Panduan Lengkap Menggunakan Pivot Point untuk Pemula dalam Trading Forex
Dalam dunia trading forex, salah satu indikator teknikal yang paling sederhana namun sangat efektif adalah pivot point. Alat ini digunakan oleh banyak trader untuk mengidentifikasi potensi level support dan resistance dalam suatu sesi perdagangan. Bagi pemula, memahami cara kerja pivot point bisa menjadi langkah awal yang sangat penting untuk menyusun strategi trading yang disiplin dan konsisten. Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu pivot point, cara menghitungnya, jenis-jenisnya, hingga cara menggunakannya dalam trading harian.
Apa Itu Pivot Point?

Pivot point adalah indikator analisis teknikal yang digunakan untuk menentukan tren pasar secara keseluruhan dalam berbagai kerangka waktu. Biasanya, pivot point digunakan dalam trading harian (intraday trading) untuk mengidentifikasi area-area penting di mana harga mungkin akan mengalami pembalikan arah (reversal) atau justru melanjutkan tren (breakout).
Konsep dasar dari pivot point adalah menghitung titik tengah dari harga tinggi (high), harga rendah (low), dan harga penutupan (close) dari sesi sebelumnya. Dari titik tengah ini, trader kemudian dapat menghitung level support dan resistance.
Rumus Perhitungan Pivot Point
Berikut adalah rumus dasar perhitungan pivot point dan level-level pendukungnya:
-
Pivot Point (PP) = (High + Low + Close) / 3
-
Support 1 (S1) = (2 x PP) - High
-
Support 2 (S2) = PP - (High - Low)
-
Support 3 (S3) = Low - 2(High - PP)
-
Resistance 1 (R1) = (2 x PP) - Low
-
Resistance 2 (R2) = PP + (High - Low)
-
Resistance 3 (R3) = High + 2(PP - Low)
Nilai high, low, dan close biasanya diambil dari sesi trading sebelumnya. Jika Anda trading di sesi Asia, Anda bisa mengambil data dari sesi New York.
Jenis-Jenis Pivot Point
Dalam prakteknya, terdapat beberapa versi pivot point yang digunakan oleh trader, antara lain:
-
Standard Pivot Point (Classic)
Versi paling dasar dan umum digunakan. Perhitungannya seperti yang telah dijelaskan di atas.
-
Camarilla Pivot Point
Menggunakan rumus berbeda dan menghasilkan level support dan resistance yang lebih dekat dengan harga saat ini. Cocok untuk strategi scalping dan intraday.
-
Woodie’s Pivot Point
Memberikan bobot lebih besar pada harga penutupan. Rumusnya sedikit berbeda dan lebih cocok untuk trader yang menekankan pada data harga terbaru.
-
Fibonacci Pivot Point
Menggabungkan prinsip pivot point dengan rasio Fibonacci seperti 38.2%, 61.8%, dan 100% untuk menentukan level-level kunci pasar.
Cara Menggunakan Pivot Point dalam Trading
Untuk pemula, menggunakan pivot point bisa menjadi cara yang mudah dan efektif untuk memahami struktur harga dan menentukan area masuk (entry), keluar (exit), serta menempatkan stop loss atau take profit. Berikut beberapa langkah penggunaannya:
1. Menentukan Sentimen Pasar
Pivot point utama (PP) bisa digunakan untuk menentukan apakah pasar sedang berada dalam kondisi bullish atau bearish. Jika harga berada di atas PP, biasanya pasar cenderung bullish. Sebaliknya, jika harga berada di bawah PP, pasar dianggap bearish.
2. Entry dan Exit Berdasarkan Level Support/Resistance
Level support dan resistance yang dihitung dari pivot point bisa menjadi acuan untuk membuka posisi atau menutup posisi. Misalnya:
-
Jika harga mendekati level support S1, trader bisa mencari peluang buy.
-
Jika harga mendekati resistance R1, trader bisa mencari peluang sell.
3. Konfirmasi dengan Indikator Lain
Meskipun pivot point kuat sebagai indikator tunggal, menggabungkannya dengan indikator teknikal lain seperti RSI, MACD, atau moving average bisa memberikan konfirmasi tambahan untuk meningkatkan akurasi sinyal.
4. Strategi Breakout
Jika harga menembus level resistance R1 atau R2 dengan volume besar, itu bisa menjadi sinyal breakout dan trader bisa masuk posisi buy. Sebaliknya, jika harga menembus level support S1 atau S2, bisa menjadi sinyal untuk sell.
Kelebihan Menggunakan Pivot Point
-
Mudah Dihitung dan Dipahami
Tidak seperti indikator teknikal lain yang kompleks, pivot point menggunakan rumus sederhana dan bisa digunakan siapa saja, termasuk pemula.
-
Efektif untuk Intraday Trading
Karena pivot point berbasis data harian, indikator ini sangat cocok untuk strategi trading harian atau scalping.
-
Memberikan Level Support dan Resistance yang Jelas
Trader tidak perlu bingung menggambar garis manual karena pivot point secara otomatis memberikan level penting harga.
Tips Menggunakan Pivot Point untuk Pemula
-
Gunakan Time Frame yang Sesuai
Untuk trading harian, sebaiknya gunakan time frame 15 menit hingga 1 jam. Pivot point bekerja optimal di sesi pasar aktif seperti sesi London dan New York.
-
Jangan Lupa Money Management
Meskipun pivot point bisa meningkatkan peluang menang, tetap terapkan manajemen risiko yang baik agar tidak terkena margin call.
-
Praktek di Akun Demo
Sebelum terjun langsung ke akun real, cobalah strategi pivot point di akun demo untuk memahami pergerakan harga dan respon pasar di sekitar level pivot.
Menguasai pivot point bisa menjadi senjata ampuh bagi Anda yang baru mulai trading forex. Indikator ini tidak hanya membantu memetakan pergerakan harga, tetapi juga melatih kedisiplinan dan psikologi trading. Jangan lupa untuk selalu mengikuti perkembangan berita ekonomi dan sentimen pasar global, karena faktor fundamental tetap memegang peran besar dalam pergerakan harga.
Jika Anda ingin memahami lebih dalam tentang penggunaan pivot point dan strategi forex lainnya secara langsung bersama mentor profesional, kami mengundang Anda untuk bergabung dalam program edukasi trading dari Didimax. Di sana, Anda bisa belajar langsung dari analis dan trader berpengalaman secara gratis, baik secara online maupun offline.
Segera kunjungi situs www.didimax.co.id dan daftarkan diri Anda. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengembangkan potensi trading Anda bersama broker forex terbaik di Indonesia. Edukasi gratis, fasilitas lengkap, dan komunitas supportif menanti Anda!