Perbedaan Market Order dan Pending Order dalam Forex: Panduan Lengkap untuk Trader Pemula
Dalam dunia trading forex, setiap keputusan untuk masuk dan keluar pasar selalu dimulai dari satu hal penting: order. Order adalah instruksi yang diberikan trader kepada broker untuk membuka atau menutup posisi sesuai kondisi yang diinginkan. Dua jenis order yang paling sering digunakan adalah market order dan pending order. Meski sama-sama bertujuan untuk membuka posisi, keduanya punya mekanisme berbeda yang sangat memengaruhi strategi, timing, serta hasil trading.
Bagi trader pemula, memahami perbedaan antara kedua jenis order ini adalah pondasi penting sebelum benar-benar masuk ke pasar. Dengan mengetahui kapan waktu terbaik menggunakan market order dan kapan lebih cocok memakai pending order, Anda bisa mengurangi potensi kesalahan entry, meningkatkan akurasi, serta mengontrol risiko dengan lebih baik.
Artikel ini akan membahas secara lengkap, detail, dan mudah dipahami tentang perbedaan market order dan pending order, cara kerja masing-masing, contoh penggunaan, hingga tips pemilihannya dalam berbagai kondisi market.
Apa Itu Market Order?
Market order adalah jenis order untuk membuka posisi secara langsung pada harga pasar saat itu. Ketika Anda menekan tombol “Buy” atau “Sell” pada platform trading seperti MT4 atau MT5, maka Anda sedang melakukan market order. Posisi akan masuk seketika tanpa menunggu harga tertentu.
Cara Kerja Market Order
-
Posisi akan terbuka pada harga terbaik yang tersedia di pasar saat itu.
-
Harga eksekusi bisa sedikit berbeda dari harga yang terlihat karena pergerakan pasar (disebut slippage).
-
Sangat cocok digunakan saat Anda ingin masuk pasar dengan cepat.
Kapan Market Order Digunakan?
-
Ketika melihat peluang instan
Misalnya Anda melihat candle bullish kuat yang baru saja breakout, dan ingin segera mengikuti momentum.
-
Pada kondisi pasar sedang trending kuat
Trader yang ingin mengikuti arah trend biasanya memilih market order agar tidak tertinggal.
-
Saat terjadi news besar
Walaupun risiko slippage lebih besar, market order sering dipilih ketika trader ingin masuk dengan cepat setelah data ekonomi rilis.
Kelebihan Market Order
-
Masuk pasar sangat cepat.
-
Cocok untuk momentum trading.
-
Tidak perlu menunggu harga tertentu.
Kekurangan Market Order
-
Risiko slippage lebih tinggi.
-
Tidak bisa mengontrol harga entry.
-
Bisa membuat keputusan emosional jika tidak hati-hati.
Apa Itu Pending Order?
Berbeda dengan market order, pending order adalah instruksi untuk membuka posisi hanya jika harga menyentuh level tertentu yang sudah Anda tentukan sebelumnya. Artinya, Anda tidak perlu menunggu di depan layar—sistem akan otomatis membuka posisi ketika harga memenuhi syarat.
Pending order terbagi menjadi 4 jenis utama:
-
Buy Limit
-
Sell Limit
-
Buy Stop
-
Sell Stop
Mari kita bahas satu per satu.
1. Buy Limit
Buy Limit digunakan ketika Anda ingin melakukan buy pada harga yang lebih rendah dari harga saat ini.
Contoh: harga EUR/USD di 1.1000, Anda ingin buy jika turun ke 1.0950 → maka Anda gunakan Buy Limit.
Cocok untuk strategi:
2. Sell Limit
Sell Limit digunakan untuk sell pada harga yang lebih tinggi dari harga saat ini.
Contoh: harga saat ini 1.1000, Anda ingin sell jika naik ke 1.1050 → gunakan Sell Limit.
Cocok untuk strategi:
3. Buy Stop
Buy Stop digunakan untuk buy pada harga yang lebih tinggi dari harga saat ini.
Contoh: harga 1.1000, Anda ingin buy jika naik ke 1.1030 → gunakan Buy Stop.
Cocok untuk strategi:
4. Sell Stop
Sell Stop digunakan untuk sell pada harga yang lebih rendah dari harga saat ini.
Contoh: harga 1.1000, Anda ingin sell jika harga turun ke 1.0970 → gunakan Sell Stop.
Cocok untuk strategi:
Perbedaan Utama Market Order vs Pending Order
Untuk memudahkan pemahaman, berikut adalah perbedaan paling penting antara market order dan pending order:
1. Timing dan Kecepatan Eksekusi
2. Kontrol Harga Entry
3. Risiko Slippage
-
Market Order: Cenderung tinggi, terutama saat volatile.
-
Pending Order: Bisa mengalami slippage saat news besar, tapi umumnya lebih terkendali.
4. Penggunaan pada Strategi Berbeda
-
Market Order: Momentum, breakout cepat, kondisi trending.
-
Pending Order: Reversal, retracement, dan breakout terencana.
5. Keterlibatan Emosi
6. Cocok untuk Tipe Trader Apa?
-
Market Order: Scalper, day trader, momentum trader.
-
Pending Order: Swing trader, trader berbasis level support–resistance.
Contoh Penggunaan Market Order dan Pending Order dalam Trading Sehari-hari
Untuk membantu pemahaman, berikut adalah contoh skenario nyata yang sering ditemui trader.
Skenario 1: Pasar Breakout
Harga menembus resistance dengan candle bullish besar.
→ Trader yang ingin masuk cepat menggunakan market order.
Skenario 2: Menunggu Retracement
Harga sedang dalam trend naik tapi sudah terlalu tinggi untuk buy.
→ Trader memasang Buy Limit di area support.
Skenario 3: Antisipasi Penembusan Support
Trader yakin harga akan turun setelah break support.
→ Mereka menggunakan Sell Stop.
Skenario 4: Sell di Area Rejection
Resistance kuat di area 1.1200.
→ Trader memasang Sell Limit dan menunggu harga naik dulu sebelum memantul.
Kapan Menggunakan Market Order vs Pending Order?
Gunakan Market Order Jika:
-
Anda ingin masuk pasar sekarang juga.
-
Ada momentum kuat atau breakout besar.
-
Anda tidak ingin menunggu retracement.
Gunakan Pending Order Jika:
-
Anda ingin entry lebih presisi di level tertentu.
-
Anda butuh harga terbaik untuk risk-to-reward optimal.
-
Anda tidak bisa standby di depan chart.
-
Strategi Anda berbasis support–resistance dan pola harga.
Tips Memilih Jenis Order yang Tepat
-
Pahami strategi Anda terlebih dahulu
Jangan asal memilih jenis order. Market order dan pending order harus sesuai skenario.
-
Perhatikan volatilitas pasar
Jika pasar sedang heboh oleh news, slippage market order bisa tinggi.
-
Gunakan pending order untuk disiplin
Pending order membantu trader menghindari entry impulsif.
-
Perhatikan level support–resistance
Pending order sangat cocok untuk trading berbasis struktur market.
-
Gunakan stop loss dan take profit
Baik market order maupun pending order harus tetap diiringi manajemen risiko yang benar.
Kesimpulan
Market order dan pending order adalah dua instruksi penting dalam trading forex yang memiliki cara kerja dan fungsi berbeda. Market order lebih cocok untuk entry cepat mengikuti momentum, sementara pending order lebih tepat untuk entry terencana berdasarkan analisis level harga. Trader pemula yang memahami perbedaan ini akan lebih mudah menentukan strategi yang sesuai, mengoptimalkan peluang profit, sekaligus mengurangi risiko kesalahan entry.
Jika Anda ingin trading lebih disiplin, akurat, dan profesional, Anda perlu memahami kapan harus menggunakan market order dan kapan sebaiknya memakai pending order. Dengan latihan yang konsisten dan kejelasan strategi, penggunaan kedua jenis order ini akan membuat trading Anda jauh lebih terarah.
Trading forex bukan hanya soal profit, tapi soal proses belajar dan konsistensi. Jika Anda ingin memahami lebih dalam cara memilih jenis order terbaik, mengolah strategi entry, mengatur risk management, dan membaca pergerakan market secara profesional, Anda bisa bergabung dalam program edukasi trading yang disediakan Didimax. Pembelajaran diberikan secara langsung bersama mentor berpengalaman yang siap membimbing hingga Anda memahami forex dari dasar sampai mahir.
Segera kunjungi www.didimax.co.id dan mulai perjalanan trading Anda dengan pembelajaran yang lebih terarah, lengkap, dan gratis. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan trading bersama komunitas trader terbesar dan teraktif di Indonesia. Anda bisa langsung daftar dan menikmati fasilitas edukasi terbaik dari Didimax!