Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Konflik Iran-Israel: Apakah Ini Saat yang Tepat untuk Buy USD?

Konflik Iran-Israel: Apakah Ini Saat yang Tepat untuk Buy USD?

by Iqbal

Konflik Iran-Israel: Apakah Ini Saat yang Tepat untuk Buy USD?

Geopolitik dan ekonomi global selalu berjalan beriringan dalam tarian yang kompleks dan penuh ketidakpastian. Ketika dua kekuatan besar di Timur Tengah, Iran dan Israel, terlibat dalam ketegangan yang meningkat, pasar keuangan global pun langsung bereaksi. Dalam skenario seperti ini, investor global cenderung mencari aset yang dianggap aman—dan salah satu aset yang paling sering menjadi incaran adalah Dolar Amerika Serikat (USD). Namun, pertanyaan besar yang muncul di kalangan trader dan investor: Apakah sekarang saat yang tepat untuk membeli USD?

Ketegangan Timur Tengah: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Hubungan antara Iran dan Israel telah lama dipenuhi ketegangan, namun beberapa bulan terakhir menunjukkan eskalasi yang lebih tajam. Serangan rudal, konflik proksi di wilayah sekitar seperti Suriah dan Lebanon, serta retorika tajam dari kedua belah pihak membuat banyak analis percaya bahwa konfrontasi militer langsung semakin mungkin terjadi. Dunia internasional pun cemas akan potensi perang terbuka yang tidak hanya berdampak pada kawasan, tetapi juga berimbas besar ke pasar energi, keamanan global, dan kestabilan ekonomi internasional.

Konflik ini bukan hanya isu regional. Iran adalah pemain utama dalam pasar minyak dunia, sementara Israel memiliki pengaruh signifikan di sektor teknologi dan keamanan siber global. Ketika konflik terjadi, maka harga minyak cenderung melonjak, kekhawatiran inflasi meningkat, dan investor akan mulai mengalihkan dana ke aset-aset safe haven seperti emas dan USD.

USD: Masih Menjadi Primadona di Tengah Gejolak

USD tetap menjadi mata uang cadangan utama dunia. Setiap kali terjadi ketidakpastian global—baik itu karena pandemi, resesi, maupun konflik geopolitik—investor secara naluriah cenderung mengalihkan dananya ke dalam bentuk dolar. Ini bukan tanpa alasan. Ekonomi Amerika Serikat, meskipun tidak sempurna, tetap menjadi yang terbesar dan paling likuid. Obligasi pemerintah AS dianggap sebagai investasi paling aman di dunia.

Data terbaru menunjukkan bahwa indeks Dolar AS (DXY) mengalami penguatan signifikan dalam beberapa pekan terakhir sejak konflik Iran-Israel memanas. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku pasar mulai melakukan repositioning portofolio mereka untuk mengantisipasi dampak jangka pendek dan menengah dari ketidakpastian geopolitik.

Suku Bunga The Fed dan Sentimen Pasar

Di tengah tensi geopolitik yang meningkat, kebijakan moneter The Fed menjadi faktor penting lain yang menentukan arah pergerakan USD. Sejak 2022, The Fed menjalankan kebijakan moneter ketat dengan menaikkan suku bunga secara agresif demi meredam inflasi. Hingga pertengahan 2025, suku bunga acuan masih bertahan di level tinggi, meskipun ada sinyal pelonggaran menjelang akhir tahun.

Namun, jika konflik Iran-Israel mengarah pada gangguan pasokan minyak dan memicu kenaikan harga energi secara global, tekanan inflasi bisa kembali meningkat. Dalam kondisi seperti ini, The Fed mungkin mempertahankan sikap hawkish lebih lama dari yang diperkirakan, yang tentunya akan semakin memperkuat USD di pasar global.

Emas atau Dolar? Pilihan Safe Haven Saat Krisis

Banyak investor bingung memilih antara emas dan USD ketika gejolak seperti ini terjadi. Keduanya memang merupakan safe haven, namun karakteristik dan mekanismenya berbeda. Emas tidak memberikan imbal hasil (yield), sementara USD—terutama dalam bentuk obligasi pemerintah AS—masih menawarkan imbal hasil riil yang menarik.

Dengan suku bunga tinggi dan potensi konflik yang berkepanjangan, USD mungkin menawarkan stabilitas yang lebih tinggi dalam jangka pendek, khususnya bagi trader yang fokus pada forex. Namun, emas tetap relevan sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan pelindung kekayaan dalam skenario ekstrem.

Risiko yang Harus Dipertimbangkan

Tentu saja, tidak ada keputusan trading yang tanpa risiko. Membeli USD saat ini bisa menjadi langkah strategis, tetapi trader perlu memperhatikan beberapa faktor:

  1. Eskalasi Konflik Lebih Lanjut: Jika Iran dan Israel benar-benar memasuki perang terbuka, volatilitas bisa mencapai titik ekstrem. Ini bisa menimbulkan lonjakan USD di awal, tetapi berisiko memicu resesi global yang malah mendorong penurunan jangka panjang.

  2. Intervensi Pemerintah dan Bank Sentral: Jika ketegangan semakin tinggi, bank sentral lain mungkin akan melakukan intervensi untuk menstabilkan mata uang mereka. Ini dapat mempengaruhi dinamika pasar forex dan mengubah arah tren USD.

  3. Data Ekonomi Domestik AS: Faktor domestik seperti pertumbuhan ekonomi, angka pengangguran, dan indeks harga konsumen tetap menjadi pertimbangan penting. Jika ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda pelemahan tajam, ini bisa membatasi penguatan USD meskipun geopolitik memanas.

Strategi Trading yang Rasional

Daripada terburu-buru masuk pasar hanya karena faktor emosional atau fear of missing out (FOMO), trader perlu membangun strategi yang rasional dan terukur. Beberapa pendekatan yang bisa digunakan antara lain:

  • Dollar Cost Averaging (DCA): Strategi pembelian bertahap untuk menghindari entry di harga tertinggi.

  • Manajemen Risiko Ketat: Tentukan stop loss dan target profit dengan disiplin.

  • Analisis Multi Time Frame: Lihat pergerakan USD di grafik harian, mingguan, dan bulanan untuk mendapatkan gambaran tren yang lebih luas.

  • Kombinasi Teknikal dan Fundamental: Gunakan indikator teknikal seperti RSI, MACD, dan Bollinger Bands untuk mendukung analisis fundamental.

Kesimpulan: Waktunya Buy USD?

Jawaban atas pertanyaan apakah ini waktu yang tepat untuk membeli USD sangat tergantung pada profil risiko dan strategi masing-masing trader. Namun, dengan meningkatnya konflik Iran-Israel, kekhawatiran global terhadap stabilitas ekonomi, dan sikap hawkish dari The Fed, semua elemen ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi penguatan USD dalam jangka pendek hingga menengah.

Namun demikian, penting untuk diingat bahwa pasar tidak bergerak secara linier. Bahkan dalam situasi yang terlihat mendukung satu aset tertentu, kejutan bisa datang kapan saja. Oleh karena itu, keputusan untuk buy USD harus didasarkan pada analisis mendalam dan kesiapan untuk menghadapi volatilitas pasar.


Jika Anda ingin memahami lebih dalam cara membaca situasi pasar global dan membangun strategi trading yang kuat, saatnya Anda belajar dari ahlinya. Didimax hadir dengan program edukasi trading lengkap yang dirancang untuk membantu Anda memahami fundamental, teknikal, serta manajemen risiko dengan lebih baik.

Kunjungi www.didimax.co.id dan daftarkan diri Anda hari ini. Jangan biarkan ketidakpastian pasar membuat Anda bingung—pelajari cara membaca peluang dan kendalikan trading Anda dengan bijak bersama Didimax.