Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Mengenal Strategi Parabolic SAR Scalping di Pasar Forex

Mengenal Strategi Parabolic SAR Scalping di Pasar Forex

by Didimax Team

Metode trading menggunakan Parabolic SAR scalping menjadi salah satu teknik popular di kalangan trader forex. Metode perdagangan ini banyak digunakan para trader untuk mencari peluang jangka pendek dari market.
 
Scalping merupakan gaya perdagangan jangka pendek dimana para trader akan menahan posisinya dalam hitungan menit atau jam. Scalper atau sebutan bagi trader yang menggunakan gaya scalping ini hanya akan buka dan tutup posisi di hari yang sama.
 
Scalping sendiri konsepnya adalah mendulang profit dari kenaikan kecil namun dengan kuantitas yang banyak. Tentu, saat melakukannya para trader membutuhkan strategi terbaik agar mampu meraih profit dari perdagangannya.
 
Ada banyak strategi yang digunakan para scalper, salah satunya adalah menggunakan Parabolic SAR. Bagi Anda yang penasaran dengan strategi perdagangan scalping ini bisa simak pembahasan selengkapnya di bawah.
 

Berkenalan dengan Indikator Parabolic SAR

 
Sebelum membahas teknik Parabolic SAR scalping, baiknya Anda kenali dulu indikatornya. Khususnya bagi Anda para trader baru yang masih dalam fase belajar, maka pengenalan terhadap indikator ini sangat penting.
 
Parabolic SAR atau Stop and Reverse merupakan salah satu indikator teknikal yang cukup popular. Tools teknikal ini banyak digunakan trader untuk menganalisa dan mengidentifikasi arah tren serta potensi pembalikan harga di market.
 
Indikator ini ditampilan dengan rangkaian titik di atas atau bawah pergerakan harga. Rangkaian titik ini akan mencerminkan perubahan tren yang mungkin terjadi dan memberikan peluang perdagangan potensial untuk Anda.
 
Indikator Parabolic SAR scalping itu dihitung berdasar harga sebelumnya serta factor akselerasi untuk mengikuti perubahan tren. Perhitungan inilah yang kemudian akan membentuk kurva sebagai acuan trading Anda.
 
Pada penggunaannya, trader biasanya akan mengamati posisi kurva atau titik-titik dari indikator Parabolic SAR ini. Jadi, hal yang wajib menjadi perhatian penting adalah posisi kurva parabolic-nya, apakah di bawah atau di atas pergerakan harga.
 
Jika kurva bergerak di bawah pergerakan harga maka mengisayaratkan tren naik dengan kuat. Sebaliknya, ketika kurva bergerak mendekati harga atau bahkan di atas harga maka menandakan tren menurun bahkan pembalikan harga.

Keutamaan Parabolic SAR untuk Scalping

Parabolic SAR scalping memang jadi salah satu pilihan popular bagi para scalper. Mungkin banyak dari Anda kalangan trader baru yang ingin mencoba scalping perihal pemilihan indikator ini dibanding tools/indikator lain.
 
Seperti diketahui, scalping adalah perdagangan jangka pendek atau dengan kata lain trader menggunakan time frame rendah. Umumnya scalper akan menggunakan time frame M1, M5, M15, M30 atau maksimal H1.
 
Penggunaan time frame rendah ini dimaksudkan agar waktu tunggu tidak lama. Pasalnya, seorang scalper memang akan membuka dan menutup posisi lebih banyak dibanding trader dengan gaya trading lainnya.
 
Scalper umumnya hanya mengincar perubahan harga kecil dari pembalikan harga untuk kemudian merealisasikan keuntungannya. Parabolic SAR scalping sendiri menjadi tepat karena indikator ini membantu scalper dalam banyak hal.
 
Misalnya saja menemukan titik-titik pembalikan harga bahkan pada pergerakan terkecil. Kemudian Anda sebagai scalper bisa menjadikannya sebagai acuan untuk entry point maupun exit point dari perdagangan.
 
Walaupun menjadi salah satu pilihan terbaik, namun indikator ini juga memiliki kelemahan. Pertama adalah sifatnya yang lagging sehingga trader baru akan menerima sinyal ketika perubahan di pasar sudah terjadi.
 
Kemudian kelemahan lain adalah sulit ketika digunakan pada pasar yang sedang sideways atau konsolidasi. Pada kondisi ini, umumnya Anda akan menerima banyak false signal dari Parabolic SAR.

Strategi Parabolic SAR Scalping di Forex

Pada pembahasan sebelumnya telah disampaikan beberapa kekurangan atau kelemahan dari penggunaan Parabolic SAR untuk scalping. Oleh sebab itu, banyak scalper biasanya mengkombinasikan tools ini dengan indikator lain.
 
Ada beberapa indikator teknikal lain yang bisa Anda jadikan kombinasi untuk acuan saat scalping. Anda bisa kombinasikan bersama indikator teknikal seperti MACD dan Stochastic Oscillator.

1. Kombinasi bersama MACD

Anda bisa menggunakan Parabolic SAR scalping yang dikombinasikan bersama MACD. Gabungan keduanya bisa memperkuat sinyal entry bagi para trader jangka pendek atau para scalper.
 
Penggunaan dari kombinasi keduanya juga sangat mudah, bahkan bagi seorang pemula. Misalnya saja ketika Anda menemukan MACD crossing positif dan kurva Parabolic SAR memberi sinyal naik, maka konfirmasi posisi BUY.
 
Gabungan keduanya juga bisa membantu Anda dalam mengelola risiko saat trading jangka pendek. Karena Anda bisa menentukan level stop loss dari Parabolic SAR serta menganalisa kekuatan momentum pasar dari MACD.
 
Jadi, penambahan MACD pada teknik parabolic SAR scalping ini tentunya sangatlah menarik. Karena selain bisa menambah akurasi sinyal, Anda juga bisa memperoleh kemudahan dalam membaca momentum pasar.

2. Kombinasi bersama Stochastic Oscillator

Berikutnya adalah kombinasi bersama Stochastic Oscillator, Anda bisa menggunakan gabungan keduanya sebagai acuan saat scalping. Kombinasinya bisa memberikan konfirmasi sinyal lebih akurat dan menghilangkan false signal.
 
Sama halnya kombinasinya bersama MACD, teknik ini juga mudah digunakan. Anda bisa mendapatkan sinyal BUY atau SELL ketika keduanya memerikan sinyal yang sesuai kondisi pasar.
 
Misal, ketika Parabolic SAR menunjukkan tren naik dan Stochastic berada di oversold, maka BUY. Sedangkan ketika indikatornya menunjukkan tren turun sedangkan Stochastic berada di kondisi overbought maka SELL.
 
Jadi, pada teknik Parabolic SAR scalping ini Anda bisa mengkombinasikannya bersama MACD dan Stochastic Oscillator. Dengan mengkombinasikan indikator tersebut, Anda bisa meminimalisir false signal dan meningkatkan akurasi sinyal trading.
 

Tips Trading Scalping dengan Parabolic SAR

Telah dijelaskan bagaimana strategi perdagangan jangka pendek menggunakan salah satu indikator popular dalam analisa teknikal. Namun, tentu Anda juga harus paham bahwa tidak ada satupun strategi yang menjanjikan 100% akurasi.
 
Oleh sebab itu, penting bagi Anda khususnya para trader baru untuk memperhatikan hal ini. Pertama, sebelum mencoba sebuah strategi trading Anda perlu melakukan backtest atau uji coba pada akun demo.
 
Uji coba pada akun demo maupun backtest ini dimaksudkan untuk mengetahui win rate dari strategi tersebut. Karena bagaimanapun juga, setiap trader punya harapan berbeda-beda sehingga perlu disesuaikan dengan risk reward ratio yang diinginkan.
 
Selain itu, penting juga diperhatikan bahwa Parabolic SAR scalping ini adalah strategi yang akan lebih baik ketika digunakan pada pair tertentu. Lebih tepatnya, pemilihan pair memang jadi hal penting ketika ingin scalping.
 
Pasalnya, Anda adalah trader yang ingin mendapatkan keuntungan dalam jangka cepat. Maka dari itu, selalu pastikan memilih pair dengan volatilitas dan likuiditas yang cukup seperti misalnya pair major XAU/USD atau semacamnya.
 
Terakhir, pastikan untuk memiliki trading plan yang jelas, khususnya bagi trader baru. Disiplin mengikuti trading plan adalah kunci sukses bagi trader ketika berpetualang di market.
 
Jika Anda ingin belajar lebih banyak seputar scalping forex, bisa ikuti Pusat Edukasi Gratis dari DIDIMAX. Anda bisa belajar banyak hal seperti strategi Parabolic SAR scalping dan berbagai teknik perdagangan lainnya.