Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Sentimen Risk-On dan Risk-Off yang Mempengaruhi Pair Mayor

Sentimen Risk-On dan Risk-Off yang Mempengaruhi Pair Mayor

by Iqbal

Sentimen Risk-On dan Risk-Off yang Mempengaruhi Pair Mayor

Dalam dunia trading forex, terutama pada pair mayor seperti EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, AUD/USD, dan USD/CHF, arah pergerakan harga bukan hanya dipengaruhi oleh data ekonomi tunggal, melainkan oleh dinamika psikologi pasar yang dikenal sebagai sentimen risk-on dan risk-off. Dua kondisi ini merefleksikan bagaimana pelaku pasar memandang risiko pada waktu tertentu. Ketika sentimen berubah, modal secara cepat bergerak dari aset yang dianggap berisiko ke aset aman, atau sebaliknya. Inilah sebabnya memahami mekanisme risk-on dan risk-off menjadi sangat penting bagi trader yang ingin membaca arah pergerakan harga secara lebih akurat.

Pasar forex ibarat cermin dari persepsi global terhadap ketidakpastian. Ketika pasar merasa aman, mereka beralih ke aset berisiko untuk mencari imbal hasil yang lebih tinggi. Ketika merasa khawatir, mereka mencari perlindungan pada aset safe haven yang cenderung stabil. Perubahan-perubahan inilah yang seringkali memicu pergerakan tajam pada pair mayor, menciptakan peluang sekaligus risiko yang perlu dikelola dengan baik oleh setiap trader, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman.

Memahami Sentimen Risk-On dan Pengaruhnya pada Pair Mayor

Risk-on menggambarkan kondisi ketika pelaku pasar yakin bahwa ekonomi global berada dalam kondisi yang baik atau stabil. Saat risk-on berlangsung, investor lebih berani mengambil risiko dan mengalihkan modal menuju instrumen seperti saham, obligasi dengan yield tinggi, komoditas, atau mata uang dengan tingkat bunga lebih tinggi. Mata uang komoditas seperti AUD, NZD, dan CAD biasanya menguat di fase ini karena negara-negara tersebut memiliki eksposur besar terhadap sektor pertambangan dan energi yang sangat sensitif terhadap sentimen pasar.

Pada saat yang sama, mata uang safe haven seperti USD, JPY, dan CHF cenderung melemah ketika risk-on mendominasi. Misalnya, ketika data ekonomi Amerika Serikat atau zona Eropa menunjukkan pertumbuhan positif, pelaku pasar lebih optimis sehingga mengalihkan modal ke aset berisiko. Dampaknya, pair seperti AUD/USD atau GBP/USD bisa mengalami penguatan, sementara USD/JPY dapat naik karena yen melemah sebagai safe haven yang ditinggalkan.

Faktor lain yang mendorong risk-on adalah tingginya likuiditas di pasar global, yang biasanya terjadi ketika bank sentral melakukan pelonggaran kebijakan moneter. Suku bunga rendah dan stimulus besar memicu investor mencari aset dengan potensi keuntungan lebih tinggi. Hal inilah yang sering menjelaskan kenaikan tajam pada pair mayor tertentu ketika The Fed, ECB, atau BoJ mengumumkan kebijakan yang mendukung pasar.

Sentimen Risk-Off: Ketika Pasar Ketakutan, Safe Haven Mendominasi

Sebaliknya, risk-off terjadi ketika pasar dipenuhi ketakutan atau kekhawatiran yang berasal dari berbagai faktor: ketidakpastian geopolitik, ancaman resesi, konflik antarnegara, inflasi tinggi, atau pengetatan moneter yang agresif. Pada fase ini, investor menghindari aset berisiko dan mulai mencari perlindungan pada instrumen yang dianggap aman seperti USD, CHF, dan terutama JPY.

Pergerakan ini sangat jelas terlihat ketika terjadi gejolak di pasar saham global. Penurunan tajam indeks seperti S&P 500, FTSE, atau Nikkei biasanya diikuti penguatan mata uang safe haven. Misalnya, ketika terjadi ketegangan geopolitik atau rilis data yang mengecewakan, pair USD/JPY sering turun karena yen menguat signifikan.

Safe haven bukan hanya sekadar mata uang yang kuat, tetapi mencerminkan stabilitas ekonomi, struktur keuangan yang solid, serta persepsi global terhadap risiko negara tersebut. Jepang misalnya, meski memiliki tingkat bunga sangat rendah, tetapi tetap dianggap sebagai penampung modal aman ketika sentimen memburuk.

Contoh Nyata Pengaruh Risk-On/Risk-Off pada Pair Mayor

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak contoh yang menunjukkan bagaimana sentimen global dapat menggerakkan pair mayor secara dramatis. Berikut beberapa ilustrasi:

  1. Saat pasar optimis (risk-on)
    Ketika harga komoditas naik atau ekonomi China menunjukkan pemulihan, mata uang seperti AUD dan NZD sering menguat signifikan. Ini juga mendorong pair mayor seperti AUD/USD naik. Pada kesempatan lain, ketika data nonfarm payroll (NFP) Amerika Serikat positif, pasar saham menguat dan risk appetite meningkat, membuat pair seperti GBP/USD ikut terdorong naik.

  2. Saat pasar takut (risk-off)
    Ketika terjadi ancaman krisis perbankan atau inflasi melonjak di luar ekspektasi pasar, investor langsung beralih ke USD dan JPY. Pada kondisi ini, pair seperti EUR/USD atau GBP/USD melemah tajam karena dollar menjadi pilihan utama untuk menyimpan nilai. Volatilitas meningkat, dan trader yang tidak siap bisa mengalami kerugian signifikan akibat perubahan arah pasar yang sangat cepat.

  3. Kenaikan suku bunga The Fed
    Kenaikan suku bunga sering memicu risk-off karena biaya pinjaman meningkat, ekonomi melambat, dan investor menghindari aset berisiko. Hal ini memberi dorongan kuat pada USD dan menyebabkan pair mayor lain bergerak tajam ke bawah.

Melihat dinamika tersebut, trader wajib memahami bahwa tidak cukup hanya melihat chart atau indikator teknikal tanpa mempertimbangkan apa yang sedang dirasakan pasar secara global.

Cara Trader Membaca Sentimen Global Secara Efektif

Untuk dapat memanfaatkan peluang dari pergerakan yang dipicu sentimen risk-on atau risk-off, trader harus memiliki kemampuan membaca kondisi yang sedang berlangsung. Berikut beberapa langkah yang dapat membantu:

1. Memantau indeks saham global

S&P 500, Dow Jones, DAX, dan Nikkei adalah barometer utama sentimen. Ketika indeks menguat, pasar sedang risk-on. Ketika jatuh, risk-off biasanya mendominasi.

2. Mengikuti kalender ekonomi

Rilis data penting seperti inflasi, GDP, NFP, atau keputusan suku bunga dapat langsung memicu perubahan sentimen pasar.

3. Membaca komentar pejabat bank sentral

Pernyataan hawkish dapat memicu risk-off, sementara komentar dovish dapat meningkatkan risk appetite.

4. Melihat pergerakan yield obligasi

Yield yang naik tajam sering memicu risk-off, terutama jika terjadi di obligasi AS yang menjadi acuan global.

5. Mengamati volatilitas (VIX Index)

VIX dikenal sebagai indeks ketakutan. Ketika VIX naik, risk-off sedang meningkat.

Dengan menggabungkan data tersebut, trader dapat menilai apakah saat ini pasar sedang berada dalam fase aman atau penuh ketidakpastian, sehingga keputusan trading menjadi lebih terarah.

Strategi Trading Saat Sentimen Risk-On/Risk-Off Mendominasi

Trader yang ingin memanfaatkan momentum sentimen pasar dapat menerapkan beberapa strategi berikut:

  1. Saat risk-on:

    • Fokus pada pair yang cenderung menguat seperti AUD/USD, NZD/USD, dan GBP/USD.

    • Cari peluang buy pada retracement atau ketika breakout terjadi di area resistance.

    • Gunakan pendekatan trend-following karena sentimen positif sering mendorong pergerakan trending.

  2. Saat risk-off:

    • Prioritaskan pair yang mengarah ke safe haven seperti USD/JPY, USD/CHF, atau jual EUR/USD dan GBP/USD.

    • Risiko tinggi, sehingga gunakan ukuran lot lebih kecil dan stop loss ketat.

    • Price action sering menjadi liar, sehingga trading jangka pendek bisa lebih efektif.

Menentukan strategi berdasarkan sentimen memungkinkan trader lebih adaptif terhadap perubahan kondisi pasar, sehingga peluang profit lebih besar dan potensi kerugian dapat ditekan.


Pada akhirnya, memahami sentimen risk-on dan risk-off bukan hanya membantu trader membaca arah market, tetapi juga meminimalkan risiko salah posisi. Dengan melihat kondisi ekonomi global, geopolitik, dan kebijakan moneter, trader dapat mengantisipasi apa yang mungkin terjadi pada pair mayor. Semakin terlatih membaca sentimen, semakin mudah pula menentukan kapan waktu terbaik masuk dan keluar pasar.

Jika Anda ingin semakin memahami bagaimana sentimen global membentuk pergerakan harga, kini adalah saat yang tepat untuk memperdalam wawasan trading Anda. Melalui program edukasi di Didimax, Anda bisa belajar dengan mentor berpengalaman, melakukan praktik langsung, dan memahami bagaimana membaca perubahan sentimen pasar secara lebih profesional.

Segera kunjungi www.didimax.co.id untuk bergabung dalam program edukasi trading yang dapat membantu Anda meningkatkan keterampilan analisis dan kemampuan membaca arah market. Tingkatkan pemahaman Anda terhadap sentimen risk-on dan risk-off, dan jadikan setiap pergerakan pasar sebagai peluang yang menguntungkan.