terbesar di dunia. Artinya, ketika terjadi gejolak global, investor Jepang sering kali memulangkan dana dari luar negeri, yang akhirnya memperkuat Yen di pasar internasional.
Selain itu, kebijakan moneter Bank of Japan (BoJ) yang cenderung longgar justru membuat Yen lebih stabil dalam jangka panjang. Meskipun suku bunga di Jepang sangat rendah (bahkan negatif), hal ini membuat JPY menjadi mata uang yang tidak terlalu sensitif terhadap gejolak jangka pendek.
Pair seperti USD/JPY menjadi sangat populer karena karakteristik uniknya. Saat pasar dalam mode “risk-on” (berani ambil risiko), USD/JPY cenderung naik karena investor menjual Yen untuk mencari imbal hasil lebih tinggi di luar negeri. Namun ketika pasar beralih ke “risk-off” (menghindari risiko), pair ini bisa turun tajam karena investor kembali ke Yen. Pola inilah yang membuat USD/JPY menjadi indikator sentimen risiko global yang sangat penting.
3. Kombinasi USD dan JPY: Tempat Berlindung Saat Market Bergejolak
Mengapa trader sering fokus pada pair USD/JPY saat volatilitas meningkat? Jawabannya sederhana: karena keduanya sama-sama kuat dan memiliki karakter saling melengkapi.
Dolar AS mewakili kekuatan ekonomi global dan daya tarik imbal hasil (yield) tinggi. Di sisi lain, Yen Jepang mewakili kehati-hatian, stabilitas, dan likuiditas tinggi. Saat pasar goyah, pair ini sering menjadi “battleground” antara rasa takut dan keinginan mengejar keuntungan.
Banyak trader profesional menjadikan USD/JPY sebagai barometer utama untuk membaca arah pasar. Jika USD/JPY naik, biasanya pasar sedang dalam kondisi optimistis (risk-on). Jika turun, pasar sedang panik (risk-off).
Selain itu, volatilitas USD/JPY cenderung relatif lebih mudah dikendalikan dibandingkan pair eksotis atau cross pair lainnya. Pergerakannya memiliki pola yang cukup bisa diprediksi oleh trader berpengalaman, terutama yang mengandalkan analisis teknikal dan fundamental jangka pendek.
4. Faktor Ekonomi dan Geopolitik yang Menguatkan Posisi USD dan JPY
Di tahun-tahun penuh gejolak, seperti ketika terjadi konflik geopolitik, perubahan kebijakan suku bunga ekstrem, atau resesi global, USD dan JPY hampir selalu mengalami penguatan.
Beberapa faktor utama yang mendukung hal ini antara lain:
-
Ketidakpastian Global: Saat pasar saham dunia jatuh, investor beralih ke aset yang dianggap aman seperti Treasury AS dan Yen Jepang.
-
Likuiditas Tinggi: Kedua mata uang ini memiliki pasar yang sangat dalam, memungkinkan transaksi besar dilakukan tanpa menyebabkan lonjakan harga ekstrem.
-
Stabilitas Pemerintah dan Kebijakan Moneter: Baik AS maupun Jepang memiliki bank sentral yang kredibel dan pemerintahan yang relatif stabil.
-
Hubungan Perdagangan Global: Kedua negara ini merupakan kekuatan ekonomi utama, sehingga pergerakan mata uangnya selalu dikaitkan dengan kondisi perdagangan global.
5. Strategi Trading Saat Volatilitas Meningkat
Bagi trader forex, memahami dinamika USD dan JPY saat volatilitas tinggi sangat penting. Beberapa strategi yang sering digunakan antara lain:
-
Carry Trade Reversal: Saat pasar berisiko tinggi, trader sering menutup posisi carry trade yang berbasis JPY, sehingga Yen menguat.
-
Safe Haven Rally: Ketika indeks saham global turun tajam, USD dan JPY biasanya menguat terhadap mata uang berisiko seperti AUD, NZD, dan GBP.
-
Breakout Trading di USD/JPY: Pair ini sering membentuk pola breakout kuat saat rilis data ekonomi AS atau keputusan kebijakan Bank of Japan.
-
Diversifikasi Portofolio: Trader cerdas tidak hanya menggunakan USD/JPY, tetapi juga mengombinasikannya dengan EUR/USD atau USD/CHF untuk memperkuat strategi hedging.
Memahami perilaku pasar terhadap USD dan JPY bukan sekadar soal analisa teknikal, melainkan juga pemahaman mendalam terhadap psikologi pasar global. Trader yang bisa membaca arus sentimen inilah yang biasanya mampu bertahan di tengah badai volatilitas.
6. Masa Depan USD dan JPY di Tengah Perubahan Global
Meskipun dunia keuangan terus berubah—dengan munculnya mata uang digital, kebijakan moneter ekstrem, hingga geopolitik yang tidak menentu—USD dan JPY tetap menunjukkan ketahanan luar biasa.
Selama Amerika Serikat tetap menjadi pusat ekonomi dunia, USD akan terus menjadi poros utama perdagangan global. Begitu pula dengan JPY, yang akan tetap menjadi mata uang pilihan saat dunia sedang panik.
Pasangan USD/JPY diprediksi akan terus menjadi pair favorit trader profesional karena likuiditas tinggi, volatilitas terukur, dan peluang profit yang besar jika dikelola dengan strategi tepat.
Di tengah pasar forex yang tak pernah tenang, trader yang memahami karakter USD dan JPY memiliki keunggulan besar. Dengan mengetahui kapan pasar beralih dari “risk-on” ke “risk-off”, kamu bisa mengambil posisi lebih tepat dan meminimalkan risiko kerugian besar.
Namun, pemahaman ini tentu tidak datang begitu saja. Butuh pembelajaran, latihan, dan bimbingan dari mentor berpengalaman. Jika kamu ingin memahami lebih dalam bagaimana memanfaatkan pair seperti USD/JPY, EUR/USD, atau GBP/USD di tengah volatilitas tinggi, Didimax bisa menjadi tempat yang tepat untuk memulai perjalanan tradingmu.
Bergabunglah bersama program edukasi trading di www.didimax.co.id dan pelajari strategi, analisa teknikal, hingga psikologi trading langsung dari para profesional berpengalaman. Jadikan setiap pergerakan pasar sebagai peluang, bukan ancaman. Karena dengan pengetahuan yang tepat, bahkan saat volatilitas meningkat sekalipun, kamu tetap bisa melangkah dengan percaya diri di dunia forex.