
Kesalahan Umum Trader saat News Release dan Cara Menghindarinya
Dalam dunia trading forex, momen rilis berita ekonomi—seperti data Non-Farm Payroll (NFP), keputusan suku bunga, atau inflasi—sering kali menjadi katalis utama pergerakan pasar yang besar. Namun, meski peluang profit sangat terbuka lebar, kenyataannya banyak trader justru mengalami kerugian besar pada saat-saat seperti ini. Penyebabnya bukan karena tidak adanya peluang, melainkan karena kesalahan dalam menyikapi dan memanfaatkan news release.
Artikel ini akan mengulas kesalahan umum yang sering dilakukan trader saat menghadapi rilis berita penting, serta bagaimana cara menghindarinya agar Anda bisa memaksimalkan potensi keuntungan sekaligus meminimalkan risiko kerugian.
1. Tidak Memahami Dampak Berita yang Dirilis
Kesalahan pertama dan paling mendasar adalah tidak mengetahui atau tidak memahami pentingnya berita yang akan dirilis. Banyak trader masuk pasar tanpa tahu bahwa akan ada rilis berita berdampak tinggi seperti FOMC Statement, CPI, atau GDP.
Solusi:
Selalu pantau kalender ekonomi sebelum memulai trading. Platform seperti Forexfactory, Investing.com, atau kalender internal broker seperti di Didimax menyediakan informasi lengkap tentang waktu rilis, jenis berita, perkiraan, dan hasil sebelumnya. Fokus pada berita dengan kategori “High Impact” yang biasanya diberi warna merah.
2. Overtrading Jelang News
Trader yang terlalu bersemangat sering membuka terlalu banyak posisi menjelang rilis berita penting, berharap semua akan menguntungkan. Padahal, volatilitas tinggi bisa menyebabkan spread melebar dan harga bergerak liar dalam dua arah sebelum akhirnya memilih arah yang pasti.
Solusi:
Batasi jumlah posisi dan lot yang digunakan menjelang rilis berita. Hindari membuka posisi baru dalam 15-30 menit sebelum dan sesudah news release. Jika ingin trading saat news, gunakan teknik khusus seperti "straddle order" dan pastikan menggunakan akun dengan spread rendah dan eksekusi cepat.
3. Tidak Memasang Stop Loss
Dalam kondisi volatil seperti saat news, tidak adanya stop loss bisa berakibat fatal. Harga bisa bergerak sangat cepat, dan tanpa proteksi, akun Anda bisa terkena margin call dalam hitungan detik.
Solusi:
Selalu pasang stop loss setiap kali membuka posisi, apalagi menjelang atau saat news release. Tentukan batas kerugian yang Anda siap tanggung dan disiplin menjalankannya. Jangan pernah mengandalkan ‘manual close’ karena latency dan slippage bisa membuat Anda terlambat menutup posisi.
4. Overconfident terhadap Prediksi Sendiri
Banyak trader terlalu percaya diri dengan analisa fundamental atau teknikal mereka hingga mengabaikan kemungkinan hasil rilis yang tidak sesuai ekspektasi. Ketika data aktual tidak sejalan dengan prediksi, mereka tetap memegang posisi rugi dengan harapan pasar akan “kembali” ke arah yang diinginkan.
Solusi:
Dalam trading, tidak ada yang 100% pasti. Latih diri untuk fleksibel terhadap pergerakan pasar. Jika rilis berita tidak sesuai harapan dan harga bergerak berlawanan dari posisi Anda, segera evaluasi dan jangan ragu untuk cut loss.
5. Salah Menafsirkan Berita
Tidak sedikit trader pemula yang bingung saat hasil berita dirilis. Misalnya, ketika data ekonomi AS lebih baik dari ekspektasi, tetapi USD malah melemah. Hal ini sering terjadi karena pasar kadang sudah “mendiskon” berita atau faktor lain seperti pernyataan pejabat bank sentral ikut memengaruhi interpretasi pasar.
Solusi:
Pelajari konteks berita dan dinamika pasar. Jangan hanya melihat angka aktual, tetapi juga bandingkan dengan ekspektasi dan data sebelumnya. Amati juga reaksi pasar terhadap berita serupa di masa lalu. Dengan pengalaman dan latihan, Anda akan semakin piawai membaca sentimen pasar secara keseluruhan.
6. Terlambat Entry atau Entry Emosional
Saat berita dirilis, harga bisa langsung melonjak puluhan pips dalam hitungan detik. Trader yang tergoda masuk setelah melihat pergerakan besar biasanya melakukan entry yang terlambat. Alhasil, mereka masuk di harga puncak dan harga langsung berbalik arah.
Solusi:
Jangan terburu-buru. Anda bisa menunggu hingga volatilitas mereda, lalu entry berdasarkan pola teknikal yang terbentuk setelah pergerakan awal. Gunakan timeframe kecil (M1 atau M5) untuk melihat formasi candle dan konfirmasi arah pergerakan lanjutan.
7. Mengabaikan Risk-Reward Ratio
Sering kali, karena terlalu fokus pada potensi keuntungan, trader lupa menghitung rasio risk-reward dari posisi yang akan diambil. Ketika loss terjadi, kerugiannya jauh lebih besar dari potensi profit.
Solusi:
Terapkan manajemen risiko dengan baik. Pastikan rasio risk-reward minimal 1:2, artinya risiko yang Anda ambil setengah dari target keuntungan. Ini penting agar meski hanya menang 50% dari total transaksi, Anda tetap bisa profit dalam jangka panjang.
8. Tidak Menguji Strategi Secara Historis
Beberapa trader mencoba strategi baru saat news tanpa pernah mengujinya di akun demo atau backtest historis. Ini sama dengan berjudi, bukan trading.
Solusi:
Sebelum menggunakan strategi tertentu untuk news trading, uji terlebih dahulu di akun demo. Lakukan juga backtest untuk melihat performa strategi tersebut saat rilis berita di masa lalu. Dengan data dan pengalaman, Anda bisa lebih percaya diri dalam eksekusi.
9. Mengabaikan Slippage dan Spread Melebar
Saat news besar dirilis, spread antar pair bisa melebar drastis, terutama pada broker yang tidak ECN/STP. Slippage juga sangat mungkin terjadi, membuat harga eksekusi tidak sesuai dengan harga yang Anda harapkan.
Solusi:
Gunakan broker terpercaya yang transparan soal spread dan slippage. Didimax misalnya, menyediakan akun dengan eksekusi cepat dan layanan edukasi yang mendalam agar trader bisa mengantisipasi kondisi ekstrem saat news release.
10. Trading Tanpa Rencana
Kesalahan paling berbahaya adalah masuk pasar saat news tanpa rencana yang jelas. Tidak ada strategi entry, exit, atau manajemen risiko. Akhirnya, keputusan trading didasarkan pada emosi dan spekulasi semata.
Solusi:
Selalu siapkan rencana sebelum news release. Tentukan skenario jika berita sesuai ekspektasi, meleset sedikit, atau sangat mengejutkan. Siapkan juga level support/resistance penting dan strategi alternatif jika pasar bergerak tidak sesuai rencana.
Rilis berita ekonomi memang memberi peluang besar untuk profit, tetapi juga membawa risiko tinggi. Trader yang sukses adalah mereka yang bisa mengendalikan emosi, memahami pasar, dan memiliki rencana trading yang matang. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, Anda dapat meningkatkan peluang untuk meraih profit konsisten, bahkan saat pasar bergerak liar karena news.
Bagi Anda yang ingin belajar lebih dalam tentang cara trading saat news release, termasuk strategi teknikal seperti Fibonacci Retracement yang sering digunakan untuk mengantisipasi pergerakan pasca news, saatnya bergabung dalam program edukasi trading bersama Didimax.
Didimax tidak hanya menyediakan akun trading dan fasilitas eksekusi cepat, tetapi juga edukasi mendalam dari mentor berpengalaman. Anda bisa belajar secara langsung bagaimana memanfaatkan momen news untuk entry presisi, mengatur manajemen risiko, dan membentuk strategi trading yang kuat. Kunjungi www.didimax.co.id sekarang juga dan ambil langkah awal menjadi trader yang lebih siap dan percaya diri di setiap kondisi pasar.