Dibutuhkan pengetahuan khusus mengenai berinvestasi dalam saham agar Kamu dapat bertransaksi dengan aman dan tentunya menghasilkan keuntungan. Analisa teknikal dan juga fundamental tentunya dibutuhkan ketika menentukan penjualan sekaligus pembelian harga saham. Hal ini berguna untuk mengetahui kelayakan dari harga saham di suatu perusahaan berdasarkan kondisi dari pasar dan juga kondisi perusahaan tersebut.
Hal lain yang juga perlu dipelajari adalah mencari penentuan momen yang tepat ketika melakukan pembelian dan penjualan saham, salah satunya yaitu dengan membaca grafik saham melalui indikator support resistance saham. Apa itu support resistance?
Berikut penjelasannya di bawah ini.
Pengertian Support Resistance
Istilah dari indikator support resistance digunakan ketika dalam kondisi perlu untuk mencermati dari harga saham di pasar. Namun support resistance memiliki pengertiannya masing-masing walaupun dalam penerapannya nanti menjadi satu kesatuan.
Support adalah tingkat terendah dari sebuah harga saham di pasar dalam suatu waktu tertentu. Dengan demikian, berdasarkan informasi yang di dapat dari penurunan harga saham tersebut harus segera diantisipasi untuk mencegah harga saham tersebut jatuh semakin jauh.
Sedangkan resistance sendiri merupakan kebalikan dari support, yaitu tingkat tertinggi dari sebuah harga saham dalam suatu waktu tertentu. Sehingga pada waktu ini, banyak aksi dari trader untuk menjual saham kepemilikannya yang berakibat harga saham akan sulit untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
Pada waktu di titik resistance ini, tentunya harga akan menjadi turun. Namun, ada kemungkinan resistance dapat ditembus, yaitu biasanya yang dikenal dengan istilah breakout, yang memungkinkan harga akan menjadi naik. Namun tetap saja, pada suatu waktu kedepan akan tetap menyentuh di titik resistance berikutnya yang ditandai dengan menurunnya harga saham kembali.
Menerapkan Support dan Resistance dalam Perdagangan Saham
Di trading, support dan resistance berfungsi sebagai alat bantu dalam penganalisaan pergerakan dari harga saham.
Di dalam harga pergerakan saham, support ditandai dengan garis lurus mendatar di tingkat bawah dari pergerakan harga saham. Para trader disini bisa menentukan batas bawah dari sebuah harga dengan garis tersebut, dimana nantinya harga saham tidak akan turun dan justru akan melakukan pembelian dengan perkiraan bahwa setelah ini harga akan naik kembali. Masing-masing dari para trader tentunya memiliki garis supportnya sendiri-sendiri sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan dalam trading masing-masing.
Di lain sisi, resistance ditandai dengan garis lurus mendatar di tingkat tertinggi dari pergerakan harga saham. Kebanyakan para trader menghindar dari saham yang harganya telah menyentuh dari garis resistance karena anggapan para trader saham tersebut tidak akan memberikan keuntungan. Saham jenis ini akan mengalami penurunan secara terus menerus karena saham tersebut telah mencapai dari harga tertingginya.
Ketika suatu saham memiliki banyak jumlah titik tertinggi yang dapat dibuat menjadi garis resistance, begitu juga sebaliknya mengenai garis support. Namun, ada istilah dalam trading yang disebut break support atau break resistance, yaitu dimana harga suatu saham dapat melewati dari garis support dan resistance yang telah ditentukan.
Cara Menentukan Support
1. Garis Horizontal
Cara menentukan titik support dengan menggunakan metode garis horizontal adalah cukup mudah.
· Pilih suatu saham tertentu di Bursa Efek kemudian melihat histori dari pergerakan harga sahamnya pada suatu waktu tertentu.
· Cari titik terendah yang dicapai dari harga saham tersebut di satu periode waktu yang telah ditentukan.
· Dari titik terendah pada harga saham tersebut, tarik garis horizontal tepat di bawah titik terendah tadi dan jadikan area ini sebagai area dari support.
2. Trend Line
Menentukan titik support dengan menggunakan metode garis tren atau trend line hamper sama dengan cara dari metode pertama di atas. Bedanya, pada trend line garis ditarik miring membentuk diagonal mengikuti dari uptrend atau downtrend yang terjadi pada harga suatu saham. Caranya:
· Pilih saham tertentu yang diinginkan di Bursa Efek, kemudian lihat histori pergerakan harga selama kurun waktu tertentu.
· Fokus pada titik pergerakan harga saham yang membentuk downtrend (tren turun)
· Tentukan area support dengan cara tarik garis miring membentuk diagonal dengan menghubungkan ujung titik terendah saham dengan ujung rendah lainnya pada suatu tren.
3. Moving Average
Moving average adalah metode menentukan area support dengan indikator garis yang terus berubah yang tentunya menampilkan rata-rata dari perubahan harga suatu saham dalam periode waktu yang telah ditentukan. Indikator moving average sering digunakan para trader dan juga investor dalam menganalisis harga saham. Caranya:
· Pilih saham yang diinginkan dan lihat histori pergerakan harga sahamnya di suatu periode waktu yang telah ditentukan.
· Aplikasikan indikator moving average dan pilih rentang waktu pada waktu 20 hari (MA20), namun tidak menentukan Kamu dapat memilih menggunakan rentang waktu yang lain yang Kamu inginkan.
· Perhatikan garis dari Moving Average (MA) pada grafik pola dari pergerakan harga saham. Bila garis MA berada di level bawah dari harga saham, maka garis MA tersebut berfungsi sebagai support.
4. Fibonacci Retracement
Fibonacci Retracement merupakan garis-garis horizontal yang mempresentasikan rasio dari bilangan Fibonacci. Bilangan Fibonacci sendiri merupakan deret angka yang diperoleh dengan menjumlahkan dua angka sebelumnya. Indikator teknikal ini biasanya juga dipakai pada penentuan area support dari grafik pergerakan saham. Caranya:
· Pilih saham tertentu dari bursa efek yang diinginkan, kemudian lihat histori pergerakan saham pada suatu periode waktu tertentu.
· Aplikasikan indikator Fibonacci retracement pada grafik pergerakan harga saham tersebut dengan menarik garis Fibonacci dari swing low (titik terendah) ke swing hight (titik tertinggi).
· Area support ditentukan dari titik harga yang bersinggungan dengan garis-garis Fibonacci, terutama pada garis 61.8% (0.618)
Cara Menentukan Resistance
1. Garis Horizontal
Cara menentukan resistance dengan menggunakan metode garis horizontal adalah sebagai berikut:
· Pilih suatu saham tertentu di Bursa Efek kemudian melihat histori dari pergerakan harga sahamnya pada suatu waktu tertentu.
· Cari titik tertinggi yang dicapai dari harga saham tersebut di satu periode waktu yang telah ditentukan.
· Dari titik tertinggi pada harga saham tersebut, tarik garis horizontal tepat di atas titik tertinggi tadi dan jadikan area ini sebagai area dari resistance.
2. Trend Line
Menentukan titik resistance dengan menggunakan metode garis tren atau trend line hampir sama dengan cara dari metode pertama di atas. Bedanya, pada trend line garis ditarik miring membentuk diagonal mengikuti dari uptrend atau downtrend yang terjadi pada harga suatu saham. Caranya:
· Pilih saham tertentu yang diinginkan di Bursa Efek, kemudian lihat histori pergerakan harga selama kurun waktu tertentu.
· Fokus pada titik pergerakan harga saham yang membentuk uptrend (tren naik)
· Tentukan area resistance dengan cara tarik garis miring membentuk diagonal dengan menghubungkan ujung titik tertinggi saham dengan ujung titik tertinggi lainnya pada suatu tren.
3. Moving Average
Moving average adalah metode menentukan area resistance dengan indikator garis yang terus berubah yang tentunya menampilkan rata-rata dari perubahan harga suatu saham dalam periode waktu yang telah ditentukan. Indikator moving average sering digunakan para trader dan juga investor dalam menganalisis harga saham. Caranya:
· Pilih saham yang diinginkan dan lihat histori pergerakan harga sahamnya di suatu periode waktu yang telah ditentukan.
· Aplikasikan indikator moving average dan pilih rentang waktu pada waktu 20 hari (MA20), namun tidak menentukan Kamu dapat memilih menggunakan rentang waktu yang lain yang Kamu inginkan.
· Perhatikan garis dari Moving Average (MA) pada grafik pola dari pergerakan harga saham. Bila garis MA berada di level atas dari harga sebuah saham, maka garis MA tersebut berfungsi sebagai resistance.
4. Fibonacci Retracement
Fibonacci Retracement merupakan garis-garis horizontal yang mempresentasikan rasio dari bilangan Fibonacci. Bilangan Fibonacci sendiri merupakan deret angka yang diperoleh dengan menjumlahkan dua angka sebelumnya. Indikator teknikal ini biasanya juga dipakai pada penentuan area resistance dari grafik pergerakan saham. Caranya:
· Pilih saham tertentu dari bursa efek yang diinginkan, kemudian lihat histori pergerakan saham pada suatu periode waktu tertentu.
· Aplikasikan indikator Fibonacci retracement pada grafik pergerakan harga saham tersebut dengan menarik garis Fibonacci dari swinghigh (titik tertinggi) ke swing low (titik terendah).
· Area support ditentukan dari titik harga yang bersinggungan dengan garis-garis Fibonacci, terutama pada garis 61.8% (0.618)
Tentukan Support Resistance dengan Cermat
Menganalisis harga saham menggunakan strategi support dan resistance sangat berguna untuk menghindari kerugian yang lebih besar dan membantu memperoleh keuntungan yang lebih banyak ketika melakukan transaksi trading saham. Pengalaman serta pengetahuan tentunya akan membentuk seorang trader yang handal dan cermat dalam kehidupan ber-trading.
Namun tidak serta merta bisa berhasil secara tiba-tiba. Diperlukan juga Kamu untuk belajar dari para professional. Bagi yang Kamu yang ingin memahami lebih dalam dan belajar mengembangkan strategi yang tepat, program edukasi trading di Didimax menyediakan solusi dengan pengetahuan mendalam dan pelatihan komprehensif.
Ikuti program edukasi ini agar Kamu lebih percaya diri dalam mengambil keputusan dan mendapatkan pemahaman yang tepat tentang dinamika pasar. Dengan strategi yang solid dan panduan dari para ahli, investasi Sahabat bisa lebih terarah, terukur, dan memiliki peluang sukses yang lebih tinggi.