Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Memahami Slippage: Risiko Eksekusi Order di Pasar Cepat

Memahami Slippage: Risiko Eksekusi Order di Pasar Cepat

by Iqbal

Memahami Slippage: Risiko Eksekusi Order di Pasar Cepat

Dalam dunia trading forex maupun instrumen keuangan lainnya, banyak trader pemula hanya berfokus pada strategi, indikator teknikal, dan arah harga. Namun, satu aspek penting yang sering kali terlewat adalah slippage — sebuah fenomena yang dapat memengaruhi hasil trading secara signifikan, terlebih ketika pasar bergerak cepat. Slippage bukanlah hal yang bisa dihindari sepenuhnya, melainkan bagian alami dari dinamika pasar. Oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai slippage sangat penting sebelum Anda mengeksekusi order dalam kondisi volatilitas tinggi.

Artikel ini akan mengulas apa itu slippage, penyebabnya, kapan slippage sering terjadi, serta bagaimana cara meminimalkan risiko kerugiannya. Dengan pemahaman yang tepat, Anda dapat mengatur ekspektasi trading dan menjaga risiko tetap terkontrol.


Apa Itu Slippage?

Slippage adalah perbedaan antara harga yang diharapkan trader saat memasang order dengan harga aktual yang tereksekusi. Artinya, Anda berniat membeli atau menjual pada suatu harga tertentu, namun karena kondisi pasar yang berubah sangat cepat, order tervalidasi pada harga yang berbeda — bisa lebih menguntungkan atau merugikan.

Contoh sederhana:

  • Anda ingin buy EUR/USD pada harga 1.1000

  • Saat order dieksekusi, harga yang didapat adalah 1.1005
    ➡ Anda terkena slippage negatif sebesar 5 pip (rugi potensial bertambah)

Namun slippage juga bisa positif:

  • Order buy diharapkan 1.1000, tereksekusi pada 1.0995
    ➡ Harga lebih rendah → potensi profit meningkat

Meskipun slippage positif terdengar menggiurkan, kenyataannya trader lebih sering menghadapi slippage negatif, terutama pada momen-momen pasar bergerak liar.


Mengapa Slippage Terjadi?

Ada beberapa faktor yang memicu terjadinya slippage:

1. Volatilitas Tinggi

Ketika harga bergerak dalam hitungan milidetik, terjadi perubahan supply dan demand yang ekstrem. Hal ini biasanya terjadi pada:

  • Perilisan data ekonomi penting (NFP, FOMC, CPI, dll.)

  • Peristiwa geopolitik tiba-tiba

  • Sesi pembukaan pasar London atau New York

Harga bisa melompat beberapa pip sebelum order mencapai server broker.

2. Likuiditas Rendah

Instrumen atau pair yang jarang diperdagangkan memiliki sedikit pelaku pasar, sehingga sulit mendapatkan harga yang sesuai permintaan. Dampaknya:

  • Order tidak dapat terisi pada harga yang diinginkan

  • Broker mencari harga terdekat yang tersedia dalam buku order

Forex mayor seperti EUR/USD biasanya memiliki likuiditas tinggi, namun saat kejadian ekstrem, likuiditas juga bisa mengering.

3. Kecepatan Eksekusi Order

Teknologi broker sangat menentukan:

  • Jarak server broker ke pasar (latency)

  • Jenis eksekusi (market execution vs instant execution)

  • Beban trafik server saat pasar ramai

Dalam kondisi cepat, setiap milidetik sangat menentukan pada harga yang Anda dapatkan.


Slippage pada Jenis Order Berbeda

Tidak semua order memiliki risiko slippage yang sama. Berikut perbandingannya:
Jenis Order Risiko Slippage Penjelasan
Market Order Tinggi Eksekusi di harga terbaik yang tersedia, bukan pada harga yang ditentukan
Limit Order Rendah Order hanya akan dieksekusi pada harga yang diinginkan atau lebih baik
Stop Order Tinggi Order berubah menjadi market order ketika trigger tercapai

Trader profesional biasanya memanfaatkan kombinasi limit order dan risk management untuk meminimalkan slippage.


Contoh Real: Dampak Slippage dalam Trading

Bayangkan Anda membuka posisi saat rilis data NFP:

  • Buy GBP/USD ukuran 1 lot

  • Harga permintaan: 1.25000

  • Tereksekusi: 1.25040

Slippage: 40 pip

Jika setiap pip bernilai $10 per lot:
Kerugian tambahan $400 sebelum market bergerak ke arah yang diharapkan

Dalam kondisi ekstrem, slippage bahkan bisa lebih besar dari stop loss, dan order baru tertutup setelah melewati level SL tersebut.


Slippage di Pasar Cepat: Kapan Harus Waspada?

Berikut momen-momen risiko terbesar slippage:

Rilis berita ekonomi berdampak tinggi
📉 Market crash atau sentimen panik
🌍 Aksi geopolitik (perang, embargo, pemilu besar)
🌙 Sesi Asia terlalu dini (likuiditas rendah)
📌 Pembukaan pasar setelah akhir pekan (gap price)

Jika Anda tidak siap menghadapi kondisi ini, slippage dapat menguras modal tanpa Anda sadari.


Bagaimana Cara Mengurangi Risiko Slippage?

Berikut tips praktis yang sering diterapkan oleh trader berpengalaman:

Strategi Efektivitas Penjelasan
✅ Gunakan Limit Order Tinggi Memaksa harga sesuai permintaan
✅ Hindari trading saat news high impact Tinggi Volatilitas ekstrem dapat menghancurkan rencana trading
✅ Pilih broker dengan eksekusi cepat & server solid Tinggi Latensi rendah memperkecil selisih harga
✅ Gunakan jenis akun ECN dengan spread ketat Sedang Eksekusi langsung ke pasar meningkatkan kepastian harga
✅ Perhatikan kondisi likuiditas Sedang Hindari sesi sepi atau pair eksotis
✅ Atur ukuran lot sesuai kondisi Rendah Mengurangi dampak jika terkena slippage

Tidak ada cara untuk menghilangkan slippage sepenuhnya — yang dapat dilakukan adalah mengendalikannya.


Slippage vs Requote: Apa Bedanya?

Banyak trader pemula sering salah mengira keduanya sama. Padahal:

Slippage Requote
Harga berubah terlalu cepat, order tetap diproses pada harga baru Broker menolak order dan menawarkan harga baru
Umum pada eksekusi market Umum pada eksekusi instant
Bisa positif / negatif Umumnya merugikan trader

Requote lebih mencerminkan intervensi broker, sedangkan slippage adalah dinamika pasar murni.


Kesimpulan: Waspadai Slippage sebagai Bagian dari Risiko Trading

Slippage adalah fenomena yang tak terhindarkan dalam trading, terutama di pasar cepat. Dengan memahami penyebabnya — mulai dari volatilitas, likuiditas, hingga teknologi eksekusi — Anda dapat mengambil langkah yang tepat untuk meminimalisasi dampak negatifnya.

Trader yang sukses bukanlah yang menghindari risiko sepenuhnya, tetapi yang mampu mengelola risiko dengan disiplin dan pengetahuan yang cukup.


Pada akhirnya, keberhasilan dalam trading tidak hanya tentang menganalisis grafik, tetapi juga memahami teknis eksekusi order seperti slippage yang dapat memengaruhi hasil akhir. Jika Anda ingin memperdalam pemahaman mengenai mekanisme pasar, manajemen risiko, dan strategi trading yang tepat, saat ini adalah waktu yang tepat untuk belajar dari mentor dan lingkungan edukasi profesional.

Melalui program edukasi trading di Didimax, Anda bisa mempelajari teknik dan praktik nyata untuk menghadapi volatilitas pasar, memilih jenis eksekusi yang tepat, serta mengurangi risiko slippage secara efektif. Dapatkan bimbingan intensif, materi lengkap, dan komunitas trader aktif hanya di www.didimax.co.id.