Banyak berbagai alat analisis teknikal yang bisa dipakai pada kegiatan dalam bertrading.Triangle Pattern, atau pola segitiga (triangle) adalah salah satunya. Pola ini merupakan pola yang juga sering digunakan oleh para trader dan tentunya membantu dalam bertrading baik untuk instrument saham, forex, kripto dan sejenis lainnya.
Mengenal Pola Segitiga
Triangle Pattern atau dikenal juga sebagai Pola Segitiga adalah pola yang akan membentuk garis tren pada chart pattern yang nantinya akan membentuk garis tren berupa bentuk pola segitiga berdasarkan chart pattern dari pola grafik pergerakan harga. Pola segitiga ini merupakan salah satu pola grafik yang acap kali sering digunakan oleh para trader dalam bentuk trading apapun untuk membantu menganalisis kondisi pasar sekaligus membuat prakiraan mengenai pergerakan tren dari harga apakah akan berlanjut, tetap, ataupun berbalik arah.
Pola grafik segitiga ini merupakan pola yang sering muncul di sebuah chart dalam instrumen trading maupun finansial. Pola ini juga termasuk dalam kategori pola yang kontinuitas (berkelanjutan). Pola segitiga juga bisa dideskripsikan sebagai pola trading yang berbentuk secara horizontal. Di awal mula pembentukan dalam chart pattern pola segitiga ini berada pada posisi yang paling lebar. Kemudian ketika range trading mulai menyempit, disitulah akan terbentuk segitiga dari titik-titik harga pada chat pattern.
Ketika chart tersebut telah membentuk pola segitiga, garis bawah yang ada pada pola segitiga tadi akan mewakili dari garis support, sedangkan pada garis atas dari pola segitiganya merupakan Gambaran dari sisi overbought pasar, dimana di garis tersebut merupakan titik-titik harga dimana harga tersebut nantinya akan memberikan profit bagi para trader.
Pola segitiga dalam trading forex ini terbentuk ketika dalam pola harga sedang flat (datar) ditengah-tengah trend yang sedang berjalan dan biasanya hal ini mengindikasikan adanya suatu kelanjutan dari pola trend yang telah berjalan sebelumnya. Misalnya salah satu pasar trading sedang mengalami tren yang menurun (bearish), maka di suatu waktu tertentu nantinya akan terbentuk suatu pasar konsolidasi atau area sideway, ada yang membutuhkan waktu lama untuk kondisi bearish keluar dari area sideway tersebut. Di momen itu pula dimana pola segitiga biasanya akan diaplikasikan oleh para trader untuk menentukan dari peluang profit.
Terdapat dua garis dari pola segitiga, yaitu:
· Garis Tren Atas. Garis tren atas ini merupakan garis yang terbentuk dengan menghubungkan titik-titik pada harga tertinggi penawaran yang merupakan gambaran dari kondisi pasar yang sedang overbought
· Garis Tren Bawah. Garis tren bawah merupakan garis tren yang menggambarkan area support pada asset, dimana pembentukannya adalah dengan menghubungkan titik-titik terendah dari harga penawaran pada pasar.
Jenis-jenis dari Triangle Pattern (Pola Segitiga)
Berikut merupakan jenis-jenis pola segitiga berdasarkan titik-titik harga yang terbentuk:
1. Ascending Triangle
Pola ascending triangle merupakan pola yang menggambarkan pola segitiga dengan garis tren teratas merupakan gambaran dari level resistensi overhead dengan garis yang relatif datar. Dilain sisi garis tren bawah merupakan gambaran arah pasar yang meningkat seiring dengan tingkat level area support yang semakin tinggi seiring keberlanjutan tren tersebut.
Oleh sebab itu, pola ascending triangle dianggap handal untuk digunakan ketika pasar memasuki posisi long. Terdapat beberapa komponen untuk membaca ascending triangle ini, yaitu:
· Flat Upper Underline: merupakan garis yang bertindak sebagai resistance. Di suatu waktu tertentu, harga akan sering mendekati garis ini dan kemudian memantul sampai pada akhirnya terjadi breakout.
· Ascending Lower Trendline: merupakan garis yang menggambarkan tren naik pada saat kondisi pasar berkonsolidasi. Garis tren naik tersebut dapat dibentuk dengan menarik titik-titik terendah dari harga pasar.
2. Descending Triangle
Pola Descending Triangle merupakan pola yang menggambarkan tren pasar yang pergerakannya berlawanan, yang biasanya pergerakan perlawanan tersebut disebut bearish. Garis tren bawah pada pola descending triangle menggambarkan level area support di titik harga bawah, sementara garis tren atas menggambarkan level area resistance yang semakin rendah pada saat pola dimainkan. Volatilitas harga pada pola Descending Triangle akan semakin sempit dikarenakan bearish tersebut telah menguasai pasar.
3. Symmetrical Triangle
Bila ascending dan descending triangle patterns telah menunjukkan pergerakan pasar yang ke atas ataupun kebawah yang cukup jelas, maka symmetrical triangle pada umumnya akan menunjukkan suatu keragu-raguan pada pasar. Pola ini akan dicirikan oleh dua garis tren konvergen yang menunjukkan suatu rentang perdagangan yang mana akan semakin sempit dengan support dan resistance yang bergerak lebih dekat.
Pada saat pasar menjadi ragu-ragu, symmetrical triangle ini nantinya akan menunjukkan adanya potensi untuk terjadinya breakout. Dalam pembentukan pola symmetrical triangle, penting bagi kalian untuk memahami bahwa lower highs (LH) yang akan diikuti dengan higher lows (HL) akan membuat harga semakin mengerucut. Deretan lower highs yang ada pada grafik nantinya akan menjelaskan bahwa para trader pembeli tidak akan bisa menaikan harga untuk menjadi lebih tinggi, yang kemudian mencerminkan suatu minat beli yang semakin rendah.
Sedangkan HL akan menggambarkan bahwa adanya tekanan jual yang tidak akan terlalu besar, artinya para trader penjual tidak bisa menekan suatu harga. Seorang trader pembeli yang tidak bisa berhasil untuk menaikan suatu harga serta trader penjual yang tidak bisa menekan harga untuk lebih rendah, maka akan mengakibatkan terjadinya suatu konsolidasi harga yang merupakan gambaran dari adanya keraguan antar trader. Jika di kemudian hari kalian akan menemukan pola symmetrical ini dalam grafik pergerakan pasar. Ada baiknya menunggu untuk melihat ke arah mana pergerakan dari grafiknya, sebelum kalian benar-benar bisa memutuskan untuk mulai membuka posisi.
Fungsi Triangle Pattern
Pengamat grafik pasar aset yang sekaligus merupakan ahli trading harian, Cory Mitchell telah menjelaskan bahwa triangle pattern merupakan salah satu pola umum yang harus diperhatikan oleh para pelaku trading harian.
Pola ini akan membantu para trader untuk mengidentifikasi kondisi pasar yang terjadi pada saat ini dan bisa menjadi indikator tren yang mungkin akan terjadi di waktu yang datang. Cory telah menambahkan bahwa salah satu fungsi dari pola triangle adalah dapat menunjukkan suatu tingkat pada penurunan volatilitas dan memberikan gambaran mengenai peluang trading.
Cara Mengaplikasikan Pola Segitiga
Triangle pattern ini memiliki pengaruh yang cukup penting dalam membantu para trader untuk bisa mengambil keputusan. Dengan menggunakan “Triangle Anticipation Strategy”, sebagian besar para trader akan mendapatkan informasi seputar breakout yang telah terjadi di ujung garis tren dengan membentuk pola triangle pattern. Para trader tersebut meyakini bahwa pola ini nantinya bisa bertahan dan akan memprediksi kemana arah breakout.
Kalian bisa mengambil contoh seorang trader yang melihat formasi ascending triangle, yang umumnya akan menunjukkan bullish breakout mendatang. Selanjutnya, para trader akan menempatkan pesanan di dekat garis triangle support. Dengan menempatkan pesanan pada level tersebut, trader akan lebih berpotensi untuk bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan jika dibandingkan dengan harus menunggu hingga tren bullish breakout.
Saat menggunakan strategi ini, para trader harus memiliki suatu data harga yang cukup dan juga memastikan pola triangle yang terlihat pada grafik pergerakan pasar. Singkatnya, harga suatu aset di pasar harus menyentuh pada level resistance (untuk ascending triangle) atau level support (untuk descending triangle) setidaknya sampai dua kali, dan entry yang hanya boleh dilakukan pada atau setelah touchpoint yang ketiga. Berikut terdapat beberapa tips yang bisa kalian terapkan ketika menggunakan Triangle Pattern. Tips tersebut adalah:
-
Tentukan triangle pattern pada suatu market yang jelas sedang mengalami trend bearish ataupun bullish, lalu tunggu hingga peristiwa konsolidasi terjadi. Tidak perlu memaksakan pola triangle pada area sideway kecuali kalian sudah mahir dan teliti melihat beragam pola.
-
Tentukan triangle pattern di salah satu time frame yang Anda sukai. Jika kalian trader short term/scalper, maka carilah pola tersebut pada time frame M15, M30, atau H1. Jika kalian merupakan trader longterm, maka carilah pola tersebut pada time frame H1, H4 atau Daily.
-
Gunakan selalu manajemen lot yang bijak, disesuaikan dengan suatu balance dan leverage akun kalian ketika hendak melakukan eksekusi. Pastikan area stop loss dan juga take profit sebijak mungkin disesuaikan dari data pola candle yang ada, bukan yang sesuai dengan keinginan pribadi.
-
Untuk kasus trader pemula, maka kalian bisa sering-sering melihat chart untuk bisa membedakan triangle pattern symmetric, ascending, descending, atau yang bukan ketiganya.
Trading yang Menguntungkan
Kamu juga dapat mempelajari triangle pattern ini melalui buku ataupun dengan menghadiri kelas atau meninjau contoh kasus yang ada pada internet.
Namun jika masih ada pertanyaan seputar Triangle Pattern, kamu bisa langsung berkonsultasi bersama Didimax. Di Didimax pasti akan di dampingi sampai Kamu mendapatkan keuntungan!