Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Penggunaan Indikator ADX untuk Scalping, Begini Caranya

Penggunaan Indikator ADX untuk Scalping, Begini Caranya

by Didimax Team

Bagi Anda yang suka scalping di pasar forex, tentu wajib tahu indikator ADX untuk scalping. ini merupakan indikator popular yang banyak digunakan para trader di pasar 
forex untuk mencari profit dengan teknik scalping.
 
Scalping sendiri adalah teknik trading yang open dan close posisi dalam waktu singkat, biasanya menitan atau tidak lebih dari satu hari. Teknik ini banyak disukai 
trader karena dinilai lebih menjanjikan profit dan tidak membutuhkan waktu tunggu lama.
 
Untuk scalping, banyak teknik atau strategi yang biasa digunakan oleh para trader. Salah satu diantaranya yang cukup popular adalah indikator ADX, alat bantu untuk 
mengukur kekuatan tren di pasar perdagangan.
 
Bagi Anda yang belum tahu dengan indikator ini dan ingin belajar, kami akan membahasnya secara lengkap. Berikut akan kami bahas bagaimana cara penggunaan indikator ADX 
untuk scalping maupun intraday trading.
 

Berkenalan dengan Indikator ADX Forex

 
Dalam analisa teknikal pasar perdagangan forex, banyak dikenal jenis indikator yang biasa digunakan trader. Salah satu diantaranya yang cukup popular adalah ADX atau 
Average Directional Index. 
 
Apa itu? Jadi, ADX atau Average Directional Index merupakan alat bantu dalam analisa teknikal untuk mengukur kekuatan sebuah tren market. ADX sendiri kembangkan oleh 
J. Welles Wilder.
 
Mungkin beberapa dari Anda akan berpikir bahwa ADX sama dengan RSI, karena sama-sama mengukur kekuatan trend. Namun faktanya tidak demikian, karena indikator ini tidak 
akan menentukan apakah trennya naik atau turun.
 
Jadi, indikator ADX untuk scalping ini hanya akan membantu Anda dengan informasi kekuatan tren di pasar perdagangan. Karena itulah, ini menjadi salah satu indikator 
popular yang banyak digunakan oleh scalper.
 
Average Directional Index digunakan untuk menentukan apakah pasar sedang dalam tren atau hanya berfluktuasi pada kisaran harga tertentu saja. Alat bantu ini juga akan 
menentukan kekuatan dari tren pada market.
 
Selain itu, Average Directional Index juga dapat menginformasikan kepada trader tentang potensi reversal atau pembalikan tren. Dengan semua itu, Anda para scalper 
tentunya akan sangat terbantu dalam mencari profit di pasar perdagangan.
 

Begini Cara Membaca Indikator ADX Forex

 
Indikator ADX untuk scalping ini adalah indikator yang termasuk lagging indicators. Itu berarti, tren harus sudah terbentuk terlebih dulu agar indikator menghasilkan 
tren yang sedang berlangsung.
 
Pada alat bantu analisa teknikal ini, terdapat tiga komponen utama yang akan muncul di grafiknya yakni ADX, Positive Directional Indicator (+DI) dan Negative 
Directional Indicator (-DI).
 
Positive Directional Indicator atau +DI adalah garis yang menginformasikan kekuatan saat tren naik atau bullish. Sedangkan Negative Directional Indicator atau -DI 
adalah garis yang menginformasikan saat tren turun atau bearish.
 
Kemudian ADX sendiri merupakan gabungan dari kedua garis (+DI dan -DI) yang sudah disaring dengan Moving Average. Tata cara membaca indikator ADX untuk scalping juga 
sangat mudah.
 
Sama halnya dengan RSI, Average Directional Index memiliki nilai berkisar antara 0 sampai 100. Nilai tinggi berarti tren yang sedang berlangsung kuat, sedangkan nilai 
rendah menandakan bahwa tren di pasar sedang lemah.
 
Sederhana saja, ketika nilai ADX berada di bawah nilai 20, berarti tren lemah. Ketika garis melewati nilai 20 (ke atas) berarti tren baru mulai muncul. Ingat, ADX 
mengabaikan tren bullish maupun bearish.
 
Kemudian, ketika indikator ADX berada di kisaran nilai 20 sampai 40, ini adalah area konfirmasi dari tren yang sedang berlangsung. Di area ini, bisa dikonfirmasi bahwa 
mulai banyak trader yang membuka posisi jual dan beli.
 
Saat tren di atas nilai 40, menandakan tren yang kuat dan semakin kuat ketika berhasil melintasi nilai 50. Jika nilai sudah melewati angka 70, maka ini menjadi tren 
yang menunjukkan bahwa kekuatan pasar tersebut sangat amat kuat.
 

Kelebihan dan Kekurangan Indikator ADX

 
Menggunakan indikator ADX untuk scalping memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Tentu, karena tidak ada satupun indikator yang sempurna dalam dunia trading 
dan Anda juga wajib memahaminya agar bisa mengoptimalkan indikator ini.
 
Dari segi kelebihan, ADX akan membantu Anda dalam mengidentifikasi kekuatan tren. Ini tentunya akan memudahkan Anda dalam mengambil Keputusan saat trading di pasar 
perdagangan forex.
 
Kemudian, indikatornya juga sangat mudah digunakan serta dipahami bahkan oleh seorang trader pemula. Selain itu, indikatornya bisa digunakan di semua time frame 
termasuk chart 1 menit sehingga cocok untuk scalping atau intraday.
 
Kelebihan lain, trader bisa menggunakan indikator ADX untuk scalping ini dengan mengkombinasikannya Bersama indikator lain. Dengan begitu, trader bisa memperoleh 
gambaran lebih kuat dan valid tentang kondisi market.
 
Di samping berbagai kelebihan yang dimiliki, ADX juga memiliki kekurangan. Pertama adalah lagging indicator, berarti akan membuat sinyal entry terlambat sehingga 
trader melewatkan peluang trading yang bagus.
 
Selain itu, ADX juga berpotensi memberikan sinyal palsu, khususnya saat market sedang konsolidasi atau sideways. ADX juga memberikan terlalu banyak noise sehingga 
mungkin dapat mengganggu Anda dalam membaca pergerakan harga.
 

Cara Menggunakan Indikator ADX untuk Scalping

 
Sekarang, bagaimana cara untuk menggunakan indikator ini dalam scalping ataupun intraday trading? Indikator ini bisa Anda gunakan dalam analisa scalping baik sebagai 
parameter tunggal atau dikombinasikan dengan indikator lainnya.
 
1. Digunakan sebagai parameter tunggal
 
Jika digunakan sebagai indikator tunggal, pastikan bahwa tren termasuk kuat, minimal berada di atas nilai 20. Hindari entry jika dibawah ADX memiliki nilai di bawah 20 
karena berarti tren tidak kuat.  
 
Untuk melakukan entry, Anda bisa memperhatikan persilangan garis +DI dan -DI pada grafik indikatornya. Sederhana saja, entry hanya disarankan ketika terjadi 
persilangan diantara dua garis tersebut.
 
Jika tren naik, ambil posisi buy ketika DI+ menyilang DI- dari bawah ke atas. Sedangkan ketika tren sedang turun, ambil posisi sell saat DI- menyilang DI+ dari bawah 
ke atas.
 
2. Mengkombinasikannya dengan EMA
 
Anda juga bisa mengkombinasikan indikator ADX untuk scalping dengan EMA atau Exponential Moving Average. Gunakan EMA 7 dan EMA 21 sebagai alat bantu pendukung untuk 
scalping di pasar forex.
 
Pada teknik ini, Anda bisa entry posisi buy saat EMA 7 memotong ke atas EMA 21 dan DI+ memotong ke atas DI-. Anda bisa lakukan exit saat sinyal sudah mulai berbalik 
arah.
 
Selanjutnya, Anda bisa open posisi sell ketika EMA 7 memotong ke bawah EMA 21 dan DI- memotong ke atas DI+. Anda bisa lakukan exit saat sinyal sudah mulai berbalik 
arah.
 Baca juga artikel kami mengenai : Indikator Regression Channel Forex

Tips Scalping untuk Pemula dengan ADX

 
Jika Anda ingin menggunakan indikator ADX untuk scalping, baik sebagai indikator tunggal maupun dikombinasikan dengan EMA, ada tipsnya. Pertama, pastikan untuk 
disiplin dengan trading plan yang sudah Anda tentukan sebelumnya.
 
Satu tips paling penting dari penggunaan ADX adalah hindari saat market sedang sideways atau ranging karena akan menimbulkan sinyal palsu. Dengan begitu, Anda akan 
lebih berpeluang hasilkan profit, tentunya jika diimbangi latihan dan kedisiplinan.
 
Jika ingin belajar lebih banyak tentang trading forex, manfaatkan Pusat Edukasi Gratis dari DIDIMAX. Kami adalah broker forex terbaik yang berizin resmi BAPPEBTI dan 
menawarkan banyak keunggulan bagi para trader forex.
 
Kami sediakan fitur Pusat Edukasi Gratis, Private Training, Seminar dan Webinar bagi Anda yang ingin belajar trading forex. Tentu bukan sekedar belajar indikator ADX 
untuk scalping saja, namun Anda bisa belajar mulai dari dasar sampai level advance bersama kami.