Dalam melakukan trading, macam-macam indikator forex scalping menjadi salah satu strategi yang perlu dipelajari trader. Scalping merupakan strategi forex yang mana seorang trader bisa membuka dan menutup posisi sangat cepat.
Penggunaan strategi scalping berlangsung secara singkat yakni dalam hitungan detik atau beberapa menit saja. Trading menggunakan strategi scalping mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan dari selisih fluktuasi harga pasangan valuta asing.
Orang yang melakukan trading scalping pada pasar keuangan forex biasa disebut dengan scalper. Ketika menggunakan strategi ini, scalper dapat memanfaatkan fluktuasi harga yang kecil untuk meraih keuntungan secepat mungkin.
Sebelum memulai trading, macam-macam indikator forex scalping bisa Anda pahami terlebih dahulu. Scalper harus paham bahwa posisi membuka perdagangan harus sesingkat mungkin supaya tidak mengalami risiko kehilangan potensi profit.
Penerapan strategi tersebut biasanya melibatkan analisis teknikal secara cermat dan juga memakai indikator teknikal. Fungsinya agar para scalper mampu mengidentifikasi tren pergerakan pasar dalam jangka pendek dengan tingkat akurasi tinggi.
Scalper juga perlu memiliki sikap disiplin untuk mengeksekusi posisi dengan cepat disertai kemampuan mengatur manajemen risiko secara efektif. Hal ini berguna untuk para trader yang melakukan perdagangan pasar berfrekuensi tinggi.
Potensi keuntungan yang cepat juga terdapat risiko untuk ditanggung para scalper forex. Agar paham dengan indikator-indikator scalping di perdagangan forex, pastikan Anda mengikuti penjelasan berikut selengkapnya.
Macam-Macam Indikator Forex Scalping Populer yang Dianggap Terbaik untuk Trader
Jika Anda lebih condong menggunakan strategi scalping di dalam pasar forex, alangkah baiknya untuk mengetahui macam-macam indikatornya mulai sejak dini. Berikut ini adalah 7 indikator scalping populer sekaligus terbaik.
1. Moving Average (MA)
Moving Average menjadi salah satu indikator terpopuler pada aktivitas trading forex. Karena melalui indikator ini terdapat informasi mengenai harga rata-rata valuta asing dengan cara menjumlah atau membagi harga penutupan.
Macam-macam indikator forex scalping seperti Moving Average bisa membantu scalper memahami biaya aset bergerak naik atau turun. Apabila tren harga pasangan mata uang asing berbalik arah, indikator ini dapat berfungsi.
2. Bollinger Bands
Selanjutnya terdapat indikator Bollinger Bands yang dapat membantu mengukur volatilitas pada pasar keuangan. Di mana indikator ini mampu memudahkan trader dalam menentukan level oversold dan overbought dengan baik.
Selain itu, identifikasi tren serta potensi pembalikan akan mudah diketahui melalui Bollinger Bands. Scalper biasa menggunakan indikator ini pada saat ingin menemukan titik masuk serta mengukur besaran volatilitas.
3. Relative Strenght Index (RSI)
Macam-macam indikator forex scalping RSI berguna dalam menentukan kekuatan pergerakan harga pasangan valuta asing dengan mengukur kelemahan serta perubahan tren. Penggunaannya membantu mengidentifikasi kondisi pasar yang sedang oversold atau overbought.
RSI akan memberi tahu kepada trader untuk pembalikan harga valuta asing secara akurat. Anda dapat menggunakan indikator Relative Strenght Index (RSI) saat ingin mengetahui tren-tren forex terbaru.
4. Parabolic SAR (Stop and Reverse)
Macam-macam indikator forex scalping berikutnya bernama Parabolic Stop and Reverse (SAR). Melalui indikator inilah trader mampu mengetahui posisi titik pembalikan tren forex apakah di bawah atau atas harga.
Jika titik-titik indikator Parabolic SAR berada di bawah harga, maka tandanya harga akan mengalami pergerakan ke atas dan sebaliknya. Penggunaan indikator ini harus tepat supaya tidak mengalami kesalahan mengambil keputusan.
5. Stochastic Oscillator
Indikator Stochastic Oscillator juga tidak kalah populer yang berguna untuk mengukur kecepatan pergerakan harga. Melalui indikator ini, trader bisa mengetahui momentum pergerakan harga valuta asing dengan lebih tepat.
Macam-macam indikator forex scalping seperti Stochastic Oscillator sangat berguna untuk membandingkan harga penutupan aset tertentu dengan kisaran harga rata-rata. Sinyal beli atau jual akan ditemukan lewat indikator tersebut.
6. Moving Average Convergence Divergence (MACD)
Moving Average Convergence Divergence atau populer dengan istilah MACD merupakan indikator yang bisa digunakan para scalper forex. Indikator ini mampu mengukur potensi perubahan dan kekuatan pada tren tertentu.
Hubungan dua moving average dapat ditunjukkan dengan indikator tersebut, sehingga bisa membantu trader menentukan momentum jual atau beli. Histogram pada MACD bisa mengindikasi momentum pasar bagi trader scalping secara mudah.
7. Ichimoku Kinko Hyo
Terakhir, indikator yang populer di kalangan scalping forex adalah Ichimoku Kinko Hyo. Indikator ini menyediakan informasi secara lengkap mengenai resistensi, dukungan, dan juga arah tren pergerakan pasangan valuta asing.
Trader scalping akan lebih mudah memahami kondisi pasar keuangan secara holistik. Penggunaan indikator-indikator tersebut memungkinkan trader bisa memanfaatkan peluang meraih keuntungan dalam waktu yang sangat singkat.
Cara Kerja Scalping pada Perdagangan Valuta Asing
Pasar forex menjadi salah satu instrumen investasi paling banyak dipilih oleh masyarakat luas terutama dari Indonesia. Nilai fluktuatif pada forex memberikan kesempatan bagi para trader untuk memperoleh profit dengan cepat.
Macam-macam indikator forex scalping di atas membantu Anda mengambil keputusan trading forex secara tepat. Namun, pernahkan Anda mengetahui cara kerja scalping di pasar keuangan forex? Berikut penjelasannya.
Scalping memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan trading jangka panjang, oleh karena itu trader harus memiliki rencana matang dan kedisiplinan. Biasanya trader berpengalaman lebih banyak menerapkan strategi scalping.
Sebelum membuka perdagangan, para scalper harus menentukan dengan bijak kapan titik masuk, tingkat laba dan risiko, serta target profit. Sangat penting rencana tersebut untuk bisa mencapai target profit sesuai keinginan.
Penerapan macam-macam indikator forex scalping dapat membantu scalper untuk keluar dari trader jika harga sudah mencapai target profit. Di sisi lain, trader juga harus keluar meskipun kemungkinan harga masih naik.
Scalper perlu menutup trader dengan bijak jika harga berbaik di tingkat laba atau risiko yang sudah direncanakan. Trader tidak disarankan menunggu harga pulih jika menerapkan teknik scalping di pasar forex.
Perencanaan Trading Scalping yang Sukses
Trading scalping bisa membawa scalper berada di titik kesuksesan apabila mampu menerapkan indikator-indikator secara tepat. Akan tetapi, diperlukan perencanaan trading scalping yang sukses sebagai berikut untuk membantu Anda meraih profit.
Pertama, scalper harus menguasai macam-macam indikator forex scalping dan paham kapan waktu menerapkannya. Pahami ke mana tren pasar akan bergerak menggunakan indikator yang telah dijelaskan.
Anda dapat mempelajari kondisi grafik pergerakan harga valuta asing dalam jangka pendek yakni kisaran 1-5 menit. Tidak perlu panik setiap mengambil keputusan dengan memahami psikologi trader sebelum memulai trade.
Karena kondisi pasar terjadi di masa depan akan bergantung pada kondisi pasar saat ini. Scalper tidak boleh mudah terpancing oleh emosi, semua keputusan harus terpikir secara matang sesuai rencana awal.
Agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, trader harus paham titik sell dan buy menggunakan pola candlestick forex. Keputusan buy diambil ketika harga mengalami uptrend yang bergerak di atas MA.
Sebaliknya, keputusan sell akan tepat jika harga mengalami downtrend yang ditunjukkan pada posisi candlestick di bawah MA. Dengan menguasai macam-macam indikator forex scalping, trader lebih mudah meraih profit sesuai target.