Level psikologi
trading forex Hal penting lainnya yang harus Anda persiapkan sebelum memasuki industri Forex dan melakukan berbagai perdagangan di pasar adalah mengetahui level psikologis dari trading itu sendiri
Dengan kata lain, cobalah untuk mengenal level psikologis dari karakter yang dimiliki. Anda sendiri mungkin mengalaminya saat berdagang.
Mengenal diri Anda secara psikologis dalam konteks perdagangan akan sangat membantu dalam membuat keputusan yang akurat dan masuk akal untuk menghasilkan keuntungan
dan memengaruhi akun trading.
Mengenal Level Psikologi Trading Forex
Pada ulasan psikologi trading di bawah ini, terdapat beberapa level psikologi trading. Sehingga dapat membantu Anda memahami karakter atau situasi emosional secara
lebih kompleks.
1. Optimisme
Psikologi tingkat pertama ini biasanya diawali dengan kondisi dimana pasar berada dalam keadaan menguntungkan.
Situasi benar-benar tenang, normal, dan memberikan petunjuk yang sangat umum sering kali memicu tingkat optimisme tertentu dalam psikologi trading.
Para pedagang akan optimis dan yakin bahwa kondisi akan terus meningkat. Pada Level psikologi trading forex ini, biasanya trader memikirkan strategi untuk mendapatkan
keuntungan sebanyak-banyaknya dari trading.
Orang yang masih dalam tahap pemula biasanya memiliki pengalaman kurang dari 2 tahun. Pada level ini, trader seringkali mengalami ciri-ciri psikologis.
Seperti panik ringan saat harga aset turun, cepat gembira saat mendapat keuntungan besar, mudah terpengaruh FOMO, dan mengambil keputusan tanpa pertimbangan matang.
2. Semangat
Berikutnya adalah tingkat psikologi berupa semangat. Seperti namanya, hal ini ditandai dengan kondisi dimana grafik pasar cenderung didominasi oleh warna hijau subur.
Hal yang sama biasanya terjadi pada portofolio trader sendiri. Ekspektasi level psikologi trading forex maka trader akan semakin yakin bahwa menghasilkan uang dengan
memasuki dunia trading sangatlah mudah.
Trader tingkat lanjut umumnya memiliki pengalaman trading lebih dari dua tahun. Karakteristik psikologis trader cenderung lebih stabil.
Trader bisa menghadapi pasar dengan lebih tenang, meski terkadang masih merasakan ketidakpastian. Terkadang Anda masih terpengaruh oleh ajakan untuk membeli aset
tertentu, namun mulai mengembangkan pendekatan personal.
Pada titik ini, para trader sudah mulai membuat dan menerapkan sistem perdagangan, memiliki kemampuan analitis yang mandiri, serta mampu melakukan diversifikasi
portofolio lebih baik.
3. Thrill
Level
psikologi trading forex selanjutnya adalah thrill. Hal ini terjadi ketika nilai portofolio atau akun Anda meningkat, suatu kondisi di mana Anda curiga terhadap
hasilnya, yang biasanya jauh melebihi ekspektasi awal Anda.
Pada tingkat psikologi perdagangan ini, Anda mendapatkan kepercayaan diri pada kemampuan Anda menganalisis pasar, membuat keputusan, dan menghasilkan keuntungan
sendiri.
4. Euphoria
Setelah sensasi tercapai, trader yang tidak berpengalaman biasanya mencapai tingkat psikologis euforia perdagangan. Pada level ini, trader penuh dengan sikap positif
dan optimis, sehingga rasa kewaspadaan cenderung menurun.
Jadi jangan heran jika kondisi pasar tampak seperti peluang bagi trader. Dengan tingkat euforia seperti ini, risiko melakukan kesalahan tanpa disadari sangat tinggi.
5. Kekhawatiran
Setelah level psikologi trading forex euforia tersebut, bukan tidak mungkin trader justru melakukan kesalahan dan merugi.
Trader merasa pasar tidak lagi bergerak sesuai perkiraan atau analisis dan prakiraan. Di sinilah mulai memasuki level psikologi trading yang disebut kekhawatiran.
Pada level psikologis ini, ada trader bisa pulih, namun ada juga cenderung melakukan kesalahan lain mengakibatkan kerugian serta nilai akun semakin menurun setiap
harinya.
6. Denial
Banyak trader gagal mengelola emosinya dengan baik ketika berada pada level psikologi Fear Trading. Yang sebenarnya terjadi adalah trader semakin yakin bahwa pasar
akan pulih dan kembali naik.
Level psikologi trading forex ini disebut tingkat penolakan. Trader menolak untuk mempercayai tanda-tanda yang sudah menunjukkan adanya kesalahan di sekitar.
Pada posisi psikologi trading ini, banyak trader yang memulai dengan asal-asalan selama masih merasakan kesembuhan. Jadi Anda tidak lagi bersikap sehat.
7. Ketakutan
Tingkat psikologis penolakan untuk berdagang akan berubah menjadi ketakutan, membuat Anda sebagai pedagang sadar akan kenyataan pasar yang sebenarnya.
Rasa percaya diri Anda yang awalnya tinggi akan berubah menjadi kebingungan. Bingung dalam menentukan langkah perdagangan valas perlu trader ambil.
Trader cenderung menyelesaikannya dengan cepat dan melupakan fase menakutkan ini. Padahal, sebaiknya pada level psikologi trading forex menenangkan diri terlebih
dahulu secara emosional.
Keluar dari pasar dengan keuntungan kecil jauh lebih baik daripada berdagang di bawah tekanan dan ketakutan.
8. Desperation
Pada tingkat keputusasaan ini terjadi jalan buntu. Anda mungkin merasa keuntungan yang Anda peroleh semakin hilang. Bagi trader yang belum berpengalaman, ini jelas
merupakan pukulan besar.
Ada kemungkinan Anda akan mengundurkan diri jika kalah. Namun, Anda harus ingat bahwa kerugian adalah bagian dari proses trading itu sendiri. Semua orang juga
mengalaminya.
9. Panik
Jika Anda gagal mengendalikan diri, Anda bisa berakhir pada level psikologi trading forex paling rendah, yang disebut panik.
Anda tidak tahu harus berbuat apa lagi, tidak ada strategi cadangan untuk mengeluarkan Anda dari masalah. Karena kenyataannya akun dan portofolio Anda sendiri terus
menurun.
10. Kapitulasi
Tidak sedikit pedagang yang kemudian menyerah dan meninggalkan pasar. Bisa jadi karena Anda merasa kehilangan terlalu banyak.
Namun sayangnya, biasanya pada titik ini justru menjadi titik balik pasar untuk kembali bangkit. Anda dapat memulai kembali dan mencoba menerapkan strategi baru saat
berdagang untuk mendapatkan keuntungan lagi.
11. Despondency
Beberapa trader yang keluar dari pasar berada pada tingkat ketergantungan level psikologi trading forex. Para trader cenderung meluangkan waktu tenang untuk
menenangkan keadaannya, baik secara finansial dan terutama emosional.
Itu hal yang baik, Anda tidak membuang waktu memikirkan segala sesuatu berhubungan dengan pasar dan perdagangan. Benar-benar istirahatlah untuk berpikir lebih jernih.
12. Depresi
Sementara itu, beberapa trader lain mungkin langsung terjerumus ke dalam psikologi trading yang depresif. Tak sedikit pula yang bunuh diri atau melakukan hal bodoh
lainnya.
Jangan mencapai level ini. Setelah istirahat emosional dan finansial, luangkan waktu untuk mulai menganalisis ulang dan mengevaluasi kegagalan perdagangan di masa
lalu. Tidak ada salahnya kembali bertransaksi dengan nominal kecil.
13. Harapan
Trader yang sempat terjatuh dan akhirnya bangkit kembali biasanya menemukan harapan kembali dari sisi emosional dan psikologisnya.
Kondisi level psikologi trading forex ini menyebabkan para trader berpikir lebih jernih dan tenang, mengenali setiap peluang baru yang muncul di pasar.
14. Lega
Pada level psikologi perdagangan ini, para trader akhirnya mendapatkan kembali semangatnya untuk meraih keuntungan di pasar. Optimisme bisa kembali dan Anda bisa mulai
mengambil langkah besar dalam setiap keputusan trading.
Bukan tidak mungkin keadaan psikologis trader akan terulang kembali hingga tahap awal psikologi. Gejolak emosi dan berbagai aspek psikologis biasanya dipicu oleh
ketidakpastian di pasar itu sendiri.
Terutama karena sifat pasar Forex yang dinamis dan cenderung berubah-ubah. Untuk itu, Anda sebagai seorang trader juga perlu mempersiapkan strategi yang kompeten
melalui broker terpercaya seperti Didimax.
Ini juga termasuk strategi keluar jika Anda mengalami kerugian saat melakukan trading. Ingatlah selalu untuk mencapai keadaan pikiran yang lebih jernih dan terhindar
dari level psikologi trading forex.