Bagi seorang trader forex baru, mungkin akan bingung dengan perbedaan scalping dan swing trading. Tentu, Anda sebagai trader forex wajib memahami dasar-dasar seperti perbedaan dari dua jenis trading tersebut.
Keduanya adalah teknik trading yang berbeda, bukan hanya tentang mekanismenya saja. Namun, Anda juga perlu memahami strategi seperti apa yang cocok ketika melakukan scalping atau trading jangka pendek dan swing atau trading jangka menengah.
Pada kesempatan ini, kami akan jelaskan kepada Anda perbedaan diantara kedua teknik perdagangan tersebut. Jadi simak pembahasan lengkap berikut untuk memahami keduanya sekaligus belajar bagaimana strategi terbaik dari masing-masing teknik trading tersebut.
Mengenal Scalping dan Strategi Terbaiknya
Dalam pembahasan perbedaan scalping dan swing forex, pertama Anda bisa pelajari dulu seputar scalping. Jadi, ini adalah jenis trading forex yang memanfaatkan pergerakan harga kecil di pasar dalam waktu singkat.
Waktu singkat perdagangan bagi scalper (sebutan bagi trader scalping) itu umumnya adalah beberapa detik hingga menit saja. Jadi, ini berbeda dengan intra day trader yang umumnya bisa memasang posisi dalam periode berjam-jam meski sama-sama satu hari perdagangan.
Scalper itu bisa open posisi berkali-kali dalam satu hari, memanfaatkan periode singkat di market untuk mencari profit. Karena entry dan exit posisi-nya hanya dalam hitungan menit bahkan detik, maka Anda harus bisa mengambil keputusan secara cepat.
Kemudian, jenis trading ini hanya menargetkan profit kecil dalam setiap entry. Jadi perbedaan scalping dan swing dari segi target profit, scalper berharap bisa entry banyak perdagangan dan mengambil profit kecil terus-menerus.
Pada jenis ini, trader membutuhkan kemampuan dalam analisa teknikal yang baik. Karena dalam scalping, Anda akan memanfaatkan grafik/chart dan bantuan tools teknikal lain untuk pengambilan keputusan entry/exit.
Jika ingin coba, Anda bisa menggunakan berbagai macam metode atau strategi. Misalnya, Anda bisa gunakan time frame pendek saat mulai perdagangan, misalnya 1 menit sampai 5 menit guna menganalisa pergerakan harga di market.
Kemudian, strategi berikutnya adalah pemilihan mata uang yang tepat. Anda wajib mencari pasangan mata uang atau komoditas yang paling likuid dan volatile jika ingin mencoba trading jangka pendek ini.
Jangan lupa juga, manajemen risiko ketat wajib untuk Anda terapkan dalam trading jangka pendek. Gunakan fitur stop loos ketat guna melindungi modal Anda dari potensi kerugian besar di market saat scalping.
Mengenal Swing Trading dan Strategi Terbaiknya
Guna memahami perbedaan scalping dan swing trading forex, tentu Anda harus juga memahami seputar swing. Jadi, swing trade itu adalah perdagangan di pasar instrument investasi dalam jangka waktu menengah.
Secara umum, posisi dari seorang swing trader itu akan bertahan dalam beberapa hari sampai beberapa minggu bahkan bulan. Target dari swing trade adalah mengambil potensi keuntungan dari swing atau pergerakan harga lebih besar dari market.
Karena menggunakan jangka waktu perdagangan panjang, maka Anda dapat memiliki waktu lebih dalam menganalisa. Oleh sebab itu, umumnya swing trader itu akan menggunakan kombinasi analisa teknikal dan fundamental sebagai acuan dalam tradingnya.
Jangka waktu yang panjang ini juga menyimpan risiko lebih besar dibandingkan perdagangan jangka pendek. Inilah salah satu perbedaan scalping dan swing trading yang perlu Anda jadikan pertimbangan.
Karena umumnya swing trader itu akan memberikan toleransi terhadap pergerakan harga yang terjadi di market. Jadi, kebanyakan swing trader akan memasang stop loss lebih lebar atau bahkan tidak memasangnya.
Strateginya sendiri, Anda bisa mulai dengan mengidentifikasi tren di market pada pasangan mata uang atau pair incaran. Temukan tren untuk jangka menengah di market dan anya lakukan trading mengikuti arah tren tersebut.
Anda perlu menentukan level stop loss dan take profit, meski untuk stop loss tidak perlu terlalu ketat. Anda harus memiliki level stop loss lebih lebar untuk mengantisipasi terjadinya false break dan rebound.
Terakhir, jangan andalkan analisa teknikal saja namun kombinasi dengan analisa fundamental. Analisa fundamental ini akan memberikan rasa aman dan akurasi analisa lebih baik, khususnya untuk jangka menengah seperti swing trade.
Perbedaan Scalping dan Swing Forex
Telah dijelaskan sebelumnya seputar scalping dan swing trading. Jika demikian, sekarang Anda bisa simak beberapa perbedaan scalping dan swing dalam trading forex, berikut penjelasannya.
1. Jangka Waktu
Perbedaan pertama pastinya adalah dari jangka waktu perdagangan di antara kedua teknik perdagangan tersebut. Swing adalah memasang posisi untuk beberapa hari/minggu, sedangkan scalper akan memasang posisi untuk hitungan menit bahkan detik.
Jadi, scalper cukup membutuhkan hitungan menit saja sebelum trader keluar posisi dan mengambil profit. Sedangkan swing-trader akan menahan posisi dalam beberapa hari, minggu bahkan bulan sebelum take profit.
2. Potensi Keuntungan
Kedua jenis trading ini tentunya memiliki tujuan sama yakni mencari potensi keuntungan dari perdagangan di pasar forex. Namun juga terdapat perbedaan scalping dan swing dari segi margin keuntungan.
Scalper akan memperoleh margin keuntungan lebih kecil, sedangkan trader jangka menengah akan memiliki margin keuntungan lebih banyak. Namun, scalper biasanya juga akan pasang beberapa posisi dalam satu hari sehingga margin keuntungan bisa saja sama.
3. Risiko
Berikutnya adalah perbedaan dari risiko yang dapat Anda alami. Tentu, keduanya sama-sama memiliki risiko namun tingkat risiko dari masing-masing teknik perdagangan ini sangatlah berbeda.
Seperti dijelaskan sebelumnya, scalper itu melakukan perdagangan jangka pendek sehingga pengambilan keputusan harus cepat. Terlebih pemilihan pair mata uang untuk scalping itu harus volatile sehingga pergerakan harga pastinya liar.
Dengan demikian, tentu ada risiko lebih tinggi yang harus dihadapi oleh seorang scalper. Di sisi lain, swing-trade akan menghadapi risiko lebih moderat karena menahan posisi untuk jangka menengah.
4. Karakteristik Tradernya
Perbedaan scalping dan swing trading juga terdapat dari karakteristik tradernya. Anda perlu memahami karakteristik yang dibutuhkan untuk mencoba memilih satu diantara dua teknik perdagangan ini.
Scalper, memiliki karakteristik seorang dengan profil risiko tinggi dan lebih tahan tekanan serta memiliki focus yang baik. Ini diperlukan untuk menghadapi pergerakan harga di pasar yang sangat cepat dan volatile sekaligus mengambil keputusan secara tepat.
Sedangkan trader jangka menengah, umumnya adalah seorang dengan level kesabaran yang lebih baik. Selain itu trader jangka menengah juga memiliki profil risiko yang lebih rendah dibanding scalper.
5. Metode Monitor Tren
Perbedaan scalping dan swing berikutnya adalah dari cara trader dalam memonitor tren di pasar. Scalper akan membutuhkan waktu real-time untuk memantau chart dan pergerakan harga sepanjang sesi.
Sedangkan trader jangka menengah hanya akan melihat chart beberapa kali saja. Selain itu, trader jangka menengah biasanya juga memantau berita-berita yang dinilai dapat memicu pergerakan harga signifikan.
Baca juga artikel kami lainya mengenai: inilah jenis jenis moving average dalam trading forex
Tips Dalam Memilih Scalping atau Swing Bagi Pemula
Telah dijelaskan perbedaan scalping dan swing trading forex. Lalu, pilihan mana yang tepat untuk Anda gunakan di market forex? Tentu, semua akan Kembali pada profil Anda masing-masing sebagai trader.
Kenali dulu profil risiko Anda, jika memang memiliki waktu untuk memantau market, tahan tekanan dan siap dengan risiko tinggi maka scalping bisa dicoba. Namun jika Anda tidak punya waktu memantau chart dan lebih moderat, maka trading jangka menengah lebih dianjurkan.
Baik scalping maupun swing, Anda bisa pelajari teknik analisanya melalui Pusat Edukasi Gratis dari DIDIMAX. Anda bisa pelajari juga perbedaan scalping dan swing dari segi teknik analisa maupun strateginya.