Dengan dinamika yang ada di dunia trading forex, para trader yang berkecimpung di dalamnya tentu membutuhkan strategi dan teknik yang bisa membantu serta dapat mengoptimalkan keuntungan dan mengurangi risiko yang ada. Diantara beribu strategi dan teknik yang ada di dunia trading, salah satunya adalah teknik atau strategi Averaging.
Ide yang menjadi dasar sehingga strategi ini diciptakan adalah dengan memanfaatkan fluktuasi harga pasar untuk dikalkulasikan dan mendapatkan rata-rata harga yang lebih baik seiring waktu ke waktu. Di artikel ini kita akan membahas mengenai strategi Averaging dan jenisnya serta bagaimana cara kerjanya dan juga kelebihan dan kekurangannya!
Apa itu Averaging
Averaging adalah strategi dalam dunia trading dengan melakukan pembelian saham secara berkala, baik pada saat harga sedang naik (Averaging Up) maupun pada saat harga sedang turun (Averaging Down).
Strategi ini memiliki tujuan utama yaitu untuk dapat mengurangi risiko yang timbul serta meningkatkan potensi keuntungan yang didapat dalam jangka panjang. Strategi averaging sering dianggap sebagai strategi dengan tingkat risiko kegagalannya cukup tinggi. Walaupun demikian, strategi ini bisa menjadi sangat menguntungkan bila mana diterapkan dengan disiplin yang tinggi.
Strategi averaging ini juga sering dinilai sebagai strategi yang membutuhkan modal dengan jumlah besar, karena demi tercapainya tujuan strategi ini maka ada kemungkinan untuk harus menahan floating yang minus.
Rumus Penghitungan Averaging
Cara untuk menghitung averaging dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(Jumlah Pembelian Pertama x Harga Beli + Jumlah Pembelian Kedua × Harga Beli) / Total Pembelian
Sebagai contoh:
Kamu membeli saham sebanyak 100 lot dari perusahaan AAA dengan harga senilai Rp 100/lot. Beberapa minggu kemudian harga saham ternyata turun, dan kamu membeli kembali sebanya 100 lot lagi dengan harga senilai Rp 800/lot. Maka nilai averagingnya adalah:
Averaging = (100 × Rp 1.000 + 100 × Rp 800) / (100+100) = Rp 900
Metode Averaging Up dan Averaging Down
Dalam strategi averaging tadi, terdapat dua metode penerapannya, yaitu Averaging Up serta Averaging Down.
1. Averaging Up
Averaging up ialah metode dalam strategi averaging yang penerapan metodenya dengan cara membeli aset dalam suatu pasar secara bertahap saat harganya sedang naik. Hal ini bertujuan agar dapat mengurangi dampak kenaikan harga secara melonjak drastis dan juga untuk meningkatkan potensi keuntungan aset yang dibeli tadi jika harganya juga terus naik.
Contoh penerapannya adalah misal, Kamu membeli saham berjumlah 100 lot pada pasar perusahaan AAA dengan harga saat itu sebesar Rp 100 per lot. Kemudian, saat harga naik, kamu membeli lagi 100 lot saham pada harga Rp 120 per lot.
Kalau dihitung rata-rata harga beli Kamu, maka menjadi Rp 110 per lot. Jika harga saham perusahaan AAA tadi terus naik misal menjadi Rp 150 per lot, maka Kamu akan mendapatkan keuntungan sebesar 36%.
2. Averaging Down
Averaging Down merupakan kebalikan dari Averaging Up, yaitu metode dalam strategi averaging yang penerapan metodenya dengan cara membeli aset pada suatu pasar secara berkala saat harganya sedang turun. Hal ini bertujuan agar dapat meningkatkan gairah pasar agar harga kembali naik ke level sebelumnya sekaligus untuk menurunkan harga beli rata-rata dari pasar tersebut.
Contoh penerapannya adalah misal, Kamu membeli 100 lot saham perusahaan AAA dengan harga senilai Rp 500, kemudian saat harga sahamnya menurun kamu membeli lagi 100 lot saham dengan harga senilai Rp 400. Maka averaging nilai harga dari saham Kamu adalah sebesar Rp 450
Jika harga saham perusahaan AAA tadi kembali naik ke level Rp 500, maka Kamu sudah mendapatkan keuntungan sebesar 10%
Metode Mana yang Lebih Efektif?
Jika berbicara mengenai keefektifan suatu metode dari strategi yang Kamu gunakan, maka jawabannya adalah tergantung dari tindakan yang ingin Kamu lakukan.
Artinya, jika Kamu ingin bertindak lebih agresif, maka metode Averaging Down cocok untuk Kamu. Sebab dalam metode Averaging Down, Kamu dipaksa untuk mengucurkan dana secara terus menerus tanpa tahu kapan nilai harga dari suatu pasar akan kembali naik. Namun jika dilakukan dengan dasar dan niat yang kuat, maka metode ini juga bisa mendatangkan profit.
Intinya, jika Kamu ingin menerapkan metode Averaging Down, maka Kamu disarankan tidak sedang dalam keadaan panik. Karena jika panik, Kamu akan terlihat lebih emosional dan gampang terpengaruh sehingga terus melakukan Averaging Down sampai tanpa Kamu sadari modal yang Kamu punya telah habis.
Dan para ahli trading menyarankan jika Kamu ingin melakukan Averaging down, maka Kamu bisa melakukannya pada saham yang memiliki kemampuan Rebound. Hal ini bisa Kamu amati pada titik-titik support tiap saham dan pola Chat Patterns-nya.
Lalu jika Kamu ingin menerapkan metode Averaging Up, belum tentu akan baik-baik saja menerima keuntungan walaupun memang logikanya begitu. Aset sebagus dan semahal apapun tidak ada jaminan akan naik terus setiap hari, dan tentu bisa saja mengalami penurunan. Jika ini terjadi maka bisa dipastikan dana Kamu akan nyangkut.
Untuk itu, Kamu di tuntut kehati-hatian dan lebih teliti lagi dalam memilih dan menerapkan metode dari strategi averaging. Walaupun Averaging Up dapat dinilai sebagai metode yang lebih baik ketimbang Averaging Down, namun di dunia trading yang fluktuatif ini, tidak ada hal yang pasti.
Fungsi Averaging dalam Dunia Trading
Terdapat beberapa fungsi ketika menggunakan averaging dalam aktivitas dunia trading, yaitu:
-
Mengurangi risiko yang timbul
-
Meningkatkan potensi keuntungan
-
Memberi kemudahan dalam bertrading secara berkala, tanpa perlu timing market
-
Membantu dalam menganalisis tren harga
-
Membantu dalam mengidentifikasi Entry dan Exit Point yang baik
Sebagai catatan, penting untuk diingat bahwasanya strategi averaging bukanlah strategi yang tanpa risiko. Trader harus tetap melakukan analisis teknikal dan juga fundamental sebelum memulai aktifitas tradingnya menggunakan strategi ini.
Tips dalam Penerapan Strategi Averaging
Berikut adalah beberapa tips dalam menerapkan strategi averaging secara efektif:
-
Pahami Konsep Averaging, sebelum menerapkan strategi, tentu sangat penting untuk kita pahami terlebih dahulu konsep dasarnya. Averaging ini ialah proses dalam membeli aset pada suatu pasar secara berkala dengan jumlah uang yang tetap, yang memungkinkan trader agar mendapatkan harga rata-rata yang lebih baik seiring waktu berjalan.
-
Tetapkan Jadwal Pembelian, dengan trader menetapkan jadwal pembelian yang konsisten, maka tentu ini dapat membantu trader terhindar dari godaan untuk mencoba mengatur waktu pasar.
-
Diversifikasi Trading, averaging tidak berlaku hanya untuk satu jenis trading saja, tetapi juga bisa digunakan dalam portofolio trading yang terdiversifikasi. Hal ini tentu dapat membantu trader untuk mengurangi resiko ketergantungan dan memanfaatkan potensi keuntungan dari berbagai sektor.
-
Berhati-hati dalam Menggunakan Strategi Averaging Down, meskipun averaging down memiliki fungsi dapat menurunkan harga rata-rata dari pembelian, namun trader harus berhati-hati supaya tidak terjebak dalam istilahnya ‘value trap’ yaitu kondisi dimana saham terus menurun tanpa adanya tanda-tanda pemulihan.
-
Siapkan Dana Darurat, sebelum menerapkan strategi averaging, paskitan sebelumnya sudah juga untuk melengkapi dana darurat yang cukup. Hal ini bertujuan untuk mencegah kebutuhan dengan menjual aset pada waktu yang tidak menguntungkan jika terjadi keadaan darurat yang membutuhkan finansial.
Gunakan Strategi, Tingkatkan Keuntungan
Strategi averaging adalah alat yang kuat dalam kegiatan bertrading yang membantu trader mengelola risiko dan membuat keputusan yang lebih tepat. Dengan memahami dan menerapkan metode averaging dengan bijak, trader dapat meningkatkan potensi keuntungan mereka sambil meminimalkan kerugian.
Ingatlah bahwa kesabaran dan kedisiplinan adalah kunci dalam menerapkan strategi averaging. Jika masih bingung bagaimana menerapkan metode ini dalam trading Kamu, segera konsultasikan dengan Didimax untuk dapat jawabannya disini.