Bagi trader forex, Stoch RSI adalah salah satu jenis indikator teknikal yang mungkin sudah tidak asing lagi. Meski lebih popular digunakan oleh trader saham, namun tidak jarang juga
trader forex menggunakan indikator ini ketika trading.
Bagi sebagian orang, khususnya trader baru mungkin akan sedikit asing ketika mendengar nama Stoch RSI. Namun perlu untuk diketahui bahwa ini merupakan salah satu indikator yang akan membantu Anda saat trading di market forex nantinya.
Maka dari itu, indikator teknikal ini direkomendasikan untuk Anda pelajari. Tenang saja, kami akan memberikan penjelasan selengkapnya seputar indikator teknikal tersebut melalui pembahasan di bawah ini.
Mengenal Apa Itu Indikator Stoch RSI?
Bagi yang belum tahu, indikator Stoch RSI adalah sebuah alat bantu analisa yang masuk dalam kategori analisa teknikal. Tools ini merupakan alat analisa yang menggabungkan dua indikator popular menjadi satu.
Jadi, Stoch RSI merupakan penggabungan dari Stochastic Oscillator dengan Relative Strength Index. Keduanya merupakan tools analisa teknikal popular di kalangan trader forex ataupun instrument perdagangan lainnya.
Stochastic Oscillator merupakan sebuah tools yang mengukur harga saat ini relative terhadap rata-rata harga selama periode tertentu. Sedangkan Relative Strength Index mengukur kecepatan dan perubahan dari pergerakan harga di pasar.
Stoch RSI adalah indikator yang menggunakan perhitungan mirip dengan Stochastic biasa. Namun, data lowest dan highest akan diganti dengan data highest/lowest dari Relative Strength Index.
Indikator ini pertama kali muncul pada tahun 1994 dan kemudian popular di kalangan trader. Indikatornya muncul dalam buku berjudul The New Technical Trader karangan Tushar Chande dan Stanley Kroll.
Penggunaan dari tools teknikal ini dapat membantu trader dalam mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold. Bedanya dengan Relative Strength Index atau Stochastic biasa adalah kemampuannya dalam memberikan sinyal.
Karena merupakan turunan dari dua tools lain, maka cara penggunaannya juga hampir mirip. Misalnya saja dengan memanfaatkan overbought atau oversold, divergensi hingga sinyal cross over dari indikatornya.
Tidak perlu risau, karena pada kesempatan kali ini akan kami jelaskan bagaimana teknik penggunaannya. Jadi, Anda para pemula yang baru belajar tidak akan kebingungan dengan tata cara penggunaannya.
Kelebihan dan Kekurangan Stoch RSI
Stoch RSI adalah sebuah indikator yang sama dengan alat bantu analisa lainnya. Maksudnya, indikator ini juga memiliki kelebihan maupun kekurangan dibanding lainnya. Karena pada dasarnya tidak ada indikator yang sempurna.
Tentu, Anda para trader wajib memahami apa saja kelebihan dan kekurangan dari tools analisa ini. Dengan demikian, itu akan membantu Anda untuk mengoptimalkan penggunaannya sewaktu trading di pasar forex.
Berbicara kelebihan atau keunggulan, Stochastic RSI menawarkan sensitivitas yang lebih baik dibanding induknya. Jadi, tools ini dapat merespon pergerakan harga di pasar dengan lebih baik dibandingkan Relative Strength Index biasa.
Sensitivitas yang baik ini membuat Stoch RSI adalah tools terbaik bagi para trader jangka pendek. Misalnya saja bagi Anda yang suka dengan gaya trading scalping atau intraday trading, sangat cocok.
Sama halnya dengan Relative Strength Index biasa, Anda juga bisa mengidentifikasi momentum pasar. Misalnya saja ketika kondisi jenuh jual (overbought) atau kondisi (oversold) yang dapat dijadikan sinyal awal terjadinya reversal.
Kemudian, Anda juga bisa menjadikannya sebagai acuan untuk sinyal entry dan exit dari perdagangan. Sekali lagi, ini akan cocok digunakan bagi Anda yang sering keluar masuk perdagangan atau trading jangka pendek.
Disamping semua kelebihan tersebut, Stoch RSI adalah indikator yang juga memiliki kekurangan. Misalnya saja sensitivitas yang seringkali menghasilkan banyak false signal ketika pasar tidak stabil atau volatilitas tinggi.
Kemudian, kekurangan lain adalah indikator ini kurang efektif saat pasar berada dalam tren kuat. Terakhir, disarankan untuk menggunakan indikator lain sebagai konfirmasi saat trading (tidak dijadikan acuan tunggal).
Terlepas dari kelebihan dan kekurangan tersebut, Stochastic Relative Strength Index merupakan indikator yang special. Anda bisa menjadikannya sebagai alat bantu analisa pasar dan mencari peluang potensial meraih keuntungan.
Stoch RSI Adalah Indikator yang Mudah Digunakan
Terdapat banyak cara atau metode yang bisa Anda gunakan untuk menjadikan Stoch RSI sebagai alat bantu trading. Berikut adalah beberapa metode penggunaan indikator gabungan Stochastic Relative Strength Index.
1. Overbought dan Oversold
Sama halnya dengan Relative Strength Index biasa, Anda bisa menggunakan kondisi Overbought dan Oversold. Overbought atau kondisi ketika terlalu banyak pembeli (jenuh beli) dan Oversold ketika terlalu banyak penjual (jenuh jual) di market.
Kondisi Overbought adalah ketika garis sinyal berada di atas level 0,8 (80). Kemudian kondisi oversold adalah momen ketika garis sinyal berada di bawah level 0.2 (20) pada indikatornya.
Momen overbought dan oversold ini bisa dijadikan acuan untuk mencari peluang perdagangan. Misalnya ketika harga menembus level Overbought, siap-siap untuk terjadi pembalikan ke bawah, begitu juga sebaliknya.
2. Divergensi
Stoch RSI adalah indikator yang juga bisa memberikan Anda teknik perdagangan dengan mengamati adanya divergensi. Bagi yang belum tahu, divergensi adalah pergerakan harga dan indikator yang tidak sejalan.
Bullish Divergence (sinyal bullish) adalah kondisi ketika harga membentuk lower high sedangkan indikator membentuk lower low. Ini bisa menjadi sinyal terjadinya pembalikan harga naik di masa datang.
Bearish Divergence (sinyal bearish) adalah kondisi ketika harga membentuk higher low sementara indikatornya menampilkan higher high. Kondisi ini bisa menjadi sinyal terjadinya pembalikan harga turun di masa datang.
3. Sinyal Cross-Over
Stoch RSI adalah indikator yang juga bisa Anda gunakan melalui sinyal cross-over. Pada indikator ini, terdapat dua garis yakni %K (umumnya warna biru) dan %D (umumnya warna orange).
Ketika %K menembus %D dari bawah ke atas di area oversold (dibawah level 0.2), maka sinyal buy. Sedangkan %K yang menembus %D dari atas ke bawah di area overbought (di atas level 0.8) maka merupakan sinyal sell.
Itu adalah beberapa metode atau cara penggunaan Stoch RSI pada trading forex. Jadi ada banyak pendekatan yang bisa Anda gunakan untuk memanfaatkan indikator ini saat trading di market forex.
Tips Trading Menggunakan Indikator Stoch RSI
Stoch RSI adalah sebuah indikator yang memiliki banyak kegunaan dan tentu bermanfaat bagi trader forex. Anda bisa mengidentifikasi kondisi pasar, momentum, sinyal entry/exit hingga reversal.
Di atas telah dijelaskan beberapa metode penggunaan indikatornya bagi para trader. Namun agar hasilnya optimal, ada baiknya untuk mengkombinasikannya bersama indikator lain atau acuan lain.
Misalnya saja dengan pola candlestick, moving average, volume atau indikator teknikal lainnya. Kombinasi ini akan membantu mengurangi terjadinya sinyal palsu yang hadir karena tingginya tingkat sensitivitas indikator.
Pastikan juga untuk selalu melakukan backtest sebelum Anda coba indikator ini di pasar riil. Meskipun Stoch RSI adalah indikator dengan banyak manfaat, namun pastikan Anda menggunakannya dengan tetap menerapkan manajemen risiko yang baik.