Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Money Management untuk Trading Aktif di Jam London

Money Management untuk Trading Aktif di Jam London

by Rizka

Money Management untuk Trading Aktif di Jam London

Dalam dunia trading forex, banyak faktor yang memengaruhi hasil akhir seorang trader. Strategi, psikologi, serta pemilihan waktu trading yang tepat adalah beberapa di antaranya. Namun, satu elemen penting yang sering kali diabaikan oleh trader pemula—bahkan sebagian trader berpengalaman—adalah money management. Padahal, money management atau manajemen uang berperan vital dalam menjaga akun tetap bertahan dan berkembang dalam jangka panjang, terutama saat trading aktif di jam-jam dengan volatilitas tinggi seperti sesi London.

Mengapa Sesi London Menjadi Favorit Trader Aktif?

Sesi London, yang biasanya berlangsung dari pukul 14.00 hingga 23.00 WIB (08.00 hingga 17.00 GMT), merupakan salah satu waktu paling aktif dalam pasar forex. Ini karena pusat-pusat keuangan utama seperti London, Frankfurt, dan Zurich beroperasi bersamaan, menghasilkan volume transaksi yang besar dan pergerakan harga yang lebih dinamis.

Sesi ini juga menjadi overlap dengan sesi New York pada pukul 19.00 WIB, yang sering kali menghasilkan lonjakan volatilitas yang tinggi. Untuk trader aktif—terutama day trader atau scalper—ini adalah waktu yang sangat menarik karena banyak peluang trading muncul dalam waktu singkat.

Namun, di balik peluang tersebut, tersembunyi risiko besar. Jika tidak diiringi dengan money management yang baik, volatilitas tinggi di sesi London justru bisa menjadi mimpi buruk yang menguras akun trading dalam hitungan menit.

Prinsip Dasar Money Management

Money management adalah seni mengelola modal trading agar mampu bertahan dalam jangka panjang, bahkan ketika mengalami serangkaian kerugian. Beberapa prinsip dasar yang harus dipegang oleh trader aktif antara lain:

  1. Risk per Trade
    Jangan pernah mengambil risiko lebih dari 1–2% dari total modal dalam satu transaksi. Misalnya, jika Anda memiliki modal $1.000, maka risiko maksimal per posisi adalah $10–$20.

  2. Position Sizing
    Tentukan ukuran lot berdasarkan level risiko yang sudah ditentukan dan jarak stop loss. Dengan pendekatan ini, Anda dapat menghindari posisi yang terlalu besar dan berpotensi menghancurkan akun.

  3. Stop Loss dan Take Profit
    Selalu gunakan stop loss dan take profit untuk menjaga rasio risiko dan imbal hasil (risk-reward ratio) tetap ideal, minimal 1:1, idealnya 1:2 atau lebih.

  4. Hindari Overtrading
    Banyaknya peluang di sesi London sering menggoda trader untuk terus membuka posisi. Namun, terlalu banyak transaksi bisa memperbesar risiko secara kumulatif. Disiplinlah untuk hanya masuk pasar ketika sinyal benar-benar valid.

  5. Evaluasi Harian
    Setelah sesi London berakhir, lakukan evaluasi terhadap semua posisi yang dibuka. Catat kesalahan, keberhasilan, dan sesuaikan strategi jika diperlukan. Ini bagian dari money management yang sering diabaikan namun sangat penting untuk pertumbuhan jangka panjang.

Money Management Khusus untuk Sesi London

Karena sesi London memiliki karakteristik khusus—yaitu volatilitas tinggi, likuiditas besar, dan kecepatan pergerakan harga—maka manajemen uang di sesi ini juga perlu penyesuaian.

1. Memperhatikan Volatilitas Harian

Trader aktif di sesi London sebaiknya memahami volatilitas harian dari pasangan mata uang yang ditradingkan. Contohnya, pasangan GBP/USD atau EUR/USD cenderung memiliki rentang harian yang besar. Dengan memahami range ini, Anda bisa menyesuaikan level stop loss dan take profit agar tidak terlalu sempit maupun terlalu lebar.

2. Mengatur Risiko Lebih Ketat Saat Rilis Berita

Jam London sering bertepatan dengan rilis berita ekonomi penting dari zona euro atau Inggris. Saat menjelang berita berdampak tinggi, pertimbangkan untuk:

  • Mengurangi ukuran posisi

  • Memasang stop loss yang lebih ketat

  • Menghindari entry baru sampai kondisi pasar stabil

Manajemen risiko yang disiplin saat rilis berita bisa menyelamatkan akun dari slippage besar dan spike harga yang tak terduga.

3. Gunakan Timeframe Pendek tapi Tetap Bijak

Banyak trader aktif menggunakan timeframe 1 menit hingga 15 menit untuk memanfaatkan pergerakan cepat. Namun, penggunaan timeframe pendek tanpa money management yang kuat justru berbahaya. Pastikan Anda tetap disiplin pada batas risiko, dan tidak terpancing membuka posisi hanya karena noise pasar.

4. Diversifikasi Instrumen

Jika Anda aktif di sesi London, pertimbangkan untuk tidak hanya fokus pada satu pasangan mata uang. Diversifikasi ke beberapa pair yang memiliki korelasi rendah bisa membantu menyebar risiko, asal tetap dalam batas total risiko maksimal harian.

5. Tetapkan Target Harian

Salah satu trik terbaik dalam money management adalah menetapkan target profit dan batas kerugian harian. Misalnya, Anda hanya akan trading hingga mendapatkan 3% profit atau maksimal kehilangan 2% dari modal. Jika salah satu tercapai, berhentilah trading. Ini membantu menghindari emosi berlebihan dan revenge trading.

Contoh Penerapan Money Management di Jam London

Bayangkan Anda memiliki akun dengan saldo $5.000. Berdasarkan prinsip money management:

  • Risiko per trade: maksimal 2% = $100

  • Pair yang ditradingkan: GBP/USD

  • Jarak stop loss: 50 pips

  • Maka ukuran lot yang ideal: sekitar 0.2 lot (karena 50 pips = $100 di 0.2 lot)

Dalam sehari, Anda menargetkan maksimal membuka 3 posisi, dengan total risiko maksimal $300 atau 6% dari modal. Jika dalam dua posisi awal Anda sudah rugi $200, dan posisi ketiga menghasilkan $300, maka hari itu Anda bisa berhenti dengan profit $100. Pendekatan ini menjaga akun tetap sehat, meskipun strategi belum 100% sempurna.

Kesalahan Umum dalam Money Management Saat Sesi London

Berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan trader aktif saat jam London:

  • Tidak menetapkan batas kerugian harian

  • Menggandakan posisi saat loss (martingale)

  • Mengabaikan ukuran lot dan membuka posisi terlalu besar

  • Tidak menggunakan stop loss karena terlalu percaya diri

  • Menunda keluar dari posisi yang sudah salah arah

Kesalahan-kesalahan ini tidak hanya bisa menguras modal dengan cepat, tapi juga merusak psikologi trader, membuat proses pemulihan jauh lebih sulit.

Menjadikan Money Management sebagai Kebiasaan

Money management bukanlah teori semata, melainkan kebiasaan yang harus dibangun dan dijaga konsistensinya. Bahkan dengan strategi terbaik sekalipun, tanpa money management, trader tetap bisa bangkrut. Sebaliknya, strategi biasa-biasa saja bisa memberikan hasil positif jika didukung dengan disiplin dalam manajemen uang.

Mulailah dari hal kecil: catat semua transaksi, hitung potensi risiko sebelum entry, dan tetapkan batasan harian. Semakin terbiasa Anda dengan hal ini, semakin besar peluang Anda untuk bertahan dan berkembang di dunia trading.


Trading aktif di jam London memang memberikan banyak peluang, tapi tanpa pengelolaan risiko dan money management yang tepat, peluang tersebut bisa berubah menjadi jebakan berbahaya. Jika Anda ingin serius meningkatkan kemampuan trading Anda, termasuk menguasai money management secara praktis, saatnya Anda bergabung dalam program edukasi trading profesional bersama Didimax.

Di Didimax, Anda tidak hanya diajarkan strategi trading yang terbukti efektif, tetapi juga mendapatkan bimbingan langsung tentang cara mengelola modal dengan benar di sesi London dan sesi-sesi lainnya. Kunjungi www.didimax.co.id sekarang juga dan ikuti kelas edukasi gratis bersama mentor berpengalaman. Saatnya Anda naik level sebagai trader yang disiplin dan konsisten!