Bullish flag pattern merupakan salah satu pola konsolidasi harga untuk mengidentifikasi keberlanjutan atas tren bullish mulai dari pergerakan harga asetnya. Pola ini juga termasuk sebagai pola keberlanjutan atau biasa dikenal dengan continuation pattern.
Pola ini kerap dianggap biasa saja, namun nyatanya dapat memberikan profit seperti harta karun bagi trader. Sehingga, pentingnya untuk mengenal dan memahaminya ketika harga aset sedang mengalami uptrend.
Adanya kekuatan tekanan pembeli dari pelaku pasar yang kemudian merada sehingga menjadikan harga aset rehat sejenak dari tren tersebut. Hal ini terjadi sepanjang periode konsolidasi tersebut, dimana harga aser mengalami naik turun secara bergantian hingga mengalami breakout ke tren bullish.
Mengenal Karakteristik dari Bullish Flag Pattern
Adanya titik dari sisi visual, membuat bullish flag pattern memiliki pola yang mencolok. Diketahui bahwa pola ini memiliki tiga bagian utama, yaitu tiang bendera (flagpole, bendera, dan level breakout yang perlu Anda ketahui demi peluang profit saat trading. Berikut penjelasan selengkapnya:
1. Tiang (Flagpole)
Pada karakteristik yang pertama adalah tiang atau flagpole yang terbentuk dari kuatnya aksi beli di pasar sehingga mengakibatkan harga aset reli secara beruntun. Namun, pola ini memiliki kenaikan harga yang terjadi sangat tajam yang membuat reli terlihat agak tegak layaknya tiang penyangga bendera.
Hal tersebut sebagai kenaikan curam dan menjadikan sinyal awal bahwa pola Bullish Flag akan segera terjadi. Untuk itu, Anda perlu memahami bentuk dari aksi beli tersebut supaya menjadikan acuan dalam menentukan sinyal.
2. Bendera
Selanjutnya, aksi belu terbilang lambat dan melemah karena adanya beberapa pelaku pasar mulai melakukan aksi take profit. Pada saat yang sama, pelaku bull juga tetap melakukan aksi beli yang menyebabkan harga aset bergerak.
Harga aset bergerak layaknya pingpong dan membuat harga tertinggi terendah baru dan harga terendah baru menjadi lebih rendah. Untuk itu, Anda bisa mencoba menghubungkan masing-masing titik lower high untuk dapat mengambil garis tren yang melandai ke bawah.
Kemudian, Anda juga dapat menggambar garis tren lainnya jika terhubung dengan masing-masing titik lower low pada chart harganya. Sebutan biasanya untuk garis tren lower high sebagai upper trenlines serta garis tren lower low sebagai lower trenlines.
Ketika kedua garis tren tersebut bergerak secara simetris dalam periode konsolidasi, akan bisa dikatakan bahwa pola bullish flag pattern telah memasuki fase bendera. Pola tersebut terdiri dari empat kali naik turun harga yang membentuk titik terendah serta tertinggi baru.
Selain itu, Anda bisa menggunakan garis tren antar lower high sebagai titik resistance sementara pada garis tren antara lower low dapat Anda gunakan sebagai titik support.
Dengan pemilihan kedua area tersebut dapat membuat masuk akal karena harga aset tidak pernah menembus titik lower high dan lower low sepanjang terjadinya konsolidasi.
Sepanjang konsolidasi tersebut, harga akan terbentuk puncak dan lembah beberapa kali dalam rentang yang sempit. Diketahui idealnya memiliki lebar bendera mencapai 50% dari level fibonacci retracement-nya.
3. Level Breakout
Perlu diketahui juga pada level breakout dimulai ketika harga bergerak naik menembus titik swing high terakhir yang biasanya sepanjang reli harga pasca level ini. Setidaknya memilki titik yang sama dengan panjang tiang bendera atau flagpole.
Ketahui Cara Tepat Mengkonfirmasi Bullish Flag Pattern
Kegunaan pola ini untuk mengidentifikasikan bullish flag pattern yang lebih kuat serta mudah dikenali, sehingga tidak heran jika nantinya Anda sangat menyayanginya. Namun, juga perlu mengkonfirmasi pola ini supaya tidak terjebak dengan adanya sinyal palsu.
Hal tersebut bisa Anda hindari dengan memahami langkah konfirmasi untuk mengidentifikasi validitas Bullish Flag. Berikut cara tepat untuk Anda mengkonfirmasi pola ini untuk bisa dipejari lebih dalam demi potensi profit:
1. Titik Konfirmasi Utama Setelah Breakout
Adanya titik konfirmasi pada Bullish Flag ini terdapat di fase akhir breakout. Hal tersebut karena area resistance pada pola ini diturunkan dari upper trendline. Saat harga asetnya terbukti menembus upper trendline, maka membuat harga aset tersebut sukses menembus resistance.
Untuk itu, Anda bisa berpikir bahwa breakout sudah terjadi dengan matang yang nantinya akan menunggu candlestick setelah breakout. Hal tersebut dilakukan untuk mengkonfirmasi bahwa tren bullish akan tetap berlanjut.
2. Fibonacci Retracement
Pada fase konsolidasi ini akan membentuk pola bendera di chart candlestick harus memiliki rentang lebih sempit. Sehingga, semakin sempit rentang antara level tertinggi dan terendahnya, membuat semakin besar juga validitas pada pola tersebut.
Jika Anda mengukur dengan fibonacci retracement dengan memastikan rentangnya tidak melebihi level 50%. Adapun beberapa pakar trading memiliki pendapat bahwa pola bendera yang otentik berada pada rentang 38% pada fibonacci retracement-nya.
3. Volume Saat Bullish Flag Terbentuk
Adapun pola bullish umumnya diikuti oleh kenaikan volume trading secara signifikan. Sama halnya dengan pola bullish flag pattern, dimana kenaikan volume berperan besar terhadap reli harga ketika tiang terbentuk maupun saat fase breakout.
Namun, nyatanya volume tersebut menurun saat fase konsolidasi. Sehingga, kekuatan penurunan terhadap volume ini akan berpengaruh rentang dan lebar bendera nantinya untuk Anda lebih cermati lagi.
4. Kekuatan Tren
Walaupun periode konsolidasi umumnya identik dengan pasar yang sideways, namun kekuatan tren sangat memiliki peran untuk konfirmasi pola bendera. Semakin kuat tren tersebut akan mendorong reli untuk tiang terbentuk, maka semakin besar peluang untuk kembali reli setelah telah terkonfirmasi.
Baca juga tentang : Trading dengan Indikator Donchian Channel Beserta Tipsnya
Ketahui Strategi Trading dengan Bullish Flag Pattern
Melakukan trading menggunakan pola bullish flag pattern terbilang sangat sederhana. Dimana pola ini akan memberikan sinyal beli karena membeli sinyal saat harga aset akan mengalami reli kelanjutan. Sehingga, perlu Anda ketahui strategi tradingnya dengan pola ini, sebagai berikut:
1. Entry
Dengan level entry ini saat titik tertinggi dari ekor candlestick terakhir dari fase bendera. Tetapi, posisi ini memiliki risiko untuk trader, karena breakout bisa saja terjadi kegagalan. Untuk itu, Anda perlu menunggu candle mengkonfirmasi setelah breakout sebagai posisi entry.
Langkah ini terbilang potensi profit dari pada Anda mengambil posisi entry sebelum breakout terbentuk. Lebih baiknya Anda mendapat kepastian terlebih dahulu daripada terjebak pada sinyal palsu yang akan berisiko pada trading.
2. Stop Loss
Selanjutnya Anda bisa menentukan Stop Loss pada swing low terdekat demi mengantisipasi adanya kegagalan reli menggunakan pola bullish flag pattern. Para trader handal juga menyarankan untuk melakukan Stop Loss jika harga gagal menembus reversal terakhir sebagai alternatif lainnya.
3. Target profit
Anda bisa berpatokan pada tinggi flagpole untuk melakukan prediksi reli yang terjadi setelah adanya breakout. Dengan kalkulasi ini dapat membantu Anda bisa menentukan target profit yang lebih realistis dan berharap keberhasilannya akan tercapai.
Melakukan trading dengan berbagai strategi bisa Anda lakukan bersama DIDIMAX sebagai salah satu broker terpercaya. Menjalani strategi pola bullish flag pattern akan lebih berpotensi profit dengan terus menggali pengetahuan Anda mengenai dunia trading.