
Mengenali Momentum: Saat yang Tepat Masuk Pasar Setelah Kesepakatan Tarif
Dalam dunia perdagangan global, kebijakan tarif menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi pergerakan pasar. Kesepakatan tarif antara dua negara besar atau blok ekonomi dapat menjadi katalisator bagi perubahan besar dalam arah pasar, baik di sektor mata uang, komoditas, saham, maupun obligasi. Bagi trader, momen setelah kesepakatan tarif diumumkan bisa menjadi peluang emas—tetapi juga penuh risiko. Kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk masuk ke pasar setelah kesepakatan tarif tercapai? Jawabannya tidak sesederhana “segera setelah pengumuman,” melainkan memerlukan pemahaman mendalam terhadap dinamika pasar dan indikator momentum.
Mengapa Kesepakatan Tarif Menjadi Perhatian Pasar?
Kesepakatan tarif adalah hasil dari negosiasi perdagangan yang biasanya melibatkan penurunan atau penghapusan bea masuk antara dua negara atau lebih. Langkah ini umumnya dimaksudkan untuk meningkatkan arus perdagangan, memperkuat hubungan ekonomi, dan menurunkan biaya produksi maupun konsumsi.
Ketika kesepakatan tarif tercapai, pasar merespons dengan cepat—terkadang dalam hitungan detik. Misalnya, jika Amerika Serikat dan Tiongkok mencapai kesepakatan penghapusan tarif atas produk teknologi, saham-saham teknologi global dapat melonjak. Begitu pula dengan mata uang lokal masing-masing negara yang bisa mengalami penguatan.
Namun demikian, tidak semua reaksi pasar bersifat jangka panjang. Banyak lonjakan harga yang hanya berlangsung sementara karena faktor euforia dan ekspektasi jangka pendek. Inilah mengapa memahami momentum menjadi sangat penting bagi trader yang ingin mengambil keuntungan optimal.
Apa Itu Momentum dalam Trading?
Momentum dalam konteks trading merujuk pada kecepatan perubahan harga suatu aset dalam periode waktu tertentu. Jika harga bergerak naik dengan cepat dalam waktu singkat dan disertai volume transaksi yang tinggi, maka bisa dikatakan aset tersebut sedang berada dalam momentum positif. Sebaliknya, jika harga turun dengan tajam, maka pasar sedang dalam momentum negatif.
Indikator teknikal seperti Relative Strength Index (RSI), Moving Average Convergence Divergence (MACD), dan Stochastic Oscillator sering digunakan untuk mengukur momentum ini. Dengan memahami momentum, trader dapat menghindari jebakan harga palsu (false breakout) yang sering terjadi segera setelah berita besar seperti kesepakatan tarif diumumkan.
Kenapa Tidak Masuk Pasar Segera Setelah Pengumuman?
Banyak trader pemula tergoda untuk langsung masuk pasar begitu ada berita kesepakatan tarif. Mereka berharap bisa “menunggangi gelombang” keuntungan. Namun, perilaku seperti ini justru berisiko tinggi. Berikut beberapa alasan mengapa masuk pasar terlalu dini bisa merugikan:
-
Volatilitas Ekstrem
Segera setelah pengumuman, pasar cenderung bergerak liar. Spread melebar, likuiditas mengecil, dan eksekusi order bisa meleset. Ini bukan kondisi ideal untuk masuk pasar.
-
Perang antara Fundamental dan Sentimen
Kadang-kadang sentimen positif dari kesepakatan tarif tidak didukung oleh data fundamental. Misalnya, jika ekonomi domestik suatu negara sedang melambat, maka efek kesepakatan tarif mungkin hanya terasa sebentar.
-
Aksi Ambil Untung oleh Trader Institusional
Banyak pelaku pasar besar yang memanfaatkan lonjakan harga akibat berita untuk mengambil untung (profit taking). Akibatnya, harga justru bisa berbalik arah dengan cepat.
-
Kurangnya Konfirmasi Teknikal
Memasuki pasar tanpa adanya konfirmasi dari indikator teknikal hanya akan meningkatkan risiko kerugian.
Strategi Menentukan Waktu Masuk Pasar
Untuk mengenali momentum yang tepat setelah kesepakatan tarif, seorang trader harus bersikap sabar dan mengandalkan analisis data. Berikut beberapa langkah strategis yang bisa diambil:
1. Tunggu Konfirmasi Pasar
Alih-alih bereaksi cepat terhadap berita, tunggulah konfirmasi pergerakan harga. Misalnya, jika setelah pengumuman, grafik menunjukkan breakout yang disertai volume tinggi dan validasi dari indikator teknikal, maka kemungkinan besar momentum itu nyata.
2. Analisis Multi-Time Frame
Gunakan lebih dari satu time frame (misalnya H1, H4, dan D1) untuk melihat konsistensi arah tren. Jika semua time frame menunjukkan tren yang sama pasca pengumuman, maka probabilitas keberhasilan posisi Anda akan lebih tinggi.
3. Pantau Volume Transaksi
Volume adalah indikator penting untuk mengonfirmasi kekuatan suatu pergerakan harga. Momentum yang sehat biasanya disertai dengan peningkatan volume. Jika harga naik tapi volume rendah, ada kemungkinan pergerakan tersebut tidak berkelanjutan.
4. Perhatikan Reaksi Investor Besar
Amati pergerakan indeks saham utama atau mata uang safe haven seperti USD, JPY, dan CHF. Reaksi mereka sering kali menjadi barometer untuk menilai seberapa serius pasar menanggapi kesepakatan tarif.
5. Gunakan Pending Order
Daripada masuk pasar secara manual dan emosional, lebih baik gunakan pending order seperti buy stop atau sell stop di level-level teknikal penting. Ini membantu Anda disiplin dan menghindari keputusan impulsif.
Studi Kasus: Kesepakatan Tarif AS-Tiongkok
Pada awal 2020, setelah berbulan-bulan negosiasi yang menegangkan, Amerika Serikat dan Tiongkok akhirnya menandatangani Fase 1 kesepakatan perdagangan. Saat berita diumumkan, indeks saham AS seperti S&P 500 langsung melonjak, dan yuan Tiongkok menguat terhadap dolar.
Namun, hanya beberapa hari setelah itu, muncul koreksi signifikan di pasar karena ketidakpastian implementasi kesepakatan serta munculnya isu baru seperti pandemi COVID-19. Trader yang masuk terlalu awal dan tanpa konfirmasi teknikal kemungkinan besar mengalami kerugian karena pasar membalik arah dengan cepat.
Sementara itu, trader yang menunggu konfirmasi breakout dan memanfaatkan peluang jangka menengah berdasarkan tren makro, justru memperoleh keuntungan karena posisi mereka lebih selaras dengan dinamika pasar.
Faktor-Faktor Pendukung dalam Mengenali Momentum
Selain analisis teknikal, trader juga harus memperhatikan faktor-faktor lain seperti:
-
Kebijakan Moneter: Jika bank sentral menunjukkan sikap dovish atau hawkish pasca kesepakatan, ini akan mempengaruhi arah harga.
-
Data Ekonomi: Inflasi, pengangguran, dan pertumbuhan GDP bisa memperkuat atau melemahkan dampak dari kesepakatan tarif.
-
Sentimen Pasar Global: Ketegangan geopolitik atau bencana alam dapat membuyarkan efek positif dari kesepakatan tarif.
Kesimpulan
Masuk pasar setelah kesepakatan tarif bukanlah sekadar masalah timing berdasarkan berita, melainkan soal membaca keseluruhan lanskap pasar dan memahami momentum yang terbentuk. Kesabaran, kedisiplinan, dan penggunaan indikator teknikal yang tepat adalah kunci untuk memanfaatkan peluang dengan risiko minimal. Trader yang mampu menunggu konfirmasi dan menilai kekuatan fundamental di balik pergerakan harga akan berada dalam posisi yang jauh lebih aman dan menguntungkan.
Jika Anda masih merasa bingung bagaimana cara membaca momentum pasar, jangan khawatir—Anda tidak sendiri. Banyak trader pemula maupun berpengalaman yang membutuhkan pendampingan dalam memahami cara kerja pasar pasca berita besar seperti kesepakatan tarif. Bergabunglah dalam program edukasi trading bersama Didimax, tempat belajar trading terpercaya yang memberikan pelatihan dari nol hingga mahir.
Melalui www.didimax.co.id, Anda dapat mengakses kelas edukasi, analisis harian, dan sesi live trading yang membahas secara langsung cara menentukan entry point terbaik setelah berita berdampak tinggi. Tingkatkan kemampuan Anda, kuasai strategi momentum, dan jadikan setiap peluang berita sebagai momen emas untuk tumbuh sebagai trader profesional.