Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Mengenal Indikator Aroon dalam Forex dan Karakteristiknya

Mengenal Indikator Aroon dalam Forex dan Karakteristiknya

by Didimax Team

Indikator Aroon dalam forex merupakan alat analisis teknikal yang fungsinya untuk mengidentifikasi potensi dan tren pembalikan harga. Indikator ini bisa membantu para trader untuk mengenali arah dan kekuatan pada suatu tren.
 
Sehingga memungkinkan Anda untuk mengambil keputusan trading yang lebih menguntungkan. Dengan memahami penggunaan dan prinsip indikator Aron, trader juga bisa meningkatkan kemampuan analisis serta mengoptimalkan strategi trading.
 

Mengenal Indikator Aroon dalam Forex 

 
Indikator Aroon sendiri merupakan salah satu alat analisis teknikal yang berfungsi dalam trading forex. Tujuannya untuk bisa mengidentifikasi waktu dan tren pada saat pembalikan harga. 
 
Indikator satu ini pertama kali trader gunakan untuk mengantisipasi pergerakan harga di pasar keuangan dan diperkenalkan oleh Tushar Chande sejak tahun 1995. Berikut ini penjelasan lengkap terkait Indikator Aroon dalam forex, antara lain:
 
1. Asal Muasal Indikator Aroon 
 
Kata "Aroon" sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya "matahari terbenam” dan "matahari terbit". mana tujuan utama dari indikator ini, yakni untuk bisa mengidentifikasi tren awal dan akhir.
 
Indikator Aroon dalam forex terdiri dari dua garis, yakni Aron Down dan Aron Up. Aron Up berguna untuk mengukur lama waktu yang berlalu sejak harga tertinggi terakhir terbentuk.
 
Sementara itu, untuk Aron Down mengukur lama waktu yang berlalu sejak harga terendah terakhir terbentuk. Tentu, kedua garis ini bergerak dalam rentang waktu antara 0 sampai 100.
 
Lalu tampil dalam bentuk grafik yang terpisah.  Biasanya, semakin tinggi nilai Aron Up, maka akan semakin besar kekuatan tren naik. Sedangkan, semakin tinggi nilai Aron Down, maka juga akan semakin besar kekuatan tren turun.
 
2. Karakteristik Indikator Aroon 
 
Terdapat beberapa karakteristik utama dari Indikator Aroon dalam forex yang perlu Anda ketahui. Berikut ini penjelasan lengkapnya:
 
Identifikasi Tren
 
Salah satu karakteristik utama dari alat analisis teknikal ini yaitu kemampuannya untuk bisa mengidentifikasi tren pasar. Ketika Aron Up berada tepat di atas 50, sedangkan Aron Down berada di bawah 50, maka hal ini menunjukkan tren yang berlangsung sedang naik.
 
Sebaliknya, apabila Aron Down letaknya di atas 50 dan Aron Up di bawah 50, maka akan menunjukkan tren yang berlangsung sedang turun.
 
Identifikasi Potensi Pembalikan Harga
 
Indikator Aroon dalam forex juga dapat membantu trader untuk bisa mengenali potensi pembalikan harga. Jadi pada saat Aron Up sudah mencapai nilai 100, maka akan  menunjukkan bahwa harga dalam periode waktu tertentu tercatat paling tinggi.
 
Sehingga kemungkinan akan mengalami pembalikan turun. Sebaliknya, ketika Aroon Down telah mencapai nilai 100, maka akan menunjukkan bahwa harga dalam periode waktu tertentu tercatat lebih rendah. Hal ini kemungkinan akan mengalami pembalikan naik.
 
Penggunaan Level 50
 
Level 50 juga berguna sekali sebagai referensi untuk bisa menilai kekuatan pada trend. Ketika Aron Up letaknya berada di atas 50, ini menunjukkan bahwa dalam periode waktu tertentu muncul harga tertinggi.
 
Hal ini terjadi ketika trend yang sedang berlangsung juga naik. Sebaliknya, ketika Aron Down sudah berada di atas 50, maka akan menunjukkan bahwa dalam periode waktu tertentu harga tercatat lebih rendah. Di mana tren yang sedang berlangsung ikut menurun.
 
Periode Waktu yang Dapat Diatur
 
Indikator Aroon dalam forex bisa saja menyesuaikan periode waktu yang berbeda dengan preferensi serta strategi trading individu. Trader juga bisa langsung menggunakan periode waktu yang lebih pendek.
 
Hal ini bertujuan untuk dapat melakukan analisis intraday atau periode waktu yang lebih panjang. Jadi apabila Anda bandingkan dengan pasar lainnya, memang pasar forex cenderung fluktuatif. 
 
Alhasil, periode jangka waktu dari pemakaian strategi Aron indicator pada saat trading forex yang semula 25 akan berganti menjadi 14 periode saja. Namun, penentuan periode jangka waktu ini akan disesuaikan dengan preferensi pribadi para trader. 
 
Melalui periode jangka waktu yang lebih lama, tentunya akan dapat mengidentifikasi puncak trend dengan lebih baik. Sementara untuk trader yang akan menggunakan periode jangka waktu lebih pendek dapat mempersiapkan potensi scalps. 
 
Indikator Aroon dalam forex juga sudah memiliki kemiripan dengan moving average indicator. Hal ini karena sebagian besar indikatornya lebih berfokus pada waktu yang terendah atau tertinggi. 
 
Bahkan, Keduanya seringkali trader gunakan untuk menjalankan strateginya berdasarkan tren.
 
3. Kelebihan dari Indikator Aroon 
 
Strategi Aron indicator ini tentunya sudah memiliki kelebihan seperti indikator teknikal lainnya. Berikut ini beberapa kelebihannya, yaitu:
 
Mampu Mengidentifikasi tren pasar 
 
Strategi Aron indicator akan lebih mudah membantu trader untuk mengidentifikasi tren pasar. Garis Aron Down dan Aron Up dapat memberikan informasi tentang pasar sedang dalam tren naik atau tren turun.
 
Mampu Memberikan Sinyal Pembalikan Harga
 
Indikator Aroon dalam forex juga nantinya akan mampu memberikan sinyal pembalikan harga yang potensial. Dalam periode waktu tertentu, saat Aron Up sudah mencapai nilai 100, maka akan menunjukkan bahwa harga tersebut tercatat lebih tinggi.
 
Hal ini memungkinkan akan mengalami pembalikan harga menjadi turun. Sebaliknya, saat Aron Down sudah mencapai nilai 100, maka dalam periode waktu tertentu menunjukkan bahwa harga tercatat lebih rendah. Sehingga mungkin saja akan mengalami pembalikan naik.
 
Mudah Dipahami bagi Trader Pemula 
 
Indikator Aroon dalam forex relatif lebih mudah Anda pahami dan sering digunakan oleh trader pemula. Garis Aron Down dan Aron Up yang saling berlawanan akan memberikan sinyal lebih jelas terkait arah trend pasar.
 
4. Pengaplikasian Indikator Aroon saat Trading
 
Umumnya, garis Aron Up mendekati nilai 100 sedangkan Aron Down mendekati nol, maka pasar akan terlihat dalam tren bullish yang kuat. Selain itu, dua garis yang tertarik sejajar antara satu sama lain juga bisa menandakan periode konsolidasi.
 
Hal ini ditandai pada saat Aron up dan down di bawah 50, karena  sudah tidak ada titik tertinggi atau terendah. Terobosan dalam kondisi ini juga berguna sekali untuk mengidentifikasi tren yang akan datang.
 
Terkadang tren yang tampak lama dalam suatu pasar, bisa saja membuat suatu aset menjadi oversold atau overbought. Sehingga nantinya garis Aaron tetap berada di dekat level 100 dalam jangka waktu lama.
 
Namun, penurunan secara tiba-tiba ke level 90 tidak aman karena menandakan pembalikan trend. Faktanya, selama Aron up tetap berada pada kisaran atas Aron down, maka penurunan ke 90 bisa menunjukkan bahwa pasar akan lebih pulih.
 
Dengan tidak adanya tren bearish atau bullish, trader juga akan mengamati kedua garis Aroon di atas 70 atau di bawah 30. Selama periode ini, harga aset bisa saja mengkonsolidasikan atau menghadirkan pembalikan dari tren lama.
 
Namun, apabila kedua garis tersebut berpotongan di atas 50, maka akan langsung mengalami pembalikan trend. Untuk mempermudahnya Indikator Aroon dalam forex, maka bisa menggunakan chande agar menciptakan osilator aron.
 
Osilator ini berguna untuk bisa mengukur kekuatan trend aron indicator melalui grafik tunggal. Dengan pembacaan yang ada di atas nol tentunya akan menunjukkan tren naik dan pembacaan sinyal negatif tren menjadi turun. 
 
Bagi Anda yang ingin menggunakan Indikator Aron, bisa langsung bergabung dengan DIDIMAX. Karena Didimax menjadi salah satu pilihan broker forex terbaik di Indonesia.
 
Didimax sendiri sudah memiliki ahli yang profesional dan berpengalaman di bidang Indikator Aroon dalam forex. 

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama