Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Panduan Setting Stop Loss dan Take Profit Saat News

Panduan Setting Stop Loss dan Take Profit Saat News

by rizki

Panduan Setting Stop Loss dan Take Profit Saat News

Dalam dunia trading forex, rilis berita ekonomi besar sering menjadi momen yang paling menegangkan sekaligus menguntungkan. Volatilitas harga bisa meningkat drastis hanya dalam hitungan detik, menciptakan peluang besar untuk profit—tetapi juga risiko yang sama besarnya untuk kerugian. Oleh karena itu, kemampuan mengatur stop loss (SL) dan take profit (TP) dengan benar saat news release menjadi salah satu keterampilan paling penting bagi setiap trader yang ingin bertahan dan berkembang di pasar.

Banyak trader pemula menganggap pengaturan SL dan TP hanyalah angka acak yang ditentukan berdasarkan perasaan. Padahal, di balik dua fitur sederhana ini, ada strategi manajemen risiko yang sangat penting. Kesalahan kecil dalam menempatkan stop loss bisa membuat posisi Anda terkena stop out terlalu cepat, sementara TP yang tidak realistis bisa membuat profit potensial terlewatkan. Artikel ini akan membahas secara mendalam cara menentukan SL dan TP secara ideal ketika menghadapi rilis berita, sehingga Anda bisa lebih siap menghadapi lonjakan harga dan volatilitas pasar.


Mengapa Stop Loss dan Take Profit Penting Saat News?

Rilis berita berdampak tinggi—seperti Non-Farm Payrolls (NFP), CPI, suku bunga, atau data GDP—sering memicu lonjakan harga dalam waktu sangat singkat. Dalam kondisi seperti ini, spread bisa melebar, slippage meningkat, dan pergerakan harga sulit diprediksi. Tanpa stop loss dan take profit yang tepat, trader berpotensi kehilangan seluruh modal hanya dalam beberapa menit.

Stop loss berfungsi sebagai pagar pengaman yang melindungi modal dari pergerakan harga yang tidak diinginkan. Sementara itu, take profit membantu mengunci keuntungan sebelum harga berbalik arah. Kedua fitur ini menjadi alat utama untuk menjaga keseimbangan antara risiko dan imbal hasil (risk-reward ratio).

Dalam kondisi news trading, penting untuk memahami bahwa pasar tidak bergerak secara “normal”. Kadang harga menembus level teknikal hanya untuk kemudian berbalik tajam. Inilah sebabnya pengaturan SL dan TP saat berita perlu disesuaikan dengan karakteristik volatilitas yang unik dari setiap rilis data ekonomi.


Analisis Volatilitas Sebelum Menentukan Level SL dan TP

Langkah pertama sebelum menentukan SL dan TP adalah memahami volatilitas historis dari berita yang akan dirilis. Misalnya, laporan NFP biasanya memicu pergerakan 50–100 pips dalam beberapa menit pertama setelah rilis, sementara berita seperti indeks kepercayaan konsumen mungkin hanya menghasilkan pergerakan 20–30 pips.

Dengan data ini, trader bisa memperkirakan jarak ideal untuk SL dan TP. Jika volatilitas rata-rata berita tersebut mencapai 70 pips, maka menempatkan stop loss terlalu dekat (misalnya hanya 15 pips) hampir pasti akan tersentuh oleh fluktuasi alami pasar. Sebaliknya, jika take profit terlalu jauh (misalnya 150 pips) pada berita dengan volatilitas kecil, kemungkinan besar target tersebut tidak akan tercapai dalam waktu wajar.

Salah satu pendekatan populer adalah menggunakan indikator seperti Average True Range (ATR) untuk mengukur volatilitas rata-rata. Dengan ATR, Anda bisa menghitung jarak SL dan TP secara proporsional terhadap kondisi pasar saat itu. Misalnya, jika ATR pada pasangan EUR/USD adalah 40 pips, maka SL bisa ditetapkan di kisaran 1–1,5x ATR (40–60 pips), sementara TP di kisaran 2–3x ATR (80–120 pips).


Penyesuaian Berdasarkan Jenis Berita

Tidak semua berita berdampak sama. Berikut beberapa panduan umum:

  1. High Impact News (Contoh: NFP, CPI, Suku Bunga)

    • Gunakan stop loss yang sedikit lebih lebar, sekitar 50–80 pips tergantung pasangan mata uang.

    • Take profit dapat disesuaikan 1,5–2 kali jarak SL untuk menjaga risk-reward ratio tetap sehat.

    • Hindari membuka posisi terlalu dekat waktu rilis karena slippage tinggi bisa membuat eksekusi tidak akurat.

  2. Medium Impact News (Contoh: PMI, Retail Sales)

    • SL di kisaran 30–50 pips biasanya cukup aman.

    • TP bisa dipasang di kisaran 60–100 pips tergantung reaksi awal pasar.

    • Cocok untuk trader yang ingin tetap aktif tanpa eksposur ekstrem terhadap volatilitas tinggi.

  3. Low Impact News (Contoh: Inventori minyak, laporan minor)

    • Volatilitas cenderung rendah, sehingga SL dan TP bisa dipersempit.

    • Namun tetap waspadai kondisi pasar yang tidak stabil, terutama jika berita lain ikut memengaruhi sentimen.

Dengan memahami jenis berita dan dampaknya, trader bisa mengatur jarak SL/TP secara proporsional, bukan asal menebak.


Strategi Teknis dalam Menempatkan Stop Loss

Penentuan stop loss tidak boleh sembarangan. Ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan:

  1. Berdasarkan Struktur Harga

    • Tempatkan SL di luar area support atau resistance penting. Misalnya, jika Anda buy di area support, letakkan SL beberapa pips di bawahnya. Ini memberi ruang bagi harga untuk melakukan false breakout sebelum berbalik arah.

  2. Gunakan Level Fibonacci

    • Level retracement seperti 38,2%, 50%, atau 61,8% bisa menjadi referensi alami untuk menempatkan SL. Trader sering menggunakan area ini sebagai acuan pembalikan harga.

  3. ATR-Based Stop Loss

    • Menggunakan indikator ATR membantu Anda menghindari SL terlalu ketat. Misalnya, jika ATR menunjukkan volatilitas 40 pips, letakkan SL minimal 1,5x ATR agar posisi tidak mudah tersentuh fluktuasi jangka pendek.

  4. Dynamic Stop Loss

    • Beberapa trader berpengalaman menggunakan trailing stop yang menyesuaikan secara otomatis dengan pergerakan harga. Ini sangat berguna saat news release, karena harga bisa bergerak sangat cepat dan tidak terduga.


Strategi Cerdas Menentukan Take Profit

Jika stop loss melindungi modal, maka take profit adalah alat untuk mengamankan hasil kerja Anda. Banyak trader terlalu serakah dan berharap harga akan terus bergerak searah tanpa batas. Padahal, pasar cenderung berbalik arah setelah lonjakan ekstrem, terutama pasca rilis berita besar.

Beberapa cara ideal untuk menentukan TP antara lain:

  1. Gunakan Level Support/Resistance Berikutnya

    • Jika Anda buy, TP bisa ditempatkan di area resistance terdekat yang berpotensi menjadi titik pembalikan harga.

  2. Risk-Reward Ratio

    • Idealnya, rasio imbal hasil minimal adalah 1:1,5 atau 1:2. Artinya, jika Anda menempatkan SL 50 pips, maka TP sebaiknya 75–100 pips.

  3. Trailing Take Profit

    • Sama seperti trailing stop, Anda bisa menggunakan partial close atau trailing TP untuk mengamankan profit tanpa menutup seluruh posisi. Ini cocok untuk kondisi volatil di mana harga bisa terus bergerak setelah news spike.

  4. Gunakan Fibonacci Extension

    • Level 127,2% atau 161,8% sering menjadi area target potensial dalam news trading, terutama saat harga menembus zona penting dengan momentum kuat.


Waspadai Slippage dan Spread Melebar

Salah satu risiko besar saat rilis berita adalah slippage—perbedaan antara harga yang diinginkan dan harga eksekusi sebenarnya. Selain itu, spread bisa melebar hingga dua kali lipat dari kondisi normal. Jika SL Anda terlalu dekat, posisi bisa tertutup bahkan sebelum arah harga jelas. Karena itu, sebaiknya hindari membuka posisi tepat saat detik rilis berita.

Solusi terbaik adalah menunggu beberapa menit hingga volatilitas awal mereda, baru kemudian masuk dengan arah yang lebih jelas. Dengan cara ini, Anda bisa mengatur SL dan TP dengan lebih rasional dan berdasarkan konfirmasi harga, bukan hanya tebakan arah.


Menyesuaikan Psikologi Trading Saat News

Selain teknikal, faktor psikologis juga berperan besar. Banyak trader gagal bukan karena analisisnya salah, tetapi karena panik atau serakah. Stop loss dan take profit harus diatur dengan disiplin dan tidak diubah saat posisi sudah terbuka, kecuali dengan alasan strategis seperti trailing stop.

Kunci utamanya adalah tetap tenang. Jika Anda sudah menentukan risk per trade yang jelas, maka biarkan pasar bekerja sesuai skenario. Trader profesional tahu bahwa melindungi modal jauh lebih penting daripada mengejar profit sesaat.


Trading saat berita adalah ujian nyata bagi kemampuan teknikal, manajemen risiko, dan psikologis seorang trader. Dengan pengaturan stop loss dan take profit yang cerdas, Anda dapat meminimalkan risiko sambil memaksimalkan potensi keuntungan dari lonjakan harga yang sering terjadi.

Jika Anda masih sering bingung menentukan posisi ideal SL dan TP, atau merasa kesulitan membaca dinamika harga saat berita, Anda tidak perlu berjuang sendirian. Di www.didimax.co.id, Anda bisa bergabung dalam program edukasi trading yang dirancang khusus untuk membantu trader memahami strategi praktis menghadapi volatilitas berita.

Melalui bimbingan mentor profesional dan simulasi real-time, Anda akan belajar cara menganalisis berita, menghitung risiko, serta menempatkan stop loss dan take profit dengan presisi seperti trader berpengalaman. Segera kunjungi situs www.didimax.co.id dan temukan cara cerdas mengelola posisi Anda di tengah fluktuasi pasar yang penuh peluang.