Pada dunia trading forex, strategi Scale In merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk menambah posisi dalam sebuah transaksi yang sebelumnya sudah dibuka. Dengan melakukan teknik ini, trader bisa memperbesar ukuran posisinya saat harga bergerak sesuai harapannya tersebut.
Sehingga, bisa memanfaatkan momentum ini serta bisa meningkatkan keuntungan. Namun, perlu diperhatikan juga dengan teknik ini juga memiliki risiko. Untuk ini Anda perlu memahami panduan yang mencakup langkah penting dalam melakukan strategi ini.
Pasalnya, dimulai dari analisis pasar hingga pengelolahan risiko yang perlu dipertimbangkan faktor lainnya. Faktor tersebut seperti arah tren pasar, tingkat support dan resistance, juga dengan indikator teknikal yang relevan lainnya.
Cara Mudah Melakukan Strategi Scale In dalam Trading Forex
Adanya pengelolahan risiko yang baik dapat menjadi sebuah kunci suksesnya Anda menggunakan strategi Scale In. Trader perlu mengetahui untuk menentukan level stop loss yang tepat dalam menambahkan posisi tersebut. Berikut beberpa panduan dalam melakukan strategi ini dengan mudah:
1. Menganalisis Pasar
Sebelum menggunakan teknik ini, terlebih dahulu melakukan analisis pasar untuk mengidentifikasikan arah tren dominan. Selain itu, perlu memperhatikan juga mengenai tingkat support dan resistance yang relevan dan indikator teknikal dapat memberikan sinyal lebih kuat.
Berikut beberapa langkah mudah untuk Anda melakukan analisis pasar:
Menentukan arah tren pasar yang dominan dengan menggunakan indikator seperti MACD, moving average, serta trendline. Tujuannya untuk mengidentifikasi apakah pasar tersebut dalam kondisi tren naik, tren turun, atau dalam kondisi sideway.
- Tingkat Support dan Resistance
Selanjutnya mengidentifikasi tingkat support dan resistance secara signifikan dalam pergerakan harga yang ada. Hal ini dapat trader lakukan menggunakan tingkat Fibonacci, pola chart, serta analisis horizontal.
Dimana tingkat support berada di bawah harga saat ini, sehingga bisa menjadi area potensial untuk proses pembalikan harga baik. Sebaliknya tingkat resistance berada di atas harga saat ini, sehingga bisa menjadi area potensial untuk pembalikan harga turun.
Pada indikator teknis dalam strategi Scale In bisa menggunakan Stochastic Oscillator, RSI (Relative Strength Index), atau MACD (Moving Average Convergence Divergence) untuk membantu mengkonfirmasik sinyal entry lebih sesuai berdasarkan arah tren dan tingkat support dan resistance.
2. Menentukan Titik Entry Tambahan
Untuk menjalankan strategi Scale In selanjutnya adalah dengan menentukan titik entry tambahan, biasanya bisa memilih titik entry yang lebih menguntungkan setelah terjadinya retracement atau pullback dalam arah tren yang dominan tersebut.
Berikut beberapa faktor yang bisa menjadi bahan pertimbangan saat akan menentukan titik entry tambahan:
- Retracement atau Pullback
Ketika tren tersebut sedang berlangsung, maka harga cenderung akan mengalami retracement atau pullback sebelum bisa melanjutkan pergerakan sesuai arah tren dominan. Sehingga, perlu mencari titik entry tambahan saat harga sedang mengalami retracement untuk melanjutkan tren utama.
- Tingkat Support dan Resistance
Kemudian mengidentifikasi tingkat support dan resistance secara signifikan yang berada dekat harga saat ini. Saat harga tersebut mendekati tingkat support, maka dapat menjadi titik entry tambahan untuk posisi beli. Sebaliknya, jika harga mendekati resistance, maka menjadi titik entry tambahan posisi jual.
Tidak kalah pentingnya untuk mempertimbangkan kombinasi faktor tersebut untuk tidak mengandalkan satu faktor saja dalam menjalankan strategi Scale In. Akan lebih ideal, trader mencari informasi dari beberapa faktor untuk memperkuat sinyal entry tambahan tersebut.
3. Menentukan Jumlah dan Ukuran Posisi
Selanjutnya menentukan jumlah posisi tambahan untuk Anda buka serta ukuran posisinya. Perhitungan faktor resiko tersebut mengenai toleransi risiko Anda serta ukuran pada trading. Perhatikan mengenai ukuran posisi tambahan tersebut karena dapat berpengaruh terhadap manajemen risiko.
4. Mengatur Level Stop Loss
Kemudian saat Anda melakukan strategi Scale In, perlu memperhatikan dalam menentukan level stop loss yang sesuai pada setiap posisi tambahan. Level stop loss tersebut ditempatkan dengan mempertimbangkan tingkat support dan resistance terdekat untuk meminimalkan risiko kerugian.
Berikut panduan mudah untuk Anda dapat mengatur level stop loss yang sesuai:
Pertama perlu perhatikan time frame yang digunakan dalam trading tersebut. Level stop loss bervariasi tergantung dengan time frame yang telah Anda analisis sebelumnya. Ketika menggunakan time frame lebih tinggi, maka perlu menempatkan level stop loss lebih luas, seperti daily.
Selanjutnya perlu mempertimbangkan volatilitas pasar ketika Anda menentukan stop loss yang sesuai. Ketika pasar sedang volatil, maka Anda harus memberikan ruang lebih besar untuk pergerakan harga dengan menempatkan level stop loss lebih jauh lagi.
Sementara, ketika pasar sedang kurang volatil, maka trader perlu mengatur level stop loss lebih dekat dengan posisi yang sesuai. Lakukan hal tersebut dengan cermat untuk mengurangi risiko kerugian yang tidak sesuai manajemen risiko Anda.
Kemudian mempertimbangkan jika Anda akan menempatkan level stop loss secara dinamis atau statis dalam melakukan strategi Scale In. Pada level stop loss statis akan tidak merubah kecuali Anda mengubahnya secara manual. Lalu pada dinamis dapat disesuaikan berdasarkan pergerakan harga.
5. Manajeman Risiko
Hal penting lainnya adalah dalam mengelola risiko secara bijak saat melakukan strategi ini. Anda perlu mempertimbangkan rasio risiko dan keuntungan yang diinginkan. Pastikan jika potensi keuntungan tersebut bisa diharapkan lebih besar dibandingkan risiko yang Anda ambil.
6. Pemantauan dan Pengelolaan Posisi
Setelah dilakukan strategi Scale In, langkah selanjutnya dengan memantau pergerakan harga dan posisi trading Anda. Perlu menyesuaikan level stop loss saat diperlukan dan pertimbangkan juga untuk Anda mengambil keuntungan sebagian atau menyesuaikan ukuran posisi saat harga bergerak.
7. Evaluasi dan Pengembangan Strategi
Penting untuk melakukan evaluasi terhadap hasil serta kinerja selama Anda menggunakan strategi ini. Lakukan peninjauan kembali apakah strategi ini efektif dalam mencapai tujuan trading Anda. Jika perlu, lakukan pengembangan dalam penyesuaian strategi untuk meningkatkan hasilnya.
Beberapa Kelebihan Melakukan Strategi Scale In
Dalam melakukan teknik ini mengacu pada penambahan posisi trading ketika harga bergerak ke arah yang Anda inginkan. Sehingga, trader dapat meningkatkan eksposur terhadap aset tersebut. Berikut beberapa kelebihan saat Anda melakukan strategi Scale In:
1. Penggunaan Modal
Pada teknik ini membutuhkan modal tambahan untuk menambah posisi tradingnya, sehingga trader harus siap untuk mengalokasikan lebih banyak modal. Tujuannya adalah untuk memperbesar eksposur terhadap aset yang sama.
2. Pengelolaan Risiko
Kemudian bisa meningkatkan eksposur trader terhadap risiko, karena sudah menambah posisi saat harga bergerak sesuai prediksi. Sehingga, hal ini memerlukan manajemen risiko yang baik dalam menjalankan strategi Scale In.
Baca juga tentang: indikator rate of change yuk pakai saat trading forex
3. Psikologi Trading
Pada strategi ini dapat berpengaruh terhadap psikologi trading, karena dapat menimbulkan rasa percaya diri ketika harga bergerak sesuai prediksi. Namun, Anda perlu tetap berhati-hati supaya tidak terlalu rakus dan lebih perhatikan manajemen risiko lebih baik.
Pastikan Anda memiliki pemahaman yang baik mengenai strategi Scale In dan terus belajar untuk mengasah keterampilan trading. Anda bisa melakukannya bersama DIDIMAX dalam melakukan trading lebih terarah.