Memahami risk management dalam forex sangat penting untuk membantu trader dalam menganalisa tingkat keberhasilan dan berapa besar profit yang bisa didapatkan. Dengan memahami manajemen risiko, trader juga bisa meminimalisir risiko saat sedang melakukan trading baik trading harian maupun jangka panjang.
Setiap metode atau strategi memiliki konsep dan cara trading berbeda-beda, begitu juga teknik risk management yang digunakan. Termasuk ketika Anda menggunakan Smart Money Concept agar bisa mendapatkan profit maksimal.
Mengenal Metode Smart Money Concept Dalam Trading Forex
Sebelum membahas tentang risk management dalam forex, bagi pedagang valas yang sudah memiliki banyak pengalaman, metode SMC (smart money concept). Metode ini merupakan salah satu dari banyaknya metode trading yang digunakan oleh para trader.
Konsep dari SMC sebenarnya memanfaatkan pergerakan pasar dan trader dapat membangun trading plan matang-matang sehingga akan menghasilkan keuntungan maksimal.
Dalam pasar valas sendiri terdapat dua kelompok besar yaitu smart money dan retail. Kelompok smart money terdir dari bank besar, investor dari institusi besar, fund manager hingga trader dengan modalnya besar.
Sedangkan kelompok retail merupakan trader menggunakan modal relatif lebih kecil. Biasanya terdiri atas bank kecil, broker, dan masih banyak lagi.
Dalam menggunakan Smart Money Concept, Anda akan mempelajari tentang tiga pilar utama. Informasi ini akan sangat membantu untuk trader yang ingin melakukan risk management dalam forex.
Pilar pertama adalah membuat mapping benar akan membantu Anda menganalisa arah pasar dengan baik. Sehingga, trader bisa membuat keputusan yang meyakinkan saat akan masuk ke dalam posisi.
Selain membuat mapping, pilar kedua dari SMC adalah penawaran atau supply dan permintaan atau demand. Terakhir pilar ketiga merupakan liquidity merupakan sarana bagi trader dengan modal besar menggerakan harga.
Dengan informasi penting liquidity, Anda bisa mencari posisi lebih baik agar terhindar dari kerugian. Setelah paham dengan tiga pilar utama SMC, Anda bisa langsung menerapkannya dengan memerhatikan beberapa faktor lain salah satunya risk management.
Risk Management dalam Forex dalam metode Smart Money Concept
Saat menerapkan konsep smart money, jangan lupakan peran risk management saat melakukan trading forex. Manajemen risiko adalah upaya yang bisa Anda lakukan, apalagi pasar valuta asing merupakan salah satu pasar bersifat fluktuatif.
Para trader menggunakan smart money concept mengacu pada pedagang memiliki intitusional dianggap memiliki pengetahuan mumpuni dan sudah berpengalaman. Oleh sebab itu, trader menggunakan Smart Money Concept biasanya telah menyiapkan risk management yang matang untuk melindungi aset investasinya.
Biasanya penerapan manajemen risiko dalam trading menggabungkan antara strategi dan juga teknik agar dapat mengendalikan potensi kerugian. Berikut ini peran penting risk management dalam forex saat menerapkan metode SMC.
1. Langkah perlindungan modal
Langkah pertama adalah melakukan perlindungan modal. Ini merupakan salah satu tujuan utama dari menerapkan risk management. Trader yang menggunakan smart money concept sangat paham tentang hal ini, tujuannya agar bisa mendapatkan kesuksesan dalam jangka panjang.
2. Menetapkan rasio antara risiko dan profit
Trader cerdas juga akan menganalisis mengenai potensi trading sekaligus menentukan rasio antara risiko dan profit akan didapatkan. Sehingga dengan cara ini Anda bisa mememperhitungkan besaran keuntungan bersihnya.
3. Stop-Loss
Tools risk management dalam forex yang harus Anda pahami adalah tools stop-loss. Tools ini bisa digunakan ketika harga berada di tingkat sudah ditentukan sebelum memulai trading.
Nanti trader akan secara otomatis keluar dari pasar agar dapat membatasi potensi kerugian. Sehingga, Anda bisa mencegah mengambil keputusan secara emosional saat pasar sedang berada dalam kondisi sangat fluktuatif.
4. Diversifikasi
Diversifikasi merupakan salah satu cara bisa digunakan dalam risk management dalam forex. Diversifikasi merupakan aktivitas trading pada beberapa tempat yang bervariasi untuk mengurangi risiko yang terjadi.
Selain menjadi manajemen paling mudah dilakukan oleh pemula, langkah ini juga dapat meningkatkan keuntungan.
5. Pemantauan
Manajemen Resiko merupakan proses harus dilakukan secara berkelanjutan. Trader SMC harus terus memantau lajunya pasar dan menyesuaikan perintah stop-loss sesuai dengan target dan strategi.
Selalu waspada saat melakukan trading forex, Anda bisa lebih mudah beradaptasi terhadap setiap perubahan yang terjadi. Selain itu, Anda juga akan lebih mudah dalam menentukan waktu tepat untuk keluar dari pasar untuk mencegah kerugian.
Menerapkan risk management dalam forex adalah langkah yang sangat penting. Manajemen ini memiliki peran penting terutama saat Anda menggunakan metode Smart Money Concept.
Langkah ini juga merupakan kunci agar Anda tetap bisa menjaga modal serta mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang di tengah fluktuatifnya pergerakan pasar valas.
Cara Menerapkan Risk Management Dalam Forex Yang Bisa Digunakan Saat Trading
Trader yang menggunakan metode Smart Money Concept biasanya akan memanfaatkan beberapa teknik manajemen risiko agar dapat melindungi modal investasinya.
Namun, penggunaan teknik manajemen risiko ini tidak hanya hanya melindungi nilai investasinya tetapi juga trader bisa lebih berhati-hati dalam menggunakan leverage serta ketika akan meningkatkan posisi.
Dalam menerapkan teknik risk management dalam forex sebagai trader pemula pastinya akan menemukan kesulitan. Untuk membantu Anda saat akan menerapkan manajemen risiko baik, berikut ini tips yang bisa diikuti.
1. Menentukan risiko minuman dan modal
Walaupun sudah menyusun strategi terbaik, trader memiliki pengelolaan keuangan buruk. Trader harus menentukan risiko minimum dan modal maksimal yang akan digunakan ketika melakukan trading.
Dengan memiliki manajemen keuangan yang baik, trader dapat menerapkan manajemen risiko dengan baik juga. Bagi pemula, disarankan untuk menentukan risiko minuman tidak lebih dari 2% dari modal awal.
Jadi ketika modal awalnya 10.000 dollar, maka kerugian minimum per transaksinya tidak lebih dari 200 dollar.
2. Menentukan risiko maksimum
Selain menentukan risiko minimum, Anda juga harus menentukan risiko maksimum per harinya. Hal ini bertujuan untuk mencegah kerugian yang lebih besar terjadi. Jadi, jika dalam transaksi pertama Anda mendapatkan keuntungan, sedangkan pada transaksi selanjutnya terjadi kerugian senilai 2%.
Maka sebaiknya Anda menghentikan aktivitas trading pada hari itu dan melajutkannya pada keesokan harinya.
3. Menentukan jumlah transaksi
Tentukan jumlah transaksi atau lot yang akan digunakan dalam aktivitas perdagangan valas. Jumlah lot atau jumlah transaksinya akan dihitung berdasarkan level stop-loss yang sudah disediakan yaitu 2%.
4. Mengambil posisi dengan reward dua kali lebih tinggi dibandingkan risiko
Trader harus memilih peluang yang memiliki rasio risiko lebih kecil daripada rasio profit. Walaupun akan banyak informasi dan kesempatan untuk masuk ke dalam posisi lain, tetap disiplin dan bertahan menggunakan metode dan manajemen risk dalam forex. Baca juga tentang: perbedaan leading dan lagging yuk ketahui sebelum trading
5. Satu posisi satu kesempatan
Manfaatkan satu posisi untuk bisa dapatkan keuntungan. Trader hanya akan membuka posisi selanjutnya ketika sudah bisa mendapatkan keuntungan.
Dengan penerapan pengelolaan risiko, Anda agar dalam aktivitas trading tidak terbawa emosi. Tetap disiplin menerapkan risk management dalam forex, metode smart money concept, strategi sehingga dapat mengurangi risiko dan memperbesar keuntungan.