Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Pengaruh Rilis Data Ekonomi AS terhadap Pergerakan Harga di Sesi New York

Pengaruh Rilis Data Ekonomi AS terhadap Pergerakan Harga di Sesi New York

by Rizka

Pengaruh Rilis Data Ekonomi AS terhadap Pergerakan Harga di Sesi New York

Sesi New York adalah salah satu dari empat sesi utama dalam pasar forex global. Bersama dengan sesi Tokyo, London, dan Sydney, sesi ini memainkan peranan penting dalam menentukan arah pergerakan harga di pasar keuangan. Namun, tidak seperti sesi lainnya, sesi New York memiliki kekuatan tersendiri yang mampu mengguncang pasar secara signifikan—terutama karena bertepatan dengan rilis berbagai data ekonomi penting dari Amerika Serikat.

Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia, data ekonomi dari Amerika Serikat dipandang sebagai indikator penting bagi para pelaku pasar. Mulai dari trader retail hingga investor institusi, semuanya menanti rilis data ekonomi AS dengan seksama. Tidak heran jika setiap pengumuman dari lembaga seperti Bureau of Labor Statistics (BLS), Federal Reserve (The Fed), atau Department of Commerce bisa memicu lonjakan volatilitas dalam hitungan detik.

Mengapa Data Ekonomi AS Sangat Berpengaruh?

Dominasi dolar AS dalam transaksi internasional menjadi alasan utama mengapa data ekonomi negara ini begitu diperhatikan. Lebih dari 80% transaksi forex global melibatkan USD sebagai salah satu mata uangnya. Selain itu, AS adalah pusat keuangan dunia dengan indeks-indeks saham utama seperti S&P 500, Nasdaq, dan Dow Jones yang menjadi barometer sentimen global. Maka, ketika data ekonomi AS dirilis—baik itu laporan tenaga kerja, data inflasi, pertumbuhan ekonomi (PDB), hingga keputusan suku bunga—dampaknya bisa langsung terasa, terutama saat sesi New York dibuka.

Data Ekonomi yang Paling Mempengaruhi

Beberapa data ekonomi memiliki reputasi sebagai “market mover” karena mampu menciptakan pergerakan tajam dalam waktu singkat. Berikut beberapa di antaranya:

1. Non-Farm Payrolls (NFP)

Dirilis setiap hari Jumat pertama setiap bulan, data NFP menunjukkan perubahan jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian. Jika data yang dirilis jauh berbeda dari ekspektasi pasar, maka volatilitas pasar bisa melonjak tajam. Pasangan mata uang seperti EUR/USD, GBP/USD, dan USD/JPY biasanya mengalami lonjakan volume dan pergerakan harga signifikan selama rilis NFP.

2. Consumer Price Index (CPI)

Sebagai indikator utama inflasi, CPI berpengaruh terhadap kebijakan suku bunga The Fed. Jika inflasi naik terlalu tinggi, maka peluang kenaikan suku bunga akan meningkat, yang pada gilirannya memperkuat dolar AS. Rilis CPI bisa menggerakkan pasar obligasi, saham, dan tentu saja forex.

3. Gross Domestic Product (GDP)

Data PDB kuartalan menunjukkan seberapa besar pertumbuhan ekonomi AS. Angka yang kuat biasanya memperkuat sentimen positif terhadap USD, sementara angka yang mengecewakan bisa melemahkan dolar dan mendorong aset-aset safe haven seperti emas.

4. Interest Rate Decision (FOMC)

Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) menghasilkan keputusan penting mengenai suku bunga acuan. Pernyataan atau testimoni dari Ketua The Fed, serta proyeksi ekonomi, bisa membuat pasar bergerak liar, terutama karena pasar mencoba membaca arah kebijakan moneter ke depan.

5. Initial Jobless Claims

Data mingguan ini menunjukkan jumlah klaim pengangguran baru. Walau tidak sebesar NFP, data ini memberi gambaran awal mengenai kesehatan pasar tenaga kerja, dan bisa memengaruhi ekspektasi pasar terhadap rilis data tenaga kerja bulanan.

Dampak Terhadap Pergerakan Harga

Pergerakan harga selama sesi New York sangat dipengaruhi oleh apakah data yang dirilis berada di atas, di bawah, atau sesuai ekspektasi. Jika hasil aktual jauh di atas ekspektasi, maka trader cenderung mengambil posisi beli terhadap USD. Sebaliknya, jika data mengecewakan, tekanan jual terhadap dolar bisa meningkat drastis.

Sebagai contoh, bayangkan sebuah skenario di mana data CPI dirilis lebih tinggi dari perkiraan. Pelaku pasar akan menafsirkan bahwa inflasi semakin memanas, dan The Fed mungkin akan lebih agresif menaikkan suku bunga. Implikasinya, imbal hasil obligasi naik, dolar menguat, dan aset berisiko seperti saham atau emas cenderung turun. Hal seperti ini bisa terjadi dalam waktu kurang dari satu jam setelah rilis data.

Strategi Trading Saat Rilis Data

Bagi trader, rilis data ekonomi adalah momen penting yang harus dikelola dengan baik. Beberapa strategi yang umum digunakan adalah:

  • Straddle Strategy: Menempatkan pending order buy stop dan sell stop sebelum rilis data, dengan harapan salah satu akan tereksekusi saat pasar bergerak tajam.

  • Breakout Trading: Menunggu konfirmasi breakout dari level support atau resistance setelah data dirilis, untuk menghindari whipsaw atau false breakout.

  • Wait and See: Menunggu reaksi awal pasar mereda, lalu masuk saat arah pergerakan harga mulai terbentuk dengan jelas.

Masing-masing strategi memiliki risiko tersendiri, terutama karena pergerakan harga bisa sangat cepat dan slippage sering terjadi. Oleh karena itu, manajemen risiko menjadi sangat penting, termasuk penggunaan stop loss yang wajar dan ukuran lot yang sesuai.

Karakteristik Sesi New York

Sesi New York dimulai pada pukul 19:00 WIB (atau 20:00 WIB saat daylight saving time) dan berlangsung hingga pukul 04:00 WIB. Saat overlap dengan sesi London (sekitar pukul 19:00–23:00 WIB), volume perdagangan mencapai puncaknya. Inilah waktu ketika data ekonomi AS biasanya dirilis dan volatilitas pasar meningkat tajam.

Instrumen yang paling aktif diperdagangkan dalam sesi ini antara lain:

  • EUR/USD

  • GBP/USD

  • USD/JPY

  • XAU/USD (emas)

  • Indeks saham AS seperti Nasdaq dan Dow Jones

Trader yang aktif di sesi ini harus siap dengan kalender ekonomi dan berita pasar terkini, karena rilis data bisa terjadi kapan saja dalam jam kerja AS.

Kesimpulan

Rilis data ekonomi AS adalah pendorong utama pergerakan harga di sesi New York. Baik itu NFP, CPI, maupun keputusan FOMC, semuanya berpotensi menciptakan lonjakan volatilitas yang signifikan. Bagi trader, memahami pengaruh data ini bukan hanya soal memprediksi arah harga, tetapi juga tentang bagaimana merespons dinamika pasar dengan strategi yang tepat.

Pasar bukan hanya tentang analisis teknikal, tetapi juga tentang memahami fundamental ekonomi yang menjadi pondasi dari pergerakan harga. Dengan memahami isi dan dampak dari data ekonomi, seorang trader akan lebih siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di sesi New York.

Ingin lebih dalam memahami cara membaca data ekonomi, memanfaatkan peluang di sesi New York, dan meningkatkan kemampuan trading kamu secara profesional? Yuk, ikuti program edukasi trading GRATIS bersama Didimax! Di sini, kamu akan dibimbing langsung oleh mentor berpengalaman dan bisa belajar langsung lewat kelas offline maupun online.

Kunjungi website www.didimax.co.id sekarang juga dan mulai perjalanan trading kamu dengan bekal ilmu yang tepat. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk menjadi trader yang lebih percaya diri dan konsisten profit!