
Pasar Merespons Kesepakatan Dagang: Pair Mana yang Paling Menguntungkan?
Kesepakatan dagang antar negara—baik bersifat bilateral maupun multilateral—telah lama menjadi salah satu katalis utama dalam pergerakan pasar finansial global, khususnya di pasar forex (foreign exchange). Ketika dua negara besar seperti Amerika Serikat dan China mencapai kesepakatan dagang, pasar biasanya merespons dengan volatilitas yang tinggi, memberikan peluang besar bagi trader untuk mengambil keuntungan dari pergerakan harga yang tajam. Namun, pertanyaannya adalah: dari sekian banyak pasangan mata uang (currency pair) yang tersedia di pasar forex, pair mana yang paling diuntungkan atau paling menguntungkan dalam konteks ini?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu memahami terlebih dahulu bagaimana mekanisme kerja kesepakatan dagang dan dampaknya terhadap mata uang suatu negara. Secara umum, kesepakatan dagang yang positif antara dua negara akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap kestabilan ekonomi kedua belah pihak, mengurangi ketidakpastian, dan meningkatkan volume perdagangan internasional. Hal ini berdampak pada peningkatan nilai mata uang negara yang dipandang diuntungkan oleh kesepakatan tersebut.
Dampak Kesepakatan Dagang Terhadap Forex Market
Pasar forex sangat sensitif terhadap berita ekonomi dan geopolitik. Kesepakatan dagang bukan hanya soal pajak impor dan ekspor, melainkan juga menyangkut keseimbangan neraca perdagangan, arus modal, dan prospek pertumbuhan ekonomi. Ketika sebuah kesepakatan diumumkan, pelaku pasar akan langsung memproyeksikan dampak jangka pendek dan panjang terhadap ekonomi masing-masing negara. Sentimen ini kemudian tercermin dalam harga pasangan mata uang yang terkait.
Misalnya, ketika AS dan China mengumumkan "fase pertama" kesepakatan dagang pada akhir 2019, dolar AS (USD) menguat terhadap beberapa mata uang safe haven seperti yen Jepang (JPY) dan franc Swiss (CHF), karena pelaku pasar melihat adanya perbaikan sentimen risiko. Sebaliknya, yuan China (CNY) juga menguat karena adanya harapan bahwa ekspor China akan meningkat dan tekanan tarif akan berkurang.
Namun, tidak semua pasangan mata uang merespons secara langsung. Respons pasar tergantung pada eksposur ekonomi masing-masing negara terhadap kesepakatan yang dibuat. Oleh karena itu, penting bagi trader untuk memahami pasangan mata uang mana yang paling sensitif terhadap perubahan kondisi perdagangan global.
Pair-Pair yang Diuntungkan dari Kesepakatan Dagang
1. USD/CNH (Dolar AS vs Yuan Offshore)
USD/CNH adalah pasangan mata uang yang paling langsung terdampak oleh kesepakatan dagang antara AS dan China. Ketika hubungan dagang memburuk, CNH (yuan offshore) biasanya melemah karena investor mengantisipasi berkurangnya ekspor China dan meningkatnya tekanan ekonomi. Sebaliknya, ketika kesepakatan positif terjadi, CNH menguat terhadap USD.
Pair ini sangat menarik untuk ditradingkan karena volatilitasnya yang tinggi selama periode negosiasi dagang. Namun, penting untuk diingat bahwa yuan offshore juga sangat dipengaruhi oleh intervensi pemerintah China, sehingga analisis teknikal perlu dipadukan dengan analisis fundamental secara hati-hati.
2. AUD/USD (Dolar Australia vs Dolar AS)
Australia adalah mitra dagang utama China. Oleh karena itu, kondisi ekonomi China memiliki dampak besar terhadap nilai tukar AUD. Ketika ekonomi China diprediksi membaik berkat kesepakatan dagang, permintaan terhadap komoditas ekspor Australia seperti bijih besi dan batu bara meningkat. Hal ini mendorong penguatan AUD terhadap USD.
AUD/USD menjadi pair favorit bagi banyak trader selama perkembangan kesepakatan dagang AS-China. Pair ini juga cenderung memberikan sinyal teknikal yang lebih bersih dan tren yang lebih stabil dibandingkan dengan USD/CNH, menjadikannya pilihan yang lebih ramah bagi trader pemula.
3. USD/JPY (Dolar AS vs Yen Jepang)
Yen Jepang adalah mata uang safe haven yang cenderung menguat ketika terjadi ketegangan geopolitik atau ekonomi global memburuk. Sebaliknya, ketika risiko mereda berkat tercapainya kesepakatan dagang, yen biasanya melemah karena investor beralih ke aset berisiko lebih tinggi.
Dengan demikian, USD/JPY cenderung menguat ketika pasar merespons secara positif terhadap kesepakatan dagang. Pair ini cocok bagi trader yang ingin memanfaatkan pergerakan berbasis sentimen risiko secara lebih luas.
4. EUR/USD (Euro vs Dolar AS)
Meskipun Uni Eropa tidak terlibat langsung dalam konflik dagang AS-China, EUR/USD sering menjadi indikator sentimen global terhadap dolar AS. Jika kesepakatan dagang membuat dolar menguat secara global, maka EUR/USD akan cenderung turun. Sebaliknya, jika kesepakatan dinilai kurang menguntungkan bagi AS, maka euro bisa menguat terhadap dolar.
Karena likuiditasnya yang sangat tinggi, EUR/USD sering kali menjadi pilihan utama bagi trader yang ingin mengambil posisi berdasarkan outlook makroekonomi global.
Strategi Trading Menghadapi Kesepakatan Dagang
Menghadapi periode ketidakpastian seputar negosiasi dagang, trader perlu memiliki strategi yang fleksibel dan berbasis data. Berikut beberapa tips praktis:
-
Pantau Jadwal dan Isi Kesepakatan
Jangan hanya melihat tanggal pengumuman, tetapi pahami juga isi dan dampaknya. Kesepakatan parsial (seperti "fase pertama") mungkin hanya memiliki dampak jangka pendek.
-
Gunakan Analisis Sentimen
Gunakan indikator seperti indeks volatilitas (VIX), yield obligasi, dan harga komoditas untuk mengukur arah sentimen pasar. Pair yang berbasis komoditas seperti AUD/USD sangat dipengaruhi oleh sentimen ini.
-
Kombinasikan Analisis Teknikal dan Fundamental
Walaupun kesepakatan dagang adalah faktor fundamental, tetap penting menggunakan analisis teknikal untuk menentukan entry dan exit point yang tepat.
-
Hindari Over-leverage
Pergerakan harga yang volatil bisa menggoda trader untuk menggunakan leverage besar. Padahal, volatilitas juga berarti risiko tinggi. Gunakan manajemen risiko yang ketat.
-
Gunakan Pending Order dan Alert
Dalam kondisi pasar yang cepat berubah, gunakan pending order untuk menghindari slippage dan manfaatkan alert untuk tidak ketinggalan momen penting.
Potensi Jangka Panjang dari Pair-Pair Terkait
Ketika berbicara soal jangka panjang, trader dan investor harus memahami bahwa kesepakatan dagang juga berpengaruh terhadap arah kebijakan moneter bank sentral. Misalnya, jika kesepakatan dagang mampu meningkatkan inflasi dan pertumbuhan, maka bank sentral cenderung akan menaikkan suku bunga—yang tentu berdampak pada penguatan mata uang negara tersebut.
AUD/USD dan USD/JPY dalam konteks ini berpotensi memberikan arah tren jangka menengah hingga panjang. Pair-pair tersebut mencerminkan tidak hanya dampak langsung dari kesepakatan dagang, tetapi juga bagaimana kebijakan ekonomi makro masing-masing negara akan disesuaikan dalam beberapa bulan ke depan.
Sementara itu, pair seperti USD/CNH lebih cocok untuk trading jangka pendek karena cenderung sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah China yang tidak selalu bisa diprediksi melalui indikator pasar biasa.
Jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih dalam mengenai bagaimana cara memanfaatkan momen-momen besar seperti kesepakatan dagang dalam trading forex, saatnya Anda memperluas wawasan dan keterampilan Anda bersama para mentor profesional. Melalui program edukasi trading yang diselenggarakan oleh Didimax, Anda akan mendapatkan bimbingan intensif dari analis berpengalaman yang siap membantu Anda memahami dinamika pasar dan mengembangkan strategi trading yang matang.
Jangan hanya menjadi penonton dalam pergerakan pasar—jadilah pelaku yang cerdas dan terarah. Kunjungi www.didimax.co.id dan ikuti berbagai kelas edukasi gratis yang tersedia, baik online maupun offline. Ini adalah langkah awal untuk meraih kesuksesan finansial Anda di dunia trading forex yang penuh peluang!