Bagi trader memahami manajemen psikologi trading bisa jadi hal penting terutama saat melakukan perdagangan. Manajemen psikologi sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan utamanya saat transaksi.
Umumnya, keputusan transaksi dipengaruhi oleh mental, perilaku dan pikiran dari trader. Oleh sebab itu, penting memahami pikiran dalam pengambilan keputusan agar dapat menghasilkan keputusan secara tepat.
Ketika melakukan trading, dalam pengambilan keputusan analisa saja tidak cukup. Seorang trader juga perlu mempunyai pemikiran dan kesiapan secara mental. Itu sebabnya ada istilah yang disebut dengan psikologi trading.
Kesiapan mental sangat berpengaruh terhadap cara berpikir terutama ketika mengambil keputusan dalam trading. Terlebih kegiatan trading seperti forex memiliki risiko tertentu.
Mengenal Manajemen Psikologi Trading
Sebelum memahami manajemen trading, perlu terlebih tahu apa itu kesiapan mental saat melakukan transaksi di forex. Kesiapan mental ini dapat mempengaruhi pengambilan keputusan yang nantinya bisa berdampak pada trader.
Kesiapan mental tidak hanya dibutuhkan di saat pengambilan keputusan, namun juga hasil dari keputusan. Ketika trader tidak siap secara mental dapat menyebabkan pengambilan keputusan kurang tepat dan menimbulkan risiko kerugian.
Jika pemikiran saat trading cukup tenang dan positif maka pengambilan keputusan yang tepat dapat dilakukan. Dengan pengambilan keputusan secara tepat baru bisa meningkatkan keuntungan.
Aspek psikologi pada forex jadi hal yang tidak boleh disepelekan. Terlebih mengandung komponen emosional yang dapat mempengaruhi keputusan. Jika trader atau investor memiliki kesiapan mental secara matang, setiap pengambilan keputusan selalu memiliki alasan.
Saat investor memiliki manajemen psikologi trading yang baik maka pengambilan keputusan selalu mempunyai alasan logis. Hal tersebut karena berhubungan dengan bagaimana investor mengendalikan perasaan dan pikirannya saat melakukan transaksi.
Dengan kata lain, psikologi adalah emosi dari investor saat melakukan transaksi di bursa forex. Melalui emosi tersebut, investor bisa bereaksi atas semua hasilnya entah itu menghasilkan keuntungan maupun kerugian.
Aspek Psikologi Trading yang Sering Terjadi
Dengan adanya manajemen psikologi trading, aspek emosional jadi lebih mudah dipahami saat bertransaksi. Kebanyakan investor saat memainkan trading mempunyai harapan tinggi akan tingkat keberhasilan.
Padahal sebenarnya dalam forex, aspek untung rugi selalu ada dan tidak bisa terhindari. Di trading sendiri terdapat beberapa aspek psikologi yang cukup berpengaruh. Berikut beberapa aspek emosional yang berpengaruh terhadap penilaian saat transaksi:
1. Harapan
Saat melakukan perdagangan forex, aspek emosional pertama yang akan muncul adalah harapan. Umumnya setiap investor berharap untuk mendapatkan imbal hasil cukup besar saat melakukannya.
Harapan cenderung menjadi aspek emosional yang paling banyak terjadi. Dengan adanya harapan ini, investor akan sangat bersemangat melakukan transaksi dan mengejar target.
2. Kekhawatiran
Aspek emosional selanjutnya yang penting diperhatikan ketika manajemen psikologi trading adalah perasaan khawatir. Perasaan ini sering timbul ketika investor mengalami hal-hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Terlebih jika hal tersebut merupakan sesuatu di luar harapan. Kurangnya pengalaman bisa menyebabkan aspek emosional ini muncul. Perasaan khawatir dapat selalu muncul ketika melakukan trading dan bisa mempengaruhi pengambilan keputusan.
3. Gagal
Perasaan gagal menjadi aspek emosional selanjutnya yang bisa mempengaruhi investor. Baik itu, investor pemula maupun yang sudah berpengalaman, risiko kegagalan dari trading akan selalu ada.
Hal ini tentunya harus dipahami agar tidak membuat investor terpuruk secara berkepanjangan. Agar bisa mengambil keputusan secara tepat ketika bertransaksi Forex, aspek emosional ini harus dipahami.
Fungsi Manajemen Psikologi pada Trading
Melalui pemahaman secara mendalam mengenai manajemen psikologi trading forex, penerapannya jadi akan lebih mudah. Dalam transaksi forex, trader perlu memahami pengaturan aspek emosional.
Saat melakukan trading, sudah pasti akan ada aspek emosional yang tidak bisa terlepas dari trader. Namun dengan menerapkan pengaturan emosi, dapat membantu menghasilkan transaksi lebih baik.
Pengaturan aspek emosional sendiri memiliki berbagai keuntungan selain untuk membantu pengambilan keputusan secara rasional. Fungsi dari mengatur dan memahami aspek emosional saat transaksi forex yaitu untuk mendapatkan hasil secara maksimal.
Hasil maksimal dari trading menjadi tujuan utama saat melakukan transaksi ini sehingga tentunya trader ingin mendapatkan hasil terbaik. Fungsi kedua yaitu agar dapat mengetahui cara mengendalikan diri saat bertransaksi.
Kedisiplinan jadi kunci utama dalam menghasilkan trader yang komponen. Oleh sebab itu, dengan adanya manajemen psikologi trading bisa membuat trader jadi lebih disiplin karena dapat mengendalikan emosi.
Terlalu terbawa emosi saat bertransaksi forex tentunya tidak akan memberikan hasil terbaik. Selain itu, dengan pengaturan emosi secara tepat juga dapat membantu dalam mengatur modal secara jelas.
Dengan trader dapat mengendalikan emosi secara stabil dapat berpengaruh terhadap pengaturan modal. Pengaturan emosi buruk bisa jadi penyebab pengambilan keputusan terlalu terburu-buru.
Pengambilan keputusan yang terlalu terburu-buru dapat menyebabkan manajemen keuangan jadi berantakan. Orang akan cenderung akan menggunakan modal tersebut bertransaksi tanpa mempertimbangkan perhitungan keuangan secara rasional.
Cara Melatih Manajemen Psikologi
Untuk melatih sisi emosional dari trader dibutuhkan beberapa pemahaman mengenai manajemen psikologi trading. Dengan melatih psikologi saat trading emosi jadi lebih bisa terkontrol. Berikut cara melatih aspek psikologi dalam trading forex:
1. Membuat Rencana Trading
Salah satu cara dalam melatih psikologi trader adalah membuat rencana trading. Rencana tersebut harus diikuti secara konsisten dengan strategi yang matang dan analisis tepat.
Dengan pembuatan rencana dapat memberikan rasa percaya diri dan disiplin tinggi. Pelaksanaan rencana bisa membantu trader melakukan trading dengan analisis terbaik sehingga hampir tanpa keraguan.
Jika rencana tidak berjalan sesuai harapan, kesempatan untuk mengalami kerugian dapat berkurang. Melalui perencanaan ini, trader bisa memperhitungan untung rugi dengan lebih baik.
2. Membuat Target Secara Realistis
Cara melatih manajemen psikologi trading selanjutnya adalah dengan membuat target secara realistis. Seperti pada pembahasan sebelumnya, aspek emosional berupa harapan terlalu tinggi dapat mengganggu penilaian.
Oleh sebab itu, sangat penting membuat target secara realistis sesuai kemampuan. Dengan target yang realistis bisa membantu dalam membuat keputusan secara tepat. Pembuatan target sendiri bisa menggunakan berbagai analisis pasar sebelumnya.
Dengan memiliki target, trader akan terhindar dari kerakusan maupun kerugian dalam jumlah besar. Karena jika telah berada di posisi tertentu, trader sudah harus mengambil tindakan yaitu antara melakukan bid atau close.
3. Memiliki Manajemen Risiko
Untuk melatih aspek psikologi dari trader, penting menetapkan manajemen risiko. Dengan mengatur risiko berdasarkan perhitungan dan analisa yang ada peluang rugi tidak akan terlalu tinggi.
Dalam mengatur risiko maupun melakukan trading, trader perlu untuk selalu tenang. Agar mengurangi risiko, trader tidak seharusnya melibatkan emosi terlalu mendalam. Dengan menjaga agar tetap tenang pengambilan keputusan bisa lebih rasional.
Hal tersebut juga berlaku dalam melakukan transaksi secara disiplin. Selain itu, pengambilan keputusan tidak boleh berdasarkan perasaan atau emosi sesaat.
4. Menerapkan Sistem Trading
Agar tidak dipengaruhi oleh emosi sewaktu bertransaksi, penting untuk menggunakan metode atau sistem forex yang sudah teruji. Melalui metode atau sistem yang sudah teruji dapat membantu dalam memperkirakan ketepatan analisa pasar.
Sewaktu mengambil keputusan penting untuk melakukan
analisa pasar terlebih dahulu. Dalam menjalankan strategi secara tepat membutuhkan emosi stabil sehingga keputusan berdasarkan data dan analisa.
Selain memahami analisis trading baik itu teknikal maupun fundamental, pemahaman mengenai psikologi juga penting. Terutama pemahaman mengenai manajemen psikologi trading agar trader tidak terbawa emosi yang akhirnya hanya bisa menimbulkan kerugian.