Menggunakan Chart Footprint di Market Forex
Dalam dunia trading forex yang semakin kompetitif dan canggih, banyak trader mencari cara untuk memahami pergerakan harga secara lebih mendalam. Salah satu alat analisis teknikal yang semakin populer di kalangan trader profesional adalah chart footprint. Bagi sebagian besar trader ritel, chart footprint masih terasa asing, namun bagi institusi besar dan trader berpengalaman, ini adalah alat yang sangat kuat untuk membaca dinamika pasar secara real-time.
Lantas, apa itu chart footprint? Bagaimana cara menggunakannya di pasar forex? Dan mengapa alat ini bisa memberikan keunggulan lebih dalam pengambilan keputusan trading? Mari kita kupas secara lengkap dalam artikel ini.
Apa Itu Chart Footprint?
Chart footprint, atau dikenal juga dengan footprint chart, adalah jenis grafik trading yang menyajikan informasi mendalam tentang volume trading di setiap level harga dalam bentuk visual. Tidak seperti candlestick biasa yang hanya menampilkan informasi open, high, low, dan close (OHLC), footprint chart menambahkan dimensi volume dan order flow (arus pesanan) dalam setiap candle-nya.
Setiap candle pada footprint chart terdiri dari data bid dan ask volume yang terjadi di setiap harga tertentu. Ini memungkinkan trader untuk melihat di mana mayoritas transaksi terjadi, siapa yang lebih dominan—buyer atau seller—dan potensi pergerakan selanjutnya berdasarkan tekanan order tersebut.
Struktur Dasar Footprint Chart
Biasanya, footprint chart disusun dalam bentuk bar atau candle vertikal, namun dengan data numerik di dalamnya. Setiap bar mewakili satu candle waktu (misalnya 5 menit), dan di dalamnya terdapat:
-
Volume Bid (jumlah transaksi jual di harga tertentu)
-
Volume Ask (jumlah transaksi beli di harga tertentu)
-
Delta (selisih antara volume ask dan bid)
-
Cumulative Delta (total selisih selama waktu tertentu)
Dengan menggunakan data ini, trader dapat mengetahui area harga mana yang terjadi agresi pembeli (buyer aggression) atau penjualan masif (seller aggression).
Manfaat Menggunakan Chart Footprint di Forex
1. Melihat Siapa yang Mengontrol Pasar
Dengan footprint chart, trader bisa dengan jelas melihat apakah buyer atau seller yang mendominasi pada candle tertentu. Misalnya, jika volume ask jauh lebih tinggi dari bid, maka itu indikasi bahwa buyer sedang agresif—potensi harga naik cukup besar. Sebaliknya, jika bid lebih dominan, kemungkinan besar akan terjadi tekanan turun.
2. Menemukan Area Support dan Resistance Real-Time
Footprint chart juga membantu dalam mengidentifikasi area support dan resistance yang lebih akurat, karena volume transaksi yang tinggi di suatu level harga sering kali menjadi titik balik atau zona konsolidasi. Dibandingkan menggunakan garis horizontal biasa, footprint chart menunjukkan secara langsung level-level di mana aktivitas trading paling intens terjadi.
3. Menghindari False Breakout
Salah satu musuh utama trader adalah false breakout. Dengan melihat delta dan volume pada chart footprint, trader bisa membedakan apakah breakout benar-benar disokong oleh volume besar atau hanya sekadar tipuan pasar. Breakout yang disertai volume besar pada footprint chart cenderung valid.
4. Menentukan Entry dan Exit Lebih Presisi
Footprint chart sangat ideal untuk strategi entry dan exit yang presisi, khususnya bagi scalper dan intraday trader. Melalui analisis order flow, trader bisa masuk ketika buyer mulai mendominasi dan keluar saat seller mulai mengambil alih, atau sebaliknya.
Contoh Penggunaan Chart Footprint
Misalnya Anda melihat harga EUR/USD bergerak sideways di kisaran 1.0820 - 1.0830. Pada footprint chart 5 menit, Anda melihat di harga 1.0830 terjadi lonjakan volume ask (beli) yang besar disertai delta positif signifikan. Ini artinya buyer mulai mendominasi pasar di level tersebut.
Jika di candle berikutnya harga berhasil break ke atas level 1.0830 dan tetap mempertahankan volume yang kuat, maka kemungkinan besar harga akan lanjut naik. Anda bisa mengambil posisi buy dengan target 10-20 pips dan stop loss di bawah area konsolidasi sebelumnya.
Tools dan Platform yang Mendukung Chart Footprint
Tidak semua platform trading menyediakan chart footprint secara default. Namun, beberapa platform profesional seperti Sierra Chart, ATAS, NinjaTrader, Bookmap, dan Quantower telah menyediakan fitur ini. Untuk trader forex, Anda biasanya perlu menggunakan data feed tambahan seperti CQG, Rithmic, atau DXFeed agar data volume dan order flow bisa ditampilkan secara real-time.
Penting untuk dicatat bahwa di pasar spot forex, data volume tidak bersifat terpusat seperti di pasar futures. Oleh karena itu, footprint chart lebih akurat digunakan pada pasar forex futures atau melalui broker yang menyediakan volume tick yang mendekati real volume.
Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Footprint Chart
Kelebihan:
-
Memiliki informasi lebih lengkap dibanding candlestick biasa.
-
Memberikan konfirmasi valid terhadap pergerakan harga.
-
Mengurangi ketergantungan pada indikator lagging.
-
Cocok untuk scalping dan intraday trading.
Kekurangan:
-
Butuh pemahaman yang mendalam tentang order flow.
-
Tidak tersedia di semua platform.
-
Bisa membingungkan untuk pemula jika tidak dilatih dengan benar.
Apakah Footprint Chart Cocok untuk Semua Trader?
Jawabannya tergantung pada gaya dan strategi trading Anda. Jika Anda adalah trader yang mengandalkan analisis teknikal mendalam, terutama yang suka trading intraday atau scalping, maka footprint chart bisa menjadi senjata andalan. Namun jika Anda lebih suka trading swing jangka menengah atau mengandalkan pola candlestick biasa, footprint chart mungkin terasa terlalu kompleks.
Tetapi satu hal yang pasti, seiring dengan meningkatnya persaingan dan algoritma di pasar forex, memahami apa yang terjadi di balik pergerakan harga bisa menjadi keunggulan besar. Dan di sinilah footprint chart menjadi alat yang sangat berguna.
Kalau kamu ingin memahami lebih dalam bagaimana menggunakan chart footprint untuk membaca psikologi pasar, strategi entry/exit berdasarkan order flow, hingga cara memilih platform yang tepat—kami mengundang kamu untuk bergabung dalam program edukasi trading bersama Didimax.
Di Didimax, kamu akan belajar langsung dari mentor-mentor profesional yang sudah berpengalaman di industri forex. Materi disusun secara sistematis, dari pemula hingga lanjutan, termasuk penggunaan tools canggih seperti footprint chart. Jangan lewatkan kesempatan ini! Daftarkan dirimu sekarang di www.didimax.co.id dan mulailah perjalanan trading kamu dengan fondasi yang kuat dan bimbingan yang tepat.