Cara dan panduan menyusun portofolio trading forex bisa jadi strategi tepat untuk meraih kesuksesan selama melakukan transaksi di pasar valuta asing. Mayoritas trader dan investor akan mengukur keberhasilan portofolio yang telah mereka bangun semata-mata fokus pada return atau imbal hasil saat diperoleh dari transaksi di forex.
Namun pendekatan diatas sebenarnya kurang cocok, sebab tidak Anda memasukkan faktor risiko yang akan dihadapi berkaitan dengan kondisi pasar valuta asing di dunia. pada tahun 1960 an silam, banyak dari manajer investasi yang sudah mengetahui metode untuk mengukur risiko portofolio forex dan instrumen investasi lainnya.
Pada saat itu, belum ada tools yang dirancang khusus mengkombinasikan return dan risiko dalam kinerja portofolio. Jadinya, persamaan portofolio ini yang maksudnya adalah aset kertas, bisa berupa saham, ETF, obligasi, mata uang yang sudah teregulasi serta diawasi dengan ketat oleh otoritas keuangan.
Maksud dari Portofolio Trading Forex Perlu Dipahami Trader
Portofolio trading forex ini fokus pada praktik pengumpulan sejumlah instrumen keuangan, baik saham, mata uang, komoditas, obligasi dan lain sebagainya serta mengelolanya secara kolektif daru dalam satu akun trading. Tujuannya ialah guna mencapai diversifikasi seimbang serta mengurangi risiko dan juga meningkatkan potensi profit.
Dengan Anda menyusun portofolio trading ini, maka bisa mengalokasikan dana ke sejumlah pasangan mata uang yang berbeda, tujuannya jelas untuk mengurangi risiko ketertanggungan pada satu jenis pasangan mata uang tunggal. Diversifikasi portofolio ini bisa dilakukan dengan Anda gabungkan aset yang telah dimiliki, sehingga fluktuasi harga tidak terjadi secara signifikan.
Selain dengan diversifikasi, menyusun portofolio trading ini juga turut serta melibatkan pemilihan jenis instrumen yang sesuai mengacu pada analisa teknis maupun fundamental. Seorang trader juga tidak boleh abai dengan faktor-faktor lainnya seperti profil risiko, tujuan investasi, serta tolerasi risiko ketika sedang memabngu protofolio di pasar forex.
Semisalnya Anda gunakan platform MetaTrader 5, Anda bisa dengan mudahnya mengelola dan melacak portofolio trading forex. Di dalamnya telah tersedia sejumlah tools dan fitur analisis lengkap guna membantu trader mengambil keputusan investasi terbaiknya serta memantau kinerja portofolio secara berkala dan akurat.
Jadinya, maksud dari portofolio ini adalah pendekatan strategi dan dunia investasi di pasar valuta asing dan keuangan dunia, yang mana telah melibatkan pengelolaan sejumlah instrumen keuangan guna tercapainya pengurangan risiko trading, diversifikasi aset hingga meningkatkan potensi profit trader.
Tata Cara Menyusun Portofolio Trading Forex untuk Trader Pemula dan Profesional
Setelah Anda memahami definisi dari portofolio trading forex, maka ada beberapa langkah dan tata cara menyusunnya bisa ikuti panduan lengkap dibawah ini:
1. Buat tujuan dan profil risiko trading
Anda bisa buat tujuan trading forex dan ukur seberapa besarnya risiko yang bisa diambil. Hal ini akan berguna untuk menentukan alokasi saet yang cocok untuk portofolio trader pemula maupun profesional.
2. Pilih jenis instrumen keuangan di pasar forex
Lakukan identifikasi instrumen pasar keuangan forex untuk menyusun portofolio trading. Hal ini mencakup juga jenis pasangan mata uang tertentu di dalamnya. Kemudian, pertimbangkan pula faktor lainnya meliputi volatilitas, likuiditas hingga korelasi dari mata uang yang hendak dipilih.
3. Gunakan analisis fundamental dan teknikal
Masing-masing pasangan mata uang forex yang hendak dipilih mesti melalui analisis fundamental dan teknikal dahulu. Anda bisa lakukan peninjauan pada kinerja historis, tren pasar keuangan, laporan keuangan, hingga indikator teknis yang bisa membantu Anda untuk mengidentifikasi peluang trading guna hasilkan keuntungan.
4. Buat proporsi alokasi dana
Langkah berikutnya dalam menyusun portofolio trading forex ini bisa Anda tentukan persentase alokasi dana yang ditempatkan pada setiap pasangan mata uang tertentu. Namun, perlu juga Anda pertimbangkan faktor lainnya seperti ekspektasi pengembalian, tingkat risiko hingga korelasinya instrumen agar tercapai diversifikasi yang maksimal.
5. Rutin memantau dan mengelola portofolio
Trader dapat memantau kinerja portofolio trading forex secara berkala. Nantinya, Anda bisa melihat indikator, grafik, laporan perilisan berita yang bisa melacak terjadinya perubahan nilai portofolio Anda. Apabila dibutuhkan, bisa juga penyesuaian alokasi aset agar tercipta keseimbangan serta keuntungan yang maksimal.
6. Evaluasi dan rebalancing
Terakhir, Anda bisa melakukan penyusunan portofolio trading ini dengan rutin evaluasi secara berkala guna memastikan tujuan dan profil risiko tetap sama. Jikalau dibiyuhkan, Anda bisa lakukan rebalancing dengan craa memperbarui alokasi aset apabila terjadi perubahan kondisi pasar dan juga tujuan investasi Anda.
Tools Portofolio Forex untuk Tercapai Tujuan Selama Trading
Seiring dengan berjalannya waktu dan pesatnya situasi pasar valuta asing, trader bisa langsung hitung kesuksesan portofolio trading forex dengan cara menggunakan pendekatan dengan mengkombinasikan aspek risiko dengan sisi pengembalian atau yang disingkat dengan risk adjusted return.
Rasio treynor
Nama rasio ini mengacu pada seorang ekonom yang telah menawarkan pengukuran secara menyeluruh pada kinerja portofolio dengan memperhitungkan aspek risiko di dalamnya. Jack L Treynor pun sedang mengupayakan metrik yang bisa ditetapkan oleh para trader tanpa harus melihat preferensi individu ataupun kelompok di dalamnya.
Lebih jauhnya lagi, pakar investasi tersebut sudah memperkenalkan dua komponen risiko yang pasti akan dihadapi oleh investor dan trader, yakni dinamika pasar serta tidak bisa dipisahkan dari portofolio yang sudah Anda bangun saat ini.
Treynor pun telah memperkenalkan Garis Pasar Sekuritas atau pun Security Market Line (SML), yakni koordinat Kartesian dalam sumbu vertikal dan horizontal, yang mana bakal menghubungkan antara tingkat keuntungan yang telah diharapkan oleh trader dengan adanya risiko sistematis di pasar.
SML adalah visualisasi CAPM atau Capital Asset Pricing Model yang sudah dikembangkan oleh Jack L Treynor bersamaan dengan rekannya yakni William F Sharpe. Secara tampilannya, sumbu horizontal ini akan mewakili risiko dan juga simbol vertila representasi tingkat pengembalian keuntungan yang diharapkan oleh trader. Rasio ini biasanya dikenal dengan Rasio Imbalan atas Volatilitas.
Baca juga tentang: identifikasi pola on neckline dan tips memanfaatkannya
Mengenal Seputar Rasio Sharpe
Kemudian, tools menyusun portofolio trading forex yang pertama kalinya dikembangkan pada tahun 1966 silam dan direvisi pada tahun 1994 ini dikenal dengan Indeks Treynor. Yang mana membedakan dengan pengukuran risiko pada Standar Deviasi (SD) portofolio dan juga buka risiko sistemik.
Mengacu pada nama penemunya, William F Sharpe, yang juga menjadi pemenang Nobel pada tahun 1990 silam, perhitungan kinerja portofolio ini berusaha untuk bisa membandingkan antara pengembalian lebih yang sdha dihasilkan atau excess return dengan total risiko di dalam portofolio milik trader.
Lalu, excess return ini pun bisa diartikan sebagai selisih antara tingkat pengembalian portofolio yang dikurangi dengan return bebas risiko atau risk free return. Standar deviasi (SD) ini adalah bentuk dari risiko keseluruhan, yang terdiri pula dari risiko sistemik ditambahkan dengan risiko portofolio milik Anda. Indeks ini disebut pula dengan Nisbah Imbal Hasil atas Variabilitas atau Reward to Variability Ratio.
Panduan menyusun portofolio trading forex ini bisa menjadi kunci sukses Anda selama melakukan transaksi di pasar valuta asing sehingga target dan tujuan trading bisa tercapai dengan potensi profit yang maksimal.