Mengenal Jenis-Jenis Pivot Point: Classic, Fibonacci, Woodie, Camarilla, dan Demark
Dalam dunia trading, baik itu forex, saham, maupun komoditas, pivot point adalah salah satu alat analisis teknikal yang digunakan untuk menentukan level support dan resistance. Pivot point dihitung berdasarkan harga tertinggi, terendah, dan harga penutupan dari periode sebelumnya. Dengan menggunakan pivot point, trader dapat mengidentifikasi level kunci yang berpotensi menjadi titik pembalikan harga atau kelanjutan tren.
Pivot point memiliki beberapa jenis yang berbeda, masing-masing dengan metode perhitungan yang unik. Artikel ini akan membahas lima jenis pivot point yang paling umum digunakan, yaitu Classic, Fibonacci, Woodie, Camarilla, dan Demark.
1. Classic Pivot Point
Classic pivot point atau sering disebut juga dengan standard pivot point adalah metode yang paling umum digunakan. Perhitungannya cukup sederhana:
Rumus Classic Pivot Point:
-
Pivot Point (PP) = (High + Low + Close) / 3
-
Resistance 1 (R1) = (2 x PP) - Low
-
Resistance 2 (R2) = PP + (High - Low)
-
Resistance 3 (R3) = High + 2 x (PP - Low)
-
Support 1 (S1) = (2 x PP) - High
-
Support 2 (S2) = PP - (High - Low)
-
Support 3 (S3) = Low - 2 x (High - PP)
Classic pivot point sangat berguna untuk menentukan level support dan resistance yang dapat digunakan sebagai referensi dalam pengambilan keputusan trading.
2. Fibonacci Pivot Point
Fibonacci pivot point menggunakan rasio Fibonacci dalam menentukan level support dan resistance. Trader yang menggunakan metode ini percaya bahwa angka Fibonacci sering muncul dalam pergerakan harga pasar.
Rumus Fibonacci Pivot Point:
-
Pivot Point (PP) = (High + Low + Close) / 3
-
Resistance 1 (R1) = PP + 0.382 x (High - Low)
-
Resistance 2 (R2) = PP + 0.618 x (High - Low)
-
Resistance 3 (R3) = PP + 1.000 x (High - Low)
-
Support 1 (S1) = PP - 0.382 x (High - Low)
-
Support 2 (S2) = PP - 0.618 x (High - Low)
-
Support 3 (S3) = PP - 1.000 x (High - Low)
Fibonacci pivot point sangat berguna bagi trader yang mengandalkan retracement dan ekstensi harga dalam strategi trading mereka.
3. Woodie Pivot Point
Woodie pivot point memiliki perbedaan dari metode klasik karena lebih menekankan pada harga penutupan saat ini dibandingkan dengan harga periode sebelumnya.
Rumus Woodie Pivot Point:
-
Pivot Point (PP) = (High + Low + 2 x Close) / 4
-
Resistance 1 (R1) = (2 x PP) - Low
-
Resistance 2 (R2) = PP + (High - Low)
-
Support 1 (S1) = (2 x PP) - High
-
Support 2 (S2) = PP - (High - Low)
Metode ini lebih responsif terhadap perubahan harga terbaru dan lebih cocok bagi trader yang mencari titik entry dan exit yang lebih akurat dalam trading jangka pendek.
4. Camarilla Pivot Point
Camarilla pivot point dirancang untuk mengidentifikasi level support dan resistance yang lebih dekat dengan harga saat ini, sehingga cocok digunakan dalam strategi scalping atau day trading.
Rumus Camarilla Pivot Point:
-
Pivot Point (PP) = (High + Low + Close) / 3
-
Resistance 1 (R1) = Close + (High - Low) x 1.0833
-
Resistance 2 (R2) = Close + (High - Low) x 1.1666
-
Resistance 3 (R3) = Close + (High - Low) x 1.2500
-
Resistance 4 (R4) = Close + (High - Low) x 1.5000
-
Support 1 (S1) = Close - (High - Low) x 1.0833
-
Support 2 (S2) = Close - (High - Low) x 1.1666
-
Support 3 (S3) = Close - (High - Low) x 1.2500
-
Support 4 (S4) = Close - (High - Low) x 1.5000
Jika harga mendekati level R3 atau S3, trader biasanya mengantisipasi pembalikan tren, sementara jika harga menembus R4 atau S4, kemungkinan besar tren akan berlanjut.
5. Demark Pivot Point
Demark pivot point sedikit berbeda dengan metode lainnya karena lebih berfokus pada harga pembukaan dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya.
Rumus Demark Pivot Point:
-
Jika Close < Open, maka X = High + (2 x Low) + Close
-
Jika Close > Open, maka X = (2 x High) + Low + Close
-
Jika Close = Open, maka X = High + Low + (2 x Close)
-
Pivot Point (PP) = X / 4
-
Resistance (R1) = X / 2 - Low
-
Support (S1) = X / 2 - High
Demark pivot point sering digunakan oleh trader yang ingin mengidentifikasi level kunci berdasarkan momentum harga saat ini.
Kesimpulan
Pivot point merupakan alat yang sangat berguna dalam trading untuk menentukan level support dan resistance. Dengan berbagai metode seperti Classic, Fibonacci, Woodie, Camarilla, dan Demark, trader dapat memilih pendekatan yang paling sesuai dengan strategi mereka. Setiap jenis pivot point memiliki keunggulan tersendiri, tergantung pada preferensi dan gaya trading masing-masing.
Jika Anda ingin lebih memahami cara menggunakan pivot point dalam strategi trading yang efektif, bergabunglah dengan program edukasi trading di www.didimax.co.id. Didimax menyediakan pelatihan dan bimbingan langsung dari mentor berpengalaman yang siap membantu Anda menguasai teknik analisis teknikal secara profesional.
Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan trading Anda dan mendapatkan wawasan lebih dalam mengenai strategi pivot point serta teknik trading lainnya. Daftar sekarang di Didimax dan mulai perjalanan trading Anda dengan lebih percaya diri!