Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Ketegangan AS–Tiongkok 2025: Dampak Langsung pada Pair Major dan Cross

Ketegangan AS–Tiongkok 2025: Dampak Langsung pada Pair Major dan Cross

by Lia Nurullita

Ketegangan AS–Tiongkok 2025: Dampak Langsung pada Pair Major dan Cross

Pendahuluan: Konflik Dua Raksasa Ekonomi Dunia

Hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok selalu menjadi salah satu faktor paling menentukan dalam dinamika ekonomi global. Tahun 2025 tampaknya tidak menjadi pengecualian. Ketegangan geopolitik antara kedua negara adidaya ini kembali meningkat — kali ini bukan hanya soal perdagangan dan teknologi, tetapi juga meluas ke sektor finansial dan keamanan. Bagi pelaku pasar forex, setiap perkembangan dalam hubungan Washington–Beijing dapat menciptakan gelombang volatilitas yang signifikan di berbagai pair major maupun cross.

Sejak awal 2025, sejumlah kebijakan baru yang diberlakukan oleh kedua negara telah mengguncang pasar mata uang global. Amerika Serikat memperketat regulasi terhadap ekspor teknologi tinggi ke Tiongkok, sementara Beijing merespons dengan langkah balasan berupa pembatasan impor bahan baku strategis. Konflik ini memicu kekhawatiran pasar tentang potensi “perang ekonomi jilid dua” yang bisa mengguncang rantai pasok global dan memperlambat pemulihan ekonomi pasca-pandemi.

Ketegangan yang Menular ke Pasar Forex

Ketika dua ekonomi terbesar di dunia saling berhadapan, efek domino-nya sangat terasa di pasar valuta asing. Dolar AS (USD), sebagai mata uang cadangan dunia, kerap menjadi barometer utama terhadap ketidakpastian global. Sementara itu, Yuan Tiongkok (CNY) berada dalam tekanan akibat kebijakan pembatasan modal dan campur tangan bank sentral.

Namun yang paling menarik adalah dampaknya terhadap pair major seperti EUR/USD, USD/JPY, dan GBP/USD, serta cross pair yang melibatkan mata uang komoditas seperti AUD/USD dan NZD/USD. Ketika ketegangan meningkat, investor global cenderung melarikan dana mereka ke aset safe haven seperti dolar AS, yen Jepang, atau emas. Akibatnya, pergerakan harga menjadi lebih volatil, menciptakan peluang besar bagi trader yang jeli membaca momentum.

Dampak pada Pair Major

  1. EUR/USD: Ketidakpastian Menekan Euro
    Konflik AS–Tiongkok secara tidak langsung menekan mata uang Euro karena kawasan Eropa sangat bergantung pada perdagangan global, terutama ekspor ke kedua negara tersebut. Ketika ketegangan meningkat, prospek ekonomi Eropa melemah akibat turunnya permintaan global, dan investor cenderung mencari perlindungan di dolar AS. Dalam konteks ini, EUR/USD cenderung mengalami tekanan bearish.

    Namun, trader profesional sering melihat pelemahan ini sebagai peluang. Setiap kali terjadi retracement teknikal di tengah tren turun, mereka memanfaatkan momen tersebut untuk masuk posisi sell dengan target jangka menengah, terutama ketika data ekonomi Eropa belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan signifikan.

  2. USD/JPY: Safe Haven yang Saling Bertarung
    Pair ini unik karena mengandung dua mata uang yang sama-sama berstatus “safe haven.” Saat tensi geopolitik meningkat, baik dolar AS maupun yen Jepang sama-sama mendapat permintaan. Namun perbedaannya terletak pada arah kebijakan moneter: The Fed cenderung hawkish, sedangkan Bank of Japan masih mempertahankan kebijakan ultra-longgar. Akibatnya, USD/JPY sering kali bergerak naik di tengah ketegangan global, meskipun sesekali terjadi koreksi tajam ketika pasar risk-off meningkat ekstrem.

  3. GBP/USD: Terjebak di Tengah Ketidakpastian Global
    Poundsterling biasanya tidak menjadi fokus utama dalam isu AS–Tiongkok, tetapi dampaknya tetap terasa. Inggris yang masih berjuang menyeimbangkan perdagangan pasca-Brexit menghadapi tekanan tambahan akibat melemahnya permintaan global. Pair GBP/USD pun cenderung mengikuti arah dolar AS — semakin kuat dolar, semakin tertekan pound.

Dampak pada Pair Cross dan Komoditas Currency

  1. AUD/USD: Paling Sensitif terhadap Ketegangan AS–Tiongkok
    Australia merupakan mitra dagang terbesar Tiongkok. Maka tidak mengherankan jika setiap kali hubungan AS–Tiongkok memburuk, dolar Australia (AUD) ikut terguncang. Tahun 2025 menunjukkan gejala serupa: data ekspor Australia menurun karena menurunnya permintaan dari Tiongkok, sementara ketidakpastian global membuat investor menghindari aset berisiko.

    Pair AUD/USD menjadi salah satu instrumen yang paling fluktuatif. Trader yang memahami hubungan fundamental ini dapat memanfaatkan volatilitas tinggi untuk meraih profit jangka pendek, terutama dengan strategi breakout atau swing trading yang disiplin.

  2. NZD/USD: Efek Domino dari AUD
    Dolar Selandia Baru (NZD) memiliki korelasi kuat dengan AUD. Ketika AUD melemah karena sentimen negatif terhadap Tiongkok, NZD biasanya ikut terkoreksi. Namun volatilitas NZD/USD cenderung lebih moderat, menjadikannya pilihan bagi trader yang ingin mengambil posisi dengan risiko sedikit lebih rendah.

  3. USD/CNH: Barometer Konflik Langsung
    Pair ini adalah yang paling langsung menggambarkan ketegangan AS–Tiongkok. CNH (offshore yuan) menjadi indikator utama bagaimana pasar menilai kestabilan ekonomi Tiongkok. Ketika Washington mengumumkan sanksi atau pembatasan baru, USD/CNH biasanya melonjak tajam. Sebaliknya, setiap kabar positif tentang negosiasi atau pelonggaran tarif dapat membuat yuan menguat dengan cepat.

    Trader berpengalaman sering menjadikan pair ini sebagai “kompas geopolitik” — sinyal awal sebelum dampaknya terasa di pair lain.

Peran Bank Sentral dan Kebijakan Moneter

Baik The Fed maupun People’s Bank of China (PBoC) memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas mata uang masing-masing. Di tahun 2025, The Fed masih berfokus pada pengendalian inflasi, sementara PBoC harus menyeimbangkan antara menopang pertumbuhan dan menahan depresiasi yuan. Ketika kedua kebijakan ini bertolak belakang, pasar forex menjadi arena tarik menarik yang intens antara kekuatan dolar dan tekanan yuan.

Trader profesional memantau setiap pernyataan pejabat bank sentral dengan cermat, karena satu kalimat saja bisa mengubah arah pasar. Misalnya, sinyal dovish dari The Fed dapat menekan USD sementara pernyataan hawkish PBoC bisa memperkuat CNH, meski hanya sementara.

Strategi Trading di Tengah Ketegangan AS–Tiongkok

Dalam kondisi geopolitik seperti ini, strategi trading tidak bisa hanya mengandalkan analisis teknikal. Trader perlu memahami konteks fundamental dan risiko sentimen pasar. Beberapa strategi yang terbukti efektif antara lain:

  • Trading berdasarkan berita (news-based trading): Masuk posisi segera setelah rilis berita penting, seperti sanksi ekonomi, tarif impor baru, atau data ekspor Tiongkok.

  • Pair diversification: Jangan hanya fokus pada satu pair. Trader bisa memantau kombinasi EUR/USD, USD/JPY, dan AUD/USD untuk mencari konfirmasi arah dolar.

  • Risk management ketat: Gunakan stop loss dengan disiplin. Volatilitas tinggi bisa menciptakan lonjakan harga tiba-tiba.

  • Swing trading: Manfaatkan pergerakan jangka menengah yang terbentuk akibat perubahan sentimen global.

Kesimpulan: Ketegangan Adalah Peluang

Ketegangan AS–Tiongkok di tahun 2025 bukan hanya ancaman, tetapi juga peluang besar bagi trader forex yang siap menghadapi dinamika pasar dengan strategi matang. Setiap fluktuasi nilai tukar, setiap pernyataan pejabat, dan setiap kebijakan ekonomi dapat menjadi momen emas untuk menghasilkan profit — asalkan didukung dengan analisis yang tajam dan disiplin manajemen risiko.

Trader yang mampu melihat hubungan antara faktor geopolitik dan pergerakan pair major maupun cross akan memiliki keunggulan dibanding mereka yang hanya mengikuti tren tanpa memahami konteksnya. Dunia forex memang penuh ketidakpastian, tetapi justru di sanalah letak potensi keuntungan yang sesungguhnya.


Kini saatnya kamu tidak hanya menjadi penonton dari pergerakan pasar global, tetapi juga menjadi bagian dari trader yang siap mengambil peluang dari dinamika AS–Tiongkok 2025.
Didimax sebagai broker forex resmi teregulasi BAPPEBTI menyediakan program edukasi trading gratis untuk membantu kamu memahami cara membaca pergerakan pasar dengan lebih tajam dan profesional.

Kunjungi www.didimax.co.id dan daftarkan dirimu sekarang untuk mengikuti kelas edukasi trading interaktif bersama mentor berpengalaman. Belajar langsung dari para analis Didimax dan temukan bagaimana mengubah volatilitas pasar global menjadi potensi profit nyata.