
Dalam dunia trading, istilah spread adalah salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh setiap trader, baik pemula maupun profesional. Spread adalah selisih antara harga bid (jual) dan ask (beli) dari suatu pasangan mata uang atau aset. Semakin kecil spread, semakin efisien biaya transaksi yang harus dibayar trader. Di sisi lain, spread yang besar dapat mengurangi potensi keuntungan, terutama bagi mereka yang menerapkan strategi jangka pendek seperti scalping.
Dua instrumen yang kerap menjadi perhatian para trader adalah BTC/USD dan EUR/USD. BTC/USD adalah pasangan mata uang yang merepresentasikan harga Bitcoin dalam dolar Amerika, sementara EUR/USD adalah pasangan mata uang paling populer dan paling likuid dalam pasar forex, yang mewakili nilai euro terhadap dolar AS.
Artikel ini akan membandingkan spread kedua pasangan ini dari berbagai sudut pandang, termasuk volatilitas pasar, likuiditas, jam perdagangan, serta pengaruh broker dan jenis akun terhadap spread yang ditawarkan. Tujuannya adalah untuk membantu trader memahami perbedaan biaya transaksi dan menentukan pilihan instrumen yang sesuai dengan gaya dan tujuan trading mereka.
1. Volatilitas: BTC/USD vs EUR/USD
Volatilitas adalah ukuran sejauh mana harga suatu aset dapat berubah dalam periode waktu tertentu. Semakin volatil suatu aset, semakin besar potensi keuntungannya, namun juga semakin tinggi risikonya.
BTC/USD dikenal sebagai instrumen yang sangat volatil. Pergerakan harga Bitcoin bisa mencapai ratusan hingga ribuan dolar dalam satu hari perdagangan. Fluktuasi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti berita pasar kripto, regulasi pemerintah, sentimen investor, dan dinamika pasar aset digital secara global. Karena volatilitas yang tinggi, spread BTC/USD cenderung lebih besar dibandingkan pasangan mata uang mayor lainnya.
Sementara itu, EUR/USD merupakan salah satu pasangan mata uang paling stabil dan likuid di dunia. Meskipun fluktuasi tetap terjadi, pergerakan hariannya umumnya lebih kecil dibanding BTC/USD. Stabilitas ini membuat spread EUR/USD cenderung lebih kecil dan konsisten, terutama pada jam-jam aktif pasar Eropa dan Amerika.
2. Likuiditas dan Volume Perdagangan
Likuiditas menunjukkan seberapa mudah suatu aset dapat dibeli atau dijual tanpa mempengaruhi harga pasar secara signifikan. Aset dengan likuiditas tinggi biasanya memiliki spread yang lebih kecil karena banyaknya partisipan pasar yang melakukan transaksi.
EUR/USD memiliki likuiditas tertinggi di pasar forex karena merupakan pasangan mata uang dua ekonomi terbesar di dunia: zona euro dan Amerika Serikat. Volume perdagangannya sangat besar, terutama selama overlap antara sesi Eropa dan AS. Hal ini membuat spread EUR/USD sangat kompetitif dan sering kali berada di kisaran 0.1 hingga 1 pip pada akun ECN.
Sebaliknya, BTC/USD memiliki likuiditas yang lebih rendah, meskipun minat terhadap kripto terus meningkat. Pasar kripto relatif baru jika dibandingkan dengan pasar forex, dan volume perdagangan bisa sangat bervariasi tergantung pada jam dan kondisi pasar. Spread BTC/USD bisa jauh lebih tinggi, terkadang mencapai puluhan dolar, tergantung pada broker dan jenis akun yang digunakan.
3. Jam Perdagangan dan Dampaknya terhadap Spread
Pasar forex beroperasi 24 jam selama 5 hari kerja, dengan pembagian sesi Asia, Eropa, dan Amerika. Spread pada pasangan EUR/USD biasanya paling rendah selama overlap antara sesi London dan New York karena volume dan likuiditas pasar berada di puncaknya.
Pasar kripto seperti BTC/USD, di sisi lain, beroperasi 24 jam penuh tanpa henti, termasuk akhir pekan. Namun, spread BTC/USD sering kali melebar pada saat volume perdagangan menurun, seperti di malam hari waktu Asia atau saat pasar global sedang sepi. Selain itu, fluktuasi tinggi pada akhir pekan juga dapat menyebabkan spread yang tidak stabil.
Trader yang aktif pada jam-jam tertentu perlu mempertimbangkan faktor ini saat memilih instrumen. Jika Anda lebih suka trading di jam-jam sibuk dengan spread yang rendah dan stabil, EUR/USD mungkin menjadi pilihan yang lebih baik. Namun jika Anda terbiasa menghadapi volatilitas tinggi dan lebih suka berdagang di luar jam pasar tradisional, BTC/USD bisa memberikan peluang menarik meskipun dengan spread lebih besar.
4. Pengaruh Broker dan Jenis Akun
Spread yang ditawarkan untuk BTC/USD dan EUR/USD juga sangat bergantung pada broker yang digunakan. Broker dengan model ECN (Electronic Communication Network) atau STP (Straight Through Processing) biasanya menawarkan spread lebih rendah namun membebankan komisi tetap per transaksi.
Sebagai contoh, untuk EUR/USD, broker ECN bisa menawarkan spread mulai dari 0.1 pip dengan komisi $7 per lot, sedangkan broker market maker bisa mengenakan spread tetap 1 hingga 2 pip tanpa komisi tambahan. Untuk BTC/USD, spread sangat bervariasi, tergantung apakah broker tersebut mengakses likuiditas dari bursa kripto besar atau hanya menyediakan derivatif tanpa underlying asset.
Jenis akun juga mempengaruhi spread. Akun standar cenderung memiliki spread lebih tinggi namun tanpa komisi, sedangkan akun pro atau ECN memberikan spread lebih ketat dengan biaya tambahan. Trader harus menghitung total biaya transaksi (spread + komisi) untuk menilai efisiensi biaya dari masing-masing akun.
5. Kebutuhan dan Gaya Trading

Gaya dan strategi trading Anda sangat menentukan pasangan mana yang paling cocok. Trader jangka pendek seperti scalper atau day trader sangat sensitif terhadap spread karena frekuensi transaksi mereka tinggi. Dalam hal ini, EUR/USD lebih menguntungkan karena spread-nya lebih kecil dan stabil, serta didukung oleh likuiditas tinggi.
Sebaliknya, trader yang fokus pada pergerakan besar atau swing trading jangka menengah dapat mempertimbangkan BTC/USD. Meskipun spread lebih tinggi, potensi pergerakan harganya bisa sangat besar, memungkinkan profit yang signifikan jika posisi dikelola dengan baik.
6. Studi Kasus: Perbandingan Biaya Transaksi
Misalnya, Anda membuka posisi 1 lot standar (100.000 unit) pada EUR/USD dengan spread 1 pip. Biaya transaksi Anda adalah sekitar $10. Jika Anda membuka posisi 1 lot BTC/USD dengan spread $50, maka biaya awal Anda adalah $50.
Jika Anda seorang scalper yang membuka dan menutup 10 posisi per hari, maka biaya spread untuk EUR/USD bisa sekitar $100 per hari, sedangkan BTC/USD bisa mencapai $500 — lima kali lebih besar. Namun, jika Anda hanya membuka 1 posisi swing BTC/USD per minggu dan menargetkan profit $1000 atau lebih, maka biaya spread $50 bisa dianggap kecil dibandingkan potensi keuntungannya.
7. Kesimpulan
Perbandingan spread antara BTC/USD dan EUR/USD menunjukkan bahwa setiap pasangan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. EUR/USD cocok untuk trader yang menginginkan stabilitas, likuiditas tinggi, dan biaya transaksi rendah. Sementara BTC/USD menawarkan peluang profit tinggi melalui volatilitas besar, namun dengan spread yang lebih lebar dan risiko yang lebih tinggi.
Trader perlu mengevaluasi kebutuhan pribadi mereka: Apakah mereka mengejar efisiensi biaya? Apakah mereka nyaman dengan risiko tinggi? Apakah mereka lebih sering aktif saat pasar tradisional buka atau di luar jam pasar? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu menentukan instrumen mana yang paling cocok untuk dijadikan andalan dalam strategi trading mereka.
Jika Anda ingin memperdalam pemahaman tentang cara memilih pasangan mata uang yang tepat, mengelola risiko, hingga membaca pergerakan pasar dengan analisa teknikal dan fundamental, ikuti program edukasi trading bersama Didimax. Didimax adalah broker lokal terpercaya yang menyediakan pelatihan dan bimbingan trading secara gratis, baik untuk pemula maupun trader berpengalaman.
Melalui bimbingan dari mentor profesional, webinar interaktif, dan komunitas trading aktif, Anda akan mendapatkan pengalaman belajar yang lengkap dan terarah. Segera kunjungi situs resmi kami di www.didimax.co.id dan mulai perjalanan Anda menuju trading yang lebih profesional dan berdaya saing tinggi!