Pola Hanging Man jadi salah satu candlestick di chart yang terbilang cukup populer. Terlebih dalam penggunaannya untuk mendeteksi terjadinya reversal bearish atau kondisi pembalikan harga.
Secara tampilan, candlestick ini terlihat mudah untuk mengenalinya. Alasannya memiliki batang candlestick kecil dilengkapi sumbu atas yang pendek. Meski begitu, batang candle tetap mempunyai ekor memanjang.
Karena memiliki sedikit kesamaan dengan gambar orang, pola ini disebut sebagai Hanging Man. Salah satu hal menarik dari pola ini adalah selalu berada di titik puncak. Terutama ketika harga dari
Forex sedang berada tren naik.
Selain itu, candlestick ini jadi salah satu pertanda terjadinya reversal bearish. Jika candlestick berwarna hijau atau putih, mempunyai arti jika harga aset tinggi dari pembukaan. Berwarna merah atau hitam, ketika harga penutupannya lebih rendah.
Pengertian dari Pola Hanging Man
Candlestick Hanging Man merupakan pola dari reversal bearish yang terdapat sumbu bawah memanjang dengan body kecil. Kemunculannya biasanya mengindikasikan kelemahan dari pergerakan harga berikutnya jika muncul di akhir.
Sementara itu, jika terbentuk tren bullish akan mendorong kenaikan harga, namun pola ini tidak bisa terdorong lebih jauh lagi. Jika candlestick mempunyai body cukup kecil maka berarti jarak antara harga di pembukaan dan penutupan cukup kecil.
Pada pola ini tidak terdapat sumbu atas, namun pada bagian bawah terdapat sumbu dua kali panjang dari body. Memberikan kesempatan bagi trader dalam menggandakan posisi beli serta masuk ke posisi jual.
Pola Hanging Man merupakan pola tunggal, dimana trader membutuhkan tambahan indikator lain sebagai konfirmasi. Pola ini mempunyai tingkat akurasi cukup baik terutama dalam memandu trader melakukan taking profit pada tren yang cepat.
Selain mengetahui pengertian dari pola, penting juga bagi trader dalam memahami karakteristik dari candlestick. Berikut beberapa karakteristik dari pola yang perlu trader ketahui:
1. Identifikasi Uptrend
Candlestick dapat teridentifikasi setelah puncak uptrend terbentuk. Hal ini jadi salah satu proses identifikasi yang perlu trader ketahui.
2. Sumbu Bawah Memanjang
Salah satu karakteristik lainnya yaitu bentuk sumbu bawah yang memanjang. Ini menjadi salah satu indikasi pada candlestick paling penting dalam menggambarkan aksi jual dalam jumlah banyak.
Jika jumlah tersebut cukup signifikan sebelum bullish terjadi, maka trader dapat mencoba untuk mendapatkan aset kembali sebelum harga penutupan. Terlebih jika harga penutupan terjadi dekat level penutupan.
3. Entry Level
Pola Hanging Man menjadi karakteristik selanjutnya berupa candle bearish maupun bullish. Candle bearish menjadi indikasi lebih baik saat pasar mengalami pelemahan.
Cara Mudah Mengenali Hanging Man
Candlestick terjadi ketika harga aset mengalami kenaikan. Namun pergerakannya semakin melemah karena bersamaan dengan indikator lain berupa oscillator. Dimana oscillator bergerak menuju area yang mengalami kejenuhan beli atau overbought.
Akibatnya, nilai dari aset terus mengalami kegagalan ketika akan menembus level resistance. Sehingga akhirnya aset berbalik arah dan memasuki tren bearish. Pembalikan arah tersebut menjadi awal mula terjadinya candlestick.
Sumbu pada bagian atas berukuran pendek jadi pertanda jika masih ada upaya harga agar harga aset bisa menembus level resistance. Upaya tersebut bisa gagal terjadi karena harga penutupan hampir sama dengan pembukaan.
Pada pola Hanging Man bagian atas body candlestick terlihat cukup pipih. Berikut beberapa cara dari mengenali candlestick yang penting bagi trader ketahui:
1. Volume Perdagangan
Dalam mengenali candlestick ini penting untuk mengetahui voluke perdagangan. Terlebih volume tersebut sangat berperan terhadap kualitas dari sinyal. Saat volume penawaran besar, maka tingkat kesuksesan reversal bearish juga tinggi.
2. Candle Konfirmasi
Hal penting berikutnya yang perlu jadi perhatian bagi para trader adalah mengenali candle konfirmasi. Seperti pada candlestick reversal lain, konfirmasi terjadi setelah muncul candlestick lainnya.
3. Garis MA dan Gap Harga
Analisa teknikal kurang lengkap jika tidak menggunakan indikator lainnya. Indikator ini berguna dalam melakukan konfirmasi terdapat sinyal yang datang. Salah satu indikator pelengkap untuk mengkonfirmasi sinyal adalah Moving Average.
Pada pola Hanging Man, trader perlu memperhatikan gap antara harga yang sedang terjadi dengan garis MA. Setelah candlestick terkonfirmasi, harga akan bergerak agar gap ini jadi lebih sempit.
Cara Trading Menggunakan Hanging Man
Setelah mengenali dan mengetahui berbagai karakteristik dari pola ini, selanjutnya trader perlu mengetahui cara dalam menggunakannya. Memahami candlestick berkaitan dengan tren jangka panjang.
Cara terbaik dalam menggunakan strategi perdagangan ini melalui penggunaan analisis berdasarkan waktu. Untuk cara memulainya sendiri dapat menggunakan pengamatan harian maupun mingguan.
Fungsi dari melihat tren waktu ini berguna dalam mengamati arah pergerakan pasar dalam jangka panjang. Setelah itu, dasar dapat memperbesar grafik waktu secara lebih kecil. Bisa dalam hitungan jam yaitu 2 atau 4 jam, berikut cara analisanya:
1. Mengidentifikasi Tren
Sewaktu melakukan analisa dapat melihat kerangka waktu lebih lama, termasuk grafik harian. Gunanya yaitu untuk mengetahui arah pergerakan pasar. Penting bagi trader untuk tidak melakukan trading berlawanan dengan tren yang ada.
2. Menentukan Entry Level Point
Cara trading menggunakan sinyal candlestick berikutnya adalah dengan menentukan titik entry level. Keberadaan grafik waktu yang lebih pendek seperti jam, bisa jadi entry level yang ideal.
Terlebih formasi dari pola Hanging Man memberi sinyal trading dalam kurun waktu singkat. Itu sebabnya, trader perlu memanfaatkan secara maksimal.
3. Menggunakan Indikator Pendukung
Sinyal tren tidak bisa berdiri sendiri, perlu ada indikator untuk mendukungnya. Berbagai indikator yang berguna yaitu RSI untuk mengkonfirmasi pembalikan arah pasar. Selain itu, terdapat juga SMA 20 yang dapat melewati garis SMA 50.
4. Menempatkan Trading
Untuk bisa memulai trading, trader dapat memulai dengan mencari titik masuk berdasarkan pola Hanging Man. Jika analisa menunjukkan bearish, maka trader akan menyaksikan harga bergerak turun.
5. Manajemen Risiko
Pada setiap trading, penting bagi trader dalam memperhatikan manajemen risiko. Trader perlu menempatkan trading berdasarkan strategi dan ukuran dari setiap posisi.
6. Mengetahui Waktu Penutupan
Ketika melakukan trading, trader perlu memiliki risk reward ratio. Rasio tersebut menentukan kapan trader bisa taking profit maupun stop loss. Menerapkan langkah secara sederhana dapat membantu memperoleh keuntungan.
Pola Hanging Man tidak memberikan sinyal jual sehingga trader perlu mempertimbangkan penggunaan indikator lain. Hal ini berguna demi meningkatkan kemungkinan terjadinya trading. Jika sinyal terbentuk dari level resistance secara signifikan dapat sebagai konfirmasi tambahan.
Terutama jika sinyal tersebut dapat dari tekanan bearish. Trader juga dapat menggunakan indikator Moving Average dalam menemukan perubahan harga. Moving average sendiri menjadi indikator dalam menunjukkan harga rata-rata dalam periode tertentu.
Oleh karena itu, dalam melihat indikator ini penting untuk melihat gap antara harga serta MA. Jika kedua indikator tersebut digunakan dapat berguna untuk memperkecil gap.
Keefektifan dari Candlestick Hanging Man
Pola Hanging Man menjadi salah satu indikator pembalikan harga yang cukup menguntungkan. Terlebih jika indikator ini muncul setelah kehadiran tren bullish. Meski begitu, tidak ada jaminan jika harga akan kembali setelah pola terbentuk.
Hal tersebut memberikan tingkat akurasi cukup tinggi terlebih dari level resistance. Selain itu, setelah pola candlestick terbentuk, trader perlu menunggu candle konfirmasi selanjutnya.
Jika pola cukup valid, maka candle berikutnya berbentuk bearish dengan penutupan di bawah sumbu candlestick. Secara keseluruhan, berhasil atau tidaknya candlestick tergantung pada keputusan trader.
Trader dapat menggunakan candlestick ini sebagai konfirmasi tambahan demi mengurangi terjadinya risiko. Konfirmasi sangat penting karena candlestick memiliki beberapa kemiripan dengan jenis lainnya.
Meski mirip dengan berbagai candlestick lainnya, seperti Shooting Star dan juga Hammer, namun tetap ada perbedaan. Terdapat beberapa perbedaan utama terutama dalam pergerakan arah serta pembentukan dari harga.
Pola ini jadi salah satu jenis dari candlestick yang berguna dalam menangkap sinyal reversal bearish. Pola Hanging Man secara tampilan terlihat cukup mudah untuk dikenali karena memiliki beberapa karakteristik tersendiri.